TENTANG
CERAI
Sekelas Nabi pun pernah perintahkan anaknya yang juga
Nabi untuk menceraikan dan mempertahankan isterinya
Nabi Ismail semakin dewasa, ia pun menikah dengan seorang
wanita yang tinggal di sekitar sumur Zamzam. Tidak lama kemudian ibu Ismail;
Hajar meninggal dunia.
Di kemudian hari Nabi Ibrahim datang setelah Ismail
menikah untuk mengetahui kabarnya, namun dia tidak menemukan Ismail.
Ibrahim
bertanya tentang Ismail kepada istri Ismail. Istrinya menjawab, “Dia sedang
pergi mencari nafkah untuk kami.”
Lalu Ibrahim bertanya tentang kehidupan dan keadaan
mereka.
Istri
Ismail menjawab, “Kami mengalami banyak keburukan, hidup kami sempit dan penuh
penderitaan yang berat.”
Istri
Ismail mengadukan kehidupan yang dijalaninya bersama suaminya kepada
Ibrahim.
Ibrahim berkata, “Nanti apabila suami kamu datang
sampaikan salam dariku dan katakan kepadanya agar mengubah palang pintu
rumahnya.”
Ketika
Ismail datang dia merasakan sesuatu lalu dia bertanya kepada istrinya; “Apakah
ada orang yang datang kepadamu?”
Istrinya menjawab, “Ya. Tadi ada orang tua begini dan
begitu keadaannya datang kepada kami dan dia menanyakan kamu lalu aku terangkan
dan dia bertanya kepadaku tentang keadaan kehidupan kita maka aku terangkan
bahwa aku hidup dalam kepayahan dan penderitaan.”
Ismail
bertanya, “Apakah orang itu memberi pesan kepadamu tentang sesuatu?”
Istrinya menjawab, “Ya. Dia memerintahkan
aku agar aku menyampaikan salam darinya kepadamu dan berpesan agar kamu
mengubah palang pintu rumahmu.”
Ismail
berkata, “Dialah ayahku dan sungguh dia telah memerintahkan aku untuk
menceraikan kamu, maka kembalilah kamu kepada keluargamu.”
Maka
Ismail menceraikan istrinya.
Kemudian Ismail menikah lagi dengan seorang wanita lain
dari kalangan penduduk yang tinggal di sekitar itu lalu Ibrahim pergi lagi
meninggalkan mereka dalam kurun waktu yang dikehendaki Allah.
Setelah
itu, Ibrahim datang kembali untuk menemui mereka namun dia tidak mendapatkan
Ismail hingga akhirnya dia mendatangi istri Ismail lalu bertanya kepadanya
tentang Ismail.
Istrinya
menjawab, “Dia sedang pergi mencari nafkah untuk kami.”
Lalu
Ibrahim bertanya lagi, “Bagaimana keadaan kalian?”
Dia
bertanya kepada istrinya Ismail tentang kehidupan dan keadaan hidup
mereka.
Istrinya menjawab, “Kami selalu dalam keadaan baik-baik
saja dan cukup.”
Istri
Ismail juga memuji Allah.
Ibrahim
bertanya, “Apa makanan kalian?”
Istri
Ismail menjawab, “Daging.”
Ibrahim
bertanya lagi, “Apa minuman kalian?"
Istri
Ismail menjawab, “Air.”
Maka
Ibrahim berdoa, “Ya Allah, berkahilah mereka dalam daging dan air mereka.”
Ibrahim selanjutnya berkata, “Jika nanti suamimu datang,
sampaikan salam dariku kepadanya dan perintahkanlah dia agar memperkokoh palang
pintu rumahnya.”
Ketika
Ismail datang, dia berkata, “Apakah ada orang yang datang kepadamu?”
Istrinya
menjawab, “Ya. Tadi ada orang tua dengan penampilan sangat baik datang kepada
kita." Dan istrinya memuji Ibrahim.
"Dia bertanya kepadaku tentang kamu, maka aku
terangkan lalu dia bertanya kepadaku tentang keadaan hidup kita, maka aku jawab
bahwa aku dalam keadaan baik.”
Ismail
bertanya, “Apakah orang itu memberi pesan kepadamu tentang sesuatu?”
Istrinya
menjawab, “Ya.”
Dia memerintahkan aku agar aku menyampaikan salam darinya
kepadamu dan berpesan agar kamu mempertahankan palang pintu rumahmu.”
Ismail
berkata, “Dialah ayahku dan palang pintu yang dimaksud adalah kamu. Dia
memerintahkanku untuk mempertahankan kamu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar