InspirasI

Jumat, 26 Juni 2015


NUZULUL QUR’AN
        Nuzulul Qur’an  merupakan hari paling bersejarah untuk perjalanan kitab suci agama Islam, Alquran. Nuzulul Quran merupakan awal mula Alquran diturunkan oleh sang pencipta, Allah SWT melalui Malaikat Jibril untuk kembali disampaikan (diwahyukan) kepada nabi tercinta umat Islam, Nabi Muhammad SAW. Sampai sekarang peristiwa ini disebut dengan Nuzulul Quran. Pengertian Nuzulul Quran jika dilihat secara harfiah, artinya turunnya Alquran sebagai istilah yang merujuk terhadap betapa peristiwa penting terkait turunnya wahyu Allah SWT pertama kepada nabi dan rasul paling akhir, Muhammad SAW.
Pertama kali wahyu diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, pada Nuzulul Quran, yaitu surah al-Alaq ayat 1 sampai 5. Waktu  wahyu tersebut diturunkan, Nabi Muhammad tengah dalam keadaan bertahannus atau menyendiri pada sebuah gua, bernama Gua Hira. Waktu itu, dengan cara tiba-tiba Malaikat Jibril langsung datang untuk menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW.
Ternyata, tak ada malam yang sangat istimewa pada perjalanan Islam kecuali malam sekarang ini, Nuzulul Quran. Tepat pada malam inilah kumpulnya banyak kejadian-kejadian yang sangat istimewa, hal yang sangat penting sebagai pedoman dan sebagai penuntun bagi umat manusia, yaitu Alquran Al-Karim. Bukan hanya itu saja, turunya Alquran tepat pada bulan puasa, juga banyak riwayat mengataan jika pada malam ini, adalah malam seribu bulan, atau kerap dikenal dengan malam Lailatul Qadar.
Nuzulul Quran (Turunnya Alquran) hal itu bukan hanya sebuah kisah nyata yang tak berarti, tetapi kita selaku umat Islam harus bisa meneladani apapun yang ada di dalam Al-Quran, dengan cara mempelajari Alquran, membaca Alquran, mengamalkan Alquran, sampai mentadaburkan Alquran. Bertakwa kepada Allah SWT dan terus menjalankan semua perintahnya juga perintah Nabi Muhammad SAW, salah satunya dengan mengamalkan apa yang tersirat dan tersurat didalam Alquran.
Nuzulul Quran, merupakan sebuah bukti nyata jika diantara Alquran dan Nabi Muhammad SAW, merupakan sesuatu yang tak dapat dipisahkan. Sehingga banyak hadts sahih mengatakan, jika Akhlaknya Nabi Muhammad SAW adalah Alquran, juga nabi Muhammad SAW disebut Alquran berjalan. Subhanallah. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya kita pada malam Nuzulul Quran, harus bisa memaknai dengan benar, salah satunya menerapkan pola hidup kita dengan Al-Quran, dan tetap memperingati Nuzulul Quran

Senin, 15 Juni 2015


KEUTAMAAN  BULAN  RAMADHAN

      Khusus pada bulan Ramadhan ini, amal kebaikan umat Islam akan dibalas dengan berkah pahala yang berlipat ganda, bahkan bila kita menjalani puasa dengan sempurna, ketika hari lebaran datang, kita akan bersih dari dosa seperti bayi yang baru lahir kembali. Maka kita sebagai umat muslim sudah seharusnya tidak melewatkan bulan Ramadhan dengan kegiatan yang sia-sia, agar lebih termotivasi menjalani bulan puasa dan lebih memahami makna bulan ramadhan itu sendiri, mari kita ketahui bersama apa saja keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan, bulan penuh berkah.
1. Bulan Diturunkannya Al-Quran
Bulan Ramadhan merupakan bulan dimana kitab suci umat Islam (Al-Qur’an) pertamakali diturunkan. Sesuai dengan QS. Al-Baqarah 185 yang artinya:
“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).”
2. Amal Sholeh Yang Berlipat Ganda
Sebagai umat Islam yang menjalankan amalan sholeh dan kewajiban seorang muslim pada bulan ramadhan akan mendapatkan balasan berlipat ganda, sampai sebagai 70 kali lipat sebagaimana terdapat dalam Hadist:
Khutbah Rasululah saw pada akhir bulan Sa`ban “Hai manusia, bulan yang agung, bulan yang penuh berkah telah menaung. Bulan yang didalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang padanya Allah mewajibkan berpuasa. Qiyamullail disunnahkan. Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan barang siapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu,nilainya sama dengan tujuh puluh kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadhan (HR. Bukhori-Muslim).
3. Bulan Pernuh Keberkahan
Pada bulan puasa seorang muslim berkesempatan untuk kembali ke jalan yang baik dan mendapat keberkahan yang nilainya sama dengan seribu bulan. Maka bila seorang muslim pada bulan puasa saja tidak juga memanfaatkan kesempatannya, bulan lain kemungkinan akan lebih buruk lagi. seperti hadits dibawah ini:
“Sesungguhnya telah datang kepadamu bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan kamu berpuasa, karena dibuka pintu- pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, dan dibelenggu syaitan- syaitan, serta akan dijumpai suatu malam yang nilainya lebih berharga dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak berhasil memperoleh kebaikannya, sungguh tiadalah ia akan mendapatkan itu untuk selama-lamanya.” (HR Ahmad, An-Nasa’l, dan Baihaqi).
 4. Ramadhan Bulan Pengampunan Dosa
Pada bulan Ramadhan juga seorang muslim berkesempatan untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya, bahkan ibadah yang sempurna pada bulan puasa akan menjadikan seorang muslim suci kembali bagaikan bayi yang baru lahir. Sesuai Hadist Shahih:
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.” (HR. Bukhari)
“Shalat yang lima waktu, dari jumat ke jumat, dan Ramadhan ke Ramadhan, merupakan penghapus dosa di antara mereka, jika dia menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim)
5. Pintu Surga Ditutup, Pintu Neraka Ditutup
Selebar-lebarnya pintu untuk kembali ke jalan yang lurus pada bulan Ramadhan dibuka bagi umat Islam. Sesuai Hadist dibawah ini:
“Jika datang Ramadhan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka dan syetan dibelenggu.” (HR. Muslim)
 6. Bulan yang Mendidik untuk Mencapai Ketaqwaan
Menahan haus, lapar dan amarah merupakan jalan menuju sifat-sifat sabar yang taqwa. Itulah mengapa berpuasa sebulan penuh pada Ramadhan dapat membimbing umat Islam mencapai ketawaan. Sesuai surat dalam Al-Quran yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (QS. Al Baqarah 183)
7. Terdapat Malam Lailatul Qadar
Malam 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan merupakan waktu-waktu yang diantaranya terdapat malam Lailatul Qadar, dimana malam tersebut baik diisi doa-doa yang baik dan mukjizat dapat turun pada umat Islam pada malam Lailatul Qadar tersebut.
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr 1-3)

Jumat, 12 Juni 2015



FASE KURIKULUM DI INDONESIA

Perjalanan kurikulum pendidikan di Indonesia hingga saat ini melalui sejarah yang panjang. Kurikulum telah mengalami banyak perombakan dan peruahan konsep. Hal ini dilakukan tidak lain agar kurikulum dapat membentuk generasi masa depan Indonesia yang lebih baik. Tetapi dampak perubahan ini tidak bisa lepas dari kontroversial elit akademisi yang mencoba menafsirkan bahwa perubahan kurikulum merupakan effect dari berkecimpungnya politik dalam pendidikan. Terlepas dari hal tersebut, seharusnya kita tetap dapat memperoleh pengalaman positif dengan tetap berusaha mengambil sisi-sisi baik untuk kemudian dijadikan sebagai refleksi dan introspeksi diri dari banyaknya gejala yang timbul akibat perubahan kurikulum itu sendiri.
Ada beberapa point penting dalam kurikulum telah diajarkan oleh Kaisar Jepang pasca penge-bom-an Hirosima dan Nagasaki. Pasca pengeboman tersebut, yang ditanyakan dan amat diperhatikan oleh Sang Kaisar adalah jumlah guru yang masih bertahan hidup di saat banyaknya korban yang meninggal. Hal inilah yang sejatinya kemudian mengantarkan Jepang menjadi negara maju. Yaitu mengutamakan aspek pendidikan. Selain pentingnya memperhatikan esensi guru sebagai user dari urikulum tersebut. Konten kurikulum juga menjadi core values yang harus diutamakan. Konten tersebut harus dapat mengajarkan manusia agar dapat memanfaatkan alam dengan baik, serta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh. Sehingga ilmu yang diperoleh tidak menjadikan suatu kesombongan tetapi dapat menggetarkan hati dan kulit manusia sebagaimana yang tertera dalam QS. Az-Zumar: 23 sebagai berikut;

ٱللَّهُ نَزَّلَ أَحۡسَنَ ٱلۡحَدِيثِ كِتَٰبٗا مُّتَشَٰبِهٗا مَّثَانِيَ تَقۡشَعِرُّ مِنۡهُ جُلُودُ ٱلَّذِينَ يَخۡشَوۡنَ رَبَّهُمۡ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمۡ وَقُلُوبُهُمۡ إِلَىٰ ذِكۡرِ ٱللَّهِۚ ذَٰلِكَ هُدَى ٱللَّهِ يَهۡدِي بِهِۦ مَن يَشَآءُۚ وَمَن يُضۡلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِنۡ هَادٍ ٢٣

Artinya: “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.” (QS. Az-zumar: 23)
Kurikulum sendiri dalam perjalanannya telah mengalami banyak perombakan dan perubahan. Berikut gambaran dan ciri-ciri kurikulum pendidikan di Indonesia sepanjang perjalanan sejarah;
  1. Kurikulum 1947
Kurikulum ini yang pertama kali diberlakukan di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. Ciri-cirinya: (a) sifat kurikulum Separated Subject Curriculum. (b) menggunakanBahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar, (c) jumlah mata pelajaran pada tingkat SR 16 mapel, SMP 17 mapel, dan SMA jurusan B 19 mapel, dan (d) menteri pendidikan dan pengajaran adalah Mr. Soewandi.
  1. Kurikulum 1968
Pada kurikulum ini sudah ada pengelompokan beberapa materi pelajaran dan korelasi antar mata pelajaran juga sudah terlihat. Tetapi masing-masing mata pelajaran masih bersifat teoritis dan belum terikat erat dengan aplikasinya dalam kehidupan. Menteri pendidikan yang mengusulkan kurikulum ini adalah Mashuri, SH. Pada jenjang SMA, berdasakan kurikulum ini penjurusan dilakukan saat kelas II. Pilihan jurusan-jurusan tersebut adalah Strata Sosial Budaya dan Paspal (IPA).
  1. Kurikulum 1975
Ciri-ciri dari kurikulum ini adalah: (a) sifat kurikulum Integrated Curriculum Organziation. (b) jumlah mata pelajaran dalam setiap jenjang semakin dipangkas, (c) penjurusan SMA dibagi 3, yaitu: IPA, IPS, dan Bahasa, (d) Menteri pendidikan Dr. Syarif Thayeb.
  1. Kurikulum 1984
Kurikulum ini adalah penyempurnaan dari kurikulum 1975. Ciri-cirinya: (a) sifat kurikulumContent Based Curriculum. (b) program mata pelajaran mencakup 11 bidang bidang studi. (c) jumlah mata pelajaran tingkat SMP ada 11 mapel dan SMA ada 15 mapel (dengan 4 studi program pilihan), (d) penjurusan SMA dibagi 5 jurusan (ilmu fisika, ilmu biologi, ilmu sosial, ilmu budaya, dan ilmu agama). Tapi kemudian diubah lagi menjadi 3 jurusan seperti kurikulum sebelumnya (kurikulum 1975). (e) menteri pendidikan Prof. Dr. Nugroho Notosusanto.
  1. Kurikilim 1994
Ciri-ciri kurikulum ini adalah: (a) sifat kurikulum Objective Based Curriculum. (b) nama SMP diganti SLTP dan nama SMA diganti SMU. (c) mata pelajaran di tingkat SMU ada 10 mapel dan penjurusan dilakukan di kelas II  dengan 3 pilihan jurusan, yaitu IPA, IPS, dan bahasa. (d) menteri pendidikan Prof. Dr. Ing. Wardiman Djoyonegoro.
  1. Kurikulum 2004
Lebih dikenal sebagai kurikulum SBK (Kurikulum Berbasis Kemampuan). Ciri-ciri dari kurikulum ini adalah: (a) sifat kurikulum Competency Based Curriculum. (b) Nama SLTP diganti SMP dan nama SMU diganti SMA. (c) jumlah mapel tingkat SD ada 7 mata pelajaran, SMP 11 mapel, dan SMA 17 mapel. (d)  teknik penjurusannya masih sama dengan kurikulum sebelumnya. (e) menteri pendidikan Prof. H. Abd. Malik Fajar
Hingga saat ini kurikulum di Indonesia masih mengalami beberapa perubahan sesuai dengan hakikat kurikulum yang senantiasa dikembangkan, dievaluasi, dan direfisi. Hal terpenting yang harus menjadi concern adalah bahwa perubahan kurikulum ini selaiknya tidak menjadikan perpecahan karena sejatinya perubahan kurikulum ini dilakukan hanya untuk mencapai misi perbaikan. 

Sabtu, 06 Juni 2015


ILMU, KEKUASAAN DAN HARTA


Tiga pemimpin besar di dunia itu: akademis (pemilik ilmu), negarawan (pemilik kekuasaan) dan entrepreneur (pemilik harta)
Tiga bekal akherat itu : anak sholeh yang mendoakan ortu, ilmu yang bermanfaat dan sedekah jariyah.

Negarawan sejatinya tak hanya mampu menjadi pemimpin yang arif dan bijaksana dalam menagamen negara, tetapi juga mampu mengkader generasi selanjutanya menjadi lebih baik. Hal ini bisa diwujudkan dengan keteladanan yang hanya terpancar lewat amal yang ikhlas. Ya, keteladanan dimulai dari diri sendiri, managemen hati, produktif waktu dan pendayagunaan  jasad yang efisien menjadi bekal utama. Keteladanan itu membuahkan generasi pembangun peradaban yang sholeh dan senantiasa menghargai jasa leluhur lewat untaian doa-doa. Bukan seperti negarawan aliran Fir’aun yang terlalu sombong meng-agungkan diri sebagai tuhan.

Akademisi bisa mengajarkan ilmu yang bermanfaat, ilmu yang mampu menyelesaikan permasalahan manusia, mampu membantu mewujudkan ilmuwan-ilmuwan yang beradab. Ikhtiar yang bisa dilakukan dengan terus belajar setiap saat. Belajar bukan sekedar urusan logika, tapi juga urusan hati. Ingatlah bahwa ilmu itu adalah cahaya, cahaya tak akan terpantulkan jika mengenai cermin yang berdebu. Ya, debu itu ibarat dosa dan cermin itu ibarat hati. Hanya hati yang bersihlah yang mampu memantulkan cahaya ilmu untuk menerangi sekitar. Bukan seperi akademisi aliran Haman yang menganggap semua ilmu yang didapat hanya keran usaha dan kecerdasan dirinya sendiri.

Entrepreneur sepatutnya menjadi jalan untuk berlomba-lomba mengamalkan sedeekah jariyah. Hanya entreprenuer yang punya nurani dan tak silau dengan dunia yanga akan mampu menembus logika akhirat. Ya, entreprenuer yang yakin akan pertemuan esok hari setelah kematian. Bukan seperti entreprenuer aliran Qarun yang terjerumus dalam tipuan rendahnya nilai dunia.

“....dan (juga) Qarun, Fir’aun dan Haman. Sungguh, telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa) keterangan-keterangan yang nyata. tetapi mereka berlaku sombong di bumi dan mereka orang-orang yang tak luput (dari azab Allah)” (Q.S Al-Ankabut: 39)

Subhanallah, Al-Qur’an memang akan menjadi petunjuk bagi orang-orang yang mau berpikir dengan nurani. Silahkan memilih menjadi apapun itu dan  tetaplah kembali menengok hikmah-hikmah dari sejarah. Mungkin orang ingin memposisikan diri sekaligus sebagai tiga pemimpin itu, namun ingatlah alam mengajarkan keterbatasan dan keseimbangan. Akan ada potensi yang menonjol lebih, tapi tak layak pula mematikan potensi yang belum berkembang. Semua akan sinergis dalam keterpaduan yang berkelanjutan dalam proses pembelajaran sepanjang hayat.
            Semoga senantiasa berpikir dan bertindak dengan penuh kebijaksanaan dan kearifan sehingga bisa menjadi nur atau cahaya bagi semesta alam.
(da).