KISAH BAGINDA NABI MUHAMMAD SAW,
MEMBELAH BULAN
Di
zaman Jahilliyah hiduplah raja bernama Habib bin Malik di Syam, dia penyembah
berhala yang fanatik dan menentang serta membenci agama yang didakwahkan
Rasulullah Saw.
Suatu
hari Abu Jahal menyurati Raja Habib bin Malik perihal Rasulullah SAW.
Surat
itu membuatnya penasaran dan ingin bertemu dengan Rasulullah SAW, dan membalas
surat itu Ia akan berkunjung ke Mekah.
Pada
hari yang telah ditentukan berangkatlah Ia dengan 10.000 orang ke Mekah.
Sampai
di Desa Abtah, dekat Mekah, ia mengirim utusan untuk memberitahu Abu Jahal
bahwa Dia telah tiba di perbatasan Mekah.
Maka
disambutlah Raja Habib oleh Abu Jahal dan pembesar Quraisy.
"Seperti
apa sih orang yang mengaku Rasul itu......?"
Tanya
raja Habib setelah bertemu dengan Abu Jahal.
"Sebaiknya
Tuan tanyakan kepada Bani Haasyim," jawab Abu Jahal.
Lalu
Raja Habib menanyakan kepada Bani Hasyim.
"Di
masa kecilnya, DIA(Rasulullah) adalah anak yang bisa di percaya, jujur, dan
baik budi.
Tapi,
sejak berusia 40 tahun, Ia mulai menyebarkan agama baru, menghina dan
menyepelekan tuhan-tuhan kami.
Ia
menyebarkan agama yang bertentangan dengan agama warisan nenek moyang
kami," jawab salah seorang keluarga Bani Hasyim.
Raja
Habib memerintahkan untuk menjemput Rasulullah SAW, dan menyuruh untuk memaksa
bila Ia tidak mau datang.
Dengan
menggunakan jubah merah dan sorban hitam, Rasulullah SAW datang bersama
Sayyidina Abu Bakar As Siddiq ra, dan Sayyidah Khadijah ra.
Sepanjang
jalan Sayyidah Khadijah Ra, menangis karena khawatir akan keselamatan suaminya,
demikian pula Sayyidina Abu Bakar ra.
"Kalian
jangan takut, kita serahkan semua urusan kepada Allah ï·» " Kata Rasulullah SAW.
Sampai
di Desa Abthah, Rasulullah SAW di sambut dengan ramah dan dipersilahkan duduk
di kursi yang terbuat dari emas.
Ketika
Rasulullah SAW duduk di kursi tersebut, memancarlah cahaya kemilau dari wajah
beliau yang berwibawa, sehingga yang menyaksikannya tertegun dan kagum
Maka
berkata Raja Habib:
"Wahai
yang Mengaku Rasul setiap Nabi memiliki mukjizat, mukjizat apa yang Engkau
miliki..?"
Dengan
tenang Rasulullah SAW balik bertanya:
"Mukjizat
apa yang Tuan kehendaki..?"
Raja
Habib bin Malik Menjawab:
"Aku
menghendaki matahari yang tengah bersinar engkau tenggelamkan, kemudian
munculkanlah bulan.
Lalu
turunkanlah bulan ke tanganmu, belah menjadi dua bagian, dan masukkan
masing-masing ke lengan bajumu sebelah kiri dan kanan.
Kemudian
keluarkan lagi dan satukan lagi. Lalu suruhlah bulan mengakui engkau adalah
Rasul.
Setelah
itu kembalikan bulan itu ke tempatnya semula.
Jika
engkau dapat melakukannya, aku akan beriman kepadamu dan mengakui
kenabianmu,".
Mendengar
itu Abu Jahal sangat gembira, pasti Rasulullah SAW tidak dapat melakukannya.
Dengan
tegas dan yakin Rasulullah SAW menjawab: "Aku penuhi permintaan
Tuan."
Kemudian
Rasulullah SAW berjalan ke arah Gunung Abi Qubaisy dan shalat dua rakaat.
Selesai
shalat, Beliau SAW berdoa dengan menengadahkan tangan tinggi-tinggi, agar
permintaan Raja Habib terpenuhi.
Seketika
itu juga tanpa diketahui oleh siapapun juga turunlah 12.000 malaikat.
Maka
berkatalah malaikat:
"Wahai
Rasulullah, Allah menyampaikan salam kepadamu.
Allah
berfirman: 'Wahai kekasih-Ku, janganlah engkau takut dan ragu. Sesungguhnya Aku
senantiasa bersamamu. Aku telah menetapkan keputusan-Ku sejak Zaman Azali.'
Tentang
permintaan Habib bin Malik, pergilah engkau kepadanya untuk membuktikan
kerasulanmu. Sesungguhnya Allah yang menjalankan matahari dan bulan serta
mengganti siang dengan malam.
Habib
bin Malik mempunyai seorang putri cacat, tidak punya kaki dan tangan serta
buta. Allah ï·»
telah menyembuhkan anak itu, sehingga ia bisa berjalan, meraba dan melihat."
Lalu
bergegaslah Rasulullah SAW turun menjumpai orang kafir, sementara bias cahaya
kenabian yang memantul dari wajah beliau semakin bersinar.
Waktu
itu matahari telah beranjak senja, matahari hampir tenggelam, sehingga
suasananya remang-remang
Tak
lama kemudian Rasulullah SAW berdoa agar bulan segera terbit.
Maka
terbitlah bulan dengan sinar yang benderang.
Terbelahla
Bulan Lalu dengan dua jari Rasulullah SAW mengisyaratkan agar bulan itu turun
ke pada Nya.
Tiba-tiba
suasana jadi amat menegangkan ketika terdengar suara gemuruh yang dahsyat.
Segumpal
awan mengiringi turunnya bulan ke tangan Rasulullah SAW.
Segera
setelah itu Beliau Rasulullah membelahnya menjadi dua bagian, lalu Beliau
masukkan ke lengan baju kanan dan kiri.
Tidak
lama kemudian, Beliau Rasulullah mengeluarkan potongan bulan itu dan
menyatukannya kembali.
Dengan
sangat takjub orang-orang menyaksikan Rasulullah SAW menggengam bulan yang
bersinar dengan indah dan cemerlang.
Bersamaan
dengan itu bulan mengeluarkan suara:
"Asyhadu
alla ilaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuluh."
Menyaksikan
keajaiban itu, pikiran dan perasaan semua yang hadir terguncang.
Sungguh,
ini bukan mimpi, melainkan sebuah kejadian yang nyata............!
Sebuah
mukjizat luar biasa hebat yang disaksikan sendiri oleh Raja Habib bin Malik.
Ia
menyadari, itu tak mungkin terjadi pada manusia biasa, meski ia lihai dalam
ilmu sihir sekalipun.....!
Namun,
hati Raja Habib masih beku.
Maka
ia pun berkata, "Aku masih mempunyai syarat lagi untuk mengujimu."
Belum
lagi Raja Habib sempat melanjutkan ucapannya, Rasulullah memotong pembicaraan,
"Engkau
mempunyai putri yang cacat, bukan...............?
Sekarang,
Allah ï·» telah menyembuhkannya dan menjadikannya
seorang putri yang sempurna."
Raja
Habib pun terkejut karena tidak ada siapapun yang tahu penyakit anaknya itu
yaitu lumpuh dan matanya buta kecuali orang-orang istana dan mereka yang dekat
dengannya saja.
Mendengar
itu, betapa gembiranya hati Raja Habib.
Spontan
ia pun berdiri dan berseru,
"Hai
penduduk Mekah.........!
Kalian
yang telah beriman jangan kembali kafir, karena tidak ada lagi yang perlu
diragukan.
Ketahuilah,
sesungguhnya aku bersaksi: tiada Tuhan selain Allah dan tiada sekutu baginya;
dan
aku bersaksi sesungguhnya Muhammad adalah Utusan dan hamba-Nya..!"
Melihat
semua itu Abu Jahal jengkel dan marah, dengan emosi berkata kepada Raja Habib:
"Wahai...!
Raja Habib engkau beriman kepada tukang sihir ini, hanya karena menyaksikan
kehebatan sihirnya..?"
Namun
Raja Habib tidak menghiraukannya dan berkemas untuk pulang.
Sampai
di pintu gerbang istana, putrinya yang sudah sempurna, menyambutnya sambil
mengucapkan dua kalimat syahadat.
Tentu
saja Raja Habib terkejut.
"Wahai
putriku, darimana kamu mengetahui ucapan itu..?
Siapa
yang mengajarimu..?"
"Aku
bermimpi didatangi seorang lelaki tampan rupawan yang memberi tahu ayah telah
memeluk Islam.
Dia
juga berkata, jika aku menjadi muslimah, anggota tubuhku akan lengkap. Tentu
saja aku mau, kemudian aku mengucapkan dua kalimat syahadat," jawab sang
putri.
Maka
seketika itu juga Raja Habib pun bersujud sebagai tanda syukur kepada Allah ï·»
Mari
tekadkan hati kita untuk selalu bersholawat kepada Baginda Nabi Muhammad
SAW.
Allohumma
Sholli alaa Sayyidina Muhammad
Waala
aali Sayyidina Muhammad
Dikutip
dari Kitab: Durrotun Nashihin.