InspirasI

Kamis, 12 September 2019

KISAH NABI MUSA


Nabi Musa adalah satu-satunya Nabi yang bisa berbicara dengan Allah S.W.T Setiap kali hendak bermunajat, Nabi Musa akan naik ke Bukit Tursina. Di atas bukit itulah beliau akan berbicara dengan Allah. Nabi Musa sering bertanya dan Allah akan menjawab pada waktu itu juga. Inilah kelebihannya yang tidak ada pada nabi-nabi lain.
Suatu hari Nabi Musa telah bertanya kepada Allah. "Ya Allah, siapakah orang di syurga nanti yang akan bertetangga denganku?". Allah pun menjawab dengan mengatakan nama orang itu, kampung serta tempat tinggalnya. Setelah menda-pat jawaban, Nabi Musa turun dari Bukit Tursina dan terus berjalan menuju tempat yang diberitahukan tersebut. Setelah beberapa hari berjalan, akhirnya sampai juga Nabi Musa ke tempat yang dimaksud. dengan bantuan beberapa orang penduduk di situ, nabi Musa pun berhasil bertemu dengan orang tersebut. Setelah memberi salam, beliau di-persilakan masuk dan duduk di ruang tamu. Namun, tuan rumah itu langsung tidak melayani Nabi Musa. Dia justru masuk ke dalam kamar dan melakukan sesuatu di dalam.
      Tak lama kemudian dia keluar sambil membawa seekor babi betina yang besar. Babi itu digendongnya dengan hati-hati. Nabi Musa terkejut melihatnya. "Ada apa ini?”, kata Nabi Musa berbisik dalam hatinya, penuh keheranan. Babi itu dibersihkan dan dimandikan dengan baik. Setelah itu babi itu dilap sampai kering serta dipeluk cium kemudian diantar kembali ke dalam kamar. Tidak lama ke-mudian dia keluar sekali lagi dengan membawa pula seekor babi jantan yang lebih besar. Babi itu juga dimandikan dan dibersihkan. Kemudian dilap hingga kering dan dipeluk serta cium dengan penuh ka-sih sayang. Babi itu kemudian pun diantar kembali ke kamar.
Selesai kerjanya barulah dia melayani Nabi Musa. "Wahai saudara! Apa agama kamu?", tanya Nabi Musa. "Aku agama Tauhid", jawab pemuda itu, “Yaitu agama Islam”. "Lalu, mengapa kamu membela babi? Kita tidak boleh berbuat begitu." Kata Nabi Musa.
-
      "Wahai tuan", kata pemuda itu. "Sebenarnya kedua babi itu adalah ibu bapak kandungku. Oleh karena mereka telah melakukan dosa yang besar, Allah telah mengganti wajah mereka men-jadi babi yang buruk rupa. Soal dosa mereka dengan Allah itu soal lain. Itu urusannya dengan Allah. Aku sebagai anaknya tetap melaksanakan kewajibanku sebagai anak. Hari-hari aku berbakti kepada kedua ibu bapakku sebagaimana yang tuan lihat tadi. Walaupun rupa mereka sudah menjadi babi, aku tetap melaksanakan tugasku.", sambungnya.
"Setiap hari aku berdoa kepada Allah agar mereka diampunkan. Aku bermohon supaya Allah menukarkan wajah mereka menjadi manusia sebenarnya, tetapi Allah masih belum memakbulkan lagi.", tambah pemuda itu lagi. Maka ketika itu juga Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa a.s. 'Wahai Musa, inilah orang yang akan bertetangga dengan kamu di Syurga nanti, baktinya yang sangat tinggi kepada kedua ibu bapaknya. Ibu bapaknya yang sudah buruk de-ngan rupa babi pun dia berbakti juga. Oleh kare-na itu Kami naikkan maqamnya sebagai anak soleh di sisi Kami."
     Allah juga berfirman lagi : "Karena dia telah berada di maqam anak yang soleh disisi Ka-mi, maka Kami angkat doanya. Tempat kedua ibu bapaknya yang Kami sediakan di dalam neraka telah Kami pindahkan ke dalam syurga." Itulah berkat anak yang soleh. Doa anak yang soleh dapat menebus dosa ibu bapak yang akan masuk ke dalam neraka pindah ke syurga.
Walau bagaimana buruk sekali pun perangai kedua ibu bapak kita itu bukan urusan ki-ta..Urusan kita ialah menjaga mereka dengan penuh kasih sayang sebagaimana mereka menjaga kita sewaktu kecil hingga dewasa. Walau banyak sekali dosa yang mereka lakukan, itu juga bukan urusan kita, urusan kita ialah meminta ampun kepada Allah S.W.T supaya kedua ibu bapak kita diampuni Allah S.W.T. Doa anak yang soleh akan membantu kedua ibu bapaknya mendapat tempat yang baik di akhirat, inilah yang dinanti-nantikan oleh para ibu bapak di alam kubur. Arti sayang seorang anak kepada ibu dan bapaknya bukan melalui hantaran uang, tetapi sayang seorang anak pada kedua ibu bapaknya ialah dengan doa-nya supaya kedua ibu bapaknya mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah Swt .


Minggu, 01 September 2019

Sholawat penyembuh penyakit
Kanker Syahid al faqih al muqaddam

al-Habib Ahmad bin Abdullah Bilfaqih memiliki seorang pembantu yang kebetulan anak perempuan pembeantu tersebut terkena penyakit kanker ganas.
Bacaan Shalawat Untuk Mengobati Berbagai Penyakit, Dari al-Faqih Muqaddam
Kemdian, al-Habib Ahmad lantas membawa pembantu bersama anaknya tersebut untuk berziarah ke pemakaman Zanbal di Tarim Yaman.
Setelah mereka semua memanjatkan doa kepada Allah dan bertawassul dengan Al-Faqih Muqoddam, Tiba" Allah swt. membuka hijab/ penutup ghaib, sehingga Habib Ahmad dapat melihat secara langsung Al-Faqih Muqaddam, sambil membaca dan memberikan bacaan Shalawat ini untuk kesembuhan segala penyakit baik Dzahir maupun Batin.
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺍَﻟْﻬَﺎﺩِﻱْ ﺇِﻟَﻰ ﻃَﺮِﻳْﻖِ ﺍﻟْﻤِﻠَّﺔْ
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭَﺑِﺠَﺎﻫِﻪِ ﺇِﺻْﺮِﻑْ ﻋَﻨِّﻲْ ﻛُﻞَّ ﻣَﺮَﺽٍ ﻭَﺃَﻟَﻢْ ﻭَﻭَﺟَﻊٍ ﻭَﻋِﻠَّﺔْ

Allahumma Shalli Ala Sayyidina Muhammad Al- Haadi Ila Toriqil Millah
Allahumma Shalli Wasallim Alaihi Wa’ala Aalihi Wa Bijaahihi Ishrif ‘Annii Kulla Marodlin Wa Alam Wa Waja’in Wa ‘Illah
Kemudian anak yang sedang menderita penyakit kanker tersebut membaca Sholawat ini secara rutin, dan terus menerus.
Selang beberapa waktu, anak itu dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa, dan dilakukan chek-up, guna mengetahui perkembangan kanker ganasnya.
Namun, Seluruh dokter terheran-heran dan takjub, sebab ternyata penyakit kanker yang diderita anak tersebut telah hilang [dengan se-izin Allah swt], berkat keutamaan Shalawat ini dan tentu berkah keagungan Shalawat kepada baginda Rasulullah Muhammad saw.
Tata Cara Membaca Shalawat al-Faqih Muqaddam.
Cara membaca shalawat diatas, hendaknya dibaca rutin 7 kali saat waktu pagi dan sore hari.
Dibaca secara teratur, dan sangat dianjurkan dalam keadaan berwudhu'
Bacaan shalat tersebut, dibacakan ke-Air, kemudian diminum.
Shalawat ini ijazah dari Habib Soleh Bin Ahmad Al-Aidarus, ini Shalawatnya Al-Faqihil Muqoddam Muhammad Bin Ali Ba’alwi.
al-Kisah, Shalawat ini pernah dibaca pada penderita jantung dan Alhamdulillah disembuhkan oleh Allah.