KISAH
NABI AYUB AS
Nabi Ayyub adalah seorang
nabi yang sangat sabar. Di samping itu, beliau juga termasuk seorang nabi yang
sangat kaya, binatang ternaknya berlimpah dan anak-anaknya banyak. Meski
begitu, Nabi Ayyub tetap rendah hati. Harta kekayaannya tidak menjadikan Nabi Ayyub
sombong dan lupa diri untuk taat beribadah kepada Allah Swt.
“Ayyub itu benar-benar
manusia yang hebat,” kata orang-orang yang mengetahui Nabi Ayyub.
“Kamu benar. Dia sangat
kaya. Tapi tidak sombong. Ibadahnya juga rajin dan suka membantu orang lain
yang kesulitan,” kata yang lain.
“Dia juga sangat sabar
dan pandai bersyukur.”
Kebaikan dan kesalehan
Nabi Ayyub menjadi buah bibir orang-orang di sekitar beliau. Mereka memuji Nabi
Ayyub sebagai orang yang saleh. Mendengar itu, iblis merasa terganggu dan
berniat menggoda Nabi Ayyub.
“Ini tidak bisa
dibiarkan. Orang-orang banyak yang memuji Ayyub. Kita sebaiknya goda Ayyub agar
dia menjauh dari Allah,” kata para iblis. Kemudian iblis mulai melancarkan
rencananya. Pertama-tama, iblis menghancurkan harta kekayaan Nabi Ayyub. Nabi
Ayyub yang awalnya kaya, tiba-tiba menjadi miskin.
“Kita lihat sekarang.
Apakah Ayyub masih mau menyembah Allah setelah semua hartanya kita
hancurkan…hahaaa.”
Para iblis merasa senang.
Tapi apa yang terjadi kemudian? Nabi Ayyub sama sekali tidak terpengaruh dengan
bencana itu. Dia tetap rajin beribadah, bersyukur dan bersabar kepada Allah.
“Ya, Allah! Semua harta
bendaku hanyalah titipan-Mu semata,” begitulah Nabi Ayyub menyerahkan semua
masalahnya kepada Allah.
Mengetahui bahwa Nabi
Ayyub tetap rajin beribadah kepada Allah, iblis kecewa. Mereka kemudian
menyebarkan racun pada makanan anak-anak Nabi Ayyub, sehingga dalam waktu yang
bersamaan, semua anak-anak Nabi Ayyub meninggal dunia.
“Kalau sekarang Ayyub
pasti akan berhenti beribadah kepada Allah. Hatinya pasti hancur dan tidak mau
lagi dekat kepada Allah,” kata para iblis.
Namun sayang, iblis
lagi-lagi kecewa. Sebab Nabi Ayyub ternyata malah semakin dekat dengan Allah.
Ibadahnya tetap rajin sebagaimana sebelumnya. “Ya Allah! Hidup dan mati adalah
kepunyaan-Mu. Kau yang memberi anak-anakku kehidupan dan Engkau pula yang
mengambilnya. Aku berserah diri kepada-Mu ya Allah.”
Mengetahui hal itu, iblis
makin kecewa.
“Bagaimana mungkin Ayyub
masih taat kepada Allah.”
“Ya, sepertinya rencana
kita gagal.”
“Tidak. Kita harus cari
cara lain,” kata para iblis.
Para iblis tidak
henti-hentinya mencari cara agar bisa mengalahkan Nabi Ayyub.
“Aku punya cara biar
Ayyub lalai dari Allah,” kata salah satu dari para iblis itu.
“Bagaimana?”
Kita sebarkan racun
penyakit ke dalam tubuh Ayyub sehingga dia tidak kuat lagi beribadah.”
Kali ini mereka berpikir
usahanya akan
berhasil. Maka racun penyakit
pun dimasukkan ke dalam tubuh Nabi Ayyub. Tidak berapa lama kemudian Nabi Ayyub
pun jatuh sakit. Makin hari tubuhnya makin kurus. Namun sedikit pun Nabi Ayyub
tidak lupa untuk terus berdzikir menyebut Allah. Berbagai macam obat diberikan
kepada Nabi Ayyub tapi penyakitnya malah semakin parah.
Konon, Nabi Ayyub ditimpa
penyakit kulit yang sangat menjijikkan. Dari penyakitnya itu keluar aroma busuk
yang menyengat. Karena itu, tidak ada tetangga-tetangganya yang mau mendekat.
Hanya istrinya yang masih setia mendampingi Nabi Ayyub. Bahkan karena
penyakitnya yang menjijikkan itu, Nabi Ayyub pergi dari kampung halamannya
karena tidak ada orang yang mau mendekatinya.
Bertahun-tahun Nabi Ayyub
hidup menderita dengan penyakit yang dideritanya. Tetapi Nabi Ayyub tak pernah
lalai dari Allah. Bahkan hatinya semakin dekat dengan Allah Swt. Lagi-lagi
iblis merasa sangat kecewa. Kemudian iblis menggoda istri Nabi Ayyub.
“Wahai, suamiku! Kenapa
engkau tidak memohon saja kepada Allah, agar penyakitmu disembuhkan.”
Mendengar perkataan
istrinya yang seperti putus asa, Nabi Ayyub sedih karena dia tahu bahwa
istrinya sudah terpengaruh oleh iblis. Nabi Ayyub kemudian memerintahkan agar
istrinya pergi. Sejak itulah Nabi Ayyub hidup sendirian menanggung penyakitnya.
Tetapi Nabi Ayyub tetap tidak melupakan Allah. Hatinya sibuk berdzikir agar
tidak lalai dari Allah. Lagi-lagi iblis kalah dan kecewa menghadapi Nabi Ayyub.
Setelah bertahun-tahun
menderita, Nabi Ayyub akhirnya berdoa kepada Allah agar dilindungi dari iblis
yang telah menyiksa dirinya dengan berbagai cara. Allah Swt. mengabulkan doa
Nabi Ayyub dan memerintahkan agar beliau menghantamkan kakinya ke tanah. Dari
tanah itulah kemudian memancar air yang digunakan untuk mandi dan minum. Sejak
minum dan mandi air itu, dengan izin Allah, Nabi Ayyub akhirnya sembuh.
Hikmah kisah ini :
Dari kisah ini, kalian
bisa belajar tentang satu hal, yaitu sabar. Orang yang sabar menghadapi cobaan
dengan berserah diri kepada Allah SWT, maka ia akan mendapatkan balasan
kemuliaan, baik di dunia maupun di akhirat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar