"
GANTI ISTRIMU "
Maka
istri Nabi Isma’il menceritakan bahwa suaminya pergi berburu dan kehidupan
mereka sangat sulit. Maka Nabi Ibrahim berkata kepadanya, “Apabila suamimu
datang, sampaikan salam dariku dan katakan agar ia mengganti palang pintu rumahnya.”
Kemudian
Nabi Ibrahim segera pulang. Tatkala Nabi Isma’il telah datang, ia seakan
merasakan sesuatu, maka ia bertanya kepada istrinya...
Istrinya
lalu bercerita, “Tadi ada seorang tua datang yang sifatnya demikian (ia
menyebutkan sifat-sifat Nabi Ibrahim). Ia bertanya tentang engkau dan aku
kabarkan kepadanya. Dia juga bertanya tentang kehidupan kita dan aku kabarkan
bahwa sesungguhnya kita dalam kesulitan. Dia menitip salam untukmu dan
mengatakan agar engkau mengganti palang pintu rumahmu.”
Maka
Nabi Isma’il pun berkata, “Dia adalah ayahku, dan engkaulah yang dimaksud
dengan palang pintu itu. Kembalilah engkau kepada orang tuamu (Nabi Isma’il
menceraikan istrinya, ed.)!”
Kemudian
Nabi Isma’il menikah lagi dengan wanita lain. Setelah itu, Nabi Ibrahim datang
lagi pada waktu yan lain, dan Nabi Isma’il juga kebetulan sedang pergi berburu.
Maka Nabi Ibrahim menemui istri Nabi Isma’il dan bertanya tentang Nabi Isma’il.
Maka istrinya bersyukur kepada Allah dan juga menceritakannya...
Kemudian
Nabi Ibrahim menanyakan tentang kehidupan mereka. Istri Nabi isma’il
menceritakan bahwa kehidupan mereka penuh dengan nikmat dan kebaikan. Istri
Nabi isma’il tersebut adalah seorang wanita yang baik, yang bersyukur kepada
Allah dan juga kepada suaminya. Kemudian Nabi Ibrahim berkata kepadanya, “Jika
suamimu datang, sampaikanlah salam kepadanya dan katakan kepadanya agar ia
mengokohkan palang pintu rumahnya.”
Setelah
itu, Nabi Ibrahim pun segera pulang...
Maka
tatkala Nabi Isma’il pulang, ia bertanya kepada istrinya, “Apakah tadi ada yang
mengunjungimu?
Istrinya
menjawab, “Tadi datang kepadaku seorang tua yang keadaannya demikian….”
Nabi
Isma’il bertanya, “Apakah ada sesuatu yang ia katakan kepadamu?”
Istrinya
menjawab, “Dia bertanya kepadaku tentang dirimu, dan aku pun menceritakannya.
Dan ia bertanya pula tentang kehidupan kita, maka aku sampaikan bahwa kita
berada dalam kenikmatan, dan aku mengucapkan syukur memuji Allah.”
Nabi
Isma’il bertanya lagi, “Kemudian apalagi yang ia katakan?”
Istrinya
menjawab, “Ia menitipkan salam untukmu dan memerintahkannmu untuk mengokohkan
palang pintu rumahmu.”
Nabi
Isma’il lantas berkata, “Dia adalah ayahku, dan engkau adalah palang pintu itu.
Ia memerintahkan agar aku tetap mempertahankanmu (sebagai istri).”
(HR.
Al Bukhari no. 3364).
Pelajaran
yang bisa diambil dari kisah ini:
Banyak
berkeluh kesah kepada manusia adalah perbuatan tercela...
Jangan
suka menceritakan aib keluarga, apalagi terhadap orang yang baru dikenal...
Bersyukur
kepada Allah serta bersyukur kepada manusia adalah akhlak yang terpuji...
Termasuk
sifat istri shalihah adalah bersyukur kepada Allah kemudian bersyukur kepada
suami...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar