MAKNA SEJATI KEHIDUPAN
Lir- lir, lir-ilir…
Tandure wis sumilir…
Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar…
Diri kita digambarkan dengan tanaman yang hijau dan mulai bersemi
pada awalnya, tergantung kita mau bermalas-malasan dan membiarkan iman kita
mati atau bangun dan berusaha untuk menumbuhkan tanaman (iman) hingga besar dan
mendapatkan kebahagiaan di musim panen seperti kebahagiaan sepasang pengantin
baru.
Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi…
Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro…
Kemudian disebutkan juga Cah Angon (anak gembala), anak gembala
maksudnya adalah seseorang yang mampu menjadi imam, seseorang yang bisa
"mengembalakan" makmumnya ke jalan yang telah ditetapkan Allah, yang
digembalakan di sini adalah hati, bagaiaman kita bisa menjaga hati kita agar
tidak terbawa hafa nafsu.
Kemudian si anak gembala diminta untuk memanjat pohon belimbing,
buah belimbing memiliki 5 sisi berbentuk bintang, 5 sisi ini merupakan gambaran
dari rukum Islam yang terdiri dari 5 perkara.
Si anak gembala tetap harus memanjat pohon belimbing, meski sulit
dan licin, jadi sekuat hati kita harus melaksanakan rukun Islam tadi, meski
sulit dan berat.
Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir…
Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore…
Mumpung padhang rembulane,
mumpung jembar kalangane…
Yo surako… surak iyo…
Si anak gembala memanjat pohon belimbing untuk mencuci pakaiannya,
pakaian di sini dimaksudkan adalah Iman, untuk itu iman kita harus terus bersih
dan diperbaiki.
Kita diharapkan melakukan hal-hal diatas ketika kita masih sehat
(dilambangkan dengan terangnya bulan) dan masih mempunyai banyak waktu luang
dan jika ada yang mengingatkan maka jawablah dengan iya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar