InspirasI

Jumat, 12 Juni 2015



FASE KURIKULUM DI INDONESIA

Perjalanan kurikulum pendidikan di Indonesia hingga saat ini melalui sejarah yang panjang. Kurikulum telah mengalami banyak perombakan dan peruahan konsep. Hal ini dilakukan tidak lain agar kurikulum dapat membentuk generasi masa depan Indonesia yang lebih baik. Tetapi dampak perubahan ini tidak bisa lepas dari kontroversial elit akademisi yang mencoba menafsirkan bahwa perubahan kurikulum merupakan effect dari berkecimpungnya politik dalam pendidikan. Terlepas dari hal tersebut, seharusnya kita tetap dapat memperoleh pengalaman positif dengan tetap berusaha mengambil sisi-sisi baik untuk kemudian dijadikan sebagai refleksi dan introspeksi diri dari banyaknya gejala yang timbul akibat perubahan kurikulum itu sendiri.
Ada beberapa point penting dalam kurikulum telah diajarkan oleh Kaisar Jepang pasca penge-bom-an Hirosima dan Nagasaki. Pasca pengeboman tersebut, yang ditanyakan dan amat diperhatikan oleh Sang Kaisar adalah jumlah guru yang masih bertahan hidup di saat banyaknya korban yang meninggal. Hal inilah yang sejatinya kemudian mengantarkan Jepang menjadi negara maju. Yaitu mengutamakan aspek pendidikan. Selain pentingnya memperhatikan esensi guru sebagai user dari urikulum tersebut. Konten kurikulum juga menjadi core values yang harus diutamakan. Konten tersebut harus dapat mengajarkan manusia agar dapat memanfaatkan alam dengan baik, serta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh. Sehingga ilmu yang diperoleh tidak menjadikan suatu kesombongan tetapi dapat menggetarkan hati dan kulit manusia sebagaimana yang tertera dalam QS. Az-Zumar: 23 sebagai berikut;

ٱللَّهُ نَزَّلَ أَحۡسَنَ ٱلۡحَدِيثِ كِتَٰبٗا مُّتَشَٰبِهٗا مَّثَانِيَ تَقۡشَعِرُّ مِنۡهُ جُلُودُ ٱلَّذِينَ يَخۡشَوۡنَ رَبَّهُمۡ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمۡ وَقُلُوبُهُمۡ إِلَىٰ ذِكۡرِ ٱللَّهِۚ ذَٰلِكَ هُدَى ٱللَّهِ يَهۡدِي بِهِۦ مَن يَشَآءُۚ وَمَن يُضۡلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِنۡ هَادٍ ٢٣

Artinya: “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.” (QS. Az-zumar: 23)
Kurikulum sendiri dalam perjalanannya telah mengalami banyak perombakan dan perubahan. Berikut gambaran dan ciri-ciri kurikulum pendidikan di Indonesia sepanjang perjalanan sejarah;
  1. Kurikulum 1947
Kurikulum ini yang pertama kali diberlakukan di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. Ciri-cirinya: (a) sifat kurikulum Separated Subject Curriculum. (b) menggunakanBahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar, (c) jumlah mata pelajaran pada tingkat SR 16 mapel, SMP 17 mapel, dan SMA jurusan B 19 mapel, dan (d) menteri pendidikan dan pengajaran adalah Mr. Soewandi.
  1. Kurikulum 1968
Pada kurikulum ini sudah ada pengelompokan beberapa materi pelajaran dan korelasi antar mata pelajaran juga sudah terlihat. Tetapi masing-masing mata pelajaran masih bersifat teoritis dan belum terikat erat dengan aplikasinya dalam kehidupan. Menteri pendidikan yang mengusulkan kurikulum ini adalah Mashuri, SH. Pada jenjang SMA, berdasakan kurikulum ini penjurusan dilakukan saat kelas II. Pilihan jurusan-jurusan tersebut adalah Strata Sosial Budaya dan Paspal (IPA).
  1. Kurikulum 1975
Ciri-ciri dari kurikulum ini adalah: (a) sifat kurikulum Integrated Curriculum Organziation. (b) jumlah mata pelajaran dalam setiap jenjang semakin dipangkas, (c) penjurusan SMA dibagi 3, yaitu: IPA, IPS, dan Bahasa, (d) Menteri pendidikan Dr. Syarif Thayeb.
  1. Kurikulum 1984
Kurikulum ini adalah penyempurnaan dari kurikulum 1975. Ciri-cirinya: (a) sifat kurikulumContent Based Curriculum. (b) program mata pelajaran mencakup 11 bidang bidang studi. (c) jumlah mata pelajaran tingkat SMP ada 11 mapel dan SMA ada 15 mapel (dengan 4 studi program pilihan), (d) penjurusan SMA dibagi 5 jurusan (ilmu fisika, ilmu biologi, ilmu sosial, ilmu budaya, dan ilmu agama). Tapi kemudian diubah lagi menjadi 3 jurusan seperti kurikulum sebelumnya (kurikulum 1975). (e) menteri pendidikan Prof. Dr. Nugroho Notosusanto.
  1. Kurikilim 1994
Ciri-ciri kurikulum ini adalah: (a) sifat kurikulum Objective Based Curriculum. (b) nama SMP diganti SLTP dan nama SMA diganti SMU. (c) mata pelajaran di tingkat SMU ada 10 mapel dan penjurusan dilakukan di kelas II  dengan 3 pilihan jurusan, yaitu IPA, IPS, dan bahasa. (d) menteri pendidikan Prof. Dr. Ing. Wardiman Djoyonegoro.
  1. Kurikulum 2004
Lebih dikenal sebagai kurikulum SBK (Kurikulum Berbasis Kemampuan). Ciri-ciri dari kurikulum ini adalah: (a) sifat kurikulum Competency Based Curriculum. (b) Nama SLTP diganti SMP dan nama SMU diganti SMA. (c) jumlah mapel tingkat SD ada 7 mata pelajaran, SMP 11 mapel, dan SMA 17 mapel. (d)  teknik penjurusannya masih sama dengan kurikulum sebelumnya. (e) menteri pendidikan Prof. H. Abd. Malik Fajar
Hingga saat ini kurikulum di Indonesia masih mengalami beberapa perubahan sesuai dengan hakikat kurikulum yang senantiasa dikembangkan, dievaluasi, dan direfisi. Hal terpenting yang harus menjadi concern adalah bahwa perubahan kurikulum ini selaiknya tidak menjadikan perpecahan karena sejatinya perubahan kurikulum ini dilakukan hanya untuk mencapai misi perbaikan. 

Tidak ada komentar: