Ciri-Ciri Dominan Otak Kanan atau Kiri
Pernah Menonton Film Taree Zamen Paar? ya salah satu Film keluaran Bollywood yang cukup berkualitas menurut saya. Film ini menceritakan bahwa setiap anak adalah spesial, ya sepesial dalam aspek tertentu. Di dunia ini tidak ada istilah manusia tidak bisa apa-apa sekalipun ada banyak kekurangan dari orang tersebut. Film ini mencoba mengangkat hal itu bahwa setiap anak memiliki sifat yang membuatnya istimewa yang membedakannya dengan yang lain.
Mempelajari karakteristik seseorang merupakan sesuatu yang penting terutama jika kita berkutat di dunia pendidikan. Hal ini diperlukan yaitu untuk membantu menemukan metode transfer ilmu pengetahuan yang efektif.
Ada banyak metode untuk menganalisis permasalahan seperti ini, diantaranya yang akan saya tuliskan dibawah ini, yaitu Mengenal Ciri-Ciri Umum anak yang dominan Otak Kiri atau Otak Kanan serta Perbandingannya.
Otak Kanan
Ciri-ciri umum anak dominan otak kanan:
Terlambat bicara dibandingkan anak seusianya
Sulit Membaca terutama membaca bersuara
Lebih suka ujian Lisan dari pada ujian tertulis
Tidak bisa diberi tugas yang dibatasi oleh waktu (cepat panik dan tidak selesai).
Kurang suka mengerjakan tugas-tugas yang diperintah melainkan memilih sendiri apa yang ingin dikerjakannya.
Sulit mengeja suku kata
Sulit mengerjakan soal-soal matematika logika/rumus-rumus terkadang lebih mudah soal cerita atau perlu dengan asosiasi atau contoh-contoh nyata.
Sering memandang ke atas dan terlihat seperti melamun (Terbengong/day dreaming).
Pada saat berpikir bola matanya bergerak-gerak
Kurang suka mencatat (karena proses mencatat menghambat proses visualisasi)
Sering membaca terbalik-balik
Sulit membedakan huruf d dan b.
Cenderung lebih suka membuat gambar-gambar.
Sering membaca melompat dan beberapa kata tertinggal atau terlompati.
Bisa membaca dari belakang atau dengan urutan terbalik
Jika berbicara tidak runtut dan sistematis.
Sulit mengungkapkan keinginannya dalam bentuk kata/kalimat.
Cenderung sensitif dan sangat emosional.
Sering bicara tidak nyambung dengan pertanyaan.
Cepat hafal tempat/lokasi dan rute perjalanan.
Kadang suka berkhayal dan menceritakan fantasinya
Konsentrasi rendah pada pekerjaan yang kurang disukainya.
Konsentrasi tinggi dan lama pada hal-hal yang menarik minatnya.
Lebih suka benda/buku yang berwarna-warni
Cara Bekerja otak kanan:
Kreatif - Ingin mengetahui hal-hal baru dan menemukan cara-cara baru yang tidak konvensional, melihat alternatif solusi dari berbagai permasalahan.
Spasial Tiga Dimensi, mampu melihat dan membayangkan sesuatu secara tiga dimensi - Bisa melihat dari kanan ke kiri, atas ke bawah dan sebaliknya. serta membolak balik huruf, angka dan gambar.
Memori Fotografi - mampu merekam informasi dalam bentuk gambar-gambar baik dalam bentuk diam atau seperti film yang bergerak. Memiliki papan layar di otaknya.
Art - melihat sebuah pekerjaan sebagai proses seni yang mengandalkan rasa dan estetika yang sering kali tidak bisa dibatasi oleh waktu dan bekerja berdasarkan inspirasi dan mood.
Deduktif - terlebih dahulu harus melihat gambaran besarnya atau hasil akhirnya baru bergerak menyusun langkah demi langkah dan tahapan prosesnya.
Random - Menyusun dan mengolah informasi secara acak, sehingga penyampaian informasinyapun cenderung tidak sistematis.
Visual - Bekerja dalam bentuk gambar; sering kali sulit menuangkan ide gambarnya tersebut kedalam kalimat atau kata-kata yang dipahami.
Global - Lebih menyukai gambaran umum dan kurang menyukai hal-hal detail.
Mind Mapping - Lebih suka dan gampang menulis dalam bentuk pola gambar seperti peta.
Model Estetika - Menilai sesuatu berdasarkan cita rasa dan estetik seni bukan fungsi dan kegunaan.
Moody - Kemampuan berpikir dan bekerja yang sangat dipengaruhi oleh Emosional dan perasaan.
Spontan - Melakukan hal atau sesuatu secara spontan berdasarkan dorongan emosional sesaat. Sering melakukan tindakan dan mengambil keputusan diluar rencana
Picky Job - Hanya mau mengerjakan hal-hal yang menarik perhatiannya. Tidak mudah di suruh/diperintah.
Un limited time - Jika sudah asyik terhadap satu bidang lupa waktu.
Konklusif - Menarik kesimpulan umum dari kepingan-kepingan informasi.
Eksekusi 2 langkah - Merekam informasi baru memaknainya.
Inspirational - bekerja berdasarkan datangnya inspirasi bersifat dadakan dan tidak terencana.
Perbandingan Kerja Otak Kiri dan Kanan:
Simbol vs Gambar
Runtut/Sekuen vs Acak/Random
Logika vs Kreatif/Seni
Detail ke Global vs Global ke detail.
Setahap demi setahap vs Langsung
Proses then memori vs memori then proses.
Duplikasi vs imaginasi.
Teratur vs acak dan melompat-lompat.
Analisis mengurai vs Analisis Kesimpulan.
Tenggat Waktu vs Bebas Waktu.
Rencana vs Inspirasi.
Objek Hitam Putih vs Objek yang berwarna warni
Perbedaan Kombinasi Kontinum Otak dan Indera dominan
Otak Kiri dengan sensori Visual - Cenderung Diam, Tegas, Berpikir Runtut, Logika bagus.
Otak Kiri Auditori - Cenderung Bicara, Suka berdebat, Logika bagus, cepat menghafal.
Otak Kiri Kinestetik - Cenderung diam, Lincah bergerak, Berpikir runtut, logika bagus.
Otak Kanan Visual - Suka menghayal, kuat mengingat, cenderung diam, sulit mengeja, suka menggambar, kurang suka mencatat.
Otak Kanan Auditori - Suka bicara, Bicara acak, Bicara khayalan, suka berhandai-handai, sulit mengeja tapi suka bicara.
Otak Kanan Kinestetik - Cenderung diam, terus bergerak, bergerak tak beraturan, sering melakukan hal-hal yang penuh resiko, pandai membuat sesuatu karya tangannya
Membantu Anak Otak Kanan belajar:
Temukan minatnya dan mulai mengajari apapun melalui hal yang menarik minatnya. Jika ia suka mobil bicaralah mulai dari mobil dsbnya.
Jika ia ingin belajar sambil bergerak-gerak maka ijinkanlah ia malakukan itu.
Jelaskan untuk apa kita harus mempelajari sesuatu agar dia bisa melihat gambaran besar dan tujuan akhirnya.
Gunakan alat peraga dan contoh-contoh ilustrasi untuk mengambarkan apa yang sedang anda jelaskan misalnya konsep tambah, kurang dan bagi.
Latihlah kecepatan untuk Visualisasi dan kemampuan merekam gambar .
Latihan tahap dasar visualisasi; misalnya membayangkan sebuah aktivitas yang dilakukan seperti; berangkat ke sekolah, mengerjakan sesuatu dirumah dsb, persis seperti proses hipnoteraphy. Bayangkan kamu sekarang malangkah menuju lemari es, bayangkan sekarang kamu buka, tolong ambilkan mama jeruk dan susu, kemudian tuangkan susunya kedalam gelas, bawa gelas berisi susu dan jeruk itu ke kamar mama. Jika anak anda sudah bisa mengulangi prosesnya secara runtut artinya dia sudah mulai terlatih kemampuan visualisasinya.
Latihan tahap lanjutan visualisasi mengingat gambar; Minta dia melihat gambar dan anda sebutkan namanya; minta ia memejamkan mata; tanya apakah gambar itu sudah muncul di bayangan pikirannya.
Latihan Lanjutan Visualisasi mengingat Angka dan urutannya, Latihan ini dimulai dengan mengingat angka 1 s/d 10 satu demi satu, perlihatkan gambar angka 1 s/d 10 satu persatu, kemudian setelah ia berhasil mengingatnya minta anak anda untuk mengurutkan dari depan kebelakang, setelah itu minta ia mengurutkannya dari 10 ke 1, jika berhasil maka dia sudah mulai terlatih untuk menggunakan kemampuan unggulnya.
Latihan Lanjutan Visualisasi mengingat Huruf dan urutannya, Latihan ini dimulai dengan pengenalan huruf satu demi satu; dengan metode mata terpejam, apabila ini sudah terekam maka mintalah anak anda untuk mengurutkan 10 huruf pertama dari depan dan dari belakang. Terus berlanjut.
Otak belahan kiri melakukan tugas-tugas yang berkaitan dengan :
Logika,
Analisis,
Kuantitatif,
Fakta,
Rencana,
Organisasi,
Detail / terperinci,
Sekuensial.
Hal lain yang dilaksanakan belahan kiri
kemampuan matematika,
berpikir sistematis
InspirasI
Selasa, 26 Maret 2013
Kamis, 14 Maret 2013
Mengajar dan Belajar
Mengajar merupakan hal yang sangat
umum dilakukan, dapat dilaksanakan di rumah, lingkungan, sekolah, kantor dan
dimana saja. Anggapan yang menyatakan belajar hanya di sekolah adalah salah
besar.
Di rumah atau keluarga merupakan
tempat mengajar dan belajar paling dasar dan paling menyenangkan, dari sejak
lahir bunda, ayah dan bayi semuanya belajar, bunda belajar menjadi ibu yang
baik dan menjadi pengajar bayi bagaimana menyusui, makan, berdoa, berbicara,
berjalan, berlari dan seterusnya, keduanya belajar dan mengajar bersama,
bayinyapun mengajarkan bundanya untuk bagaimana bersabar, teliti dan perhatian
dan banyak lagi yang lainnya sampai seterusnya keduanya akan terus belajar dan
mengajar. Ayah belajar memenuhi kebutuhan keluarganya dan mengajarkan kepada
bayinya bagaimana menghadapi hidup yang sulit dengan menyenangkan, Ayah dan
bunda saling mengajar dan belajar bagaimana berbagi tugas dan saling
melindungi, saling menyayangi, indah sekali dunia bila keluarga menjadi tempat
belajar dan mengajar yang tidak ada hentinya sehingga tercipta keluarga yang
sakinah, mawadah, warahmah, amin.
Di lingkungan rumah semua belajar dan mengajar
tentang bersosialisasi, bagaimana menghadapi sikap dan perilaku tetangga,
mengajarkan bagaimana menjadi keluarga yang terbaik, belajar bagaimana membina
keluarga dengan baik demikian seterusnya tanpa henti.
Di kantor, di pasar, di tempat keja ataupun
beraktifitas apa saja kita belajar dan mengajar, belajar untuk mengetahui hal
yang belum diketahui, mengajarkan apa yang kita ketahui dan terus berlanjut
serta akan menyenangkan bila semua dilakukan dengan sepenuh hati, tidak pelit
dan kikir dengan ilmu dan kemampuan yang dimiliki, saya banyak sekali teman
yang mau berbagi ilmu walaupun tanpa diminta mereka mengajarkan tentang hal
yang belum kita tahu dan merekapun belajar dari apa yang kita tahu.
Sekolah sebagai tempat yang didelegasikan
sebagai tempat belajar dan mengajar oleh masyarakat dan negara merupakan tempat
yang paling dirasakan sebagai tempat belajar dan mengajar, siswa sebagai
pelajar dan guru sebagai pengajar, namun dalam kenyataannya kita semua belajar
dan mengajar, siswa mempelajari apa yang diarahkan gurunya dan mengajarkan
kepada guru bagaimana menghadapi berbagai sifat dan karakter unik dari tiap
siswa, menangani siswa bermasalah, menghadapi siswa yang berbakat, tidak
menjadikan siswa sebagai obyek yang dianggap bodoh tidak tahu apa-apa, padahal
dalam beberapa hal guru harus belajar dari siswanya, secara sederhana ada guru
mungkin belajar menggunakan media social twitter dan facebook dari siswa atau
termotivasi siswanya, belajar bagaimana membuat kerajinan tangan yang dibuat
siswa, bagaimana melakukan gerakan yang sulit dalam olahraga dan banyak hal
yang dipelajari dari berbagai macam siswa.
Pelaksanaan belajar dan mengajar yang
menyenangkan dapat terwujud bila kita melakukan hal tersebut sepenuh hati,
jangan pernah berfikir ‘berapa saya di bayar’, ‘itu bukan tugas saya’, anak
tidak bisa bukan urusan saya’ dan banyak kata kata negatif lain yang sering
saya dengar dari rekan-rekan guru. Mempelajari guru-guru yang berhasil menjadi
idola muridnya adalah karena mereka mengajar dengan sepenuh hati, menyenangkan
untuk dirinya dan iuntuk siswanya, gunakan metode yang beraneka ragam, gunakan
metode ciptaan kita sendiri, sesuaikan dengan karakter dan situasi siswa,
merekapun selalu mempelajari sifat dan karakter gurunya sehingga merekapun akan
terbiasa dan menerima bagaimana cara kita mengajar.
Satu contoh kasus sering kali ada guru yang
bila tidak masuk sekolah dan meninggalkan tugas sedangkan gurunya kurang
menyenangkan karena hanya mengajar dirinya sendiri, maka dengan gembira mereka
akan berkata ‘tidak masuk gurunya ya, horeee, kita bebas’, namun perhatikan
bila guru yang disenangi dan mengajar dengan setulus hati mereka akan bersedih
dan terdengar,’Yah bapak/ibu …. tidak masuk, nggak asyik deh,’ sambil menanyakan
keadaan guru tersebut.
Semua ini datang dari kita sebagai pengajar
dan pembelajar, bila kita dengar sendiri kata-kata siswa tersebut barangkali
bukan marah atau gembira yang harus kita lakukan, melainkan koreksi diri,
berdiskusi dengan teman sejawat, dengan guru senior yang menjadi idola murid.
Membuat Status diri dan keadaan lingkungan sekolah di media social baik Face
book, twitter atau yang lain memang kurang baik karena akan menjadi bahan perbincangan
orang. Persoalan finansial bagi guru memang
penting namun janganlah itu melalaikan kewajiban terhadap siswanya.
Terima kasih para Guru TK,
SD,SLTP,SLTA dan Para Dosen yang telah mengabdi dengan mengajar para pewaris
bangsa ini.Semoga tercipta generasi yang tangguh untuk masa depan.
Sabtu, 02 Maret 2013
Cinta dan Waktu .
Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah
berbagai macam benda-benda abstrak. Ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan
dan sebagainya. Mereka hidup berdampinga dengan baik.
Namun, suatu ketika datang badai menghempas
seluruh pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan menenggelamkan pulau
itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat
kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri
di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik
membasahi kaki Cinta.
Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang
mengayuh perahu. “Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!” Teriak Cinta. “Aduh! Maaf,
Cinta” kata kekayaan, “perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat
membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi
bagimu diperahuku ini.”
Lalu kekayaan cepat-cepat mengayuh
perahunya pergi. Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan ia
tak mendengar teriakan Cinta.
Air makin tinggi
membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin panik. Tak lama lewatlah
Kecantikan. “Kecantikan! bawalah aku bersamamu!”, teriak Cinta. “Wah, Cinta,
kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku
yang indah ini.” Sahut kecantikan.
Cinta sedih sekali mendengarnya, ia mulai
menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan. “Oh, Kesedihan, bawalah aku
bersamamu,” kata Cinta. “Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian
saja…” kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya. Cinta putus asa. Ia
merasakan air makin naik dan menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah
tiba-tiba terdengar suara, “Cinta! Mari cepat naik perahuku!” Cinta menoleh ke
arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik
ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.
Di pulau terdekat, orang tua itu
menurunkan Cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa
ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu.
Cinta segera menanyakan kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapakah
sebenarnya orang tua itu. “Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu.” kata orang
itu. “Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman
yang mengenalku pun enggan menolongku” tanya Cinta heran. “Sebab,” kata orang
itu, “hanya Waktu lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu
…"
Langganan:
Postingan (Atom)