InspirasI

Jumat, 03 Juli 2020


Ibnu Hajar Al-Asqolani

Pada jaman dahulu ada seorang anak yang terkenal rajin, namun disisi kerajinannya dia juga terkenal sebagai murid yang tidak pintar. Dirinya sering tertinggal dari teman-teman sekelasnya, dan hal itu membuat dirinya menjadi minder bahkan hingga patah semangat.
Karena merasa patah semangat, dirinya memutuskan untuk pulang ke rumahnya, agar semangatnya kembali tumbuh. Setelah berbicara kepada gurunya dia pun segera melakukan perjalanan. Akan tetapi ditengah perjalanan hal yang tidak terduga pun terjadi.
Ditengah perjalanan pulang hujan mengguyur dengan sangat lebat, dan mengharuskan anak ini mencari tempat berteduh. Anak ini pun memutuskan untuk berteduh di goa.
Saat berada di dalam goa, anak ini menemukan sebuah hal yang cukup menarik perhatiaannya. Anak ini melihat sebuah air yang menetes di atas batu yang keras, tes, tes, tes. Anak ini pun memperhatikan kejadian itu dengan seksama.
Setelah mengamati kejadian tersebut beberapa saat, anak ini mengambil pelajaran. Anak ini mempunyai sebuah kesimpulan yang sangat luar biasa “batu yang sangat keras saja bisa dilubangi dengan setetes air yang sangat lembut, bagaimana dengan otakku yang tidak lebih keras dari batu ini”
Setelah melihat kejadian itu, semangat anak ini pun kembali tumbuh, dan dia memutuskan pulang ke sekolahnya untuk kembali menuntut ilmu.
Sesampainya di sekolah anak ini menceritakan peristiwa yang dilihatnya kepada gurunya. Karena melihat semangat dari anak ini sang guru kembali mengajarkan ilmu-ilmu kepada anak ini. Setelah kejadian tersebut, anak ini memiliki kecerdasan yang sangat luar biasa, bahkan dirinya mampu melampaui kecerdasan teman-temannya.

Dialah seorang Ibnu Hajar Al-Asqolani, seorang ulama yang memiliki banyak karangan. Dari kisah tersebut bisa kita ambil pelajaran bahwa walaupun kadang-kadang kita sulit untuk menerima ilmu, jika kita melakukannya dengan tekun insyaallah ilmu tersebut lama-kelamaan akan masuk ke jiwa kita selama kita mau berusaha dan berdoa.


Tidak ada komentar: