SYAITAN
MEMBANTU PEMUDA KE MASJID
Seorang pemuda bangun awal
pagi untuk shalat subuh di Masjid. Dia berpakaian, berwudhu dan berjalan menuju
masjid. Di tengah jalan menuju masjid, pemuda tersebut jatuh dan pakaian kotor.
Dia bangkit, membersihkan
bajunya, dan pulang kembali ke rumah. Di rumah, dia berganti baju, berwudhu
lagi dan berjalan menuju masjid .
Dalam perjalanan kembali ke
masjid, dia jatuh lagi di tempat yg sama! Dia, sekali lagi, bangkit,
membersihkan dirinya dan kembali ke rumah. Di rumah, dia sekali lagi, berganti
baju, berwudhu dan berjalan menuju masjid.
Di tengah jalan menuju masjid
, dia bertemu seorang lelaki yang memegang lampu.
Dia menanyakan identitas
lelaki tersebut. Lelaki itu menjawab, "Saya melihat anda jatuh 2 kali di
perjalanan menuju masjid, jadi saya bawakan lampu untuk menerangi jalan anda..'
Pemuda tersebut mengucapkan
terima kasih dan mereka berdua berjalan ke masjid .
Ketika sampai di masjid, si
pemuda bertanya kepada lelaki yang membawa lampu, mengapa tidak masuk dan
shalat subuh bersamanya?" Lelaki itu menolak. Pemuda itu mengajak lagi
hingga berkali kali dan jawabannya tetap sama.
Pemuda bertanya, "Kenapa menolak untuk
masuk masjid dan ikut shalat?" .
Lelaki itu menjawab, "Karena aku adalah
Iblis."
Pemuda itu terkejut mendengar jawaban lelaki
itu. .
Syaitan kemudian menjelaskan:
Saya melihat kamu berjalan ke masjid dan sayalah yang membuat kamu terjatuh.
Ketika kamu pulang ke rumah untuk membersihkan badan dan kembali ke masjid,
Allah memaafkan semua dosa dosamu.
Saya membuatmu jatuh kali
kedua, dan itupun tidak membuatmu berubah pikiran untuk tinggal di rumah, kamu
tetap memutuskan kembali masjid. .
Karena itu, Allah memaafkan dosa-dosa seluruh
anggota keluargamu.
Saya kuaatir, jika saya
membuat kamu jatuh untuk kali ketiga, jangan-jangan Allah akan memaafkan dosa
seluruh penduduk kampungmu. Jadi, saya mesti memastikan bahwa kamu sampai di
masjid dengan selamat.
Moral kisah ini:
Jangan biarkan Syaitan mendapatkan keuntungan
dari setiap aksinya. Jangan melepaskan sebuah niat baik yang hendak kamu
lakukan karena kamu tidak pernah tahu ganjaran yang akan kamu dapat dari segala
kesulitan yang kamu temui dalam usahamu untuk melaksanakan niat baik tersebut.