ISLAM
KE EROPA: DULU MENGENALKAN TEKNOLOGI, KINI MEMBAWA SHALAT
Kafil Yamin
(Kompasiana, 15 Agustus 2012)
DULU, orang Eropa itu bau
karena jarang mandi – bahkan sampai sekarang. Ketika pasukan Islam masuk ke
kawasan itu via Spanyol dan Prancis abad ke-8, mereka harus banyak tutup hidung
bila berpapasan dengan orang-orang setempat.
Ada yang tidak begitu bau,
yakni kalangan istana: Para pangeran, putri dan petinggi kerajaan. Bau badan
mereka tertutupi pewangi yang hanya dipakai kalangan istana.
Ketika
pada abad pertengahan orang-orang Eropa berkunjung ke negeri-negeri Muslim,
mereka heran kenapa warga masyarakat biasa pun tidak berbau badan. Bahkan
ketika mereka menjumpai para petani Muslim di Badhdad, Turki, Mesir, Maroko,
yang sedang bekerja di kebun-kebun, mereka tak mencium bau keringat seperti
umumnya terendus dari warga kelas bawah Eropa yang melakukan pekerjaan serupa.
Selidik punya selidik,
orang-orang Eropa itu mendapati bahwa setiap Muslim sedikitnya mandi dua kali
sehari dan bertaharah 5 kali sehari. Orang-orang Islam mempraktikkan cara hidup
higienis wal sehat itu dari ajaran Islam dan contoh Rasulullah Muhammad.
Invasi Muslim ke Eropa
membawa peradaban dan cara hidup bersih dan sehat. Masa itulah pertama kali
orang Eropa mengenal gosok gigi setelah makan. Orang-orang Islam memperkenalkan
siwak, yang terbuat dari ranting pohon Miswak yang wangi dan sekaligus menjadi
bahan pasta gigi. Satu ujungnya dipukul-pukul sehingga membentuk mata sapu
kecil. Itulah yang digunakan menggosok gigi. Masa itu, orang-orang Eropa
membersihkan mulut setelah makan hanya dengan kumur-kumur. Eropa baru
memproduksi sikat gigi secara massal pada abad 18.
Orang Islam membawa bahan-bahan pencerahan Eropa. Peradaban Islam ibarat
kereta waktu dengan berbagai gerbong yang menjelajahi berbagai peradaban,
memuat aneka barang dan pengetahuan dari persinggahan-persinggahan itu, dan
membongkar semua muatannya di Eropa.
Yang paling dasar adalah pengenalan angka, yakni Arabic numeral , yang
praktis dan friendly user . Orang Islam sendiri menamakan sistem angka mereka
sebagai ‘angka India’, karena memang diadopsi dari sistem angka India. Tapi orang
Islam menambahkan nol padanya. Dan tanpa angka nol, tak mungkin ada matematika
dan geometri. Dan tanpa matematika , tak mungkin ada ilmu astronomi, ilmu
fisika, ilmu ekonomi, karena ilmu-ilmu itu meniscayakan rumus-rumus yang
diadopsi dari matematika atau aljabar.
Sebelum kedatangan Islam, orang Eropa menggunakan penomoran Romawi, yang
tidak praktis dan tak mungkin bisa digunakan dalam matematika karena tidak
mengenal pecahan, desimal, dan angka nol.
Jika seorang Eropa hari ini menerawang kegiatan sehari-harinya jauh ke
masa silam, mereka akan melihat sumbangsih Islam. Seseorang bangun, mandi dan
gosok gigi, maka alat yang digunakan untuk menggosok gigi itu diperkenalkan
orang Islam.
Lalu ia menengok jam – jam dinding atau jam tangan – maka alat itu pun
diciptakan dan dibawa ke sana oleh orang Islam. Lalu ia menum kopi, kopi pun,
beserta alat perasnya, diciptakan dan dibawa ke sono oleh orang Islam.
Lalu ia membaca koran yang terbuat dari kertas. Kertas pun diperkenalkan
kesana oleh orang Islam. Kertas memang ditemukan di China, tapi orang Islam
memperhalusnya dan memproduksinya secara massal.
Lalu orang Eropa mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, yang dibawa
orang Islam. Eropa memang punya khazanah ilmu pengetahuan Yunani (Helenisme),
dan tanpa tangan-tangan para sarjana Islam yang menerjemahkannya kedalam bahasa
Arab, mereka tak akan menjumpai satu huruf pun dari khazanah keilmuan Yunani
itu.
Selain karena saat itu, otoritas Gereja menghukum mati orang2 yg membaca
lembaran2 Yunani tersebut.
Semua ilmuwan dan pemikir Eropa yang muncul setelah pudarnya masa
keemasan Islam, telah lebih dulu mempelajari naskah-naskah para sarjana Islam
dalam bahasa Arab, karena tak barang satu lembar naskah Yunani kuno tersisa.
Tapi para sarjana Eropa tak mau mengungkapkan bahwa mereka belajar dari
kitab-kitab berbahasa Arab. Kenapa? Pertimbangan keselamatan dan keamanan.
Masa-masa itu gereja sangat berkuasa, bila ada ditemukan seseorang
membaca naskah2 Yunani dan orang Islam mereka akan segera dituduh murtad dan
dieksekusi mati. Sejak perang salib, anti-Islam itu makin menguat dan memaksa
para ilmuwan menghilangkan jejak-jejak Islam dalam ilmu pengetahuan yang mereka
kembangkan. Nicolaus Copernicus, yang lahir di Torin tahun 19 Februari 1473,
dan meninggal di Frombork 25 Mei 1543, mengembangkan teori
Heliosentrisme, yakni perputaran planet-planet tata surya dengan
Matahari sebagai pusatnya. Teori ini menghancurkan teori sebelumnya, yakni
Geosentris, yang menganggap bumi sebagai pusat tata surya.
Untuk sampai ke teori itu, ia membaca ribuan naskah astronomi sejak
zaman Yunani kuno, sampai zaman mutakhir abad ke-emasan Islam. Semua naskah
yang dibahasanya berbahasa Arab, karena tak barang satu naskah kuno Yunani
tinggal utuh dalam bahasa aslinya.
Namun Copernicus pun seorang seorang kanon gereja. Gereja bukan saja
memusuhi Islam, tapi juga para ilmuwannya sendiri yang pemikirannya
bertentangan dengannya. Karena itu, Copernicus menyembunyikan
referensi-referensi Arab dalam penulisan teorinya.
Ketika Isaac Newton bilang: “ We stand on the shoulders of giants”, dia
ingin jujur bahwa temuan-temuannya berdasar pada karya-karya akbar sebelumnya,
tapi dia tak mau sebutkan siapa si giants itu. Toh semua orang bisa mafhum
bahwa Newton merujuk kepada para sarjana Muslim, karena tidak ada giants Eropa
pada masa itu.
Yang dimaksud si gajah oleh Isaac Newton itu tak diragukan lagi Ibnu
al-Haitsam, ilmuwan Muslim dari Mesir, karena Haitsam lah yang menemukan
teropong. Dengan temuannya ini Haitsam mementahkan anggapan sebelumnya bahwa
mata memancarkan cahaya pada objek yang dilihat sehingga objek tersebut bisa
terlihat oleh si pelihat. Haitsam menujukan justru objek lah yang memantulkan
cahaya kepada mata si pelihat.
Haitsam lantas melakukan eksperimen tentang sifat cahaya dalam kamar
gelap, yang disebut ‘kamara’. Kata Arab inilah yang menjadi nama alat potret
yang disebut camera. Teori dan ujicoba tentang cahaya Haitsam inilah yang
dijadikan sandaran Newton, yg oleh barat di sebut 'AlHazen'
Abu Rayhan Biruni, lahir 15 September 973 dan meninggal 13 Desember
1048, membuat penelitian radius bumi sejauh 6.339,6 kilometer. Ini penelitian
radius bumi pertama kali dalam sejarah sains. Penelitian ini kemudian jadi
rujukan utama bagi penelitian-penelitian geografi selanjutnya di Eropa dan
Amerika.
Fatima al-Fihri, 851 Masehi, berusia 23 tahun ketika mulai membangun
universitas yang kemudian menjadi perguruan tinggi pertama di dunia seperti
yang kita kenal sekarang.
Perguruan tinggi itu, yang didirikan di kota Fes, Maroko, adalah bagian dari mesjid yang dibangunnya bernama Al Karaouine, mesjid terbesar di Afrika Utara. Selama pembangunan mesjid dan kampus itu, ia berpuasa tanpa henti sampai pembangunan betul-betul rampung, selama 13 tahun!
Perguruan tinggi itu, yang didirikan di kota Fes, Maroko, adalah bagian dari mesjid yang dibangunnya bernama Al Karaouine, mesjid terbesar di Afrika Utara. Selama pembangunan mesjid dan kampus itu, ia berpuasa tanpa henti sampai pembangunan betul-betul rampung, selama 13 tahun!
Al-Karaoine terbukti sangat berreputasi sebagai pusat pendidikan dan spiritual
terkemuka. Di zaman ini, ia masuk Guinness Book of World Record sebagai
perguruan tinggi tertua yang masih berjalan sampai sekarang.
Dari al-Karaouine lahir pemikir-pemikir besar, antara lain Al-Abbas
al-Zwawi, Abu Madhab Al-Fasi, pencipta teori jurisprudensi madzhab Maliki, dan
Leo Africanus, a penjelajah dan penulis termasyhur.
Sutaita al-Mahamli, hidup pada pertengahan abad 10, adalah ahli
matematika perempuan di Bagdhad. Ia sering jadi saksi ahli di pengadilan untuk
menghitung kerugian dalam sebuah persengketaan tentang property. Tentu
keahliannya bukan hanya matematika, tapi juga sastra Arab, Fiqh dan hadits.
Itu sekedar menyebut dua dari ribuan tokoh perempuan dalam sejarah abad
pertengahan, masa ketika kaum wanita Eropa merupakan makhluk paling terkungkung
dalam masyarakat berperadaban di dunia. Mereka tak boleh membuka mulut di
gereja, karena seperti diterangkan injil, “ it is disgraceful for a woman to
speak in the church” (vv. 33-35).
Dan, sementara Islam mengharuskan penghormatan kepada ibu tiga kali
lebih banyak daripada kepada bapak, di Eropa, seperti dijelaskan St. Thomas of
Aquinas [1225-1274]:
“Children ought to love their Father more than they love their mother.”
“Children ought to love their Father more than they love their mother.”
Berikut ini adalah sepuluh dari ribuan warisan peradaban Islam yang
masih melayani kita hari ini:
1. Bedah. Sekitar tahun 1000, doktor Al-Zahrawi menerbitkan buku setelah
1,500 halaman yang merupakan ensiklopedi bedah yang kemudian digunakan di Eropa
selama lebih dari 5 abad selanjutnya. Zahrawi antara lain menemukan penggunaan
benang halus untuk menjahit luka setelah pembedahan dan teknik menghilangkan
bekas jahitan operasi. Dia juga dokter pertama yang menangani kelahiran secara
sesar dengan menggunakan gunting.
2. Kopi . Entah sejak kapan kopi menjadi minuman sehari-hari sekaligus
multiguna di Barat. Untuk bersantai, orang minum kopi. Untuk membuat badan
sekaligus suasana hati [ mood ] lebih segar, orang minum kopi. Untuk
menghangatkan badan, orang minum kopi. Tapi kopi bukan hasil bumi Eropa dan
juga bukan industri kawasan itu. Orang Islamlah yang membawa kopi ke Eropa abad
16.
Kopi pertama kali diproses-peras di Yaman abad 9. Syahdan, kopi pada
masa-masa awalnya digunakan kaum sufi agar tetap melek sepanjang malam untuk
berdzikir, berdo’a, dan muqarrabah. Dan kemudian di namakan 'Qahwah', yang
memberikan 'kekuatan'.
Kemudian kopi dibawa ke Kairo oleh para pelajar. Segera komoditi ini
menjadi termasyhur di seantero kerajaan. Abad ke-13, kopi mencapai Turki. Baru
abad ke-16 para pedagang Venesia kemudian mebawanya ke Eropa via Itali.
3. Mesin Terbang . Abbas bin Firnas adalah orang pertama yang berusaha
membuat mesin terbang dan benar-benar terbang di abad 9. Sebuah rancangan kasar
menyerupai burung dicoba di Cordoba, Spanyol. Mesin terbang bernama Firnas itu
terbang beberapa saat, sebelum jatuh ke bumi dan sebagian badannya pecah.
Rancangan ini kemudian menjadi inspirasi bagi Leonardo Da Vinci yang menggambar
rancangan pesawat terbang beberapa tahun kemudian.
4. Aljabar. Kata ini berasal dari judul kitab matematika Persia
termasyhur abad ke-9 ‘ Kitab al-Jabr Wa l-Mugabala’ yang artinya ‘buku
penalaran dan keseimbangan’. Dibuat berdasarkan sistem Yunani dan Hindu,
susunan aljabar baru menyatukan sistem tersebut untuk bilangan rasional,
bilangan irasional dan besaran geometri. Matematikawan lain, Al-Khwarizmi, juga
orang pertama yang memperkenalkan konsep deret ukur kedalam daya.
5. Optik. Banyak kemajuan penting dalan studi optik berasal dari dunia
Islam. Seperti telah disinggung sebelumnya, sekitar tahun 1000, Ibn Al-Haytsam
membuktikan bahwa manusia melihat objek dengan pantulan cahaya yang mengenai
mata mereka. Ini mementahkan teori Ptolemy dan Euclid bahwa mata lah yang
memancarkan cahaya ke objek yang dilihat. Psikawan besar ini juga penemu
kamera, yang menjelaskan bagaimana mata melihat terbalik karena hubungan antara
saraf optic dengan otak.
6. Musik. Eropa sekarang adalah kiblat musik dunia, namun ini bisa
terjadi karena para musisi Muslim membawa musik ke kawasan itu, baik dalam
bentuk instrument, kehalian maupun teori. Nama-nama not : do, re, mi, fa, sol,
la, si, do, diambil dari alfabet Arab: dal, ra, mim, fa, shad, lam, siin.
Musisi Muslim mebawa gitar arab ebor ke Spanyol abad 9. Disana
dimodifikasi jadi gitar dalam bentuknya yang sekarang. Selain itu adalah rahab,
yang kemudian berkembang menjadi biola.
7.Engkol. Cara kerja otomatis pada berbagai alat zaman sekarang
bersumber pada sistem saling putar roda yang dibangun para teknolog Muslim.
Mereka mengkonversi gerak melingkar menjadi gerakan linear yang di kita disebut
engkol. Konversi itu menjadikan kegiatan mengangkat benda-benda berat menjadi
ringan – seperti pada mengayuh sepeda. Cara kerja dan tekonologi engkol
ditemukan Al-Jazirin pada abad 12. Dari sini lahir sepeda dan mesin pembakaran.
8. Rumah sakit. Rumah sakit seperti yang kita kenal sekarang diawali di
Mesir pada abad 9. Pusat pengobatan itu bernama Rumah sakit Tsulun, didirikan
oleh Ahmad ibn Tsulun tahun 872 di Kairo. Rumah sakit ini menyediakan layanan
pengobatan gratis – sebuah kebijakan yang umum di berbagai pemerintah Muslim
ketika itu – bahkan sampai sekarang.
Invasi Islam sekarang
Invasi Islam sekarang
Hari ini, kembali Islam menginvasi Eropa, tapi tidak dengan pedang dan
kekuatan peradaban seperti dulu, melainkan dengan shalat!
Di Paris, Prancis, lima sekali sehari seluruh kota nyaris terhenti dari
berbagai kegiatan karena jalan-jalan dipenuhi orang-orang shalat berjama’ah.
Kenapa tidak di mesjid? Karena mesjid-mesjid sangat tak cukup menampung jama’ah
yang bertambah setiap hari. Hal yang sama terjadi di kota-kota lain di Eropa:
London, Frankfurt, Moskow.
Dulu Islam mengarahkan Eropa ke peradaban dunia yang terang. Kini, kaum
Muslimin menghadapkan Eropa ke wajah Allah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar