HARGA KASIH SAYANG
IBU...
( kisah nyata dunia sekarang )
( kisah nyata dunia sekarang )
Seorang anak yang kaya lagi sukses
menjenguk ibunya yang terbaring di rumah sakit bergelut dengan penyakit yang
nyaris merenggut nyawanya.
Alhamdulillah, sang ibu telah diijinkan pulang oleh dokter.
Dengan segera, si anak menjemput dan mengantar ibunya kembali ke rumah. Ketika di rumah, si anak mengeluarkan lembaran lembaran kertas untuk diberikan kepada ibunya. Isinya adalah tagihan selama perawatan di rumah sakit.
Alhamdulillah, sang ibu telah diijinkan pulang oleh dokter.
Dengan segera, si anak menjemput dan mengantar ibunya kembali ke rumah. Ketika di rumah, si anak mengeluarkan lembaran lembaran kertas untuk diberikan kepada ibunya. Isinya adalah tagihan selama perawatan di rumah sakit.
1. Obat: Rp.
12.500.000
2. Kamar rumah
sakit: Rp. 8.000.000
3. Uang Lelah
menjenguk: Rp. 4.000.000
4. Uang Jaga
malam di rumah sakit: Rp. 3.000.000
5. Uang untuk
Merawat ibu selama sebulan :Rp. 5.000.000
6. Kerugian
karena harus meninggalkan meeting: Rp 4.500.000
4. Bensin
untuk perjalanan: Rp1.000.000
5. Lain lain:
Rp10.000.000
tak lupa,
dipojok kiri bawah tertulis "Bisa dilunasi kontan atau dicicil"
Sang ibu
tersenyum kepada anak kesayangannya tersebut. Beliau masuk ke kamar menulis di
secarik kertas sambil meneteskan air mata..bbrp saat selesai..lalu mengambil
sebuah map dan memasukkan tulisannya tadi, kemudian menyerahkan kepada anaknya.
Si anak menerima dan meninggalkan rumah ibunya tanpa melihat isi map.
Beberapa jam setelah itu, seorang kerabatnya mengabarkan kalau
penyakit ibunya kambuh. Si anak terdiam tidak perduli dan mengutamakan jadwal kerjanya dikantor.
Kemudian, dia teringat untuk membuka dan mengetahui isi dari sebuah map yang diberikan oleh ibunya. Ternyata berisi sertifikat rumah, tanah, dan lain lain milik ibunya.
Belum sempat selesai dia membaca, kerabatnya memberitahukan bahwa sang ibu telah meninggal dunia.
Si anak masih terdiam dan dia melihat secarik kertas kecil yang jatuh diantara beberapa surat yang digenggamnya...
Si anak menerima dan meninggalkan rumah ibunya tanpa melihat isi map.
Beberapa jam setelah itu, seorang kerabatnya mengabarkan kalau
penyakit ibunya kambuh. Si anak terdiam tidak perduli dan mengutamakan jadwal kerjanya dikantor.
Kemudian, dia teringat untuk membuka dan mengetahui isi dari sebuah map yang diberikan oleh ibunya. Ternyata berisi sertifikat rumah, tanah, dan lain lain milik ibunya.
Belum sempat selesai dia membaca, kerabatnya memberitahukan bahwa sang ibu telah meninggal dunia.
Si anak masih terdiam dan dia melihat secarik kertas kecil yang jatuh diantara beberapa surat yang digenggamnya...
Sebuah surat
terakhir dari ibunya yang berisi...
" Terimakasih atas semua yang telah kamu berikan pada ibu, anakku sayang. Kamu punya rincian, ibupun akan demikian. Namun ibu merasa kurang bisa mengisi berapa harga yang pas untuk rincian ini.
" Terimakasih atas semua yang telah kamu berikan pada ibu, anakku sayang. Kamu punya rincian, ibupun akan demikian. Namun ibu merasa kurang bisa mengisi berapa harga yang pas untuk rincian ini.
Untuk
pembelian nutrisi selama kamu di dalam kandungan: "gratis"
Untuk sembilan
bulan ibu mengandungmu: "gratis"
Untuk biaya
bersalin ditambah biaya kesakitan melahirkanmu : "gratis"
Untuk setiap
malam ibu menemani kamu: "gratis"
Untuk semua
saat susah dan air mata dalam mengurus kamu : "Gratis"
Untuk
membawamu ke dokter dan mengobati saat kamu sakit, serta mendo'akanmu:
"gratis"
Untuk setiap
tetes Air susu ibu: "gratis"
Untuk biaya
sekolah, makan, tempat tinggal untukmu: "gratis"
Untuk biaya
mendidikmu hingga kamu dewasa dan sukses : "gratis"
Untuk
Mengasihimu selama 30 tahun: "gratis"
Anakku… dan
kalau kamu menjumlahkan semuanya
Akan kamu dapati bahwa harga Kasih sayang ibu adalah "Gratis...!!"
Akan kamu dapati bahwa harga Kasih sayang ibu adalah "Gratis...!!"
Ibu cuma
bercanda anakku...Ibu serahkan semua ini sebagai warisan untukmu, sebagai
pengganti biaya pengobatan ibu.
Maaf ibu tidak
bisa memberimu lebih banyak. Maafkan ibu."
Tangis
penyesalanpun akhirnya memenuhi ruangan itu...
Berbaktilah
kpd kedua orang tua kita yang masih hidup,jangan sampai menjadi penyesalan seumur
hidupmu ketika mereka benar-benar sudah tiada...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar