5 Menit untuk 5
Tahun telah dilaksanakan oleh rakyat Indonesia. Hari yang bersejarah telah
kita lewati dengan memilih sosok pemimpin baru untuk tahun 2014-2019. Namun judul
yang tepat untuk hasil hari ini setelah acara pencoblosan selesai adalah “Perhitungan
yang membingungkan”. Kenapa demikian karena sejumlah lembaga Survey menghitung
hasil Pilpres tadi berbeda beda dilihat dari hasil hitung cepatnya. Coba anda
hari ini anda melihat Televisi di Metro TV maka yang menang
adalah Pasangan Jokowi-JK. Sebaliknya bila anda melihat TV One maka yang menang adalah Pasangan
Prabowo-Hatta. Semuanya mengklaim
sebagai pemenang ibarat suatu permainan maka bisa jadi berakhir seri.
Barangkali klaim tersebut digunakan untuk menjaga militansi para kader agar
menjaga suara yang diperolehnya. Mandat dan amanat dari rakyat telah di
salurkan lewat TPS kepada para kandidat,tinggal kita lihat proses selanjutnya. Tapi
kita harus ingat ada wasit yang mengatur pertandingan dan permainan ini yaitu KPU
(Komisi Pemilihan Umum) semuanya harus sabar menunggu tanggal 22 Juli 2014 saat
KPU mengumumkan hasil real countnya.
Kalau kita melihat Lembaga survey yang memenangkan
pasangan nomor urut 1 di TV One adalah LSN, IRC, PUSKAPTIS DAN JSI. Kisaran
perbedaannya berkisar 1% hingga 4 %. Sedangkan yang memenangkan kubu nomor 2 di
Metro TV adalah lembaga surve LSI, Kompas,SMRC,
RRI dan yang lain. Perbedaan ini barangkali karena memang terjadi persaingan
antar kedua kandidat pasangan yang sangat ketat.Ternyata kedua kandidat memang
putra-putra terbaik bangsa maka dukungannya nyaris sama.
Sedikit tentang Quick Cout.
Quick Count adalah
proses hitung cepat yang dilakukan oleh lembaga Survey dengan mengambil sampel
/contoh hasil TPS di seluruh wilayah Indonesia misalkan sebesar 5% sampelnya.
Total TPS untuk Pilpres kali ini adalah
479.183 TPS. Quick Count tidak bisa dijadikan pedoman valid untuk menentukan
pemenang Pilpres apalagi kalau terjadi persaingan yang sangat ketat seperti
sekarang ini. Semuanya harus bermuara menunggu keputusan KPU sebagai keputusan
yang Legal. Semua harus sabar dan menghargai proses demokrasi yang sedang
berjalan.
Keputusan KPU.
Saya berharap apabila keputusan KPU berbeda dengan hasil
Quick Count yang sudah disebarkan ke media ingatlah bahwa itu adalah keputusan
yang paling legal. KPU adalah lembaga independen yang tidak bisa diintervensi.
Kemudian yang terpenting bagi para pendukung, team sukses kedua kandidat adalah
mengawal suara tersebut. Kawal dari TPS sampai tingkat Nasional. Setelah
pengumuman ya harus siap menang dan siap kalah. Perlu jiwa besar dalam
menyikapi hal tersebut. Semoga keadaan aman dan tidak terjadi lagi saling
curiga diantara kedua kubu kandidat. Sudah saatnya bersatu kembali membangun
bangsa Indonesia tercinta setelah beberapa saat terkotak-kotak menjadi dua
kubu. Salam Damai buat Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar