MAUT
Saat
ngaji dalam peringatan tujuh hari meninggalnya Mursyid Thariqoh sekaligus
Pengasuh Pesantren Darul Ulum Rejoso, KH Dimyati Romli, Senin (23/5/2016), Dr
KH Mustain Syafiie mengatakan bahwa maut tak bisa ditolak.
’’Tidak
diundang pun, kematian pasti datang,’’ kata pakar tafsir Quran Pesantren
Tebuireng ini.
Hal
itu berbeda dengan yang lain. ’’Kalau selain kematian, masio dipasangi spanduk
gurung mesti teko. Masio kuntul dibarisno sak Jawa Timur yo gurung mesti teko,’’
ucap mantan anggota DPR RI ini disambut tawa ribuan jamaahyanghadir.
Di Cina, kata Kiai Mustain, ada terapi kematian. Orang hidup, dipacaki seperti orang mati. Lalu dimasukkan peti mati. Kemudian diuneni dengan bahasa-bahasa psikologi. ’’Terapi mati seperti ini berhasil membuat orang-orang yang brengsek jadi baik. Orang yang brengsek seperti apapun, ikut terapi ini akhirnya berubah jadi baik. Tingkat keberhasilannya mencapai 90 persen,’’ jelasnya.
Di Cina, kata Kiai Mustain, ada terapi kematian. Orang hidup, dipacaki seperti orang mati. Lalu dimasukkan peti mati. Kemudian diuneni dengan bahasa-bahasa psikologi. ’’Terapi mati seperti ini berhasil membuat orang-orang yang brengsek jadi baik. Orang yang brengsek seperti apapun, ikut terapi ini akhirnya berubah jadi baik. Tingkat keberhasilannya mencapai 90 persen,’’ jelasnya.
Hal
itu mempraktekkan dhawuh Nabi Muhammad SAW, kafa bil mauti waidhon. Cukuplah
kematian sebagai nasehat. ’’Kita orang Islam hafal itu, tapi tidak di-elmuni.
Justru yang ngelmuni adanya di Cina. Saya kira toriqah mampu membuat kurikulum
seperti itu,’’ paparnya.
’’Apalagi
pertanyaan malaikat Munkar Nakir sudah lama bocor,’’ tambahnya kembali disambut
ger-geran.
Pertanyaan
di kubur yang pertama, siapa Tuhanmu. Kedua, siapa nabimu. Ketiga, apa
agamamu. ’’Kiro-kiro pertanyaan ini yang nanti bikin masalah. Sebab ketika
ditanya apa agamamu, ada yang jawab, agama saya Islam Nusantara,’’ ucapnya
kembali disambut ger-geran. ’’Jawabe malaikat, Koen melok Mukmatar nang Jombang
yo kok jawab Islam Nusantara,’’ lanjut Kiai Mustain yang kembali disambut
ger-geran.
Profesor
Eimer di Amerika, kata Kiai Mustain, pernah meneliti 500 orang yang mati suri.
’’Orang
yang mati suri itu disuruh menceritakan apa yang dialami selama mati. Ternyata
ada tiga jawaban yang disampaikan oleh hampir seluruhnya,’’ kata Kiai Mustain.
Pertama, orang yang mati suri
itu merasa dibawa oleh makhluk cahaya memasuki lorong. ’’Makhluk cahaya.
Mungkin ini istilah mereka untuk mendefinisikan malaikat. Sebab malaikat
diciptakan dari nur/cahaya,’’ jelasnya.
Kedua, mereka ditunjukkan
rekaman perbuatan mereka selama hidup di dunia. ’’Mereka melihat tayangan semua
hal yang dilakukan. Ini sudah disebutkan dalam QS An Naziat. Yauma
yatadzakkarul insanu ma sa’a. Pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang
telah dikerjakannya (QS An Naziat 35),’’ jelasnya.
Ketiga, orang-orang yang mati
suri itu ternyata semuanya ingin kembali ke dunia. Alquran juga telah
mengingatkan hal ini. ’’ Ya laitana nuroddu wala nukazzibu bi ayati robbina
wanakuna minal mukminin (Kiranya kami dikembalikan ke dunia dan tidak
mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman (QS
Al-An’am 27),’’ ucap Kiai Mustain.
’’Mumpung
kita belum memasuki lorong, mari kita persiapkan diri kita,’’ pungkas Kiai
Mustain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar