InspirasI

Sabtu, 29 November 2014

Masihkah anda punya Jiwa Penyabar….?

     Kunci Kesuksesan itu Sabar dan Ternyata Kunci Kebahagiaan Juga Sabar
Kesabaran dalam terminologi masyarakat kita banyak di salahartikan. Masyarakat kita banyak mengartikan sabar sebagai diam, tidak membalas, menerima ataupun pasrah. Pengertian ini sangat berlainan dengan arti dalam bahasa arab. Sabar dalam bahasa arab diartikan tetap berusaha, tetap berjuang dan tetap berharap.
Sabar adalah kombinasi yang harmonis antara rasa syukur, optimisme dan persistensi. Rasa syukur dapat mengkonversi kondisi terburuk menjadimempunyai hikmah dan kebaikan. Optimisme adalah kemampuan kita untuk menciptakan harapan. Dan persistensi adalah kesadaran diri untuk tetap bergerak, berusaha dan berjuang.
Jikalau ini yang disebut kesabaran, maka dengan kesabaran kita bisa meraih kesuksesan. Mari kita rubah peta arti kesabaran di benak kita, boleh jadi anda sedang menghadapi tantangan besar, bersabar, bersyukur, be optimistic and keep moving forward.
Sabar Dalam kehidupan dalam pandangan Islam
Sabar termasuk ibadah batiniyah yang tinggi nilainya di hadapan Alloh SWT. Banyak firman Alloh SWT tentang sabar di dalam Al-Qur’an diantaranya dalam surat Az Zumar ayat 10 yang artinya kurang lebih :
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Az Zumar 153)
Dan dalam surat Al Baqoroh ayat 153 yang artinya kurang lebih :
“Hai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan(kepada Alloh) dengan bersabar dan menjalankan sholat, sesungguhnya Alloh beserta orang-orang yang bersabar” (Al Baqoroh 153)”
Sebaliknya orang-orang yang tidak bersabar, menggerutu, gegabah, terburu-buru dan sebagainya berat sekali akibat yang akan dideritanya. Malah diancam oleh alloh SWT seperti yang disebutkan dalam sebuah hadist Qudsi yang artinya:
“Aku Alloh, tiada Tuhan melainkan Aku, barang siapa tidak bersyukur atas nikmat-nikmat pemberianKu, tidak bersabar atas ujuan dan cobaanKu dan tidak ridlo atas terhadap kepastian Qodlo’-Ku, maka carilah Tuhan selain Aku.”
Demikian beratnya kecaman Alloh SWT terhadap orang-orang yang tidak mau bersabar. Sabar itu pengertian dan prakteknya luas sekali. Rosululloh SAW bersabada :
Sabar itu ada 3 macam, Sabar ketika ditimpa musibah, sabar di dalam taat dan sabar untuk tidak berbuat maksiat (Al Hadist)
Ø Sabar Ketika ditimpa musibah
Sabar, tabah, tahan uji ketika menghadapi berbagai ujian hidup. Diuji soal ekonomi, soal pekerjaan dan lain sebagainya. Rosululloh SAW bersabda :
Sabar satu saat ketika ditimpa musibah itu lebib baik dari pada ibadah setaun (Durrotun Naashihiin 187)
Ø Sabar di dalam taat
Kuat, tekun, rajin, taat dan bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Alloh SWT. Tidak menoleh ke kanan dan kiri, tidak terpengaruh untuk terus mengabdikan diri kepada Alloh meskipun banyak gangguan dan rintangan.
Ø Sabar untuk tidak berbuat maksiat
Kuat menahan diri dari berbuat maksiat. Betapapun pengaruh dan rayuan maksiat, tetap tidak terpengaruh sedikitpun. Tetap menjauhkan diri dan menahan diri atau menghindarkan diri dari berbuat maksiat. Sekalipun ada tekanan-tekanan atau bahkan ancaman sekalipun yang ditujukan, tetap tidak gentar, tidak takut, dan menahan diri dari berbuat maksiat.
Didalam prakteknya sabar harus bersamaan dengan tawakal (pasrah), menyerah lahir dan batin kepada Alloh SWT. Tawwakal adalah ibadah batiniyah yang diperintahkan oleh Alloh SWT. Alloh SWT berfirman dalan surat At Tholaq:
“Dan barang siapa bertawakal kepada Alloh maka Allohlah yang mencukupkan segala keperluannya.(At Tholaq 3)”
Definisi tawakal menurut Imam Ghozali dalam kitab Ihya’ulumuddin , Tawakal yaitu ibarat bersandarnya hati terhadap wakil satu-satunya. Orang yang tidak bertawakal pasti mengandalkan atau bergantung kepada selain Alloh. Mengandalkan kepandaiannya, mengandalkan semangatnya, mengandalkan jasa-jasanya, mengandalkan usahanya, mengandalkan ibadahnya, taatnya, dan sabarnya. Tidak bergantung sama sekali kepada Alloh SWT. 
Disamping sabar dan tawakal ada lagi kewajiban yang harus diisi yaitu ikhtiar. Ikhtiar atau usaha mencari keadaan atau kondisi yang lebih baik.ikhtiar adalah sebuah ibadah atau kewajiban lahiriyah yang harus dilakukan untuk mencapai suatu kondisi yang diinginkan. Dalam ikhtiar harus semata-mata diniatkan karena mencari Ridlo Alloh SAW dan dalam koridor hukum syariat yang dituntunkan oleh Rosululloh SAW.
Jadi sabar, tawwakal dan ikhtiar harus dilakukan bersama-sama menjadi satu. Hanya sabar dan tawwakkal saja akan menjadi salah guna karena akan cenderung menjadi orang yang malas. Begitu pula sebaliknya hanya iktiar tanpa tawakkal dan sabar akan cenderung mendekati kemaksiatan dan kesesatan. Semoga Alloh SWT selalu memberikan petunjuknya kepada kita semua. Amin



Selasa, 25 November 2014


PERAN GURU DALAM PENDIDIKAN


Di hari Guru ini sebaiknya kita mengenal beberapa peranannya.

Peran guru sebagai pendidik (nurturer)
Peran ini merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-tugas pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Tugas-tugas ini berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang dewasa yang lain, moralitas tanggungjawab kemasyarakatan, pengetahuan dan keterampilan dasar, persiapan.untuk perkawinan dan hidup berkeluarga, pemilihan jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkat laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada.

 Peran guru sebagai model atau contoh bagi anak.
Setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh atau model baginya. Oleh karena itu tingkah laku pendidik baik guru, orang tua atau tokoh-tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat, bangsa dan negara. Karena nilai nilai dasar negara dan bangsa Indonesia adalah Pancasila, maka tingkah laku pendidik harus selalu diresapi oleh nilai-nilai Pancasila.

Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam pengalaman belajar.
Setiap guru harus memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman lain di luar fungsi sekolah seperti persiapan perkawinan dan kehidupan keluarga, hasil belajar yang berupa tingkah laku pribadi dan spiritual dan memilih pekerjaan di masyarakat, hasil belajar yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial tingkah laku sosial anak. Kurikulum harus berisi hal-hal tersebut di atas sehingga anak memiliki pribadi yang sesuai dengan nilai-nilai hidup yang dianut oleh bangsa dan negaranya, mempunyai pengetahuan dan keterampilan dasar untuk hidup dalam masyarakat dan pengetahuan untuk mengembangkan kemampuannya lebih lanjut.
 Peran guru sebagai pelajar (leamer). 
Seorang guru dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan agar supaya pengetahuan dan keterampilan yang dirnilikinya tidak ketinggalan jaman. Pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai tidak hanya terbatas pada pengetahuan yang berkaitan dengan pengembangan tugas profesional, tetapi juga tugas kemasyarakatan maupun tugas kemanusiaan.

