InspirasI

Jumat, 20 Desember 2013

IBU SEBAGAI “Al UMMU MADRASATUN”
 REFLESKI DI HARI IBU

Peran Ibu yang tidak sekedar domestik dan sosial saja.
Ketika akan memasuki tanggal 22 Desember kita diingatkan dengan sebuah hari khusus  buat para Ibu. Di dunia juga ada peringatan  hari Ibu sedunia bernama “mother’s Day”yang menitik beratkan kepada penghargaan terhadap prestasi domestik kaum perempuan.Di Indonesia peringatan hari ibu adalah perayaan terhadap peran ibu dalam keluarganya baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya.Bisa saja momentum hari ibu digunakan untuk memanjakan para ibu atau isteri selama sehari penuh.Bahkan mungkin ada kegiatan peringatan hari Ibu, ada pemberian hadiah bagi Ibu teladan, ada pula kegaiatan yang lainnya sebagai bentuk pengingat kepada peran seorang Ibu dan memuliakannya.
Pernahkah dengar dengan Ibu yang mempunyai Slogan “Surganya Anak di bawah kaki Ibu”dan Ayah mempunyai Slogan Surganya Ibu di bawah kaki Ayah”. Setujukan anda pada dua slogan tersebut ?. Namun yang terpenting dalam hari ibu  ini adalah menyadarkan bahwa perempuan bukan hanya punya peran domestik dan sosial, tetapi perempuan punya peran politik yang berkewajiban menumbuhkan dan mendidik generasi yang utuh.

Ibu sebagai “Al Ummu Madrasatun”
Peran dan posisi Ibu adalah sangat strategis dalam membangun umat dan peradaban.Bisa dikatakan Ibu sebagai “Al Ummu Madrasatun” atau Ibu adalah Sekolah. Sebuah lembaga pendidikan yang berkualitas dengan segala macam system dan SDM yang mendukungnya. Sosok seorang Ibu mempunyai peran yang sangat besar dalam menciptkan generasi yang handal dan tangguh.Dari hati, jiwa, perasaan, pikiran dan tangannya yang penuh ketulusan dan kasih sayang, berhasil mencetak sosok manusia-manusia pilihan.
Kewajiban membahagiakan dan memuliakan ibu bukan hanya dilakukan satu hari saja pada hari tersebut namun sepanjang masa, selama beliau masih hidup kita tetap harus berbakti. Kita di hari Ibu diingatkan dan disegarkan tentang sosok seorang “ Ibu”. Peran dan posisinya di ingatkan kepada setiap insan, agar ada rasa penghargaan kepada para Ibu.
Presiden Sukarno menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959.Penetapan hari ibu diilhami dari perjuangan para pahlawan wanita abad ke -19 seperti Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A Kartini, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan dan yang lainnya. Adanya hari ibu juga diilhami dengan adanya Konggres Perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera di Yogyakarta pada tanggal 22-25 Desember 1928. Perbedaan perjuangan para wanita zaman dahulu dan sekarang adalah pada masalah perkembangan perempuan, tanpa mengusung kesetaraan jender.
Demikian sejarah telah mengajarkan kita bagaimana mengambil peran.Tantangan juga kepada para Ibu untuk mengambil peran penting dalam meraih Ridho Allah SWT. Selamat Hari IBU semoga ada refleksi positif dalam mengambil hikmah di dalamnya.





Tidak ada komentar: