HAKIKAT KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM
Seorang muslim tentunya telah mengetahui
bahwa hidupnya adalah ujian. Ujian dari Allah ta’ala agar beribadah dan taat kepada-Nya.
Bersama ujian tersebut, Allah ‘azza wa jalla senantiasa memberikan ni’mat
yang sangat banyak kepadanya.
Ni’mat
yang banyak itu ada yang diketahui dan atau disadari dan ada yang tidak. Ni’mat
terbesar di dunia adalah ni’mat mengenal Allah ta’ala, dan dekat dengan-Nya.
Seorang yang telah mengenal Allah dan dekat dengan-Nya akan merasakan
ketenteraman dan kebahagiaan, bagaimanapun keadaan dunia yang menimpanya.
Orang
yang belum memahami tentu menganggap bahwa kebahagiaan yang dituju di dunia
adalah lengkapnya fasilitas duniawi yang dapat ia nikmati. Tentu berbagai
fasilitas dan perhiasan duniawi memang dapat membuat hidup jadi lebih mudah dan
menyenangkan, akan tetapi dapatkah dia benar-benar meraihnya, atau dapatkah
semua orang meraihnya?
Banyak
orang berusaha mencapainya, jatuh bangun terus mengejar dunia, banyak orang
sampai mati pun tidak mampu mencapainya, banyak juga yang mencapainya namun
tidak dapat meni’matinya. Banyak orang bertarung dan saling menjatuhkan,
menghalanginya, iri, hasad, menginginkan kehancurannya dan merebut dari nya.
Banyak orang stres, gila bahkan bunuh diri karenanya.
Adapun
ni’mat mengenal Allah, maka siapapun dapat mencapainya jika berniat dengan
ikhlash dan berjuang dengan sungguh-sungguh. Dan jika dia telah mendapatkannya,
maka tidak ada yang dapat merebut darinya.
Bagaimana cara mendapatkan ni’mat tersebut ?
Manusia memiliki fitrah / naluri alami yang mengantarkan pada keinginan
mengenal Tuhannya, tetapi manusia membutuhkan petunjuk dari Allah
ta’ala agar dapat
mengenal-Nya dengan benar. Maka Allah memberikan pesan-Nya kepada manusia
melalui Rosul-Nya.
Seseorang
haruslah berusaha keras untuk mendapatkan petunjuk itu, yaitu dengan cara
belajar / menuntut ilmu agar dapat memperoleh pesan-pesan yang telah
disampaikan oleh Rosul berupa Al-Quran dan As-Sunnah. Ia juga harus memahaminya
dengan pemahaman yang benar.
Maka
jika seseorang telah melakukannya dengan benar, ia akan memperoleh ni’mat itu.
Tentu ia tidak akan memperolehnya sekaligus tetapi secara bertahap sesuai
kualitas keikhlasan dan usahanya juga tergantung Kehendak Allah berdasarkan
Hikmah-Nya.
Bila
seseorang telah mendapatkan ni’mat tertinggi di dunia tersebut dan terus
berusaha menjaga dan menyempurnakannya maka ia akan mendapatkan ni’mat yang
tertinggi di akhirat yaitu ketika ia bertemu dan melihat Allah di surga-Nya
dengan Ridho dan Rahmat Allah.
Maka
hidup di dunia adalah perjalanan menuju pertemuan dengan Allah di akhirat. Dan
Allah ta’ala memberikan petunjuk di dunia agar manusia dapat mengenal-Nya,
dekat dengan-Nya dan tidak tersesat. Semoga kita termasuk dalam orang-orang
yang ditolong oleh Allah sehingga selamat sampai tujuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar