InspirasI

Selasa, 31 Desember 2013


MAKNA DIBALIK TAHUN POLITIK

Tahun 2014 sudah datang disambut manusia dengan harapan yang masih penuh misteri di dunia ini.Tahun baru bagi bangsa Indonesia mempunyai makna yang lain karena pada tahun 2014 Indonesia mempunyai Hajatan Politik.Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden akan diselenggarakan di tahun ini.Persaingan panas antar parpol saling bermanuver untuk mencari simpati masyarakat.Mereka mengklaim dirinya yang  paling bisa membela rakyat. Sehingga tidak heran kita saksikan adanya perlombaan pasang baliho, poster,spanduk, bendera dan juga pasang iklan di radio, televisi dan surat kabar. Persaingan yang tidak sehat antar mereka kadangkala membuat rakyat bosan dan malas berpikir tentang politik. Wakil rakyat memang harus memperjuangkan aspirasi rakyat tapi sayangnya hanya terjadi ketika mendekati Pemilu.Kerja politik ke bawah, melakukan interaksi pribadi kepada masyarakat  jarang dilakukan ketika tidak mendekati tahun pemilu.Apa pendapat anda mungkin bisa dilihat realitas di lingkungan anda masing-masing.

            Banyak caleg dari kalagan artis
Para caleg dari berbagai politik dengan latar belakang yang beragam mulai star mengadakan kampanye. Keterkenalan menjadi modal sosial sehingga tidak heran bila kita melihat banyak caleg dari kalangan artis. Kalangan artis menjadi banyak bidikan para parpol untuk merekrutnya karena mempunyai popularitas yang bisa dijual untuk memperoleh suara yang banyak di Pemilu. Orang yang mungkin berkualitas tetapi tidak punya media dan jauh dari lingkaran kekuasaan akan mudah tersisih.Harapan para partai dengan merekrut orang terkenal Elektabilitas partai bisa naik bahkan bisa juga nanti mengajukan pasangan capres dan cawapres sendiri bila mempunyai suara 20 % Nasional. Popularitas menjadi senjata ampuh dalam memenangkan suara rakyat.Namun yang harus diketahui oleh calon pemilih adalah pupularitas belum tentu berkualitas maka dalam memilih harus tahu track recordsnya.Program kerja atau visi misi para caleg layak dan penting  harus diperhatikan untuk memilih bagi calon pemilih.Untuk masyarakat Indonesia umumnya hal tersebut banyak diabaikan.Inilah salah satu kelemahan pemilih yang tidak mau melihat latar belakang calon legislative dan partai,mereka lebih memilih kepada popularitas semata.

   Media Massa berperan besar dalam kampanye.
Kampanye sebagai bahasa komunikasi dalam politik. Banyak calon legislative (caleg) atau parpol sudah mulai berebut simapati masyarakat lewat pendekatan persuasif. Mendadak mereka menjadi baik hati, perhatian terhadap rakyat. Semua serba mendadak berbeda dengan kebiasaan sebelumnya yang ujung-ujungnya mencari dukungan masyarakat.Peran media juga dijadikan sebagai amunisi memperbesar dukungan. Semakin sering seorang tokoh atau berita tentang partai dimuat maka akan  semakin terkenallah dia.
            Media massa baik cetak maupun elektronik merupakan saluran kampanye terhadap konstituen.Perang tidak hanya lewat darat tapi juga melalui udara. Ada media social sepeti Facebook, Twitter, BBM serta yang lainya dalam menjalin komunikasi dengan orang lain sebagai calon pemilih.  Yang menarik adalah dikuasainya media elektronik semacam Televisi yang hanya dipunyai oleh Partai atau orang-orang tertentu yang juga ingin masuk ke lingkaran kekuasaan. Kadang kalau lihat pihak lawan terkena masalah akan dibesarkan-besarkan beritanya. Harusnya ada keseimbangan dalam membawakan  berita. Politik black campaign dan anarkis juga harus dijauhi.Maka perlu kepandaian pembaca atau pendengar berita untuk mengetahui dan melacak apa sebenarnya yang terjadi dengan memilih dan memilah suatu berita.

            Tahun 2014 Semoga Indonesia tetap Damai
            Apapun yang terjadi aku tetap berharap dan berdoa semoga tahun politik ini bisa dilewati negeriku dengan damai. Pemilu berjalan dengan  lancar dan mendapatkan pemimpin yang amanah dan bisa memberi manfaat bagi rakyatnya. Semoga masyarakat semakin cerdas dalam memilih para wakilnya yang tidak hanya sekedar janji dan kampanye saja tanpa kenyataan. Semoga bisa menghasilkan kepemimpinan yang bisa memberikan rasa aman dan kepercayaan bagi semua lapisan masyarakat.
http://politik.kompasiana.com/2014/01/03/makna-dibalik-tahun-politik-621955.html


Jumat, 20 Desember 2013

IBU SEBAGAI “Al UMMU MADRASATUN”
 REFLESKI DI HARI IBU

Peran Ibu yang tidak sekedar domestik dan sosial saja.
Ketika akan memasuki tanggal 22 Desember kita diingatkan dengan sebuah hari khusus  buat para Ibu. Di dunia juga ada peringatan  hari Ibu sedunia bernama “mother’s Day”yang menitik beratkan kepada penghargaan terhadap prestasi domestik kaum perempuan.Di Indonesia peringatan hari ibu adalah perayaan terhadap peran ibu dalam keluarganya baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya.Bisa saja momentum hari ibu digunakan untuk memanjakan para ibu atau isteri selama sehari penuh.Bahkan mungkin ada kegiatan peringatan hari Ibu, ada pemberian hadiah bagi Ibu teladan, ada pula kegaiatan yang lainnya sebagai bentuk pengingat kepada peran seorang Ibu dan memuliakannya.
Pernahkah dengar dengan Ibu yang mempunyai Slogan “Surganya Anak di bawah kaki Ibu”dan Ayah mempunyai Slogan Surganya Ibu di bawah kaki Ayah”. Setujukan anda pada dua slogan tersebut ?. Namun yang terpenting dalam hari ibu  ini adalah menyadarkan bahwa perempuan bukan hanya punya peran domestik dan sosial, tetapi perempuan punya peran politik yang berkewajiban menumbuhkan dan mendidik generasi yang utuh.

Ibu sebagai “Al Ummu Madrasatun”
Peran dan posisi Ibu adalah sangat strategis dalam membangun umat dan peradaban.Bisa dikatakan Ibu sebagai “Al Ummu Madrasatun” atau Ibu adalah Sekolah. Sebuah lembaga pendidikan yang berkualitas dengan segala macam system dan SDM yang mendukungnya. Sosok seorang Ibu mempunyai peran yang sangat besar dalam menciptkan generasi yang handal dan tangguh.Dari hati, jiwa, perasaan, pikiran dan tangannya yang penuh ketulusan dan kasih sayang, berhasil mencetak sosok manusia-manusia pilihan.
Kewajiban membahagiakan dan memuliakan ibu bukan hanya dilakukan satu hari saja pada hari tersebut namun sepanjang masa, selama beliau masih hidup kita tetap harus berbakti. Kita di hari Ibu diingatkan dan disegarkan tentang sosok seorang “ Ibu”. Peran dan posisinya di ingatkan kepada setiap insan, agar ada rasa penghargaan kepada para Ibu.
Presiden Sukarno menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959.Penetapan hari ibu diilhami dari perjuangan para pahlawan wanita abad ke -19 seperti Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A Kartini, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan dan yang lainnya. Adanya hari ibu juga diilhami dengan adanya Konggres Perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera di Yogyakarta pada tanggal 22-25 Desember 1928. Perbedaan perjuangan para wanita zaman dahulu dan sekarang adalah pada masalah perkembangan perempuan, tanpa mengusung kesetaraan jender.
Demikian sejarah telah mengajarkan kita bagaimana mengambil peran.Tantangan juga kepada para Ibu untuk mengambil peran penting dalam meraih Ridho Allah SWT. Selamat Hari IBU semoga ada refleksi positif dalam mengambil hikmah di dalamnya.





Senin, 16 Desember 2013

KASIH SAYANG SEORANG IBU

Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu.
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.
Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.
Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting.
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman.
Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA.
Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.
Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama.
Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu.
Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, “Dari mana saja seharian ini?”
Sebagai balasannya, kau jawab, “Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!”
Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu di masa depan. Sebagai balasannya, kau katakan, “Aku tidak ingin seperti Ibu.”
Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi.
Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali.
Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu.
Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu.
Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan.
Sebagai balasannya, kau mengeluh, “Bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu?”
Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai pernikahanmu.
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.
Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu. Sebagai balasannya, kau katakan padanya,”Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!”
Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat. Sebagai balasannya, kau jawab, “Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu.”
Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu.
Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.
Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, karena mereka datang menghantam HATI mu bagaikan palu godam.

JIKA BELIAU MASIH ADA, JANGAN LUPA MEMBERIKAN KASIH SAYANGMU LEBIH DARI YANG PERNAH KAU BERIKAN SELAMA INI DAN JIKA BELIAU SUDAH TIADA, INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU.

Sebuah Renungan tentang peran Ibu dalam kehidupan kita.