AMARAH
Seorang cucu lelaki yg
pemarah mendamprat kakeknya dgn kata-kata kasar. Sang kakek hanya diam,
mendengarkannya dgn sabar, tenang dan tidak berkata apa pun.Akhirnya cucu
lelaki itu berhenti memaki. Setelah amarah sang cucu mereda maka kakek bertanya
kepadanya:
“Jika seseorang memberimu sesuatu tapi kamu tidak mau menerimanya, lalu menjadi milik siapakah pemberian itu?”
“Tentu saja menjadi milik si pemberi”, jawab si cucu.
“Begitu pula dengan kata-kata kasarmu”, tukas kakek.
“Aku tidak mau menerima kata-katamu itu, maka kata-kata tadi kembali menjadi milikmu. Kau harus menyimpannya sendiri. Aku khawatir nanti kau harus menanggung akibatnya karena kata-kata kasar hanya akan membuahkan penderitaan”.
“Jika seseorang memberimu sesuatu tapi kamu tidak mau menerimanya, lalu menjadi milik siapakah pemberian itu?”
“Tentu saja menjadi milik si pemberi”, jawab si cucu.
“Begitu pula dengan kata-kata kasarmu”, tukas kakek.
“Aku tidak mau menerima kata-katamu itu, maka kata-kata tadi kembali menjadi milikmu. Kau harus menyimpannya sendiri. Aku khawatir nanti kau harus menanggung akibatnya karena kata-kata kasar hanya akan membuahkan penderitaan”.
Kemudian, lanjut kakek:”
Sama seperti orang yg ingin mengotori langit dgn meludahinya. Ludah hanya akan
jatuh mengotori wajahnya sendiri. Demikian juga jika di luar ada orang yg
marah-marah kepadamu..biarkan saja….karena mereka sedang membuang SAMPAH HATI
mereka (Jika engkau diam saja, maka sampah itu akan kembali kepada diri mereka
sendiri)…kalau engkau tanggapi berarti engkau menerima sampah itu.”
“Hari ini begitu banyak
orang di jalanan yg pergi dgn membawa sampah hatinya (sampah kekesalan, sampah
amarah, sampah kebencian, sampah kepahitan, dll)…..jadilah kita BIJAK”
Sang
kakek melanjutkan nasehatnya:
“Jika engkau tak mungkin memberi, jangan mengambil”
“Jika engkau terlalu sulit untuk mengasihi, janganlah membenci”
“Jika engkau tak dapat menghibur orang lain, janganlah membuatnya sedih”
“Jika engkau tak bisa memuji, janganlah menghujat”
“Jika engkau tak dapat menghargai, jangan menghina”
“Jika engkau tak suka bersahabat, jangan bermusuhan”
“Jika engkau tak mungkin memberi, jangan mengambil”
“Jika engkau terlalu sulit untuk mengasihi, janganlah membenci”
“Jika engkau tak dapat menghibur orang lain, janganlah membuatnya sedih”
“Jika engkau tak bisa memuji, janganlah menghujat”
“Jika engkau tak dapat menghargai, jangan menghina”
“Jika engkau tak suka bersahabat, jangan bermusuhan”
Semoga
kita senantiasa diberikan kesabaran untuk mengendalikan amarah..
.Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar