INDONESIA MERDEKA KE 68
SELAMAT SEMOGA SUKSES
MAKNA KEMERDEKAAN
68 tahun silam, 17 Agustus 1945, kata ini begitu populer. Begitu
dinanti oleh seluruh bangsa Indonesia. Pembacaan proklamasi, dilanjutkan pidato
singkat tanpa teks oleh Soekarno dan pengibaran bendera Merah Putih yang
dijahit oleh ibu Fatmawati, kemudian tersebar luas ke penjuru negeri, meski
pasukan Jepang sempat melarang penyebaran berita proklamasi via radio.
Proklamasi kemerdekaan akhirnya disebarluaskam melalui pemasangan plakat,
poster, sampai coretan di tembok dan gerbong kereta api dengan slogan ‘Respect
Our Constitution August 17!!!’
Saat
Soekarno memproklamirkan kemerdekaan, rasanya hilang sudah sebuah beban yang
bersarang di hati para penduduk Indonesia kala itu. Menjadi manusia merdeka
seutuhnya di tanah kelahiran. Menjadi manusia merdeka yang terlepas dari
tindasan bangsa lain.
Makna
manusia merdeka kala itu begitu terasa hebatnya, hingga bergetar bibir dan hati
saat memekikkan “Merdeka!’ Kini, setelah 68 tahun berlalu, masihkah kita bisa
memaknai manusia merdeka? Setelah tak ada lagi paksaan dan tindasan dari
penjajah, masih bergetarkah hati saat mendengar teriakan merdeka?
Menjadi
manusia merdeka yang bukan sekedar kata-kata harusnya tidak semakin sulit untuk
dilakukan. Merdeka dari segala ketidakberdayaan untuk berkarya, bisa langsung
dilakukan. Merdeka dari belenggu ketidaktahuan, merdeka dari kebodohan, serta
kemiskinan sudah seharusnya menjadi prioritas utama.
Pekik
merdeka seharusnya tak kalah lantang dengan maknanya. Merdeka untuk meraih
beragam kesempatan yang ada. Merdeka untuk bisa percaya diri dengan kemampuan
yang dimiliki. Merdeka dari segala beban yang kita buat sendiri. Kawan, saatnya
kita teriakkan kemerdekaan, tak hanya lantang di bibir, tapi juga semangat di
tiap aksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar