FASE
KURIKULUM DI INDONESIA
Perjalanan kurikulum pendidikan di Indonesia hingga
saat ini melalui sejarah yang panjang. Kurikulum telah mengalami banyak
perombakan dan peruahan konsep. Hal ini dilakukan tidak lain agar kurikulum
dapat membentuk generasi masa depan Indonesia yang lebih baik. Tetapi dampak
perubahan ini tidak bisa lepas dari kontroversial elit akademisi yang mencoba
menafsirkan bahwa perubahan kurikulum merupakan effect dari
berkecimpungnya politik dalam pendidikan. Terlepas dari hal tersebut,
seharusnya kita tetap dapat memperoleh pengalaman positif dengan tetap berusaha
mengambil sisi-sisi baik untuk kemudian dijadikan sebagai refleksi dan
introspeksi diri dari banyaknya gejala yang timbul akibat perubahan kurikulum
itu sendiri.
Ada beberapa point penting dalam
kurikulum telah diajarkan oleh Kaisar Jepang pasca penge-bom-an Hirosima dan
Nagasaki. Pasca pengeboman tersebut, yang ditanyakan dan amat diperhatikan oleh
Sang Kaisar adalah jumlah guru yang masih bertahan hidup di saat banyaknya
korban yang meninggal. Hal inilah yang sejatinya kemudian mengantarkan Jepang
menjadi negara maju. Yaitu mengutamakan aspek pendidikan. Selain pentingnya
memperhatikan esensi guru sebagai user dari urikulum tersebut.
Konten kurikulum juga menjadi core values yang harus
diutamakan. Konten tersebut harus dapat mengajarkan manusia agar dapat
memanfaatkan alam dengan baik, serta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh.
Sehingga ilmu yang diperoleh tidak menjadikan suatu kesombongan tetapi dapat
menggetarkan hati dan kulit manusia sebagaimana yang tertera dalam QS.
Az-Zumar: 23 sebagai berikut;
ٱللَّهُ
نَزَّلَ أَحۡسَنَ ٱلۡحَدِيثِ كِتَٰبٗا مُّتَشَٰبِهٗا مَّثَانِيَ تَقۡشَعِرُّ
مِنۡهُ جُلُودُ ٱلَّذِينَ يَخۡشَوۡنَ رَبَّهُمۡ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمۡ
وَقُلُوبُهُمۡ إِلَىٰ ذِكۡرِ ٱللَّهِۚ ذَٰلِكَ هُدَى ٱللَّهِ يَهۡدِي بِهِۦ مَن
يَشَآءُۚ وَمَن يُضۡلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِنۡ هَادٍ ٢٣
Artinya: “Allah telah menurunkan perkataan yang paling
baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang ,
gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian
menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk
Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang
pemimpinpun.” (QS. Az-zumar: 23)
Kurikulum sendiri dalam perjalanannya telah mengalami
banyak perombakan dan perubahan. Berikut gambaran dan ciri-ciri kurikulum
pendidikan di Indonesia sepanjang perjalanan sejarah;
- Kurikulum 1947
Kurikulum ini yang pertama kali diberlakukan di
sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. Ciri-cirinya: (a) sifat kurikulum Separated
Subject Curriculum. (b) menggunakanBahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantar, (c) jumlah mata pelajaran pada tingkat SR 16 mapel, SMP 17 mapel,
dan SMA jurusan B 19 mapel, dan (d) menteri pendidikan dan pengajaran adalah
Mr. Soewandi.
- Kurikulum 1968
Pada kurikulum ini sudah ada pengelompokan beberapa
materi pelajaran dan korelasi antar mata pelajaran juga sudah terlihat. Tetapi
masing-masing mata pelajaran masih bersifat teoritis dan belum terikat erat
dengan aplikasinya dalam kehidupan. Menteri pendidikan yang mengusulkan
kurikulum ini adalah Mashuri, SH. Pada jenjang SMA, berdasakan kurikulum ini
penjurusan dilakukan saat kelas II. Pilihan jurusan-jurusan tersebut adalah
Strata Sosial Budaya dan Paspal (IPA).
- Kurikulum 1975
Ciri-ciri dari kurikulum ini adalah: (a) sifat
kurikulum Integrated Curriculum Organziation. (b) jumlah mata
pelajaran dalam setiap jenjang semakin dipangkas, (c) penjurusan SMA dibagi 3,
yaitu: IPA, IPS, dan Bahasa, (d) Menteri pendidikan Dr. Syarif Thayeb.
- Kurikulum 1984
Kurikulum ini adalah penyempurnaan dari kurikulum
1975. Ciri-cirinya: (a) sifat kurikulumContent Based Curriculum. (b)
program mata pelajaran mencakup 11 bidang bidang studi. (c) jumlah mata
pelajaran tingkat SMP ada 11 mapel dan SMA ada 15 mapel (dengan 4 studi program
pilihan), (d) penjurusan SMA dibagi 5 jurusan (ilmu fisika, ilmu biologi, ilmu
sosial, ilmu budaya, dan ilmu agama). Tapi kemudian diubah lagi menjadi 3
jurusan seperti kurikulum sebelumnya (kurikulum 1975). (e) menteri pendidikan
Prof. Dr. Nugroho Notosusanto.
- Kurikilim 1994
Ciri-ciri kurikulum ini adalah: (a) sifat kurikulum Objective
Based Curriculum. (b) nama SMP diganti SLTP dan nama SMA diganti SMU. (c)
mata pelajaran di tingkat SMU ada 10 mapel dan penjurusan dilakukan di kelas
II dengan 3 pilihan jurusan, yaitu IPA, IPS, dan bahasa. (d) menteri
pendidikan Prof. Dr. Ing. Wardiman Djoyonegoro.
- Kurikulum 2004
Lebih dikenal sebagai kurikulum SBK (Kurikulum
Berbasis Kemampuan). Ciri-ciri dari kurikulum ini adalah: (a) sifat kurikulum Competency
Based Curriculum. (b) Nama SLTP diganti SMP dan nama SMU diganti SMA. (c)
jumlah mapel tingkat SD ada 7 mata pelajaran, SMP 11 mapel, dan SMA 17 mapel.
(d) teknik penjurusannya masih sama dengan kurikulum sebelumnya. (e)
menteri pendidikan Prof. H. Abd. Malik Fajar
Hingga saat ini kurikulum di Indonesia masih mengalami
beberapa perubahan sesuai dengan hakikat kurikulum yang senantiasa
dikembangkan, dievaluasi, dan direfisi. Hal terpenting yang harus menjadi concern adalah
bahwa perubahan kurikulum ini selaiknya tidak menjadikan perpecahan karena
sejatinya perubahan kurikulum ini dilakukan hanya untuk mencapai misi perbaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar