InspirasI

Senin, 28 Juli 2014

Makna Lebaran dengan Ketupat

Simbolisasi  makna lebaran untuk sebagian besar masyarakat Jawa adalah ketupat lebaran. Di dalam ketupat ada biji beras yang melebur menjadi satu kesatuan. Lebaran merupakan istilah yang sering dipakai dalam masyarakat kita untuk menyambut hari Raya Idhul Fitri. Lagi-lagi kata ini berasal dari bahasa Jawa. Lebaran akar kata bahasa jawa “Lebar” yang berarti selesai atau sudah berlalu. Maksudnya Ibadah Bulan Ramadhan dengan kewajiban wajibnya puasa sudah selesai tinggalah waktunya masuk bulan syawal.
            Bulan syawal inilah dilaksanakan Hari Raya Idhul Fitri atau dalam bahasa Jawanya “Riyaya” atau “Badha”. Riyaya merupakan istilah yang disingkat dari kata “Hari Raya”. Ba’da berasal dari kata Bahasa Arab yaitu ba’da yang berarti setelah, selesai. Maksudnya telah selesai melaksanakan ibadah puasa ramadhan dan tiba di  Hari Raya Idhul Fitri. Istilah Lebaran sudah dipakai oleh masyarakat secara Nasional sebagai nama lain dari Hari Raya Idhul Fitri.

Ketupat seperti sudah menjadi  makanan ciri khasa lebaran
Ketupat adalah hidangan khas yang berbahan dasar beras yang dibungkus dengan selongsong terbuat dari anyaman daun kelapa (Janur). Makanan ini akan kita temui ketika Lebaran tiba saat umat Islam khususnya di Jawa merayakan Hari Raya Idhul Fitri.  Khususnya di daerah pedesaan masih banyak menyediakan hidangan ketupat. Mungkin sekarang dengan era yang sudah maju ketupat digantikan dengan makanan modern seperti roti, kacang. Makanan instan lainnya juga sudah memenuhi meja . Tidak lupa dengan aneka minuman yang merknya sangat beragam. Tentang  makanan ketupat ada dari  tradisi yang sarat dengan nilai-nilai kebudayaan simbolik. Maka kemudian tidak salah ketika Polri dalam rangka pengamanan Lebaran menggunakan istilah “Operasi Ketupat Lebaran”

              Asal muasal Ketupat.
Masyarakat Jawa mempercayai Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan Ketupat. Kata “Ketupat” atau kupat berasal dari kata jawa “ngaku lepat” yang berarti mengakui kesalahan. Sehingga dengan sesama muslim diharapkan mengakui kesalahan dan  saling memaafkan serta melupakan kesalahan dengan memakan ketupat. Maka kemudian orang yang bertamu ke rumah akan disuguhi ketupat  pada hari lebaran dan diharapkan ikut memakannya sebagai pertanda sudah rela dan saling memaafkan. Dalam masyarakat jawa ketupat dihari raya juga dibagikan kepada lingkungannya sanak saudara untuk bisa menikmatinya. Ketupat diantarkan kerumah sebagai lambang silaturahmi dan permohonan maaf. Di hari lebaran orang banyak mengaku salah (mengaku lepat) mungkin karena selama setahun sebelumnya mengaku benar.Bisa dilihat kejadian seperti ini di lingkungan sekitar kita atau dalam lingkup yang lebih besar lagi. Budaya saling berkunjung orang muda mengaku lepat (salah) sebagai orang yang sudah tua juga merasa banyak salah sehingga timbullah interaksi saling memahami dan merasakan kebersamaan. Pangkat jabatan, harta  seharusnya tidak boleh menghalangi untuk saling meminta maaf kepada sesama. Hal ini mencerminkan pandangan hidup orang Jawa, bahwa orang harus tepo seliro, unggah-ungguh (tahu tata karma dan sopan santun). Kebenaran mutlak hanya milik Tuhan namun manusia kadang berbuat baik namun juga bisa berbuat salah maka diperlukan sikap saling memahi dan mau saling memaafkan kepada sesama.

    Filosofis dalam Ketupat.
            Kalau melihat bungkus ketupat yang berwarna kuning dalam bahasa jawa lambang penolak bala. Janur artinya sejatine nur (Cahaya) yang melambangkan kondisi manusia dalam keadaan suci setelah mendapatkan pencerahan (cahaya) selama bulan Ramadhan. Makna Lebaran Ketupat adalah kesucian lahir batin dalam menuju tujuan hidup yang hakiki.

            Bentuk Ketupat yang segi empat mencerminkan prinsip “kiblat papat lima pancer” yang bermakna bahwa kemanapun manusia pasti menuju, pasti kembali kepada Alloh. Kiblat papat lima pancer ini bisa diartikan sebagai empat macam nafsu manusia, yaitu amarah, yaitu nafsu emosional, aluamah atau nafsu memuaskan rasa lapar, supiah yaitu nafsu untuk memiliki sesuatu yang indah dan mutmainah, nafsu untuk memaksakan diri. Jadi dengan memakan ketupat orang disimbolkan sudah mampu menaklukan keempat nafsu tersebut.Ada juga yang memaknai rumitnya anyaman ketupat mencerminkan berbagai macam kesalahan manusia sedangkan warna putih ketupat ketika dibelah dua mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah memohon ampunan dari Alloh SWT. Beras dan isi ketupat diharapkan menjadi lambang kemakmuran setelah hari raya. Makan kupat enaknya dengan opor ayam yang banyak menggunakan santan. Maka kemudian muncul istilah Jawa lagi “Mangan kupat nganggo santen, Menawi lepat nyuwun pangapunten..Semoga di hari Kemenangan ini kita bisa memaknai arti kemenanagan dalam kehidupan selanjutnya setelah bulan Ramadhan. Salam.

Minggu, 27 Juli 2014

Tiada Terasa sebentar lagi Takbir akan bergema di selurh muka bumi yang menandakan hari kemenangan telah tiba. Saat-saat kembali kepada Fitri semoga amal ibadah kita diterima oleh Alloh SWT.Semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi amiin.

SELAMAT HARI RAYA IDHUL FITRI 1435 H 2014
MOHON MAAF LAHIR BATIN


Marsudi dan Keluarga.

Sabtu, 26 Juli 2014


DOA  DAN  HARAPAN

Tuhan Yang Maha Penyayang,

Aku mohon sehatkanlah Ibu dan Ayah,
damaikanlah hati mereka,
ringankanlah pikiran mereka,
lapangkanlah dada mereka,
baikkan dan lancarkanlah rezeki mereka,
dan panjangkanlah umur mereka.

Aamiin..

Tangis dan tawaku bersama-Mu
membuatku bersyukur:
betapa hebat Kau mencintai aku

Dunia tak pernah lepas dari yang jahat,
namun berkali-kali pula Kau melepaskanku dari jerat
Demikianlah Engkau tak pernah memalingkan wajah-Mu dariku;
mata-Mu setia teduh memandangku,
mengawasi setiap langkahku:

Engkau menjagaku dari segala lobang kubur
Engkau menjauhkanku dari segala kecelakaan
Engkau menyelamatkan nyawaku
selama waktu ini ada bahkan melewati batas kekekalan

Engkaulah:
Tuhan penjagaku
Tuhan naunganku

Ku sadar semua bukanlah karena siapa diriku,
namun hanya karena-Mu
Tuhan, Sang Pecinta Agung yang setia
terhadap orang-orang yang dicinta oleh-Mu


KHUTBAH IDHUL FITRI

MEMAKNAI HARI RAYA

Oleh Marsudi Tri Sampurno.    

Ma’asyirol muslimin rahimakulullah..

Marilah pada kesempatan yang berbahagia ini kita  bersyukur kepada Alloh SWT atas segala limpahan karunianya sehingga pada pagi kita semua bisa melaksanakan Sholat Idhul fitri  di masjid kita tercinta ini. Bersyukur dengan melakukan kegiatan perintah kepada kebaikan agar senantiasa meningkatkan nilai ketaqwaan kita kepada Alloh SWT. Kita juga bersyukur masih diberi kesempatan untuk dapat berkumpul dengan saudara-saudara  kita untuk saling meminta maaf dan juga saling menjaga silaturahmi. Semoga puasa kita selama satu bulan ini dapat diterima oleh Alloh SWT. Hari kemenangan ini harus kita maknai dengan rasa syukur telah bertemu ramadhan dan insyaalloh tabungan pahala kita juga telah bertambah.
Kita juga sebagai warga Negara harus bersyukur Pilihan Presiden (Pilpres) di bulan Ramadhan juga berjalan lancar walaupun belum selesai sampai tahap pelantikan saat ini. Semoga Negara kita Indonesia tetap aman kita bisa bekerja, beribadah dengan tentram. Harapannya semoga terpilih  pemimpin yang amanah dan mampu menjaga dan memajukan bangsa Indonesia ini kedepannya.
Tidak lupa juga sholawat serta salam jangan sampai lupa kita ucapkan kepada junjungan kita semua Nabi Muhammad SAW keluarga, beserta seluruh para ulama di dunia ini yang telah mengajarkan agama Islam kepada manusia. Kita bersyukur menjadi bagian umat akhir zaman yang telah diberi hidayah kebenaran Agama Islam. Kita berharap semoga kita semua yang ada disini adalah bagian dari umat Nabi Muhammad SAW yang akan diberikan syafaat (pertolongan) di hari akhir nanti. Amin Allohumma Amin.
Kaum muslimin jamaah sholat Id yang dimuliakan oleh Alloh…

ALLOHU AKBAR ..3 X ..LAAILAAHA ILLALLOHU WALLOHU AKBAR.. ALLOHU AKBAR WALILLAHILKHAMDU.

Pada hari ini hari Raya Idhul Fitri termasuk hari yang sangat mulya karena umat Islam di dunia ini sama-sama bergembira. Mereka telah memperoleh kemenangan untuk berperang dengan hawa nafsu selama satu bulan penuh di bulan. Sejak tadi malam telah berkumandang alunan suara takbir, tasbih, tahmid dan tahlil sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kemenangan besar yang kita peroleh setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan .Hari Kemenangan ini akan lebih terasa kepada mereka orang-orang yang benar-benar menjalankan ibadah puasa dengan rasa ikhlas dan betul-betul mengharapkan ridho Alloh SWT. Kita berharap makna-makna penting dari ibadah Ramadhan memberi perubahan warna yang positif dalam kehidupan kita ke depan, paling tidak hingga Ramadhan tahun yang akan datang. Semoga ibadah kita selama bulan ramadhan dapat kita lestarikan bahkan ditingkatkan setelah bulan Ramadhan ini. Ibadah puasa ramadhan adalah wajib sebagaimana sholat maka marilah kita jalankan selepas bulan ramadhan.Ibadah memang urusan pribadi namun mengajak untuk berbuat baik juga merupakan perbuatan terpuji.
Ramadhan sudah berlalu tapi jangan sampai hilang semangat beribadah yang telah diajarkan di bulan suci ramadhan. Kita semua di didik untuk berpuasa menahan lapar, dahaga dan juga hawa nafsu. Kita juga didik untuk berdisiplin menjaga amalan puasa kita di bulan ramadhan. Ibadah-ibadah Itulah yang harus kita lanjutkan setelah bulan ramadhan. Ibadah kepada Alloh tidak hanya puasa saja ada sholat yang lima waktu dan juga yang lainnya. Sholat sebagai tiang agama maka marilah kita sebagai kaum muslim untuk melaksanakan kewajiban sholat yang merupakan perintah langsung dari Alloh SWT. Sholat yang mungkin sebentar yang kita lakukan akan bermakna sekali bagi kita sebagai bekal nanti ketika kita berada di akhirat kelak.Ingatlah bahwa kita hidup di dunia ini hanya sebentar untuk mencari bekal yang lebih di hari akhirat nanti. Carilah bekal itu sebanyak-banyaknya selagi kita masih diberi kesempatan.

Saudara-saudara jamaah sholat id yang  berbahagia.
ALLOHU AKBAR ..3 X ..LAAILAAHA ILLALLOHU WALLOHU AKBAR.. ALLOHU AKBAR WALILLAHILKHAMDU.

Pada Hari ini kita diharamkan untuk berpuasa dan insyaalloh akan mendapatkan pahala yang berlimpah sesuai dengan aktivitas kita semua pada bulan ramadhan. Berbahagialah kaum muslimin yang telah menunaikan kewajibannya dengan membayar zakat fitrah untuk membersihkan lahir dan batin kita. Sebagaimana sabda Rasulullah :

SHOUMU SYAHRI ROMADHOONA MUA’ALIQU BAINASSAMAAAI WALARDHI WA LAA YAR FA’U ILLA BI ZAKAATILFITRI..
Puasa bulan Ramadhan itu digantungkan antara langit dan bumi dan tidak akan diangkat (diterima) kecuali dengan mengeluarkan zakat fitrah (hadist).

Hadits tersebut memberikan pengertian kepada kita semua bahwa ibadah puasa kita di bulan ramadhan belum sempurna jika kita belum mengeluarkan zakat fitrah .Oleh karena itu dilakukan zakat fitrah oleh panitia-panitia masjid masing-masing daerah. Semoga dengan zakat tersebut ibadah puasa kita dapat diterima oleh Alloh SWT.Puasa adalah salah satu ibadah rahasia, karena yang tahu adalah pelaku dan Alloh serta Alloh sendiri yang akan memberikan pahalanya.

Hadirin kaum muslimin rahimakumullah..
Sebelum kita berangkat sholat Hari Raya kita disunatkan supaya mandi untuk membersihkan lahir dan batin kita serta berpakaian yang bersih dan indah dengan memakai wangi-wangian. Disunahkan pula untuk sarapan dahulu agar thuma’ninah dalam mendengarkan khutbah hingga selesai. Disamping itu juga disunahkah membaca kalimat Takbir bagi laki-laki maupun wanita dirumah atau dimasjid mulai terbenamnya matahari hingga Imam shalat Id bertakbiratul ihran untuk sholat Id. Ini merupakan tuntunan Rasulullah dalam sebuah hadisnya :

ZAYYINUU A’YAA DA KUM BITTABIIR..
“Hiasilah hari-hari rayamu dengan Takbir (yang sebanyak mungkin).

Dengan manusia banyak membaca takbir ( ALLOHU AKBAR Alloh Maha Besar) diharapkan dirinya dapat mengetahui bahwa manusia itu lemah, kecil dan tidak ada apa-apanya dihadapan Alloh SWT.Maka janganlah kita di dunia ini menyombongkan diri dengan segala hal yang kita punyai baik harta, ilmu, kedudukan(pangkat) yang kita punyai.. Itu semua juga merupakan pemberian Alloh kepada Manusia yang satu sama yang lainnya berbeda-beda dan sifatnya hanya sementara saja. Kita sebagai hamba Alloh SWT harus pandai dan menjadi makhluk yang pandai bersyukur pada Alloh dengan taat pada ajaran agama Islam ini.Bersyukur itu salah satunya dengan kita rajin beribadah kepada Alloh SWT.

ALLOHU AKBAR ..3 X ..LAAILAAHA ILLALLOHU WALLOHU AKBAR.. ALLOHU AKBAR WALILLAHILKHAMDU.

Setelah kita selesai melakukan shalat idhul Fitri marilah kita membiasakan diri untuk meminta maaf kepada orang tua kita, guru-guru kita, tetangga kita dan sanak family kita dan yang lainnya. Jangan sampai kita gengsi tidak mau meminta maaf dan memberi maaf akan kesalahan saudara kita. Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini , manusia pasti punya kesalahan maka jangan sungkan untuk meminta maaaf..Kita berharap setelah mendapat Ampunan Alloh SWT lewat menjalankan ibadah puasa ramadhan dan disempurnakan dengan zakat fitrah kita juga berharap maaf dari orangtua, tetangga, sahabat, saudara dan sebagainya. Meminta maaf kalaupun tidak bisa dilakukan secara langsung kita bisa juga menggunakan kemajuan teknologi canggih lewat HP maupun lewat yang lainnya. Semua itu memudahkan manusia untuk saling menggapai nilai fitrah di bulan syawal ini. Hal Ini sesuai dengan sabda Rasulullah:

MAN AKHABBA AYYABSUTHO LAHUU FII RIZQIHI WA AYYUSALA FII ATSAARIHI FAL YASHIL ROKHIMAHU WA QOOLA AIIDHON MAA MIN MUSLIMAINI FAL TAQIYAANI FAYATASHOOFAKHAANI ILLA NGUFIROLAHUMAA AQIBLA AYYATAFARROQO..

“Barangsiapa menginginkan diberikan keluasa rezeki maka hendaklah dia suka menyambung sanak kerabat. Dan beliau bersabda lagi: Tidak ada orang-orang muslim yang saling berjumpa kemudian mereka bersalaman, kecuali Alloh akan mengampuni keduanya sebelum mereka berpisah .(Hadits).

Arti dari mudik adalah Mulih dhisik dalam bahasa jawa dan akan kembali ke tempat semula. Mudik ini yang dilakukan saudara-saudara kita setiap tahun agar bisa saling bersilaturahmi kepada saudaranya, saling berbakti kepada orang tua (Birul walidain). Mereka rela mengeluarkan hartanya, waktunya untuk bersilaturami ke tempat asalnya .Sungguh suatu budaya bangsa yang mencerminkan sikap sejati orang Indonesia yang cinta damai cinta saudara dan sikap rendah hati sesama makhluk Alloh SWT.

Hadirin  jamaah sholat id yang berbahagia
Setelah bulan Ramadhan kita masih diberikan keistimewaan oleh Alloh yaitu puasa sunah enam hari di bulan syawal. Maka barangsiapa orang yang mau puasa kita ramadhan dan puasa sunah di bulan syawal ini puasa kita akan seperti berpuasa selama satu tahun. Luar biasa Inilah pemberian Alloh kepada umat Muhammad tentang pahala yang begitu besar. Rasulullah bersabda :

MANSHOOMA ROMADHOONA WA ATBA’AHU BISITIN MIN SYAWWAALIN KAANA KAMAN SHOOMADAHRO..

Barangsiapa berpuasa bulan Ramadhan, kemudian menyertakannya dengan enam hari di bulan syawal adalah sama dengan berpuasa selama satu tahun (HADITS)
Marilah mulai bulan syawal ini ibadah kita kepada Alloh kita tingkatkan jangan sebaliknya. Setelah Ramadhan bukan berarti ibadah telah selesai tetap harus kita lakukan baik, sholat kita,tilawah Al Qur’an,berdzikir shodaqoh dan amal-amal kebaikan yang lain.
Begitu pula kepada sesama manusia; berbuat baiklah. Jadilah orang yang senantiasa memberi rasa aman dan keselamatan bagi orang lain; bukan sebaliknya menjadi orang yang merusak kerukunan hidup yang membuat orang gelisah akan kehadiran kita.
Di dalam ALQur’an Alloh memberikan kebebasan kepada kita untuk memilih jalan yang baik atau jalan yang buruk.Semua diserahkan kepada manusia. Manusia berhak menentukan jalan hidupnya sendiri dan Alloh lewat Rasulnya telah memberikan rambu-rambu petunjuk hidup di dunia dan akhirat ini agar kita selamat .

FALHAMAHAA FUJUUROHAA WA TAQWAAHAA….QODAFLAKHAA MANZAKKAAHAA….WA QOD KHOOBA MAN DASSAAHAA..

DEMI  jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (Asy-Syams: 7-10)
Jika saja kita mampu mengendalikan nafsu kita, mempertahankan kejujuran dalam bertindak, banyak beribadah kepada Allah, berbuat baik kepada sesama; maka Insya Allah kita akan termasuk hamba yang senantiasa mempertahankan kesucian.

ALLOHU AKBAR ..3 X ..LAAILAAHA ILLALLOHU WALLOHU AKBAR.. ALLOHU AKBAR WALILLAHILKHAMDU.

Kesimpulan dari Khutbah Idhul Fitri
Amalan-amalan kebaikan  yang sudah kita lakukan di bulan Ramadhan marilah kita lanjutkan di bulan syawal ini dan bulan-bulan setelahnya. Jangan sampai bulan Ramadhan berlalu ibadah juga berhenti karena ramadhan datang dan hadir sesungguhnya untuk memotivasi memberi semangat kepada manusia  agar terus beribadah kepada Alloh SWT. Ibadah ini dalam arti yang luas sebagai bentuk taatnya seorang hamba kepada Perintah Tuhannya.
Semoga Allah senantiasa memberikah hidayah-Nya kepada kita sehingga kita termasuk orang-orang yang beruntung, bahagia, dan selamat di dunia dan akhirat….
Dan semoga kita di Hari yang bahagia, hari kemenangan ini kita semua bisa menjadi Fitri yaitu kembali kepada kesucian lahir dan batin..AMIN…YA ROBBAL ‘ALAMIN

Demikia khutbah hari Raya Idhul Fitri yang bisa kami sampaikan semoga ada manfaatnya bagi kita semua…Amin.

A’UDZUBILLAHI MINASSYAITHOONIRROJIIM..QOD AFLAKHA MANGTAZAKAA, WA DZAKAROSMA ROBBIHI FASHOLLA…BAROKALLOHULII WA LAKUM FIIL QUR’ANIL ‘ADZIM..WANAFA’ANI BIMAA FIIHI MINAL  AAYAATI WADZIKRIL KHAKIM..WATAQOBBAL MINNI WA MINGKUM TIAA WA TAHU INNAHU HUWATTABABURROHIM. WAQURROBBIGHFIRLI WAQURROBBINGHFIRWAR KHAM WA ANTA KHOIRUL ROKHIMIN.

WASSALAMU;ALAIKUM  WR WB…..
M3S


Jumat, 25 Juli 2014

MAKNA DIBALIK KATA  MUDIK


Mudik Tradisi tahunan di Indonesia
Mungkin kita semua sebagai orang Indonesia sudah akrab dibalik kata “MUDIK”. Mudik akan kita dengar beritanya mendekati akhir bulan ramadhan. Saat Idhul Fitri itulah yang ditunggu berkumpul bersama sanak kerabat, sahabat di kampung tercinta. MUDIK sebetulnya digunakan masyarakat Indonesia untuk mengganti istilah pulang kampung pada saat hari Raya atau saat  perayaan hari besar lainnya. Kata mudik sebetulnya berasal dari bahasa Jawa Ngoko yaitu “mulih dilik” yang berarti pulang sebentar. Mudik sudah menjadi Tradisi tahunan yang dilakukan oleh masyarakat kita, berapapun biaya, waktu dan juga mungkin rasa lelah akan mereka lakukan asalkan bisa pulang kampung. Sejarah mudik tidak ada yang tahu karena pada zaman kerajaan majapahitpun sudah ada. Mungkin juga sejak zaman nenek moyang kita yang menurut sejarah berasal dari Cina. Kesibukan mudik terlihat di mana-mana. Kita bisa melihat di Bus yang penuh sesak, di Kereta api yang penuh pula, Kapal terbang juga demikian. Di Jalan raya mobil-mobil pribadi saling bersesakan di jalan bersama ribuan bahkan jutaan sepeda motor. Itulah mudik yang hanya dilakukan satu tahun sekali dan waktunya sangat cepat mungkin 3 hari sampai seminggu saja.
Aparat bersiaga mudik lancar.
Sebetulnya tidak semua orang bisa pulang mudik merayakan Lebaran atau Idhul Fitri dikampung halaman. Para aparat keamanan sebut saja Polisi, TNI, Reporter, Operator perusahaan penting yang menyangkut orang banyak atau orang-orang yang bekerja sangat penting bagi Negara tidak bisa mudik. Itulah pengorbanan mereka. Coba Apa jadinya kalau di jalan raya tidak ada polisi yang mengatur lalu lintas macet, kecelakaan lalu lintas, dan masih banyak lagi kekacauan yang terjadi. Hati-hatilah jika mudik baik keamanan barang yang dibawa,dalam menjalankan kendaraan dan masih banyak lagi. Istirahatlah jika lelah begitulah bunyi pesan-pesan yang sering saya baca.Semoga perjalanan anda lancar dalam mudik tahun ini. Terima kasih kepada para bapak/ibu aparat keamanan yang terus bersiaga agar ritual mudik dapat berjalan lancar.
Makna di balik Mudik
            Mudik Lebaran merupakan momentum untuk dapat bersilaturahmi dengan keluarga, saling melepas rindu, bersilaturahmi dengan masyarakat setelah sekian lama tidak bertemu. Sebuah tujuan mulia karena mempunyai nilau ukhuwah yang tinggi. Momen lebaran juga menjadi special bisa bertemu dengan orang tua. Sebagai anak tentu salah satu berbakti kepada orang tua adalah mudik ke kampung halaman bertemu dengan mereka. Orang tua akan merasa senang jika anak-anaknya pulang ke rumahnya, apalagi kalau ada cucu-cucunya yang lucu akan menambah keceriaan orang tua kita. Mungkin mereka akan bersedih kalau anak-anak mereka tidak bisa pulang. Walaupun sekarang sudah ada Handphone, tapi rasanya beda dengan apabila bertemu secara langsung maka pulang mudik menjadi pilihan paling besar. Motif mudik tentu berbeda  kalau yang masih single ya sekedar liburan di kampung halaman namun bagi yang sudah berkeluarga saling mengeratkan silaturahmi. Ada lagi motif mudik yang sedikit pamer dengan rekan-rekan dikampung dengan bercerita keberhasilan usahanya dikota . Saya kurang sepakat dengan hal seperti ini orang desa inginnya hanya silaturahmi saja, tetap bersikap ramah dan walaupun kita telah sukses janganlah menjadi sombong. Lebih baik  kita meninggalkan sedikit rezeki kita atau sesuatu yang lain yang bisa digunakan untuk kemajuan tempat kelahiran kita.Kita pasti akan dikenang orang-orang di desa masih peduli dengan kampung halamannya. Setujukah anda ?.
Mudikku tahun ini .
            Tahun ini aku mudik ke rumah orang tua dan mertua. Aku mudik bersama keluargaku ya semoga perjalanan lancar. Kepada para pemudik  semoga lancar, selalu waspada di perjalanan bisa bertemu dengan keluarga di kampung halaman dan setelah mudik bisa kembali bekerja, kembali ke tempat tinggalnya dengan lancar pula. Selamat Lebaran , selamat berlibur , Mohon Maaf Lahir Batin.
Salam Kemenangan di Hari Kemenangan.


Rabu, 09 Juli 2014

                                5 MENIT UNTUK 5 TAHUN  DAN  QUIC COUNT



            5 Menit untuk 5 Tahun telah dilaksanakan oleh rakyat Indonesia. Hari yang bersejarah telah kita lewati dengan memilih sosok pemimpin baru untuk tahun 2014-2019. Namun judul yang tepat untuk hasil hari ini setelah acara pencoblosan selesai adalah “Perhitungan yang membingungkan”. Kenapa demikian karena sejumlah lembaga Survey menghitung hasil Pilpres tadi berbeda beda dilihat dari hasil hitung cepatnya. Coba anda hari ini anda melihat  Televisi di Metro TV maka yang menang adalah Pasangan Jokowi-JK. Sebaliknya bila anda melihat TV One maka yang menang adalah Pasangan Prabowo-Hatta. Semuanya mengklaim sebagai pemenang ibarat suatu permainan maka bisa jadi berakhir seri. Barangkali klaim tersebut digunakan untuk menjaga militansi para kader agar menjaga suara yang diperolehnya. Mandat dan amanat dari rakyat telah di salurkan lewat TPS kepada para kandidat,tinggal kita lihat proses selanjutnya. Tapi kita harus ingat ada wasit yang mengatur pertandingan dan permainan ini yaitu KPU (Komisi Pemilihan Umum) semuanya harus sabar menunggu tanggal 22 Juli 2014 saat KPU mengumumkan hasil real countnya.
            Kalau kita melihat Lembaga survey yang memenangkan pasangan nomor urut 1 di TV One adalah LSN, IRC, PUSKAPTIS DAN JSI. Kisaran perbedaannya berkisar 1% hingga 4 %. Sedangkan yang memenangkan kubu nomor 2 di Metro TV adalah lembaga surve  LSI, Kompas,SMRC, RRI dan yang lain. Perbedaan ini barangkali karena memang terjadi persaingan antar kedua kandidat pasangan yang sangat ketat.Ternyata kedua kandidat memang putra-putra terbaik bangsa maka dukungannya nyaris sama.
Sedikit tentang Quick Cout.
Quick Count adalah proses hitung cepat yang dilakukan oleh lembaga Survey dengan mengambil sampel /contoh hasil TPS di seluruh wilayah Indonesia misalkan sebesar 5% sampelnya. Total TPS untuk Pilpres kali ini  adalah 479.183 TPS. Quick Count tidak bisa dijadikan pedoman valid untuk menentukan pemenang Pilpres apalagi kalau terjadi persaingan yang sangat ketat seperti sekarang ini. Semuanya harus bermuara menunggu keputusan KPU sebagai keputusan yang Legal. Semua harus sabar dan menghargai proses demokrasi yang sedang berjalan.
Keputusan KPU.
            Saya berharap apabila keputusan KPU berbeda dengan hasil Quick Count yang sudah disebarkan ke media ingatlah bahwa itu adalah keputusan yang paling legal. KPU adalah lembaga independen yang tidak bisa diintervensi. Kemudian yang terpenting bagi para pendukung, team sukses kedua kandidat adalah mengawal suara tersebut. Kawal dari TPS sampai tingkat Nasional. Setelah pengumuman ya harus siap menang dan siap kalah. Perlu jiwa besar dalam menyikapi hal tersebut. Semoga keadaan aman dan tidak terjadi lagi saling curiga diantara kedua kubu kandidat. Sudah saatnya bersatu kembali membangun bangsa Indonesia tercinta setelah beberapa saat terkotak-kotak menjadi dua kubu. Salam Damai buat Indonesia.





Selasa, 08 Juli 2014

Sesuci Humaira



Hembusan bayu yang dingin bersama lautan yang membisu petang itu menyebabkan seorang usahawan muda, Firdaus namanya, mengenang kembali kisah silamnya yang penuh suka duka.
Humaira......begitulah nama seorang gadis yang amat dikasihinya 10 tahun lalu yang kini hanya tinggal kenangan. Waktu pemeriksaan ujian masuk universitas yang akan mereka masuki itu hanya tinggal dua hari saja. Mereka telah berjanji untuk bersama-sama meneruskan pelajaran di sana dan bersama-sama memperoleh hasil yang cemerlang ke menara gading, impian mereka selama ini. Walaupun begitu, betullah kata pepatah, "Kusangkap panas sampai petang, rupanya hujan di tengah hari," bisik hati kecil Firdaus ketika mendapati dirinya gagal mendapat tempat di menara gading itu sedangkan Humaira berhasil dengan gemilang. "Humairah...," kata Firdaus perlahan petang itu. "Sesungguhnya ada satu hal yang hendak Fir sampaikan dan semoga Humaira tidak mengecewakan Fir." Humaira yang tadinya masih dalam sedu sedan tangisnya karena kegagalan Firdaus, tiba-tiba terhenti lalu memandang wajah Firdaus dengan penuh keheranan. "Sebenarnya, telah lama kusimpan perasaan ini, namun demi pelajaran kita dulu, kusimpan ia hingga hari ini. Humaira...sebelum kau ke menara gading, ingin kunyatakan bahwa aku terlalu menyayangi dirimu dan ingin menjadikanmu sebagai   teman hidupku," kata Firdaus penuh harapan. "Fir...apakah kata-kata itu datang dari hati Fir yang ikhlas ?" tanya Humaira ingin mendapatkan kepastian. "Ya, Humaira, semoga Humaira tidak mengecewakan Fir," sambung Firdaus lagi. Humaira tunduk malu tanda setuju.
Mereka pun mengikat tali pertunangan setelah mendapat persetujuan dari kedua belah pihak keluarga dan akan melangsungkan perkawinan tiga tahun lagi, setelah Humaira menamatkan belajarnya di universitas.
Dalam usia setahun pertunangan mereka, hanya surat dan telefon yang menjadi penghubung antara mereka dan bertemu bila Humaira pulang liburan.
Masuk tahun kedua pertunangan mereka, Firdaus merasakan sesuatu yang berbeda dengan Humaira. Kalau dulu, isi suratnya mengenai ketidaksabaran menemui Firdaus, tetapi kini...cuma menasihati Firdaus supaya tidak meninggalkan sholat liwa waktu, jadi hamba Allah yang taat dan macam-macam lagi. Beberapa risalah bercorak Islam juga sering disertakan bersama suratnya buat Firdaus.
Di tahun ketiga Humaira di universitas, Firdaus merasakan dirinya dan Humaira semakin jauh, tidak seperti dulu lagi. Dulu, meeka begitu mesra sekali tetapi sekarang...semuanya sepi, beku dan kaku! Setiap kali Firdaus menelepon Humaira, jarang dia dapat berbicara sendiri dengan Humaira. Kalau dapat pun tiada lagi tawa riang macam dulu, malah semuanya serius! "Kenapa ?"
bisik hati kecil Firdaus.
Firdaus mencoba menelepon Humaira lagi pada suatu ketika dengan harapan semoga Humaira sudi keluar bersamanya karena dia telah begitu rindu kepada Humaira.
"Assalamu'alaikum," bunyi suara yang menyambut telepon. Firdaus merasa pasti bahwa itu suara Humaira yang dirindukannya. "Humaira ?" tanya Firdaus tanpa menjawab salam yang diberi. "Ya, Humaira di sini, siapa ini ?" tanya Humaira. "Hai...tunangan sendiri pun sudah tak kenal ?" kata Firdaus dengan nada merajuk. "Oh!...Firdaus,"jawab Humaira agak kaget. "Fir ingin mengajak Humaira ke Restoran Jamilah, tempat kita selalu makan dulu, Fir akan jemput Humaira jam 8 malam ini, OK ?" kata Firdaus penuh harapan.
"Maaf, Fir, Humaira agak sibuk sekarang," balas Humaira. "Hai! Tak ingin ketemu tunangan sendiri lagi ? Tak ingin seperti orang lain atau seperti kita sewaktu di awal-awal pertunangan dahulu ? Ada apa dengan engkau, Humaira? Kau selalu menolak ajakan Fir dengan alasan yang bermacam-macam," keluh Firdaus dengan suara yang agak keras.
"Begini, Fir...sebenarnya antara kita masih belum ada apa-apa ikatan yang sah, cuma bertunangan dan bertunangan juga tidak boleh dijadikan tiket untuk kita berdua-duaan tanpa mahram dan hukumnya adalah haram," kata Humaira
menjelaskan alasan kenapa dia enggan memenuhi ajakan Firdaus. "Wah! Wah!
Wah...! Sejak kapan engkau jadi ustadzah nih ? Setahu Fir, Humaira sekolah ambil jurusan Ekonomi, bukan Syari'ah atau Ushuluddin," kata Firdaus sekali lagi dengan nada kesal.
"Ini bukan masalah ustadzah atau bukan ustadzah, Fir...tetapi, setiap orang Islam mesti mengetahui halal dan haramnya sebelum melakukan sesuatu agar tidak dimurkai Allah SWT. Maaf, Fir...Humaira tak dapat memenuhi permintaan Fir untuk keluar berdua. Humaira rasa lebih baik Fir berjumpa dengan keluarga Humaira jika ada hal yang hendak dibincangkan," jelas Humaira
dengan harapan Firdaus memahaminya.
"Ah! Sudahlah Humaira, aku sudah bosan dengan engkau, itu tak boleh...ini haram...itu haram. Mulai hari ini antara kita telah putus dan tiada apa-apa ikatan lagi," sambung Firdaus marah. "Fir, bukan itu maksud Humaira," kata Humaira yang agak terkejut dengan keputusan Firdaus. "Ya, Humaira...aku rasa lebih baik kita putuskan saja tali pertunangan kita ini karena antara kita sudah tiada penyesuaian lagi,
pergilah kau dengan da'wahmu dan biarkan aku dengan cara hidupku," kata Firdaus penuh ego.
Suasana sepi seketika, Firdaus tahu Humaira terkejut dengan keputusan dan kekerasan kata-katanya. "Fir," Humaira memulai lagi kata-katanya.
"Andai itu sudah menjadi keputusan Fir, apa boleh buat, cuma do'a Humaira semoga suatu hari nanti Allah membuka hati Fir dan menjadi hamba-Nya yang ta'at dan sama-sama dalam perjuangan Islam yang suci," kata Humaira tenang.
"Selamat tinggal Humaira!" kata Firdaus memutuskan percakapan sambil menghempaskan gagang telepon. Fikiran Firdaus terganggu akibat perpisahan dengan Humaira, satu-satunya gadis yang sangat dikasihinya. Tapi lama-kelamaan, Firdaus dapat melupakan Humaira...sehingga dua tahun kemudian ketika tiba-tiba seorang lelaki yang tidak dikenalinya memberi salam muncul di pintu kantornya.
Dari air mukanya yang bersih dan pakainnya yang kemas, Firdaus yakin dia seorang yang baik dan punya kedudukan tinggi.
"Wa'alaikumussalam, silakan duduk," jawab Firdaus sambil mengulurkan tangannya menyambut salam tamu itu. "Apa yang bisa saya bantu, Saudara ?"
tanya Firdaus.
"Sebenarnya, begini...saya Dr. Abdur Rahman, baru pulang dari England tiga minggu yang lalu dan bertugas di Rumah Sakit di kota ini. Kedatangan saya ini untuk menyampaikan barang yang dikirimkan buat Saudara."
"Barang?" tanya Firdaus penuh keheranan karena setahunya dia tidak pernah membuat pesanan barang apa-apa dari England. "Barang ini dari saudari Humaira binti Muhammad, pasti Saudara mengenalinya," kata lelaki itu.
"Humaira !" terlontar lagi perkataan itu dari mulut Firdaus setelah dua tahun dia telah melupakan nama itu.
"Humaira telah pergi buat selama-lamanya setelah mendapatkan kecelakaan lalu lintas sewaktu di kota London. Kebetulan isteri saya adalah sahabat karibnya semasa sama-sama menuntut ilmu di sana. Beberapa hari sebelum kejadian itu dan sebelum kami pulang ke Malaysia, Humaira benar-benar meminta kami untuk menyampaikan barang ini buat Saudara. Seolah-lah dia tahu bahwa dia tidak akan bersama kita lagi," papar Dr. Abd Rahman.
Bagaikan dipanah petir jantung Firdaus menerima berita yang tidak pernah terduga olehnya selama ini. Lantas, Firdaus menutupkan kedua tangannya ke wajah tanda kesedihan yang amat sangat, karena sesungguhnya Humaira masih
di hatinya.
"Bersabarlah saudara, kesemuanya adalah kehendak Allah. Allah lebih menyayanginya. Humaira adalah gadis yang baik dan ta'at akan perintah Allah," kata Dr. Abd Rahman menenangkan keadaan sambil memegang bahu Firdaus. Setelah dilihatnya Firdaus agak tenang, dia pun meminta diri untuk pulang.

Firdaus segera membuka kiriman Humaira buat dirinya. Terdapat surat di dalamnya. Firdaus membuka surat itu dengan tangan yang gemetar menahan kesedihan.
"Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang," bunyi kepala surat Humaira.
"Menemui Saudara Firdaus yang saya hormati semoga di bawah lindungan Allah dan semoga lembaran ini menemui Saudara dalam keadaan kita sama-sama beriman kepada Allah SWT. Maaf, seandainya lembaran yang tidak diundang ini mengganggu situasi saudara Firdaus saat ini. Humaira tahu tidak ada alasan bagi Humaira harus menghubungi saudara Firdaus lagi setelah perpisahan dulu. Tetapi karena Islam dan tidak sanggup melihat sesama Muslim terus lalai dalam arus jahiliyyah ini, maka Humaira tabahkan hati untuk menulisnya. Saudara Firdaus yang saya hormati...ketahuilah bahwa apa yang kita lakukan selama ini adalah merupakan rencana syaitan laknatullah dan musuh Islam untuk meruntuhkan generasi muda Islam agar Islam tidak tertegak di
bumi Allah ini. Kita adalah di antara yang telah menjadi mereka lantaran dangkalnya kepahaman diri kita mengenai Islam.
Saudara Firdaus...kembalilah kepada Islam yang suci, kembalilah kepada fitrah asal kejadian manusia yang seharusnya ta'at kepada Allah, tetapi lantaran keegoan dan tunduk kepada hawa najsu, manusia lupa akan pencipta-Nya sendiri.
Harapan Humaira, carilah kebenaran dalam sisa usia yang masih ada ini dan bertaubatlah atas kesalahan yang lalu. Binalah satu kehidupan baru berlandaskan Islam. InsyaAllah, saudara Firdaus akan berbahagia dunia dan akhirat. InsyaAllah sahabat Humaira bernama Dr. Abd Rahman yang tinggal di no. 2 Jalan Makmur di kota ini bisa membantu saudara Firdaus untuk mencari kebenaran itu."
Firdaus berhenti sebentar dan terbayang kembali di pelupuk matanya wajah orang yang datang menemuinya baru saja. Lalu dia meneruskan membaca surat Humairah,
"Bersama ini saya sertakan sebuah tafsir Qur'an khusus untuk saudara Firdaus, semoga itu bermanfaat kepada saudara Firdaus. Akhir kata, dan doa dari Humaira semoga Allah membuka hati saudara Firdaus dan menjadi hamba-Nya yang ta'at dalam usaha mencari kebenaran ini. Sekian, dari Humaira, semoga Allah SWT senantiasa bersama kita."
"Humairah...kenapa engkau tinggalkan aku...sesungguhnya aku masih menyayangi dirimu," itulah kata-kata yang keluar dari mulut Firdaus
ketika selesai membaca surat Humaira. Sejak peristiwa itu, Firdaus mulai berubah. Dia selalu lengket dengan sajadahnya yang sebelumnya jarang sekali digunakan dengan alasan kesibukan dengan tugas-tugasnya di kantor.
"Oh! Tuhan...ampunilah dosa hamba-Mu ini, sesungguhnya, aku telah lalai dari mengingati-Mu selama ini. Pandulah hamba-Mu ini mencari kebenaran di muka bumi-Mu ini dan tempatkanlah arwah Humaira bersama orang-orang yang
beriman, Ya Allah...Amin Ya Robbal'Alamin, kata Firdaus di suatu shubuh yang dingin hingga manik-manik jernih jatuh menuruni pipinya tanpa dia sadari.
Firdaus bergegas bangun dari sholat shubuh itu dan terus mempersiapkan tas kantornya ketika dia teringat alamat yang diberi Humaira. Selesai sarapan, Firdaus terus melaju dengan mobil Honda Accord merahnya mencari
rumah Dr. Abd Rahman dengan penuh harapan.
"Assalamu'alaikum!" kata Firdaus. "Walaikumussalam," jawab Abd Rahman.
Hati Firdaus melonjak gembira terkaannya tepat dan bersyukur Dr. Abd Rahman ada di rumah waktu itu. Sengaja Firdaus pergi ke rumahnya pada hari Ahad karena jika hari lain, pasti beliau tiada di rumah karena "on-call" dari Rumah Sakit.
Setelah lama bercakap-cakap, Firdaus pun menyatakan maksud kedatangannya, yaitu agar Dr. Abd Rahman sudi membimbing dirinya dalam mengenal Islam dan mencari kebenaran di bumi Allah ini sebagaimana yang diharapkan oleh
Humaira selama ini. Namun, bagi Firdaus, dia melakukan semua ini bukanlah semata-mata karena Humaira tetapi atas kesadaran dan keinsyafan yang ada dalam dirinya serta taufiq dan hidayah Allah SWT.
"Syukurlah, saudara telah insyaf, semoga Allah senantiasa bersama kita," kata Dr. Abd Rahman. Firdaus pun permisi pulang ketika dilihatnya jam sudah menunjukkan 11 pagi, yang berarti dia telah dua jam berada di rumah Dr. Abd Rahman hari itu. Firdaus memeluk Dr. Abd Rahman tanda terima kasih dengan linangan air mata, penuh keinsyafan dan harapan.
Sejak saat itu, Firdaus pun mulai mengetahui dan memahami mengapa Humaira begitu menghindarkan diri darinya apabila diajak berjumpa suatu ketika dulu.
"Benar kata-katamu dulu, lelaki dan perempuan yang bukan mahram, haram berdua-duaan dan jubah serta kerudung yang kau pakai dan yang kubenci dulu itu adalah cara pakaian wanita Islam. Oh!...Humaira sungguh suci dan mulia dirimu,"
kata Firdaus penuh keinsyafan.
"Humaira! Andai kau masih ada, pasti kujadikan dirimu teman hidupku dan isteriku yang bakal mendidik anak-anak kita supaya menjadi anak yang shalih. Juga karena aku yakin engkau pasti dapat membantuku dalam perjuangan suci
ini, sebagaimana sayyidina Khadijah dan 'Aisyah r.a. membantu perjuangan suami mereka, Rasulullah SAW."
Lamunan Firdaus tiba-tiba terhenti ketika titik-titik air hujan yang turun secara mengejutkan petang itu membasahi tubuhnya. Lalu ia pun berdo'a,
"Ya Allah, kupanjatkan syukur hamba kepada-Mu karena telah membuka hatiku dan juga karena telah menemukan hamba dengan Humaira, yang telah banyak memberi kesadaran sebelum hamba tersesat lebih jauh dari jalan-Mu. Semoga arwahmu ditempatkan bersama mereka yang beriman wahai Humaira, gadis yang suci.....Amin Ya Robbal'aalamiin."

(alhamdulillah tammat)

Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiin yaa Robbal'aalamiin.

Majalah Ummi.


Sabtu, 05 Juli 2014

HASIL PILPRES 9 JULI 2014
HANYA TUHAN YANG TAHU

            Bulan Ramadhan tahun 2014 begitu bersejarah bagi bangsa Indonesia. Di bulan ini tepatnya tanggal 9 Juli 2014 akan diadakan PILPRES (Pemillihan Presiden).Layaknya Piala Dunia di Brazil yang sudah memasuki perempat final, besok kita sudah memasuki babak final. Disebut babak final karena calonnya hanya terdiri dari 2 pasangan kandidat saja.Hari ini adalah hari tenang terakhir. Hasil akhir pilpres besok hanya Tuhan yang tahu, karena memang persaingan dua kandidat ini begitu ketat dan  sangat kecil jarak elektabilitsnya. Maka tidak ada yang berani 100 % menjamin mengatakan kandidat mana yang akan sukses melenggang ke Istana.
Swing Voter penentu kemenagan.
            Dari berbagai lembaga survey mengatakan tidak ada yang menang telak.Faktor penentu dikatakan adalah “Swing Voter atau pemilih galau. Pemilih galau ini bisa merupakan pemilih pemula atau orang yang ragu-ragu dari kalangan terdidik yang masih membanding-bandingkan kedua kandidat tersebut. Siapa yang bisa memikat  hati swing voter dialah yang menjadi juara di final nanti.
            Sebagai masyarakat yang baik tentu kita semua harus mensukseskan Pemilu tersebut dengan tidak golput.Partisipasi kita dalam pemilihan akan menentukan perkembangan bangsa dan Negara dalam lima tahun ke depan. Debat pasangan capres dan wapres yang dilakukan KPU sebanyak 5 kali telah dilaksanakan dengan baik. Masyarat sudah bisa menilai dari visi dan misinya. Dalam debatpun akan terlihat pula sifat personal para capres dan cawapres  dalam memahami suatu masalah dan menemukan solusinya. Memilih pasangan capres dan wapres harusnya dengan rasional. Jangan sampai demokrasi kita kalah dirusak oleh  “politik uang sesaat” namun kita merugi untuk 5 tahun kedepan. Negara kita butuh pemimpin yang konsisten, amanah dan mampu membawa Negara Indonesia ini menjadi Negara yang maju. Pemimpin harus bisa merealisasikan janji-janjinya sewaktu kampanye bukankan janji adalah hutang?. Cermati kedua kandidat tersebut dan pilihlah besok di TPS anda. Sudahkan anda dapat undangan C6 ke TPS ? Pastikan tidak golput ya…Selamat mencoblos he he…

            Semoga Pilpres aman dan lancar.
            Semoga pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden besok aman dan lancar. Kemanan menjadi penting karena akan berdampak di segala bidang. Tentunya ini tanggung jawab aparat keamanan dalam mengantisipasi potensi kerusahan yang timbul akibat hasil pilpres. Siap menang dan siap kalah tentu harus dilaksanakan dalam perbuatan tidak hanya dalam ucapan. Ucapan dan Perbuatan itu harus satu dan itulah namanya Kesatria berani bertanggung jawab. Semua kandidat dan para team suksesnya harus membuat dingin suasana dan tidak memprovokasi para pendukung untuk berbuat yang melanggar aturan. Ingat Pilpres hanya satu putaran dan semua kandidat harus siap menerima hasilnya. Sebagai rakyat biasa yang aku inginkan adalah berjalannya Negara ini dengan baik, aman, maju dalam hal segala bidang dan bisa mencari uang untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Selamat menjalankan ibadah di Bulan Puasa Ramadhan semoga mendapatkan Piala dari Tuhan berupa peningkatan ketaqwaan kita dan pahala yang berlimpah.Amiin.


Rabu, 02 Juli 2014

PEMILU DI BULAN RAMADHAN
7 Spirit Kemenangan Ramadhan



ÙŠَاأَÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِينَ Ø¡َامَÙ†ُوا Ùƒُتِبَ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ُ الصِّÙŠَامُ ÙƒَÙ…َا Ùƒُتِبَ عَÙ„َÙ‰ الَّØ°ِينَ Ù…ِÙ†ْ Ù‚َبْÙ„ِÙƒُÙ…ْ Ù„َعَÙ„َّÙƒُÙ…ْ تَتَّÙ‚ُونَ (البقرة 183(

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS. Al Baqarah: 183).

Ayat ini menggambarkan urgensi ibadah puasa di bulan Ramadhan. Kata kutiba menunjukkan makna bahwa ibadah puasa di bulan Ramadhan adalah wajib. Wajib karena itu kebutuhan fitrah manusia. Allah swt. yang meciptakan manusia , Dialah yang lebih tahu hakikat fitrah ini. Dan Dialah yang lebih tahu rahasia diwajibkannya puasa. Karena itu tidak ada pilihan lain bagi manusia kecuali harus berpuasa. Karena itu pula Allah berfirman: kamaa kutiba ‘alalladziina min qablikum. Artinya bahwa manusia terdahulu juga diwajibkan berpuasa.
Sudah pasti bahwa Allah swt. tidak mungkin mensyari’atkan sesuatu yang tidak ada gunanya. Sebab Allah swt. Maha Bijak, Allah berfirman: alaisallahu bi ahkamil haakimiin. Sudah pasti bahwa semua ibadah yang Allah swt. ajarkan jika benar-benar dilaksanakan oleh manusia, akan membawa manfaat yang agung bagi manusia itu sendiri. Dalam berbagai peristiwa sejarah di zaman Rasulullah saw. kita selalu membaca bahwa kemenangan demi kemenangan justru terjadi di saat-saat umat sedang berpuasa di bulan Ramadhan. Ada apa dengan Ramadhan? Inilah alasan mengapa tulisan ini secara khusus akan mengungkap rahasia kemenangan dan hubungannya dengan Ramadhan. Setidaknya ada tujuh spirit kemenangan Ramadhan yang bisa diangkat dalam tulisan ini:

Pertama, Kemenangan Atas Nafsu
Dalam kata ashiyam pada ayat di atas terkandung makna alhabsu artinya menahan. Seorang yang berpuasa pasti sedang menahan nafsu dengan segala dimensinya. Bukan hanya nafsu makan dan minum, melainkan juga nafsu hubungan seks dan nafsu memandang yang haram. Perhatikan diri anda ketika sedang berpuasa. Apa yang anda tahan? Bukankah anda sedang menahan diri dari yang halal? Makan dan minum itu halal bagi anda. Berhubungan seks dengan istri anda itu juga halal. Tetapi anda tahan. Dan anda mampu menahannya. Apa makna semua ini? Di sini nampak bahwa anda sedang bertarung dengan nafsu anda. Anda sedang berusaha mengendalikannya. Sekalipun nafsu itu meronta-ronta memanggil anda untuk makan di siang hari yang panas, anda tetap mengendalikannya sampai tiba adzan maghrib. Bila ternyata anda mampu melakukan ini, sungguh tidak ada alasan bagi anda untuk terjatuh kepada yang haram, hanya karena godaan nafsu.
Tapi sayangnya banyak orang yang hanya menjadikan puasa sekedar ritual yang mati. Mati karena hakikat puasa yang sebenarnya untuk menahan nafsu, ternyata itu hanya dilakukan di bulan Ramadhan saja. Begitu habis Ramadhan, tidak sedikit dari mereka yang tadinya berpuasa kembali merasa bebas untuk berbuat dosa. Akibatnya puasa Ramadhan tidak membawa makna apa-apa bagi hidupnya. Ibarat seorang yang makan, begitu makanan di telan setelah itu dimuntahkan lagi. Tentu cara hidup berIslam seperti ini tidak akan memberi buah sama sekali bagi kehidupan ruhaninya. Karena itulah makna puasa yang seharusnya menjadi titik tolak kemenangan atas hawa nafsu, itu harus tetap dipertahankan sepanjang hayat, sebab hanya demikian hakikat ritual akan menjadi seperti air yang disiramkan terhadap sebuah pohon. Maka pohon itu akan menjadi tumbuh subur, akarnya menghunjam ke bumi dan tangkainya menjulang ke langit. Setiap orang yang berteduh dibawahnya tidak hanya akan merasa sejuk melainkan juga akan merasa aman dengan rindangnya.

Kedua, Kemenangan Atas Setan
Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa ketika tiba Ramdhan, syetan-syetan diikat. Nabi saw. bersabda: “Bila Ramadhan tiba, pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup, sementara syetan-syetan diikat.” (HR. Bukhari-Muslim). Ini menunjukkan bahwa iman umat Islam di bulan Ramadhan harus meningkat. Karena itu kita selalu menemukan suasana yang berbeda di bulan Ramadhan. Orang yang tadinya malas shalat berjemaah di masjid, selama Ramadhan ia rajin ke masjid. Orang yang tadinya tidak pernah membaca Al Qur’an, selama Ramadhan selalu membacanya. Orang yang tadinya kikir bersedekah, selama Ramadhan menjadi dermawan. Orang yang tadinya tidak pernah bangun waktu fajar, selama Ramadhan selalu bangun fajar dan shalat subuh berjemaah di masjid. Orang yang tadinya tidak pernah shalat malam, selama Ramadhan rajib shalat malam. Orang yang tadinya mempertontonkan aurtanya, selama Ramadhan menjadi wanita anggun di balik jilbab yang indah.
Suasana seperti ini menggambarkan betapa Ramadhan benar-benar membawa keberkahan bagi umat Islam. Terasa bahwa syetan benar-benar diikat. Syetan tidak bisa bergerak secera leluasa. Mengapa? (a) Nabi saw.: wash shawmu junnatun (puasa adalah penangkal dari dosa dan api neraka). Lalu nabi melanjutkan : “Maka ketika kalian berpuasa hendaklah jangan berkata kotor dan tidak mengumpat. Bila ada orang mencaci katakan kepadanya: maaf aku sedang berpuasa…” (HR. Bukhari-Muslim) (b) Karena nafsu selama bulan puasa dikendalikan. Begitu nafsu terkendali syetan tidak punya jaringan untuk bergerak. Begitu jaringanya menjadi sempit, amal-amal shaleh meningkat di mana-mana. Begitu amal shaleh meningkat otomatis iman akan naik. Sayangnya pemandangan ini hanya berlangsung sekejap. Selama bulan Ramadhan saja. Setelah itu kehidupan yang penuh kemenangan kembali lenyap dalam gelora nafsu. Dosa-dosa kembali dilakukan di mana-mana tanpa merasa takut sedikit pun. Jika memang demikian, benarkah kemenangan atas syetan selama Ramadhan adalah kemenangan sejati? Sampai kapan umat ini akan terus berpura-pura kepada Allah swt., menjadi hanya seorang muslim yang baik di bulan Ramadhan saja?

Ketiga, Pahala Dilipatgandakan
Dalam sebuah hadist Rasulullah saw. bersabda: “Setiap amal anak Adam -selama Ramadhan- dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat, bahkan sampai tujuh ratus kali lipat. Kecuali puasa, Allah berfirman: Puasa itu untuk-Ku, dan Aku langsung yang akan memberikan pahala untuknya.” (HR. Muslim). Maksudnya bahwa pahala puasa bukan hanya dilipatgandakan melainkan lebih dari itu, Allah swt berjanji akan memberikan pahala tanpa batas. Bayangkan berapa pahala yang akan didapat seseorang sepanjang hari berpuasa, bersedekah, menegakkan amal-amal wajib lalu dilanjutkan dengan amal-amal sunnah. Di mana semua itu dilipatgandakan tujuh ratus kali lipat.
Bagaimana jika seorang muslim membaca Al Qur’an dalam sehari lebih dari satu juz. Rasulullah saw. menerangkan bahwa pahala membaca Al Qur’an hitungannya perhuruf. Setiap huruf satu kebaikan, dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat. Itulah rahasia, mengapa para ulama terdahulu begitu masuk Ramadhan mereka belomba-lomba mengkhatamkan Al Qur’an tanpa batas. Ada yang mengkhatamkan sehari sekali. Ada yang sehari dua kali. Yang selalu saya baca dalam manaqib Imam Syafi’ie adalah bahwa ia selalu mengkhatamkan Al Qur’an selama Ramadhan 60 kali khatam. Apa yang menarik di sini bukan logis atau tidaknya, melainkan kesungguhan mereka dalam mengkhatamkan Al Qur’an. Itulah spirit yang harus kita ambil. Bahwa akan menilai amal shaleh kita dari segi kwantitas melainkan dari usaha maksimal yang kita lakukan. Inilah makna ayat: “Fattaqullaha mas tatha’tum (maka bertaqwalah kepada Allah semaksimal kemapuanmu)” (QS. At Taghabun:16)

Keempat, Dosa-Dosa Diampuni
Minimal ada tiga ibadah dalam Ramadhan yang secara tegas Rasulullah saw. mengkaitkan dengan ampunan dosa-dosa terdahulu: Pertama, ibadah puasa. Nabi saw. bersabda: “Man shaama Ramadhaan iimaanan wah tisaaban ghufira lahu maa taqaddama min dzambihi. (Siapa yang berpuasa Ramadhan dengan kesadaran iman dan penuh harapan ridha Allah, akan diampuni semua dosa-dosa yang lalu.” (HR. Bukhari-Muslim). Kedua, ibadah shalat malam (baca: tarawih). Nabi saw. bersabda: “Man qaama Ramadhana iimaanan wah tisaaban ghufira lahu maa taqaddama min dzambihi. (Siapa yang menegakkan shalat malam Ramadhan dengan kesadaran iman dan penuh harapan ridha Allah, akan diampuni semua dosa-dosa yang lalu.” (HR. Bukhari-Muslim). Ketiga, Ibadah shalat malam lailatul qadr. Nabi saw. bersabda: “Man qaama lailatal qadri iimaanan wah tisaaban ghufira lahu maa taqaddama min dzambihi. (Siapa yang menegakkan shalat malam pada malam lailatul qadr dengan kesadaran iman dan penuh harapan ridha Allah, akan diampuni semua dosa-dosa yang lalu.” (HR. Bukhari-Muslim).
Perhatikan ketiga hadits di atas, betapa ibadah Ramadhan yang akan menjadi penyebab ampunan dosa bukan hanya puasa, melainkan ada juga ibadah shalat malam sepanjang Ramadhan termasuk pada malam lailatul qadr. Tetapi sayangnya banyak orang Islam hanya mengambil puasanya saja, sementara ibadah-ibadah lain yang tidak kalah pentingnya dengan puasa diabaikan. Akibatnya tujuan Ramadhan yang sebenarnya merupakan bulan ampunan dosa, tidak tercapai secara maksimal. Banyak orang beralasan sibuk mencari nafkah dan lain sebaginya, sehingga tidak sempat memaksimalkan semuanya itu. Perhatikan Rasulullah saw. sekalipun hari-harinya sibuk berdakwah, pada bulan Ramadhan masih menambah lagi amal-amal ibadah yang melebihi hari-hari biasanya. Apakah cukup dengan hanya beralasan bahwa mencari nafkah juga ibadah, lalu mengabaikan membaca Al Qur’an, shalat malam dan lain sebagainya?

Kelima, Doa-doa Dikabulkan
Seorang yang sedang berpuasa doanya mustajab. Sebab ia sedang dalam kondisi menahan nafsu. Syetan-syetan tidak mendekatinya. Karenanya ia lebih dekat kepada Allah swt. Ketika ia dalam kondisi sangat dekat kepada Allahswt., maka doanya akan mudah diterima. Karena itu Nabi saw. menganjurkan agar orang-orang yang sadang berpuasa banyak-banyak berdoa. Para ulama mengatakan: Disunnahkan bagi orang yang sedang berpuasa selalu mengucapkan dzikir, memanjatkan doa, sepanjang hari selama berpuasa. Sebab puasa membuat pelakunya semakin dekat kepada Allah swt. Orang-orang yang dekat kepada Allah swt. doanya mustajab.
Berdzikir dan berdoa selama puasa memang sangat dianjurkan sepanjang hari. Tetapi berdzikir dan berdoa pada saat menjelang buka puasa sangat ditekankan dan diutamakan. Nabi saw. bersabda: “Orang yang berpuasa doanya tidak ditolak, terutama menjelang berbuka.” (HR. Ibn Majah, sanad hadits ini sahih). Ibn Umar ra. meriwayatkan bahwa Nabi saw. menjelang buka puasa selalu berdoa: “Dzahabazh zhomau wabtallatil ‘uruuq watsabatil ajru insyaa allahu ta’aalaa. (Dahaga telah pergi, kerongkongan telah basah, semoga Allah memberikan pahala). Abdullah bin Amru ra. selalu membaca doa berikut ini sebelum buka puasa:“Allahumma as’aluka birohmatikallati wasi’at kulla syai’ antaghfira lii dzunuubii. (Ya Allah aku mohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang mencakup segala sesuatu, agar Kau ampuni aku.”
Imam At Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah, Nabi saw. bersabda: “Tiga orang yang doanya tidak pernah ditolak: Pemimpin yang adil, seorang yang sedang berpuasa sampai ia berbuka, orang yang dizholimi.” Jelasnya bahwa selama puasa Ramadhan iman hamba-hamba Allah swt. sedang naik, mereka selalu bangun malam menegakkan shalat, mereka selalu membaca Al Qur’an, mereka selalu bersedekah, mereka jauh dari dosa-dosa, mereka bertobat minta ampunan kepada Allah swt. dan sebagianya. Semua itu merupakan suasana yang dukung-dukung membuat turunnya keberkahan dari Allah swt. Semakin banyak keberkahan yang turun semakin mudah doa yang kita panjatkan dikabulkan oleh Allah swt.

Keenam, Raih Lailatul Qadr
Dalam surah Al Qadr: 3-5 Allah swt. menerangkan keagungan malam lailatul qadr: “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” Inilah malam yang sangat Allah swt. agungkan. Pada malam lailatul qadr ini Allah swt. pernah menurunkan Al Qur’an. Bukan hanya itu, setiap malam lailatul qadr Allah memberikan kesempatan kepada hamba-hamba-Nya untuk menutupi kekurangan masa lalunya dengan beribadah menegakkan shalat, berdzikir dan membaca Al Qur’an. Bayangkan pahalanya khsusus dan luar biasa. Tidak bisa dibandingkan dengan pahala beribadah selama 1000 bulan. Kata khirun pada ayat di atas menunjukkan makna lebih baik, bukan sama. Perhatikan betapa keutamaan ibadah pada malam lailatul qadr hendaklah diraih dengan sungguh-sungguh.
Perhataikan kata khairun min alfi shahrin (lebih baik dari seribu bulan). Imam Ibn Katsir dalam tafsirnya, pernah melakukan hitung-hitungan tentang hakikat seribu bulan itu. Beliau mengatakan: 1000 bulan = 84 tahun 3 bulan. Saya mencoba merenungkan hakikat ini. Saya menemukan betapa angka tersebut menggambarkan usia terpanjang rata-rata manusia. Artinya, bila kita pikir-pikir ayat tersebut, kita akan segera mengambil kesimpulan bahwa beribadah pada malam lailatul qadr masih lebih hebat pahalanya dibanding dengan pahala ibadah sepanjang hidup. Tetapi maksudnya di sini bukan lantas mencukup dengan ibadah pada malam lailatul qadr kalau setelah itu tidak beribadah sepanjang hayat? Ini salah. Itu maksudnya adalah (a) bahwa kita secara normal menyadari bahwa masih banyak ibadah yang kurang maksimal, atau bahkan sangat kurang. Perlu adanya back up pahala, untuk menutupi kekurangan-kekurangan itu. (b) Kita seharusnya -selama hidup- selalu beribadah kepada Allah swt. untuk menutupi nikmat-nikmat-Nya yang tidak pernah putus. Tetapi karena kesibukan yang demikian banyak, serta kelemahan iman yang kita punya, tentu banyak kondisi yang tidak bisa dipenuhi. Allah swt. yang Maha Pengasih memberikan peluang agar kita bisa mengimbangi nikmat-nikmat tersebut. Karenanya dibukalah malam lailatul qadr.
Rasulullah saw. memberikan tuntunan agar lailatul qadr itu diburu pada sepuluh malam terakhir Ramadhan. Terutama malam-malam ganjil: 21, 23, 25, 27, 29. Banyak para sahabat dan para ulama yang menekankan secara khusus malam tangga 27 Ramadhan. Tetapi demikian, mereka menganjurkan agar tidak mencukupkan hanya dengan malam tanggal 27 saja. Sebab tidak mustahil malam lailatul qadr itu akan terjadi pada malam-malam lainnya. Karena itu handaknya seorang hamba Allah swt. selalu bangun setiap malam. Karena tidak ada yang tahu pasti kapan dan tanggal berapa sebenarnya lailatul qadr itu terjadi. Karena itu sebagian sahabat mengatakan: Siapa yang yang bangun menegakkan shalat setiap malam sepanjang tahun ia pasti dapat keistimewaan lailatul qadr.
Sebenarnya lailatul qadr ini adalah suatu kesempatan yang sangta istimewa dan sangat mahal. Seharusnya setiap orang yang beriman bersungguh-sungguh untuk meraihnya. Seharusnya mereka sejak dini sudah bersiap-siap dengan segala daya upaya untuk mendapatkannya. Seperti mereka berdaya upaya untuk meraih medali dalam sebuah olimpiade. Seharusnya mereka menyesal seumur hidupnya ketika tidak terlibat dalam perlombaan ini. Padahal Allah swt. telah berfirman: “Fastabiqul khairaat (berlomba-lombalah kalian dalam kebaikan.” (QS. Al Baqarah:148). Tetapi sayangnya banyak orang beriman tidak tertarik dengan perlombaan. Bahkan banyak dari mereka yang cuek dan tidak terpanggil untuk mempersiapkan diri supaya mendapatkannya. Pun tidak sedikit yang tidak menyesal karena tidak kebagian keberkahannya. Apakah mereka telah merasa kebanyakan pahala, sehingga merasa cukup dengan pahala amal yang selama ini mereka kerjakan? Coba pikirkan seberapa persenkah pahala yang kita dapatkan dibanding dengan pahala para sahabat Nabi saw.? Nabi saw. bersabda: “Janganlah kau mengejek sahabat-sahabatku, demi Allah seandainya kau infakkan emas sebasar gunung Uhud, pahala yang kau dapatkan itu tidak akan mencapai segenggam atau separuhnya dari pahala yang mereka dapatkan.” Perhatikan sedemikian agungnya pahala para sahabat itu, itu pun mereka masih berlomba-lomba meraih malam lailatul qadr.

Ketujuh, Kejar Level Taqwa
Ayat tentang puasa di atas, ditutup dengan la’allakum tattaquun (agar kamu bertaqwa). Artinya bahwa tujuan utama puasa Ramadhan adalah untuk membangun kesadaran taqwa dalam pribadi seorang muslim. Taqwa seperti yang dikatakan Ubay bin Ka’ab ra. kepada Umar bin Khaththab adalah: “Bahwa orang yang betaqwa itu seperti orang berjalan di tempat yang banyak durinya. Kanan-kiri, bawah-atas ada duri.” Bayangkan apa yang dia lakukan? Tentu ia sangat berhat-hati, jangan sampai duri itu menggores tubuhnya. Begitu juga taqwa. Anda berhati-hati dari pandangan yang haram seperti anda berhati-hati dari duri, itu taqwa. Anda berhat-hati dari harta haram, jangan sampai barang itu masuk ke perut anda, atau ke perut istri dan anak anda, seperti anda berhati-hati dari duri, itu takwa. Anda berhati-hati dari dosa-dosa kecil apalagi besar seperti anda berhat-hati dari duri, itu taqwa.
Perhatikan betapa taqwa merupakan totalitas kehati-hatian seorang hamba dalam menjalankan ketaatan kepada Allah swt., jangan sampai sedikit pun dari apa yang dia lakukan dimurkai Allah swt. Itulah rahasia mengapa Allah swt. mengikat pada ayat di atas antara puasa (ash shiyam) dengan taqwa. Sebab ketika seseorang berpuasa dia telah mengendalikan nafsunya. Dan hanya dengan mengendalikan nafsu, seseorang secara bertahap akan naik ke level taqwa. Karena itu dalam Al Qur’an masalah taqwa merupakan tema sentral. Katika Allah swt. menceritakan pedihnya siksaan neraka itu sebenarnya supaya orang bertaqwa. Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6). Begitu juga ketika Allah swt. menceritakan keindahanya surga dan kelezatan makanan dan minuman di dalamnya, itu tidak lain supaya manusia bertaqwa.
Lebih dari itu, banyak ayat dalam Al Qur’an yang menekankan pentingnya bersikap taqwa: (a) Di pembukaan surah Al Baqarah, Allah swt. langsung menceritakan sifat-sifat orang yang bertaqwa. (b) Dalam surah Ali Imran:133, Allah swt. menegaskan bahwa surga dipersipakan untuk mereka yang bertaqwa: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (c) Dalam surah Al Hujuraat: 3, Allah swt. menunjukkan bahwa paling mulainya manusia adalah orang-orang yang paling bertaqwa. (d) Dalam surah Al Qashash:83, Allah swt. menerangkan bahwa kemenangan itu hanya milik orang-orang yang betaqwa: “Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” Dalam surah Al Qalam:34, lagi-lagi Allah menceritakan indahnya surga yang dipersipakan untuk mereka yang bertaqwa: “Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya.”

Penutup
Jelasnya, Ramadhan adalah nikmat agung, sekaligus tamu agung yang datang setahun sekali. Di dalamnya banyak kesempatan bagi orang-orang beriman untuk meningkatkan iman dan mencucikan dosa-dosa dengan memohon ampun kepada Allah swt. tidak hanya puasa, banyak ibadah Ramadhan yang diajarkan Allah swt. dan Rasul-Nya yang tidak kalah pentingnya dengan ibadah puasa. Seperti ibadah shalat malam, i’tikaf, banyak bersedekah, mengkhatamkan Al Qur’an dan lain sebagainya. Siapa yang bersungguh-sungguh melaksanakan semua itu, kemenangan pasti akan dia capai. Sebaliknya siapa yang mengabaikan semua itu, dia sendiri yang rugi. Ingat bahwa tidak ada yang bisa menjamin bahwa seseorang bisa hidup sampai ke Ramadhan tahun depan. Karena itu, ketika ternyata kita diberi kesempatan memasuki Ramadhan tahun ini, janganlah sekali-kali disia-siakan. Segeralah bergegas untuk beramal. Segeralah bersungguh-sungguh untuk menggunakan kesempatan ini secara maksimal. Semoga Allah swt. menerima amal kita semua. Amiin. Wallahu a’lam bishshawab.