 Peran guru sebagai setiawan dalam lembaga pendidikan.
Seorang guru diharapkan dapat membantu kawannya yang memerlukan bantuan dalam mengembangkan kemampuannya. Bantuan dapat secara langsung melalui pertemuan-pertemuan resmi maupun pertemuan insidental.

 Peranan guru sebagai komunikator pembangunan masyarakat.
Seorang guru diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang yang sedang dilakukan. Ia dapat mengembangkan kemampuannya pada bidang-bidang dikuasainya.

 Guru sebagai administrator.
Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik.



Rabu, 19 November 2014


Bersyukur Menuju Bahagia


Waktu tak akan pernah berhenti untuk berputar,dan manusia tak bisa menghentikannya.Dan saat yang bersamaan hidup pun berjalan dengan cepat pula,ada banyak cerita dalam hidup yang telah dilalui.Entah itu cerita suka,duka,atau bahkan kesedihan.Orang bijak banyak mengatakan "KEBAHAGIAAN TU ADA PADA ORANG SELALU BERSYUKUR".Dan kalimat itu memang benar adanya,saat mengucap rasa syukur ,ada rasa yang melegakan hati dan perasaan.
         Dalam syukur akan didapat rasa puas atas apa yang dimilki,dan juga akan mendekatkan pada tingkat kerohanian yang semakin melekat pada diri.Selama hal itu (bersyukur) terus dicoba untuk dilakukan,waktu untuk mengeluh dan menyalahkan takdir akan hilang dengan sendirinya.Selalu ada hikmah di setiap kejadian yang dilalui dalam hidup.Yang sejatinya bisa diambil sebagai pembelajaran hidup,menjadikan hidup lebih mempunyai warna dan arti untuk diri sendiri,keluarga bahkan mungkin juga untuk orang lain.
         Setiap orang pasti memiliki keinginan yang sama untuk mendapatkan kebahagiaan.Entah itu kebahagiaan yang bersifat duniawi ataupun kebahagiaan yang hakiki di akhirat kelak.Setiap orang pun pasti punya cara-cara tersendiri untuk mencapai kebahagian tersebut.Ada orang yang bisa cepat mendapatkan,tapi tidak sedikit pula orang yang gagal dalam perjalanan untuk mewujudkan kebahagiaan.
         Seperti yang saya sering alami,banyak hal yang membuat apa yang saya inginkan(kebahagiaan),belum dapat diraih sepenuhnya.Hal yang sederhana itu seperti saya belum bisa memberikan bakti yang besar untuk orang tua.Kegagalan untuk menjadi seorang anak yang memberikan kebanggaan pada mereka terkadang membuat saya ada pada titik kecewa pada diri sendiri.Tapi pada titik itu pun saya berfikir suatu saat nanti akan tiba waktunya,saya akan menjadi kebanggaan bagi mereka.Saya pun mencoba untuk mensyukuri keadaan sekarang,toh hikmah-hikmah yang tak pernah terpikir pasti akan menuntun diri ini untuk menjadi seseorang yang lebih baik.
           Mengutip pepatah "SEMUT DI SEBERANG LAUTAN JELAS KELIHATAN,TAPI GAJAH DI PELUPUK MATA TAK KELIHATAN " . jelas benar analoginya seperti rasa syukur dan kebahagiaan.Ibaratkan semut itu kebahagiaan yang dimiliki orang lain.Terkadang kita melihat dengan fokus kebahagiaan yang dimiliki orang lain dan terus memperhatikan apa yang dimiliki orang lain.Sehingga kita pun melupakan rasa syukur atas apa yang dimiliki kita sendiri.Sedangkan gajah itu ibarat kebahagiaan yang dimiliki oleh kita sendiri ,karena terlalu fokus untuk melihat kebahagiaan orang lain kita sering lupa kebahagiaan besar yang dimiliki oleh diri sendiri.Kebahagiaan itu adanya disini *nunjuk hati*,karena dengan kelapangan hati untuk selalu bersyukur adalah kunci utama untuk mendapatkan kebahagiaan itu sendiri.
             Tanamkan pada diri mulai saat ini untuk selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah swt. Dalam setiap nafas berusaha untuk bersyukur atas karunia yang luar biasa yang telah diberikan oleh-NYA.

Kamis, 06 November 2014


BERSYUKUR....

Semangat di  pagi hari, kita kembali menikmati terbitnya mentari mampu menghangatkan badan yang telah terterpa angin malam semalam. Kita kembali menikmati suasana terang bersinari mentari yang mampu menyegarkan pikiran, jiwa dan memberikan spirit motivasi. Pagi ini kembali kita akan selalu menikmati hidangan kehidupan yang disuguhkan bermacam-macam rangkaian cerita, kisah hingga siang dan malam. Bergegas untuk menncapai suatu keinginan, pengabdian dan bertanggung jawab menjadi suatu keunggulan, kebanggaan, dan pencapaian sejati untuk orang-orang yang kita kasihi.
Kehidupan terkadang memang penuh dengan ketidakpastian,tapi justru di sanalah kita di ajari bersyukur, kehidupan kadangkala membenturkan kita dengan kekecewaan, tetapi justru kita sedang di ajari tentang kesabaran.Tetapi tatkala kita sudah menetapkan arah tujuan hidup kita, pandang-pandanglah terus ke-depan, teruslah menatap ke masa depan, hingga kita akan memiliki optimisme, kita akan memiliki semangat untuk terus berjuang, kita senantiasa memiliki energi untuk terus melangkah.
Bersyukur mendorong kita untuk bergerak maju dengan penuh antusias. Tak ada yang meringankan kehidupan kita selain sikap bersyukur. Semakin kita bersyukur, semakin banyak hal-hal yang kita terima. Sebaliknya, semakin banyak kita mengingkari, semakin banyak beban yang kita tanggung. Kebanyakan orang terpaku akan kegagalan lalu mengingkari, dibandingkan dengan orang yg melihat pada keberhasilan lalu mensyukurinya.
Saat ini ada guru terhebat yang masih mengajari kita. Ia adalah “ kehidupan ”. Kehidupan adalah guru terbaik. Tapi pelajarannya sering terasa keras, tajam, dan terkadang kejam. Di sana ada kekecewaan, kesedihan, kebingungan, kesendirian dan frustrasi dalam setiap pengajarannya.Ia membantu menyingkapkan karakter sejati kita, dan dengan cara itu mendorong kita membangun karakter yang lebih kuat dan pada akhirnya kita dapat bersyukur atas semua pelajaran untuk mencapai sebuah anugerah hidup dan banyak yang kita tanam sebagai pohon ( pelajaran ) akan berbuah rimbun dan manis pada saatnya.
Pagi ini dan pagi-pagi berikutnya semoga saja menjadi yang terbaik. Cintailah pagi dan bersyukurlah untuk menjadi rangkuman-rangkuman kisah kita semua.

Tuhan.
Rahmatilah hari ini….
Telah Kau berikan kekuatan untuk suatu pelajaran untuk berbagai masalah yang manusia hadapi di hari ini…
sungguh, kita akan selalu belajar dari setiap masalah yang engkau berikan kepada kita semua…
Tuhan pasti tahu apa yang kita cita-citakan “Berharap”, paling tidak menjadikan kita tetap bersabar dan tetap mampu belajar tegar dari sebuah proses pembelajaran Hidup yang kita jalani untuk mencapai Anugerah tertinggi untuk tetap jangan menyerah…
Tetap dengan senyum semangat*

Selasa, 04 November 2014

SURGA DAN KLAIM YANG MEMILIKI




Dalam pandangan agamaku Islam Surga adalah tujuan akhir dalam proses panjang perjalanan hidup manusia yang beriman. Suasana surge serba berkebalikan dengan suasana di Neraka yang identik dengan tempat penyiksaan dan penebus dosa. Surga digambarkan sebagai kehidupan yang penuh rahmat, yang hidup ditemani bidadari yang takkan pernah layu di makan zaman, di surga disediakan apapun yang kita inginkan. Rumah, piring, mangkuk, gelas, dan semua peralatan terbuat dari emas. Pendek kata, hidup di surga adalah hidup yang penuh kenikmatan. Namun untuk bisa masuk ke dalam surga memerlukan tiket yang harus dibeli pada saat hidup di dunia ini, tiket tersebut harus dibeli dengan iman dan amal shaleh, atau dalam bahasa awamnya keyakinan dan perbuatan baik.
Sebagai sebuah tujuan akhir yang penuh kenikmatan, surga selalu dijadikan alat atau wahana sebagai ingatan bagi seseorang untuk mengendalikan diri dari perbuatan-perbuatan tercela dan sebaliknya berbanyak-banyak berbuat baik, dengan satu harapan  agar kelak masuk surga.

Menjalankan keyakinan beragama.
Disinilah peran agama atau keyakinan bermain, dimana agama atau keyakinan sebagai benteng penjaga moral selalu menjanjikan siapapun pemeluknya yang benar-benar beriman dan berbuat baik akan mendapat ganjaran kelak masuk surga. Tidak ada yang salah dalam konsep agama atau keyakinan apapun yang menjanjikan surga tersebut, sebab Allah sebagai pemberi wahyu keagamaan memang secara jelas memberikan jaminan bagi orang-orang yang beriman dan beramal shaleh sebuah surga yang penuh kenikmatan.
Sebagai benteng penjaga moral, sudah semestinya konsep agama atau keyakinan harus diterangkan secara baik dan benar, agar masyarakat pada umumnya bisa memahami konsep agama atau keyakinan dengan baik dan benar, dan mampu mengejawantahkan nilai-nilai luhur agama atau keyakinan tersebut dalam praktek kehidupan dengan baik dan benar, sehingga surga yang dijanjikan Allah dan menjadi tujuan akhir setiap orang tersebut benar-benar bisa menjadi miliknya kelak.
Namun sangat disayangkan, dikarenakan begitu besarnya harapan setiap orang untuk bisa masuk surga justru surga dijadikan alat atau wahana bagi sebagian juru dakwah atau seseorang yang memiliki keyakinan atau pemahaman tertentu untuk mempengaruhi orang lain atau masyarakat agar mau mengikuti keyakinan atau pemahaman sang juru dakwah tersebut. Lebih parah lagi jika transfer pemahaman atau proses penyampaian keyakinan atau pemahaman tersebut kepada masyarakat awam dilakukan dengan cara memaksakan kehendak ; seperti dengan mengatakan keyakinan atau pemahaman kelompok mereka saja yang benar ; atau dengan melarang melakukan perbuatan baik (amal shaleh) yang sudah menjadi adat kebiasaan atau budaya masyarakat dengan dalil-dalil penafsiran sendiri dengan mengatas-namakan Allah padahal faktanya Allah sendiri tidak menyebutkan dalil-dalil tersebut dalam Al-Quran.
Akan menjadi persoalan besar ketika ceramah para para juru dakwah adalah memiliki agenda tertentu atau pemahaman tertentu yang merasa paling benar sendiri, pada akhirnya proses penyampaian dakwah akan menyimpang dari waton-waton Islam yang semestinya penuh rahmat (rahmatan li l-alamin) ; seperti menyalahkan pemahaman orang lain, menyalahkan cara hidup orang lain, menyalahkan praktek atau ibadah orang lain, dan menyalahkan agama-agama lain. Sehingga ceramah bukan lagi memakai waton tetapi menjadi waton ceramah. Surga bukanlah milik kelompok, partai atau apapun juga.
Menjalankan Agama dengan keyakinan
Surga milik Alloh SWT semata, bukan milik organisasi tertentu. Jadi mau milih model Islam apa, itu masalah selera..yang TERPENTING adalah kita hidup sekali ini harus sukses masuk surga selamat dari neraka Alloh SWT dan memang Alloh dan Rasul-Nya sudah memberi tuntunannya, sudah ada aturan mainnya, sudah ada rel nya..supaya tahu tidak tersesat dan berada di jalur yang benar, ya tentunya dengan mempelajari isi Quran Hadits dan mengamalkannya sesuai kemampuan kita. Jadi, jawabannya adalah “kita harus belajar ilmu agama!”
Allah SWT telah menurunkan Wahyu kepada kepada Nabi Muhammad SAW, yang beliau jelaskan kepada para sahabatnya dalam hadits-hadits shahih. Beliau memerintahkan umat Islam agar berpegang teguh kepada keduanya:
“Aku tinggalkan padamu dua perkara yang kalian tidak akan tersesat apabila (berpegang teguh) kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnahku. Tidak akan bercerai-berai sehingga keduanya menghantarku ke telaga (Surga).” (Di-shahih-kan Al-Albani dalam kitab Shahihul Jami’)
Golongan Yang Selamat akan kembali (merujuk) kepada Kalamullah dan RasulNya tatkala terjadi perselisihan dan pertentangan di antara mereka,
Sebagai realisasi dari firman Allah:
…’“Kemudian jika kamu berselisih tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibat-nya.” (An-Nisaa’: 59)
…“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (An-Nisaa’: 65)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang akan terjadi perselisihan yang banyak setelah meninggalnya beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaimana dalam sabdanya:
“Aku wasiatkan padamu agar engkau bertakwa kepada Allah, patuh dan ta’at, sekalipun yang memerintahmu seorang budak Habsyi. Sebab barangsiapa hidup (lama) di antara kamu tentu akan menyaksikan perselisihan yang banyak. Karena itu, berpegang teguhlah pada sunnahku (ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, red) dan sunnah khulafa’ur rasyidin yang (mereka itu) mendapat petunjuk. Pegang teguhlah ia sekuat-kuatnya. Dan hati-hatilah terhadap setiap perkara yang diada-adakan (dalam agama), karena semua perkara yang diada-adakan itu adalah bid’ah, sedangkan setiap bid’ah adalah sesat (dan setiap yang sesat tempatnya di dalam Neraka).” (HR. Nasa’i dan At-Tirmidzi, ia berkata hadits hasan shahih).
Intinya kita memang jangan selalu menyalahkan, bahkan menghujat.. siapa yang benar, siapa yang sesat jika kita pintar kita akan berdiri di tengah menjadi yang netral… mengambil apa yang baik… dan yang pasti tujuan Sholat kita menyembah Allah SWT… bukan yang lain.

IMAN dan AMAL SHALEH, dan itulah kunci masuk SURGA
Meyakini agama atau keyakinan yang kita anut adalah suatu keharusan (wajib). Dan dengan keyakinan tersebut hendaknya dapat mengejawantah pada hati yang baik dan bersih dari penyakit hati seperti iri, dengki, kikir, riak, tamak, takabur dan sebagainya. Kemudian diiringi dengan tutur kata yang baik dan menyejukkan, jauh dari ucapan-ucapan yang menyakiti atau menjelek-jelekkan atau menyalahkan apalagi memfitnah orang lain. Serta ditindak-lanjuti dengan perbuatan-perbuatan atau ibadah-ibadah hidupnya yang senantiasa baik dan memberikan kenyamanan bagi orang lain. Itulah IMAN dan AMAL SHALEH, dan itulah kunci masuk SURGA. Surga Milik Orang-orang Beriman dan Berbuat Baik” tulus ikhlas tanpa ada tendensi apapun selain mengharap ridha kepada Allah SWT. Jika sekiranya ada perbedaan-perbedaan pemahaman atau perbedaan pendapat diharapkan bisa menjadi sebuah kemajemukan dalam ber-Islam dan saling menyadari dari sudut manapun kita melangkah, intinya tetap menyembah satu Allah, dan sama-sama mengharap semoga Islam kita sama-sama menjadi rahmat bagi alam, dan jalan hidup yang kita tempuh di dunia ini bisa menjadi kunci untuk masuk surga kelak di akherat

Senin, 03 November 2014

10 Muharram Puasa Yahudi dan Muslim(dan sejarahnya)

       Muharram adalah salah satu bulan yang didalamnya terdapat puasa yang sangat disunnahkan(muakkad). Dimana pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Pun juga Nabi Musa dan umatnya, umat Yahudi. Puasa Nabi Musa dan umatnya adalah sebagai rasa syukur atas pertolongan Allah.
         Betapa pentingnya hari tersebut bagi para Nabi beserta ummatnya terdahulu. Asyura atau tanggal 10 Muharram merupakan peringatan terjadinya beberapa peristiwa penting bagi penciptaan Allah dan para Nabiyallah yaitu:
1. Nabi Adam bertaubat kepada Allah dan dipertemukan dengan Siti Hawa.
2. Nabi Idris diangkat oleh Allah ke langit.
3. Nabi Nuh diselamatkan Allah keluar dari perahunya sesudah bumi ditenggelamkan selama enam bulan.
4. Nabi Ibrahim diselamatkan Allah dari pembakaran Raja Namrud.
5. Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa.
6. Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara.
7. Penglihatan Nabi Ya’kub yang kabur dipulihkkan Allah.
8. Nabi Ayub dipulihkan Allah dari penyakit kulit yang dideritainya.
9. Nabi Yunus selamat keluar dari perut ikan paus setelah berada di dalamnya selama 40 hari 40 malam.
10. Laut Merah terbelah dua untuk menyelamatkan Nabi Musa dan pengikutnya dari tentera Firaun.
11. Kesalahan Nabi Daud diampuni Allah.
12. Nabi Sulaiman dikaruniakan Allah kerajaan yang besar.
13. Nabi Isa diangkat ke langit.
14. Nabi Muhammad saw. terbebas dari racun orang-orang Yahudi.
15. Hari pertama Allah menciptakan alam.
16. Hari Pertama Allah menurunkan rahmat.
17. Hari pertama Allah menurunkan hujan.
18. Allah menjadikan 'Arsy.
19. Allah menjadikan Lauh Al-Mahfuz.
20. Allah menjadikan Malaikat Jibril.
        Beliau ditanya mengenai keutamaan puasa 'Asyuro(10 Muharram), dan beliau menjawab:''...Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).
Dari Ibnu Abbas ra. berkata Rasulullah saw. bersabda:"Siapa yang berpuasa pada hari ‘Asyura (10 Muharram) maka Allah SWT akan memberi kepadanya pahala 10.000 malaikat dan sesiapa yang berpuasa pada hari ‘Asyura (10 Muharram) maka akan diberi pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah, dan 10.000 pahala orang mati syahid, dan barang siapa yang mengusap kepala anak-anak yatim pada hari tersebut maka Allah SWT akan menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Dan sesiapa yang memberi makan kepada orang yang berbuka puasa pada orang mukmin pada hari ‘Asyura, maka seolah-olah dia memberi makan pada seluruh umat Rasulullah saw. yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka."
         Umat Yahudi hanya berpuasa pada hari itu saja(10 Muharram) . Sehingga agar tidak menyerupai dengan umat Yahudi, maka Nabi Muhammad SAW menganjurkan agar umatnya berpuasa pada sehari sebelumnya(9 Muharram). Sebagaimana dalam hadits Ibnu Abbas yg diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan lafadz sebagaimana telah disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam kitab al-Huda dan al-Majd Ibnu Taimiyyah dalam kitab al-Muntaqa:
       ''Selisihilah orang yahudi dan berpuasalah sehari sebelum dan setelahnya.'' Dalam riwayat sebuah hadits, Rosululloh bersabda: ''Jika aku masih hidup pd thn depan, sungguh aku akan melaksanakan puasa pd hari kesembilan.''(HSR Muslim 2/798; Ibnu Majah, Ahmad,Tabrani dll). Namun sebelum Nabi Muhammad menjumpai tahun depan sepeti keinginan beliau Rosulullah, beliau wafat dan ini menjadi sunah Taqririyyah(masih didiamkan/yang belum dilakukan).