7 PRINSIP UNTUK MENGAWAL
KELUARGA SAMARABA.
Ustad Didik
Purwodarsono
Menikah itu adalah berorganisasi untuk mencapai
tujuan bersama dg kerja sama bukan dg cara sama sama kerja. Menikah itu adalah
membenturkan idealisme di dalam realitas. Menguji harapan di dalam kenyataan.
Antara
edealisme dg realitas. Antara harapan dg kenyataan. Antara yg seharusnya dg yg
senyatanya hampir selalu bersifat kontradiktif. Maunya mencari
kepuasan, tahunya menuai kekecewaan. Inginnya bahagia kenyataannya selalu
menderita.
Agar keluarga bisa harmonis dan romantis, stabil
dan dinamis, atut runtut sampai salah satu dipanggil lbh dahulu. Maka ada hal
hal prinsipiil yg harus diorganisir dg baik antara suami dan istri. Yaitu :
1. Mengawal Tujuan
Jalan dan
Pedoman Hidup. Sebagai pasangan hidup dalam menjalani hidup maka 3 hal tsb
harus dikawal agar selalu bersama. Ibarat naik kendaraan berdua maka ketiganya
harus diikat kesamaannya dan sepakat dlm kebersamaan. Apa yg akan terjadi jika
ke 3 nya berbeda, berseberangan apalagi bertentangan. Dlm Islam suami istri hrs
berusaha mengawal hidupnya dg Aqidah, Syariah dan Akhlaqnya yg searah. Syukur
terikat dlm kesiapan hidup di
tengah2 jamaah Islamiyah. Minimal dekat dengan aktivitas dakwah.
tengah2 jamaah Islamiyah. Minimal dekat dengan aktivitas dakwah.
2. Suami Istri hendaklah memiliki semangat
mencari Ilmu.
Kaya
referensi. Memiliki semangat mengaji yang tinggi. Minimal memiliki konsultan yg
disepakati bersama. Ikut group ini adalah bentuk minimal yg harus menjadi
bukti.
3. Memiliki kedaulatan
Bebas
intervensi. Hati hati dg Super Power (orang tua, saudara, orang yg berjasa atau
fihak ke3 lainnya) yg biasanya melakukan intervesi. Hati2 dengan subsidi,
karena subsidi sering menjadi pintu efektif untuk masuknya intervensi. Banyak
keluarga yg tidak merdeka mengatur organisasinya sendiri akibat intervensi.
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi tingkat
tinggi.
Suami istri pada
dasarnya keduanya bukan ahli kebatinan. Omong kosong bila keduanya berkata
" aku tahu apa yg ada di hatimu dan engkau pun tahu apa yg ada di
hatiku" mbelgedhes jika masing masing bisa " aku tahu apa yg kau
mau". Kalau di dadamu ada panu aku tahu. Komunikasi yg baik
disamping mampu meningkatkan kemesraan paling tdk mampu membuat persoalan berat
menjadi ringan. Sebaliknya komunikasi yg buruk disamping mendatangkan
ketegangan juga akan membuat persolan kecil menjadi besar. Biasakan
komunikasi jarak dekat dg berbisik mesra bukan dg gaya jarak jauh dg berteriak
apalagi sdh jaraknya dekat tapi dengan teriak. Biasakan bicara terbuka di
tempat tertutup bukan bicara tertutup di tempat terbuka. Bicara dg cinta,
jujur, terbuka dan mesra.
5. Belajar beradaptasi.
Berusaha
menyesuakan diri. Tawar menawar dengan semangat agar selalu berhasil melakukan
transaksi. Suami istri pada dasarnya 2 fihak yg kontradiktif. Ibarat kabel
positif dan negatif yg memiliki semangat menyalakan lampu. Aslinya jika bertemu
di luar sistem atau dalam sistem yg buruk maka akan terjadi arus pendek
yg membahayakan. Ibarat orang jual beli maka masing2 fihak harus ikhlas merubah
harga. Baik scr biologis, psikologis, sosiologis, ekonomis, akedemis,
historis dll suami istri pasti ada perbedaan bahkan pertentangan. Tanpa
memiliki ketrampilan adaptasi pasti akan berantem setiap hari bahkan setiap
beinteraksi. Misalnya, jika postur suami lebih tinggi atau sebaliknya. Maka
jika ingin bibir ketemu bibir maka suami harus rela menunduk dan istri harus
berjuang ndangak kalau perlu mbancik dingklik. Suami cah ndeso anak singkong
sedangkan istri orang kota anak keju. Bisa jadi setelah adaptasi suami jadi
cepat gemuk dan istri segera langsing.
6. Belajar
untuk bertoleransi*.
Karena masing2
pasangan sbg pribadi yg unik. Maka ada hal hal yng sulit di organisasika. Maka
demi kebersamaan, bertoleransi terhadap pasangan perlu di beri ruang selama tdk
merusak ikatan. Misalnya suami punya penyakit darah tinggi sedangkan istri
punya penyakit darah rendah maka makan bersama kadang kadang sulit dilakukan.
7. Semua itu akan mudah tercapai jika masing2
saling Ikhlas, Syukur, Sabar, Tawakkal dan Qonaah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar