InspirasI

Rabu, 04 Oktober 2017

Tapi Penembak Massal Itu Bukan
Seorang Muslim.
(Oleh Denny JA)

Dari jendela Mandalay Bay, hotel mewah.
Dari jiwa yang gelisah.
Dari pikiran yang gila tiba tiba.
Dari hati yang dibakar kecewa.
Meluncur ratusan peluru:
Derderder derder derder....
Suara senjata tak henti berbunyi.
Berkali kali.
Bukan bunyi itu benar yang nyeri.
Pentas musik juga sedang berbunyi.
Tapi astaga!
Kerumunan massa di Las Vegas, bergelimpangan.
Puluhan mati.
Ratusan luka.
Wahai, itu bukan sekedar bunyi.
Las Vegas berduka. Juga Amerika.
Juga dunia.
Penembaknya:
- seorang tua, kaya raya, entah mengapa, dan ini temuan penting: Ia  bukan seorang Muslim.
Jika saja penembak massal itu seorang Muslim.
Jika saja ia berteriak "Allahu Akbar" sebelum membunuh.
Jika saja ada jejak fotonya memegang Al-Quran.
Jika saja terlacak ia berkomunikasi dengan ISIS atau Al Qaedah, atau sejenisnya.
Jika saja ia dari Timur Tengah,
Reaksi dunia akan beda,
walau jumlah yang mati sama.
Jika saja penembak massal seorang Muslim,
Segera muncul dimana- mana: Save Las Vegas."
Atau "Las Vegas adalah Saya."
Social media akan jauh lebih heboh, rumput  kering terbakar.
Handphone lebih menggeliat, meronta,  berlomba suara.
Team hore lebih birahi, sahut-sahutan.
Para cerdik adu pandai menafsir ayat.
Jika saja penembak massal itu seorang Muslim.
Para politisi segera bersidang soal revisi UU teroris.
Anggaran belanja negara ditata ulang untuk tahun depan.
Para aktivis siapkan proposal soal deradikalisasi agama.
Menjadi sibuk merancang seminar.
TV akan beda bunyi.
Koran akan beda cerita.
Jika saja penembak massal itu seorang Muslim.
Para pendongeng lebih berimajinasi.
Bulanpun disulap  matahari.
Tapi pembunuh Massal itu bukan seorang Muslim.
Walau jumlah yang mati sama.
Walau pembunuh sama gila.
Dunia tak seheboh.
Terdiam Darta di pojok sana.
Dunia yang gila tak lagi terbuka mata:
Siapapun bisa gila,
apapun agama.
Oktober 2017
Link: https://www.inspirasi.co/dennyja/36413_tapi-penembak-massal-itu-bukan-seorang-muslim

Tidak ada komentar: