HATI-HATI HILANG KEBERKAHAN ILMU
KARENA ETIKA WALI
MURID
Dari: Bu Nyai Ida Lirboyo
Dari: Bu Nyai Ida Lirboyo
Sebuah Kisah Inspiratif di zaman Syekh Abdul Qadir Al-Jailani....
Ada seorang yang busuk hatinya ingin memfitnah Syekh Abdul Qadir..
lalu ia berupaya mencari jalan untuk memfitnahnya..
Maka ia membuat lubang di dinding rumah Syekh Abdul Qadir dan
mengintipnya..
Kebetulan ketika ia mengintip Syekh Abdul Qadir..
ia melihat Syekh Abdul Qadir sedang makan dengan muridnya..
Syekh Abdul Qadir suka makan ayam..
dan setiap kali ia makan ayam dan makanan yang lain.. ia akan
makan separuh saja
lebihan makanan tersebut akan diberi kepada muridnya.
Maka orang tadi pergi kepada bapak dari murid Syekh Abdul Qadir
tadi.
Bpk punya anak yg namanya ini?
Jawab si bapak: ya ada..
Apakah benar anak bpk belajar dengan Syekh Abdul Qadir?
Jawab si bapak: ya.
Bpk tahu, anak Bpk diperlakukan oleh Syekh Abdul Qadir Jailani
seperti seorang hamba sahaya dan kucing saja..
Syekh Abdul Qadir beri lebihan sisa makanan pada anak Bpk...
Maka si bapak tidak puas hati lalu ke rumah Syekh Abdul Qadir..
*Wahai tuan syekh, saya menghantar anak saya kepada tuan syekh
bukan untuk jadi pembantu atau dilakukan seperti kucing*...
*Saya hantar kepada tuan syekh, supaya anak saya jadi alim
ulama'*...
Syekh Abdul Qadir hanya jawab ringkas saja..
*Kalau begitu ambillah anakmu*...
Maka si bapak tadi mengambil anaknya untuk pulang..
Ketika keluar dari rumah syekh menuju jalan pulang..
bapak tadi bertanya pada anaknya beberapa hal mengenai ilmu hukum syariat ... ternyata kesemua soalannya dijawab dengan betul..
bapak tadi bertanya pada anaknya beberapa hal mengenai ilmu hukum syariat ... ternyata kesemua soalannya dijawab dengan betul..
Maka bapak tadi berubah fikiran untuk kembalikan anaknya kepada
tuan Syekh Abdul Qadir..
*Wahai tuan syekh terimalah anak saya untuk belajar dengan tuan
kembali*...
Tuan didiklah anak saya.. ternyata anak saya bukan seorang
pembantu dan juga diperlakukan seperti kucing...
Sy melihat ilmu anak sy sangat luar biasa bila bersamamu..
Maka jawab tuan Syekh Abdul Qadir..
Bukan aku tidak mau menerimanya kembali.. tapi ALLAH sudah menutup
pintu hatinya untuk menerima ILMU..
ALLAH sudah menutup futuhnya untuk mendapat ilmu... disebabkan
seorang AYAH yang tidak beradab kepada GURU... maka anak yang menjadi
korban...
*Begitulah ADAB dalam menuntut ilmu*...
*Anak, Ibu, ayah dan siapa pun perlu menjaga adab kepada guru*...
*Betapa pentingnya adab dalam kehidupan seharian kita*...
Kisah di atas menceritakan seorang ayah yang tiada adab pada
guru..
*Bagaimana kalau diri sendiri yang tiada adab, memaki dan
mengaibkan gurunya*...
Kata ulama: *Satu perasangka buruk saja kepada gurumu*... *Maka
Allah haramkan seluruh KEBERKAHAN* *yang ada pada gurumu kepadamu*.
Semoga Allah jadikan kita orang yang beradab kepada makhluknya terlebih
lagi kepada guru yang mengajarkan ilmu kepada kita... Aamiin..爐
Sekedar berbagi, semoga manfaat.
Aamiin
Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar