TANGGUNG JAWAB
Beberapa hari
yang lalu, ketika dalam perjalanan menuju Jakarta, seorang pengendara motor
tiba-tiba menabrak saya dari belakang.
Kondisi jalan
sedang macet.
Tetapi motor
dengan kecepatan lumayan menyerobot dari sisi kiri.
Sedangkan
mobil di depanku mengerem mendadak.
Terjadilah.....
brakkk !!
Pengemudi
motor terjatuh.
Seorang lelaki
muda usia 20 tahunan tergeletak di aspal.
"Mas luka
?"
"Ngga
mbak"
"Coba
saya lihat kakinya. Mau saya bawa ke klinik ?"
"Gausah
mbak. Gapapa."
Walau dia
bilang gapapa tapi dia memegangi kakinya dan meringis. Saya tau dia menahan
sakit.
"Maaf ya
mbak. Saya buru-buru."
"Mas
salah lho motong jalur gitu. Apalagi inikan macet. Bahaya ".
"Iya mba,
saya salah. Saya tanggung jawab. Maaf mba mobilnya jadi rusak".
Saya lihat
spakbor motornya melesak ke dalam. Sedangkan mobilku penyok sedikit saja di
bagian belakang.
"Mbak
saya gak ada uang. Tapi saya tanggungjawab kerusakan mobilnya. Mbak pegang KTP
saya dulu ya. Nanti perbaikannya berapa mbak WA saya aja. Nanti saya bayar
sekalian ambil KTP".
Saya diam
saja. Tidak bereaksi apapun.
Pengemudi
motor memberikan KTPnya dan nomor whatsapp padaku.
Lalu dia
mengendarai motornya lagi.
"Maaf
mbak, saya pergi dulu. Masih banyak paket yg belum terkirim. Sekali lagi maaf
saya nabrak mbak".
3 hari
kemudian saya iseng WA nomor hape orang yg menabrak saya. Padahal mobil belum
saya bawa ke bengkel. Jadi belum tau biaya perbaikannya berapa.
Singkat saja
saya tulis : Mas, ini biayanya habis 300 ribu.
Tak lama
kemudian dia membalas : Baik mbak. Tapi maaf saya hanya bisa kasih setengahnya.
Mohon maaf banget... istri saya mau melahirkan. Kata bidan sudah dekat hpl.
Saya hanya ada uang 500 ribu.
Saya balas :
OK mas. Kamu ke rumah saya ya. Bawa istri kamu juga.
Dia membalas :
Baik mbak.
Saya kirimkan
shareloc rumah saya.
Sore ini
penabrak mobil saya datang bersama istrinya.
Benar,
istrinya hamil tua.
Kami lalu
mengobrol banyak.
Pasangan muda
ini menikah setahun lalu, saat ini sedang menunggu kelahiran putra pertamanya.
Sang suami
bekerja sebagai pengantar paket.
Waktu
menabrakku, dia sedang terburu-buru karena banyak paket yg belum diantar. Jika
terlambat antar dia bisa kena peringatan dari kantor, katanya.
Duh, saya jadi
malu karena sering sekali ngomel kalau paket terlambat datang...
Mas itu
menyerahkan amplop berisi uang 150 ribu.
Saya
menerimanya.
Lalu
menyerahkan amplop berisi KTP nya.
" Apa ini
mbak ? Kok tebel banget ?"
" Buat
tambahan biaya melahirkan istrinya mas. Semoga nanti melahirkan lancar. Selamat
dan sehat semuanya".
Mata istrinya
kulihat berkaca-kaca.
"Mbak,
ini beneran ? Banyak banget ini. Ini gimana sih ? Saya nabrak mbak tapi malah
dikasih uang".
"Benar
mas nabrak saya, tapi mas kan sudah bertanggungjawab kasih saya biaya
perbaikan. Saya terima. Jadi masalahnya sudah selesai.
Terimakasih
ya.
Hati-hati loh
kalo kerja. Walau seburu-buru apapun gaboleh ugal-ugalan berkendara. Karena ada
anak dan istri yg menunggu di rumah".
"Ya tapi
initu... Ya Allah mbak... terimakasih banyak... "
"Saya
juga berterimakasih pada mas dan mbak yg sudah mengajari saya apa itu arti
tanggung jawab. Saya banyak belajar dari kalian berdua.
Kalau putranya
sudah lahir kabarin saya ya ".
Istrinya
memeluk saya.
Mereka lalu
berpamitan pulang.
Tentang
tanggung jawab...
Banyak dari
kita yg mampu menuntut pertanggungjawaban pada orang lain atas kesalahan yg
dilakukannya.
Namun sedikit
dari kita yg mampu bertanggungjawab pada kesalahan diri sendiri.
Dan menolong
yg lemah adalah bentuk pertanggungjawaban atas kekuatan yg diberikan Tuhan pada
kita.
(ALIN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar