InspirasI

Selasa, 28 Februari 2017

INFO SEHAT OBAT DEMAM BERDARAH

          Dapat postingan dari Prof. A.A. Mattjik mantan rektor IPB terkait pengobatan Demam Berdarah, krn skrg DBD sdg menggejala mungkin bisa sbg obat alternatif:
KABAR TERKINI, ...
"Obat Demam Berdarah"
Berdasarkanm pengalaman dari seorang anak laki-laki yang telah sembuh dari penyakit demam berdarah.
Setelah sebelumnya mengalami masa kritis di ICU ketika trombositnya mencapai angka 15 dan menghabiskan 15 liter tranfusi darah.
Ayah dari anak tersebut mendapatkan rekomendasi dari temannya tentang Juice Daun Pepaya Mentah.
Setelah minum juice tersebut, trombosit temannya yang semula 45 dengan 25 liter tranfusi darah naik dengan cepat menjadi 135.
Hal ini membuat dokter dan perawat terkejut.
Bahkan keesokan harinya, temannya itu sudah tidak diberikan tranfusi lagi.
Cara membuat Juice tersebut:
2 helai daun pepaya dibersihkan, ditumbuk dan diperas dengan saringan kain.
Akan didapatkan 1 sendok makan per helai daun.
Takarannya 2 sendok makan 1 kali sehari.
Daun jangan dimasak, direbus atau dicuci dengan air panas karena khasiatnya akan hilang.
Ingat:
hanya daunnya saja, bukan batangnya atau getahnya.
Rasanya memang pahit sekali, tetapi tetap harus diminum.
Pengalaman lain tentang juice daun pepaya mentah ini didapat oleh seseorang dengan kondisi yang sangat parah.
Orang ini keadaannya sangat kritis, di mana paru-parunya telah mulai diisi air
Karena angka trombositnya yang sangat rendah.
Sampai-sampai dia kesulitan untuk bernafas.
Dokter hanya bisa berkata bahwa kekebalan tubuhnya yang akan bisa membuat dia bertahan.
Untungnya, ibu mertua dari pasien tersebut mendengar tentang juice daun pepaya mentah tersebut.
Setelah diberikan kepada pasien, keesokan hari, trombositnya mulai naik dan demamnya mulai hilang.
Juice itu terus diberikan dan 3 hari berikutnya dia dinyatakan sembuh.

Senin, 27 Februari 2017

*MUTIARA HIKMAH.
         

SYARIFUDDIN KHALIFAH KINI TELAH DEWASA, 

BAYI AJAIB NON-MUSLIM AFRIKA

Kembali mengingat peristiwa tahun 90-an, dunia saat itu gempar dengan berita besar seorang bayi berumur 2 bulan dari keluarga Katholik di Afrika yang menolak dibaptis. “Mama, unisibi baptize naamini kwa Allah, na jumbe wake Muhammad” (Ibu, tolong jangan baptis saya. Saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, Muhammad).
Ayah dan ibunya, Domisia-Francis, pun bingung. Kemudian didatangkan seorang pendeta untuk berbicara kepada bayinya itu: “Are You Yesus?” (Apakah kamu Yesus?).
Kemudian dengan tenang sang bayi Syarifuddin menjawab: “No, I’m not Yesus. I’m created by God. God, The same God who created Jesus” (Tidak, aku bukan Yesus. Aku diciptakan oleh Tuhan, Tuhan yang sama dengan yang menciptakan Yesus). Saat itu ribuan umat Kristen di Tanzania dan sekitarnya dipimpin bocah ajaib itu mengucapkan dua kalimat syahadat.
Bocah Afrika kelahiran 1993 itu lahir di Tanzania Afrika, anak keturunan non Muslim. Sekarang bayi itu sudah remaja, setelah ribuan orang di Tanzania-Kenya memeluk agama Islam berkat dakhwahnya semenjak kecil. Syarifuddin Khalifah namanya, bayi ajaib yang mampu berbicara berbagai bahasa seperti Arab, Inggris, Perancis, Italia dan Swahili. Ia pun pandai berceramah dan menterjemahan al-Quran ke berbagai bahasa tersebut. Hal pertama yang sering ia ucapkan adalah: “Anda bertaubat, dan anda akan diterima oleh Allah Swt.”
Syarifuddin Khalifah hafal al-Quran 30 juz di usia 1,5 tahun dan sudah menunaikan shalat 5 waktu. Di usia 5 tahun ia mahir berbahasa Arab, Inggris, Perancis, Italia dan Swahili. Satu bukti kuasa Allah untuk menjadikan manusia bisa bicara dengan berbagai bahasa tanpa harus diajarkan.
a. Latar Belakang Syarifuddin Khalifah
Mungkin Anda terheran-heran bahkan tidak percaya, jika ada orang yang bilang bahwa di zaman modern ini ada seorang anak dari keluarga non Muslim yang hafal al-Quran dan bisa shalat pada umur 1,5 tahun, menguasai lima bahasa asing pada usia 5 tahun, dan telah mengislamkan lebih dari 1.000 orang pada usia yang sama. Tapi begitulah kenyatannya, dan karenanya ia disebut sebagai bocah ajaib; sebuah tanda kebesaran Allah Swt.
Syarifuddin Khalifah, nama bocah itu. Ia dilahirkan di kota Arusha, Tanzania. Tanzania adalah sebuah negara di Afrika Timur yang berpenduduk 36 juta jiwa. Sekitar 35 persen penduduknya beragama Islam, disusul Kristen 30 persen dan sisanya beragam kepercayaan terutama animisme. Namun, kota Arusha tempat kelahiran Syarifuddin Khalifah mayoritas penduduknya beragama Katolik. Di urutan kedua adalah Kristen Anglikan, kemudian Yahudi, baru Islam dan terakhir Hindu.
Seperti kebanyakan penduduk Ashura, orangtua Syarifuddin Khalifah juga beragama Katolik. Ibunya bernama Domisia Kimaro, sedangkan ayahnya bernama Francis Fudinkira. Suatu hari di bulan Desember 1993, tangis bayi membahagiakan keluarga itu. Sadar bahwa bayinya laki-laki, mereka lebih gembira lagi.
Sebagaimana pemeluk Katolik lainnya, Domisia dan Francis juga menyambut bayinya dengan ritual-ritual Nasrani. Mereka pun berkeinginan membawa bayi manis itu ke gereja untuk dibaptis secepatnya. Tidak ada yang aneh saat mereka melangkah ke Gereja. Namun ketika mereka hampir memasuki altar gereja, mereka dikejutkan dengan suara yang aneh. Ternyata suara itu adalah suara bayi mereka. “Mama usinibibaptize, naamini kwa Allah wa jumbe wake Muhammad!” (Ibu, tolong jangan baptis saya. Saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, Muhammad).
Mendengar itu, Domisia dan Francis gemetar. Keringat dingin bercucuran. Setelah beradu pandang dan sedikit berbincang, mereka memutuskan untuk membawa kembali bayinya pulang. Tidak jadi membaptisnya.
Awal Maret 1994, ketika usianya melewati dua bulan, bayi itu selalu menangis ketika hendak disusui ibunya. Domisia merasa bingung dan khawatir bayinya kurang gizi jika tidak mau minum ASI. Tetapi, diagnose dokter menyatakan ia sehat. Kekhawatiran Domisia tidak terbukti. Bayinya sehat tanpa kekurangan suatu apa. Tidak ada penjelasan apapun mengapa Allah mentakdirkan Syarifuddin Khalifah tidak mau minum ASI dari ibunya setelah dua bulan.
Di tengah kebiasaan bayi-bayi belajar mengucapkan satu suku kata seperti panggilan “Ma” atau lainnya, Syarifuddin Khalifah pada usianya yang baru empat bulan mulai mengeluarkan lafal-lafal aneh. Beberapa tetangga serta keluarga Domisia dan Francis terheran-heran melihat bayi itu berbicara. Mulutnya bergerak pelan dan berbunyi: “Fatuubuu ilaa baari-ikum faqtuluu anfusakum dzaalikum khairun lakum ‘inda baari-ikum, fataaba ‘alaikum innahuu huwattawwaburrahiim.”
Orang-orang yang takjub menimbulkan kegaduhan sementara namun kemudian mereka diam dalam keheningan. Sayangnya, waktu itu mereka tidak mengetahui bahwa yang dibaca Syarifuddin Khalifah adalah QS. al-Baqarah ayat 54.
Domisia khawatir anaknya kerasukan setan. Ia pun membawa bayi itu ke pastur, namun tetap saja Syarifuddin Khalifah mengulang-ulang ayat itu. Hingga kemudian cerita bayi kerasukan setan itu terdengar oleh Abu Ayub, salah seorang Muslim yang tinggal di daerah itu. Ketika Abu Ayub datang, Syarifuddin Khalifah juga membaca ayat itu. Tak kuasa melihat tanda kebesaran Allah, Abu Ayub sujud syukur di dekat bayi itu.
“Francis dan Domisia, sesungguhnya anak kalian tidak kerasukan setan. Apa yang dibacanya adalah ayat-ayat al-Qur’an. Intinya ia mengajak kalian bertaubat kepada Allah,” kata Abu Ayub.
Beberapa waktu setelah itu Abu Ayub datang lagi dengan membawa mushaf. Ia memperlihatkan kepada Francis dan Domisia ayat-ayat yang dibaca oleh bayinya. Mereka berdua butuh waktu dalam pergulatan batin untuk beriman. Keduanya pun akhirnya mendapatkan hidayah. Mereka masuk Islam. Sesudah masuk Islam itulah mereka memberikan nama untuk anaknya sebagai “Syarifuddin Khalifah”.
Keajaiban berikutnya muncul pada usia 1,5 tahun. Ketika itu, Syarifuddin Khalifah mampu melakukan shalat serta menghafal al-Quran dan Bible. Lalu pada usia 4-5 tahun, ia menguasai lima bahasa. Pada usia itu Syarifuddin Khalifah mulai melakukan safari dakwah ke berbagai penjuru Tanzania hingga ke luar negeri. Hasilnya, lebih dari seribu orang masuk Islam.
b. Kisah Nyata Syarifuddin Mengislamkan Ribuan Orang
Kisah nyata ini terjadi di Distrik Pumwani, Kenya, tahun 1998. Ribuan orang telah berkumpul di lapangan untuk melihat bocah ajaib, Syarifuddin Khalifah. Usianya baru 5 tahun, tetapi namanya telah menjadi buah bibir karena pada usia itu ia telah menguasai lima bahasa. Oleh umat Islam Afrika, Syarifuddin dijuluki Miracle Kid of East Africa.
Perjalanannya ke Kenya saat itu merupakan bagian dari rangkaian safari dakwah ke luar negeri. Sebelum itu, ia telah berdakwah ke hampir seluruh kota di negaranya, Tanzania. Masyarakat Kenya mengetahui keajaiban Syarifuddin dari mulut ke mulut. Tetapi tidak sedikit juga yang telah menyaksikan bocah ajaib itu lewat Youtube.
Orang-orang agaknya tak sabar menanti. Mereka melihat-lihat dan menyelidik apakah mobil yang datang membawa Syarifuddin Khalifah. Beberapa waktu kemudian, Syaikh kecil yang mereka nantikan akhirnya tiba. Ia datang dengan pengawalan ketat layaknya seorang presiden.
Ribuan orang yang menanti Syarifuddin Khalifah rupanya bukan hanya orang Muslim. Tak sedikit orang-orang Kristen yang ikut hadir karena rasa penasaran mereka. Mungkin juga karena mereka mendengar bahwa bocah ajaib itu dilahirkan dari kelarga Katolik, tetapi hafal al-Quran pada usia 1,5 tahun. Mereka ingin melihat Syarifuddin Khalifah secara langsung.
Ditemani Haji Maroulin, Syarifuddin menuju tenda yang sudah disiapkan. Luapan kegembiraan masyarakat Kenya tampak jelas dari antusiasme mereka menyambut Syarifuddin. Wajar jika anak sekecil itu memiliki wajah yang manis. Tetapi bukan hanya manis. Ada kewibawaan dan ketenangan yang membuat orang-orang Kenya takjub dengannya. Mengalahkan kedewasaan orang dewasa.
Kinilah saatnya Syaikh cilik itu memberikan taushiyah. Tangannya yang dari tadi memainkan jari-jarinya, berhenti saat namanya disebut. Ia bangkit dari kursi menuju podium.
Setelah salam, ia memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi. Bahasa Arabnya sangat fasih, diakui oleh para ulama yang hadir pada kesempatan itu. Hadirin benar-benar takjub. Bukan hanya kagum dengan kemampuannya berceramah, tetapi juga isi ceramahnya membuka mata hati orang-orang Kristen yang hadir pada saat itu. Ada seberkas cahaya hidayah yang masuk dan menelusup ke jantung nurani mereka.
Selain pandai menggunakan ayat al-Quran, sesekali Syarifuddin juga mengutip kitab suci agama lain. Membuat pendengarnya terbawa untuk memeriksa kembali kebenaran teks ajaran dan keyakinannya selama ini.
Begitu ceramah usai, orang-orang Kristen mengajak dialog bocah ajaib itu. Syarifuddin melayani mereka dengan baik. Mereka bertanya tentang Islam, Kristen dan kitab-kitab terdahulu. Sang Syaikh kecil mampu memberikan jawaban yang memuaskan. Dan itulah momen-momen hidayah. Ratusan pemeluk Kristiani yang telah berkumpul di sekitar Syarifuddin mengucapkan syahadat. Menyalami tangan salah seorang perwakilan mereka, Syarifuddin menuntun syahadat dan mereka menirukan: “Asyhadu an laa ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasuulullah.”
Syahadat agak terbata-bata. Tetapi hidayah telah membawa iman. Mata dan pipi pun menjadi saksi, air mata mulai berlinang oleh luapan kegembiraan. Menjalani hidup baru dalam Islam. Takbir dari ribuan kaum muslimin yang menyaksikan peristiwa itu terdengar membahana di bumi Kenya.
Bukan kali itu saja, orang-orang Kristen masuk Islam melalui perantaraan bocah ajaib Syarifuddin Khalifah. Di Tanzania, Libya dan negara lainnya kisah nyata itu juga terjadi. Jika dijumlah, melalui dakwah Syarifuddin Khalifah, ribuan orang telah masuk Islam. Ajaibnya, itu terjadi ketika usia Syaikh kecil itu masih lima tahun.
Para ulama dan habaib sangat mendukung dakwah Syaikh Syarifuddin Khalifah. Bahkan ulama besar seperti al-Habib ali al-Jufri pun rela meluangkan waktunya utk bertemu anak ajaib yg kini remaja dan berjuang utk dakwah Islam ke penjuru Dunia.      Semoga bermanfaat. Aamiin


 Petuah Sinto Gendeng kepada Wiro sableng

Suatu sore hujan turun di padepokan sinto gendeng. Sang Guru meminta si Murid, Wiro sableng untuk membuat minuman kopi.
*Guru :* Tolong buatkan kopi dua gelas untuk kita berdua, tapi gulanya jangan engkau tuang dulu, bawa saja ke mari beserta wadahnya.
*Murid :* Ya Guru.
Tidak berapa lama, si murid sudah membawa dua gelas kopi yang masih hangat dan gula di dalam wadahnya  beserta sendok kecil.
*Guru :* Cobalah kamu rasakan kopimu , bagaimana rasa kopimu?
*Murid :* Guru, rasanya sangat pahit sekali.
*Guru :* Tuangkanlah sesendok gula, aduklah, bagaimana rasanya?
*Murid :* Rasa pahitnya sudah mulai berkurang guru.
*Guru :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
*Murid :* Rasa pahitnya sudah berkurang banyak guru.
*Guru :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
*Murid :* Rasa manis mulai terasa tapi rasa pahit juga masih sedikit terasa guru.
*Guru :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
*Murid :* Rasa pahit kopi sudah tidak terasa, yang ada rasa manis guru.

*Guru :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
*Murid :* sangat manis sekali guru.
*Guru :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
*Murid :* Terlalu manis, malah tidak enak guru.
*Guru :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
*Murid :* Aduh guru, rasa wedang kopinya jadi tidak enak, lebih enak saat ada rasa pahit kopi dan manis gulanya sama-sama terasa guru.
*Guru :* Ketahuilah muridku, jika rasa pahit kopi ibarat kefakiran hidup kita dan rasa manis gula ibarat harta, lalu menurutmu kenikmatan hidup itu sebaiknya seperti apa muridku.
Sejenak sang murid termenung, lalu menjawab.
*Murid :* Ya Guru, sekarang saya tahu, kenikmatan hidup dapat aku rasakan jika aku dapat merasakan hidup seperlunya, tidak melampaui batas. Terimakasih  atas pelajaran ini guru.
*Guru :* Ayo muridku, kopi yg sudah kamu beri gula tadi, campurkan dengan kopi yang belum kamu beri gula, aduklah, lalu tuangkan dalam kedua gelas ini, lalu kita nikmati segelas kopi ini.
Si murid lalu mengerjakan perintah gurunya.
*Guru :* Bagaimana rasanya muridku?
*Murid :* rasanya nikmat guru...
*Guru :* Begitu pula jika engkau memiliki kelebihan harta, akan terasa nikmat bila engkau mau membaginya denga yang fakir.
*Murid :* Terima kasih atas petuah guru.
*Selamat menikmati minum kopi,....*

Sabtu, 25 Februari 2017

DIALOG GUS DUR DAN SANTRI

Santri : "Ini semua gara-gara Nabi Adam, ya Gus!"
Gus Dur : "Loh, kok tiba-tiba menyalahkan Nabi Adam, kenapa Kang."
Santri : "Lah iya, Gus. Gara-gara Nabi Adam dulu makan buah terlarang, kita sekarang merana. Kalau Nabi Adam dulu enggak tergoda Iblis kan kita anak cucunya ini tetap di surga. Enggak kayak sekarang, sudah tinggal di bumi, eh ditakdirkan hidup di Negara terkorup, sudah begitu jadi orang miskin pula. Emang seenak apa sih rasanya buah itu, Gus?"
Gus Dur : "Ya tidak tahulah, saya kan juga belum pernah nyicip. Tapi ini sih bukan soal rasa. Ini soal khasiatnya."
Santri : "Kayak obat kuat aja pake khasiat segala. Emang Iblis bilang khasiatnya apa sih, Gus? Kok Nabi Adam bisa sampai tergoda?"
Gus Dur : "Iblis bilang, kalau makan buah itu katanya bisa menjadikan Nabi Adam abadi."
Santri : "Anti-aging gitu, Gus?"
Gus Dur : "Iya. Pokoknya kekal."
Santri : "Terus Nabi Adam percaya, Gus? Sayang, iblis kok dipercaya."
Gus Dur : "Lho, Iblis itu kan seniornya Nabi Adam."
Santri : "Maksudnya senior apa, Gus?"
Gusdur : "Iblis kan lebih dulu tinggal di surga dari pada Nabi Adam dan Siti Hawa."
Santri : "Iblis tinggal di surga? Masak sih, Gus?"
Gus Dur : "Iblis itu dulunya juga penghuni surga, terus di usir, lantas untuk menggoda Nabi Adam, iblis menyelundup naik ke surga lagi dengan berserupa ular dan mengelabui merak sang burung surga, jadi iblis bisa membisik dan menggoda Nabi Adam."
Santri : "Oh iya, ya. Tapi, walau pun Iblis yang bisikin, tetap saja Nabi Adam yang salah. Gara–garanya, aku jadi miskin kayak gini."
Gus Dur : "Kamu salah lagi, Kang. Manusia itu tidak diciptakan untuk menjadi penduduk surga. Baca surat Al-Baqarah : 30. Sejak awal sebelum Nabi Adam lahir… eh, sebelum Nabi Adam diciptakan, Tuhan sudah berfirman ke para malaikat kalo Dia mau menciptakan manusia yang menjadi khalifah (wakil Tuhan) di bumi."
Santri : "Lah, tapi kan Nabi Adam dan Siti Hawa tinggal di surga?"
Gus Dur : "Iya, sempat, tapi itu cuma transit. Makan buah terlarang atau tidak, cepat atau lambat, Nabi Adam pasti juga akan diturunkan ke bumi untuk menjalankan tugas dari-Nya, yaitu memakmurkan bumi. Di surga itu masa persiapan, penggemblengan. Di sana Tuhan mengajari Nabi Adam bahasa, kasih tahu semua nama benda. (lihat Al- Baqarah : 31).
Santri : "Jadi di surga itu cuma sekolah gitu, Gus?"
Gus Dur : "Kurang lebihnya seperti itu. Waktu di surga, Nabi Adam justru belum jadi khalifah. Jadi khalifah itu baru setelah beliau turun ke bumi."
Santri : "Aneh."
Gus Dur : "Kok aneh? Apanya yang aneh?"
Santri : "Ya aneh, menyandang tugas wakil Tuhan kok setelah Nabi Adam gagal, setelah tidak lulus ujian, termakan godaan Iblis? Pendosa kok jadi wakil Tuhan."
Gus Dur : "Lho, justru itu intinya. Kemuliaan manusia itu tidak diukur dari apakah dia bersih dari kesalahan atau tidak. Yang penting itu bukan melakukan kesalahan atau tidak melakukannya. Tapi bagaimana bereaksi terhadap kesalahan yang kita lakukan. Manusia itu pasti pernah keliru dan salah, Tuhan tahu itu. Tapi meski demikian nyatanya Allah memilih Nabi Adam, bukan malaikat."
Santri : "Jadi, tidak apa-apa kita bikin kesalahan, gitu ya, Gus?"
Gus Dur : "Ya tidak seperti itu juga. Kita tidak bisa minta orang untuk tidak melakukan kesalahan. Kita cuma bisa minta mereka untuk berusaha tidak melakukan kesalahan. Namanya usaha, kadang berhasil, kadang enggak."
Santri : "Lalu Nabi Adam berhasil atau tidak, Gus?"
Gus Dur : "Dua-duanya."
Santri : "Kok dua-duanya?"
Gus Dur : "Nabi Adam dan Siti Hawa melanggar aturan, itu artinya gagal. Tapi mereka berdua kemudian menyesal dan minta ampun. Penyesalan dan mau mengakui kesalahan, serta menerima konsekuensinya (dilempar dari surga), adalah keberhasilan."
Santri : "Ya kalo cuma gitu semua orang bisa. Sesal kemudian tidak berguna, Gus."
Gus Dur : "Siapa bilang? Tentu saja berguna dong. Karena menyesal, Nabi Adam dan Siti Hawa dapat pertobatan dari Tuhan dan dijadikan khalifah (lihat Al-Baqarah: 37). Bandingkan dengan Iblis, meski sama-sama diusir dari surga, tapi karena tidak tobat, dia terkutuk sampe hari kiamat."
Santri : "Ooh…"
Gus Dur : "Jadi intinya begitulah. Melakukan kesalahan itu manusiawi. Yang tidak manusiawi, ya yang iblisi itu kalau sudah salah tapi tidak mau mengakui kesalahannya justru malah merasa bener sendiri, sehingga menjadi sombong."
Santri : "Jadi kesalahan terbesar Iblis itu apa, Gus? Tidak mengakui Tuhan?"
Gus Dur : "Iblis bukan atheis, dia justru monotheis. Percaya Tuhan yang satu."
Santri : "Masa sih, Gus?"
Gus Dur : "Lho, kan dia pernah ketemu Tuhan, pernah dialog segala kok."
Santri : "Terus, kesalahan terbesar dia apa?"
Gus Dur : "Sombong, menyepelekan orang lain dan memonopoli kebenaran."
Santri : "Wah, persis cucunya Nabi Adam juga tuh."
Gus Dur : "Siapa? Ente?"
Santri : "Bukan. Cucu Nabi Adam yang lain, Gus. Mereka mengaku yang paling bener, paling sunnah, paling ahli surga. Kalo ada orang lain berbeda pendapat akan mereka serang. Mereka tuduh kafir, ahli bid'ah, ahli neraka. Orang lain disepelekan. Mereka mau orang lain menghormati mereka, tapi mereka tidak mau menghormati orang lain. Kalau sudah marah nih, Gus. Orang-orang ditonjokin, barang-barang orang lain dirusak, mencuri kitab kitab para ulama. Setelah itu mereka bilang kalau mereka pejuang kebenaran. Bahkan ada yang sampe ngebom segala loh."
Gus Dur : "Wah, persis Iblis tuh."
Santri : "Tapi mereka siap mati, Gus. Karena kalo mereka mati nanti masuk surga katanya."
Gus Dur : "Siap mati, tapi tidak siap hidup."
Santri : "Bedanya apa, Gus?"
Gus Dur : "Orang yang tidak siap hidup itu berarti tidak siap menjalankan agama."
Santri : "Lho, kok begitu?"
Gus Dur : "Nabi Adam dikasih agama oleh Tuhan kan waktu diturunkan ke bumi (lihat Al- Baqarah: 37). Bukan waktu di surga."
Santri : "Jadi, artinya, agama itu untuk bekal hidup, bukan bekal mati?"
Gus Dur : "Pinter kamu, Kang!"
Santri : "Santrinya siapa dulu dong? Gus Dur."
Allahumma Sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa ala alihi washobihi wasalim

Jumat, 24 Februari 2017

WANITA NAKAL YANG MENGGODA USTADZ
(Kisah nyata)

Didalam sebuah mobil bersama Ustadz KH. Ali Yahya Lasem, beliau bercerita kepada saya.Pada suatu hari, ketika beliau mau berceramah (Ngisi pengajian) di Jepara, tiba2 dalam perjalanan (pas berhenti di lampu merah) mobil beliau dihadang seorang cewek cantik dan sexy.
       Maklumlah waktu itu beliau  duduk didepan disamping sopir, melepaskan kopyah dan serbannya. Dan karena Ustadz KH. Ali Yahya Lasem itu seperti seorang bule (mirip orang Australia),  mungkin cewek jalanan tersebut mengira bahwa beliau adalah seorang turis manca negara yg banyak duwit, he he....
Cwk : "Malam om.."(wiih.. yai dipanggil om)
Kyai : "Malam.."
Cwk : "Ikutan dong om.. boleh ya.."
Kyai : "Oo boleh boleh.. silahkan masuk.."
(Cewek bergegas masuk mobil..)
Cwk : "Om mau kemana..? butuh aku nggak..? aku temenin ampei pagi ya om..?" 
(cewek merayu yai.. wk kk kk)
Kyai : "Oo ini lho mau ngaji di Jepara..
Nggak apa2 silahkan ikut saja"
(sambil pake lagi kopyah & sorbannya)
Cwk : "Oo, jadi bapak ini kyai to?" (tadi dipanggil om, skrg panggil yai, he..he..) 
"maaf yai saya bener2 ngggak tau, skali lg maaf.."
(dgn ekspresi tegang & ketakutan)
Kyai : "Oo, nggak apa2.. santai saja mbak..
Sekali-kali ikut pengajian bagus itu.."
Cwk : "Nggak usah Yai, saya turun disini saja"
Kyai : "Nggak bisa, pokoknya hrs ikut. Tadi
kan sampeyan bilang mau ikut, jadi ya harus ikut.."
Cwk : "Tapi kan saya nggak pake jilbab yai.."
Kyai : "Gampang.. nanti tak pinjamkan jama'ah"
(Untung si cewek pake rok sopan)
Cwk : "Tapi saya malu yai.."
Kyai : "Loh, sampeyan jadi pelacur nggak malu...kok pengajian malah malu, piye to..?
Cwk : "Gimana ni yai.." (semakin salah tingkah)
"Saya takut yai.."
(tadi malu skrg takut ....wk kk kk..)
Kyai : "Sudahlah... santai saja.."
Setelah sampai di tempat pengajian, yai langsung pinjam jilbab sama ibu² jama'ah ..
Kyai : "Maaf bu.. bisa pinjam jilbab..? ini lho bu Nyai lupa bawa jilbab"
(ha ha ha, masak bu nyai lupa jilbab)
Ibu² : (Sambil dikit agak bingung ibu² jawab)
"Oo bisa Yai.. bentar saya ambilkan.."
Setelah pake jilbab, bu Nyai cewek langsung turun dari mobil, he he..  Dan begitu turun dari mobil, masya Allah... bu nyai cewek langsung di serbu sama ibu² untuk bergantian cium tangan bu nyai cewek.. (ngalap berkah kali yee... he he..).
Mendapat penghormatan seperti itu seketika wajah bu nyai cewek langsung pucat, lisannya kelu diam sejuta bahasa dan tubuhnya pun serasa kiyu.. Ia begitu merasa terhormat dipersilahkan masuk lalu dijamu dan dilayani dgn sebaik baiknya selayaknya Bu Nyai sungguhan..
Setelah pengajian selesai, jamuan daharan dihidangkan (tempat hanya terpisah kiri dan kanan dgn tempat kyai, jadi masih tetep terlihat).. 
Dan sebelum acara makan² dimulai (di tempat jamuan bu nyai cewek) para ibu – ibu jama'ah memohon berkah do'a dari bu nyai cewek..
Allahu Akbar..!! Bagaikan disambar petir saat ia dimintai berkah doa.. Untung masih hafal ROBBANA ATINA.. he he..
Seperti saat baru datang, bu nyai cewek kembali di kerumuni ibu² untuk bergantian cium tangan ketika berpamitan hendak pulang, sambil diantar bareng² ke mobil... (welehhh.. cik mulyone dadi bu nyai dadakan, he he he..)
Di dalam mobil (pulang) bu nyai cewek menangis sejadi jadinya, kayak orang yg baru terkena musibah besar.. 
Setelah agak reda nangisnya, Kyai mulai memberi nasehat..
"Apakah sampeyan tidak melihat dan berfikir, tentang bagaimana cara orang2 tadi memperlakukanmu, menghormatimu, mengerumunimu, mengantarkanmu dan mereka juga rela antri hanya untuk dapat menciumi tanganmu satu demi satu, bahkan meminta berkah doa darimu.. Padahal sebenarnya kamu itu siapa..??? Orang yg tidak lebih mahal dari harga sayuran kangkung, bayam, terong dan lain sebagainya.." (bu nyai cewek kembali menangis, tetapi yai tetep melanjutkan nasehatnya).
"Ketika sampeyan menjual sayuran kangkung, bayam dan terong, sampeyan masih memiliki harga diri tetapi ketika sampeyan menjual diri, sampeyan sudah tidak lagi memiliki harga dihadapan Allah Swt. Hari ini sampeyan mendapatkan pelajaran hidup & nasehat terbesar dalam hidup sampeyan, maka segeralah bertaubat dan memohon ampun kepada Allah Swt. Jangan sampai nyawa merenggut sebelum sampeyan bertaubat.."
Setelah mendengar nasehat yai, bu nyai cewek akhirnya berbicara walaupun masih sambil terisak..
"Terimakasih yai atas nasehatnya.. Dan berkah dari kejadian ini, mulai saat ini saya bertaubat dan akan berhenti dari pekerjaan laknat ini.. sekali lagi terima kasih yai.."
Alhamdulillah...Berkah tindakan bijaksana seorang kyai, bisa menyentuh hati seorang pelacur hingga bertaubat. Padahal 4 jam yang lalu, dia masih bergelimang dengan dosa.
Subhanalloh.....
Allah Swt Maha Pemberi hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya dengan cara yang sangat tidak diduga Bahkan bisyarah (amplopnya) juga di berikan kepada wanita tersebut. Syaih  ThoriqohAlfisbuqi Alkufi

Rabu, 22 Februari 2017

TERLENA
Al Marhum Prof Hamka

TERLENA
Waktu berlalu begitu pantas menipu kita yang terlena
Belum sempat berzikir di waktu pagi, hari sudah menjelang siang, Belum sempat bersedekah pagi, matahari sudah meninggi.
Niat pukul 9.00 pagi hendak solat Dhuha, tiba-tiba azan Zuhur sudah terdengar.
Teringin setiap pagi membaca 1 juzuk Al-Quran, menambah hafalan satu hari satu ayat, itu pun tidak dilakukan.
Rancangan untuk tidak akan melewatkan malam kecuali dengan tahajjud dan witir, walau pun hanya 3 rakaat, semua tinggal angan-angan.
Beginikah berterusannya nasib hidup menghabiskan umur? Berseronok dengan usia?
Lalu tiba-tiba menjelmalah usia di angka 30, sebentar kemudian 40, tidak lama terasa menjadi 50 dan kemudian orang mula memanggil kita dengan panggilan "Tok Wan, Atok...Nek" menandakan kita sudah tua._
Lalu sambil menunggu Sakaratul Maut tiba, diperlihatkan catatan amal yang kita pernah buat...
Astaghfirullah, ternyata tidak seberapa sedekah dan infak cuma sekadarnya, mengajarkan ilmu tidak pernah ada, silaturrahim tidak pernah buat.
Justeru, apakah roh ini tidak akan melolong, meraung, menjerit menahan kesakitan di saat berpisah daripada tubuh ketika Sakaratul Maut?
Tambahkan usiaku ya Allah, aku memerlukan waktu untuk beramal sebelum Kau akhiri ajalku.
Belum cukupkah kita menyia-nyiakan waktu selama 30, 40, 50 atau 60 tahun?
Perlu berapa tahun lagikah untuk mengulang pagi, siang, petang dan malam, perlu berapa minggu, bulan, dan tahun lagi agar kita BERSEDIA untuk mati?
Kita tidak pernah merasa kehilangan waktu dan kesempatan untuk menghasilkan pahala, maka 1000 tahun pun tidak akan pernah cukup bagi orang-orang yang terlena.

Pak Hamka

Jumat, 17 Februari 2017

PERJALANAN UMUR

Ketika umur kita dibawah 10 tahun, kita merasa bahwa bermain merupakan suatu yang sangat penting. Sebab itu, Kita suka bermain. Pagi, sore, siang, malam, bermain terus.
Ketika umur kita belasan tahun, kita merasakan kebebasan itu lebih penting.Sebab itu, kita ingin menyuarakan pendapat sendiri. Ingin suara didengarkan. 
Kita banyak memberontak dan sedikit keras kepala. 
Kita mulai bandel dan tidak suka dengar nasihat.
Beranjak ke umur 20-an, kita merasakan pendidikan dan kerja begitu penting.Sebab itu, kita belajar sungguh-sungguh untuk memperoleh kerja yang sesuai. Kadang-kadang kita menyesal, kenapa dulu tidak belajar sungguh-sungguh, biar dapat pekerjaan yang baik seperti kawan-kawan yang lain. 
Alangkah ruginya kita telah berleha-leha sebelum ini.
Meningkat ke umur 30-an, kita semakin sadar bahwa keuangan itu sangat penting.Sebab itu, *kasih sayang.*masa inilah kita membina hidup. 
Membina keluarga.Ingin membeli kenderaan,  rumah, tanah, aset, melancong dan sebagainya.
Namun akhirnya, kita pun memasuki fase 40-an. Perkara yang paling penting dalam hidup ialah *kesehatan.*Kekayaan dan lain-lain tidak berarti dengan kesehatan yang tidak memuaskan. Pada masa ini darah tinggi, diabetes, asam urat, kolesterol, jantung koroner  dan lain-lain sedang melamar kita. 
Masa inilah kita bisa menyesal karena sudah terlalu sering makan yang enak-enak dan sibuk kerja sehingga lupa untuk bersenam dan menjaga kesehatan.
         Memasuki era 50-an, tatkala kita sudah memiliki semua impian, akhirnya kita sadar bahwa perkara yang lebih penting dalam hidup ialah pendamping kita.
Kita sedikit kesunyian tatkala anak-anak sudah berumah tangga dan tinggal di tempat lain. Anak-anak yang sibuk dengan kerjanya masing-masing menjadikan kita rindu saat-saat indah bersama mereka dahulu. 
Rumah besar, mobil besar seakan-akan tidak lagi berarti.
*Kehidupan terus berjalan.*
          Tatkala memasuki usia 60-an, kitapun semakin sadar bahwa hanya amal ibadahlah bekal yang akan dibawa ke alam sana. 
Segala kemewahan dan kebendaan tidak lagi bermakna. 
Kubur bakal menjemput kapan saja. 
Mujurlah kita sempat sadar dan Allah masih membuka pintu taubat yang kita mohonkan. 
Masih tersisa waktu untuk menambah bekal.
Rosulullah SAW bersabda:
Cari kesempatan yang lima,  sebelum datang lima lainnya.
1. Masa mudamu sebelum datang masa tua,
2. Masa sehatmu sebelum datang masa sakit,
3. Masa kayamu sebelum datang masa miskin,
4. Masa luangmu sebelum datang masa sibuk,
5. Masa hidupmu sebelum datang kematian.” 
(HR. Al Hakim)

ANALISA DZIKIR DARI SUDUT
PANDANG ILMU KEDOKTERAN

DOKTER INI TERKEJUT !!! TERNYATA DZIKIR MERUPAKAN OBAT YANG PALING MUJARAB, SUBHANALLAH
Dr. dr. Arman Yurisaldi Saleh, M.Kes, Sp.S dari RS Satyanegara Sunter - Jkt (Alumni SMAN 3 Malang & S1-FK UB), menyatakan bahwa dzikir itu menyehat kan. Ia menunjukkan lewat riset pd pasiennya di mana pasien yg berdzikir pulih lebih cepat di banding dg yg tak berzikir.
Pasien yg mengalami persoalan Alzheimer & Stroke, akan lebih baik keadaannya stlh membiasakan dzikir dg melafadzkan kalimat tauhid"Laa iIlaaha illallah " serta kalimat istighfar "Astaghfirullah".
Menurut Dr. dr. Arman, dilihat dari pengetahuan kedokteran kontemporer, pengucapan "Laa iIlaaha illallah"serta"Astaghfirullah" bisa menyingkirkan nyeri & dapat menumbuhkan ketenangan & kestabilan saraf untuk pasien. Lantaran dalam ke 2 bacaan dzikir itu ada huruf JAHR yang bisa mengeluarkan CO2 dari otak.
Dalam kalimat"Laa Illaaha Illallah"ada huruf Jahr yg diulang tujuh kali, yakni huruf "Lam", serta "Astaghfirullah" ada huruf "Ghayn",  " Ra", serta dua buah "Lam", hingga ada 4 huruf Jahr yg mesti dilafazkan keras sehingga kalimat dzikir tsb mengeluarkan CO2 semakin banyak waktu udara dihembuskan keluar mulut. CO2 yg dikeluarkan oleh badan tak mengubah pergantian diameter pembuluh darah dlm otak. Sebab, bila system pengeluaran CO2 kacau, jadi CO2 yang ke luar juga kacau hingga mengakibatkan pembuluh darah di otak bakal melebar begitu terlalu berlebih saat kandungan CO2 didalam otak mengalami penurunan.
Dilihat dari tinjauan pengetahuan syaraf, ada hubungan yang erat pada pelafadzan huruf (Makharij Al-huruf) pd bacaan dzikir dengan aliran darah pernafasan keluar yang mengandung zat CO2 (karbondioksida) & system yang rumit didalam otak pada keadaan fisik atau psikis spesial.
Biasakan & perbanyak dzikir dgn mengucapkan kalimat tauhid Laa iIlaaha illallah & kalimat Astaghfirullah.

Zikir baik Preventif  & Curatives Stroke.

Selasa, 14 Februari 2017

KEUTAMAAN SHOLAT DHUHA


1. Orang yang shalat Dhuha akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah. “Barangsiapa yang selalu mengerjakan shalat Dhuha niscaya akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan” (HR. Turmudzi)

2. Barangsiapa yang menunaikan shalat Dhuha ia tergolong sebagai orang yang bertaubat kepada Allah. “Tidaklah seseorang selalu mengerjakan shalat Dhuha kecuali ia telah tergolong sebagai orang yang bertaubat” (HR. Hakim).

3. Orang yang menunaikan shalat Dhuha akan dicatat sebagai ahli ibadah dan taat kepada Allah. “Barangsiapa yang shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, maka dia ditulis sebagai orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya enam rakaat, maka dia diselamatkan di hari itu. Barangsiapa mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah tulis dia sebagai orang yang taat. Dan barangsiapa yang mengerjakannya dua belas rakaat, maka Allah akan membangun sebuah rumah di surga untuknya” (HR. At-Thabrani).

4. Orang yang istiqamah melaksanakan shalat Dhuha kelak akan masuk surga lewat pintu khusus, pintu Dhuha yang disediakan oleh Allah. “Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pintu bernama pintu Dhuha. Apabila Kiamat telah tiba maka akan ada suara yang berseru, ‘Di manakah orang-orang yang semasa hidup di dunia selalu mengerjakan shalat Dhuha? Ini adalah pintu buat kalian. Masuklah dengan rahmat Allah Subhanahu Wata’ala” (HR. At-Thabrani).

5. Allah mencukupkan rezekinya. “Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari empat rakaat dalam mengawali harimu, niscaya Aku (Allah) akan menyukupimu di akhir harimu” (HR. Abu Darda`).

6. Orang yang mengerjakan shalat Dhuha ia telah mengeluarkan sedekah. “Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab tiap kali bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada yang ma’ruf adalah sedekah, mencegah yang mungkar adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu, maka cukuplah mengerjakan dua rakaat shalat Dhuha" (HR. Muslim).

Senin, 13 Februari 2017

" GUNDUL-GUNDUL PACUL "

        Tembang Jawa ini konon diciptakan pada tahun 1400-an oleh Sunan Kalijaga, ternyata mempunyai arti filosofis yang dalam..
GUNDUL = kehormatan tanpa mahkota..
PACUL = cangkul, yaitu alat petani yang terbuat dari lempeng besi segi empat..
Jadi pacul adalah lambang dari kawula rendah, kebanyakan petani..
Gundul Pacul, artinya bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota, tetapi dia adalah pemimpin yang mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya..
Orang Jawa mengatakan pacul adalah "papat kang ucul."
Kemuliaan seseorang tergantung dari 4 (empat) hal, yaitu bagaimana menggunakan :
1. mata.
2. hidung.
3. telinga.
4. mulut.
1. Mata untuk melihat kesulitan rakyat/masyarakat/orang banyak..
2. Telinga untuk mendengar nasehat..
3. Hidung untuk mencium aroma kebaikan..
4. Mulut untuk berkata adil..
Jika 4 (empat) hal itu lepas, maka lepaslah kehormatannya..
Gembelengan, artinya : besar kepala, sombong dan bermain-main dalam menggunakan kehormatannya..
GUNDUL GUNDUL PACUL-CUL.
Jika orang yang kepalanya sudah kehilangan 4 (empat) indera itu, mengakibatkan:
a. GEMBELENGAN (Congkak/sombong)..
b. NYUNGGI-NYUNGGI WAKUL KUL.
(Menjunjung amanah rakyat/orang banyak) dengan.. GEMBELENGAN (sombong hati)..
c. WAKUL NGGLIMPANG.
(Amanah/kekuasaan jatuh tak bisa dipertahankan)..
d. SEGANE DADI SAK LATAR.
(Berantakan sia-sia, tak bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat)..

JANGAN SAMPAI RIBUT

Kalau ribut dengan pelanggan,
Walaupun kita menang,
Pelanggan tetap akan lari.
Kalau ribut dengan rekan sekerja,
Walaupun kita menang,
Tiada lagi semangat bekerja dalam tim.
Kalau kita ribut dengan boss,
Walaupun kita menang,
Tiada lagi masa depan di tempat itu.
Kalau kita ribut dengan keluarga,
Walaupun kita menang,
Hubungan kekeluargaan akan renggang.
Kalau kita ribut dengan guru,
Walaupun kita menang,
Keberkahan menuntut ilmu dan kemesraan itu akan hilang.
Kalau ribut dengan kawan,
Walaupun kita menang,
Yang pasti kita akan kekurangan kawan.
Kalau ribut dengan pasangan,
Walaupun kita menang,
Perasaan sayang pasti akan berkurang.
Kalau kita ribut dengan siapapun,
Walaupun kita menang,
Kita tetap kalah...
Yang menang.. cuma ego diri sendiri
Dan yang susah..mengalahkan ego diri sendiri..  
                                                  
Renungan bersama....

#ChangeYourLife
#Keep_Positive

*PRATONDHO*

   Yèn sliramu tuwo terus *ompong*.
Iku pertandhanè sedhèlo manèh bakalè *ngerong*.
Mulanè urip ojo dadi wong *sombong*.
Mengko kabèh amalè iso *kobong*.
  Yèn sliramu tuwo tambah *kisut*.
Iku pertandhanè sedhèlo manèh mlebu luwèng *ciut*.
Mulanè urip ojo *lacut*.
Anggonè maksiat ojo *kebacut*.
Lan ojo *dilanjut*.
   Yèn sliramu tuwo terus rambutè *putih*.
Kuwi mertandhanè yèn sedèlo manèh bakalè *mulih*.
Mulanè yèn urip sing ikhlas ojo tansah *pamrih*.
Ngèlingono nyowo iki amung *nyilih*.
   Yèn sliramu tuwo terus mripatè *rabun*.
Iku mertandhani nyowo wis cedhak *ubun-ubun*.
   Yèn sliramu tuwo terus *wungkuk*.
Kuwi mertandhanè yèn urip kari *sèsuk*.
Karo peraturan Agama kudu *tundhuk*.
  Yèn sliramu tuwo terus wetengè *gendut*.
Dudu kok mergo isinè *welut*.
Ayo podho nyuwun pangapuro sedoyo laku sing *luput*.
Bèn ikhlas yèn sak wayah-wayah nyowo iki *dipundhut*.
  Yèn sliramu tuwo untunè akèh sing *ucul*.
Kuwi mertandhani nyawa sedhèlo manèh bakal *mumbul*.
Mulanè njaluk pangapuro sakdurungè *dipikul*.
Ora iso ngibadah yèn awak wis dipendhem nganggo *pacul*.
*Aamiin.....*

Minggu, 12 Februari 2017

SAAT KEGELAPAN MENGHAMPIRI

Langit berawan gelap 
Petir menyambar keras 
Angin kencang bertiup cepat 
Menambah getir suasana negriku
Anak anak berlari tak tahu arah 
Hendak kemana kita bernaung 
Semua bingung mencari pegangan
Nakhoda makin gelagapan
Yang benar dianggap pendusta
Yang pendusta dianggap benar 
Penghiyanat dianggap pahlawan
Pahlawan dianggap penghiyanat
Aahh makinn,, gelap cuaca ini
Fitnah semakin merajalela
Kedoliman dianggap biasa
Hoak konsumsi keseharian 
Berita ilahy tak jadi sandaran
Uang menjadi rujukan 
Jabatan menjadi tujuan
Kekuasaan fatwa hukum sejati
Fakta dan data hilang tak berrti
Ya robb kepadaMu kami mengiba
Atas semua yang menimpa
Cemas takut yang melanda 
Hanya engkau solusi utama
Yaa Robb, 
Dikala agamamu dinista 
Kami bangkit untuk membela
Dengan segala upaya
Tapi kami malah dicerca 
Ampuni kami yaa Robb

Yaa Robb 
Dikala kalamMu dihina
Kami bangkit berhimpun
Melangkah bersama shaf dibangun
Tapi kami dianggap penyamun
Ampuni kami yaa Robb
Tapi kami yakin awan gelap segera sirna
Cahaya terang yang dijanjikan
Sebentar lagi datang 
Angin kemenangan bertiup kencang 
Menerjang menyapu tirai penghalang
Allohu akbar 
Allahu akbar 
Allahu akbar

Sabtu, 11 Februari 2017

GUBERNUR
Dari twitter @salimafillah, 2013

1) Ada zaman ketika Al Hajjaj ibn Yusuf yang ‘alim lagi faqih berkuasa & menindas di ‘Iraq hingga Hijjaz. Tapi nurani tak susah bersikap.
2) Al Hajjaj adalah “orang kuat”. Jabatannya Gubernur; tapi para Penguasa Bani ‘Umayyah tak berani mengambil tindakan apapun terhadapnya.
3) Ditulis Ibn Al Atsir dalam Al Kamil; jumlah yang dibunuhnya mencapai 120.000 orang; belum termasuk 80.000 yang mati di pemenjaraannya.
4) Semua karena pemaksaannya agar masyarakat tunduk pada kuasa Daulah ‘Umayyah; tak boleh ada tanya, masukan, nasehat, kritik, & oposisi.
5) Korban keganasannya yang paling masyhur: ‘Abdullah ibn Az Zubair Radhiyallahu ‘Anhuma; dalam kisah dimanjaniqnya Ka’bah hingga lantak.
6) Kali ini mohon izin bercerita tentang Sa’id ibn Jubair; si ‘alim murid kesayangan Ibn ‘Abbas yang menjadi penutup kejahatan Al Hajjaj.
7) Setelah beliau ditangkap, Al Hajjaj bertanya; “Siapa namamu?” Beliau menjawab; “Sa’id ibn Jubair (orang bahagia; putra orang jaya).”
8) “Tidak”, sergah Al Hajjaj, “Namamu Saqi ibn Kusair (orang celaka anak orang hancur)!” “Ibuku lebih tahu siapa namaku!”, timpal Sa’id.
9) Kemudian Al Hajjaj bertanya tentang Rasulullah & Khulafaur Rasyidin. Dia berharap Sa’id menjelekkan ‘Ali, tapi beliau muliakan semua.
10) Ditanya tentang siapa Khalifah Bani ‘Umayyah yang terbaik; jawabnya; “Yang paling diridhai Rabbnya!” “Siapa itu?”, kejar Al Hajjaj.
11) “Ilmu tentang itu di sisi Allah”; jawab Sa’id mengutip Quran. “Kalau tentang aku?”, tanya Al Hajjaj. “Kau lebih tahu tentang dirimu.”
12) “Aku ingin tahu pendapatmu!”, desak Al Hajjaj. “Itu akan menyedihkanmu & mengusir kegembiraanmu”, tukas Sa’id. “Katakan!”, geramnya.
13) “Kau telah menyelisihi Kitabullah. Kau lakukan hal yang kauharap berwibawa karenanya; tapi ia menghinakan & menjatuhkanmu ke neraka!”
14) “Demi Allah aku akan membunuhmu!”, kata Al Hajjaj. “Dengan itu kauhancurkan duniaku & kuhancurkan akhiratmu”, sahut Sa’id tersenyum.
15) “Dengan cara apa kau mau dibunuh?”, sergah Al Hajjaj. “Pilihlah untukmu; dengan cara yang sama kelak Allah membalasmu!”, jawab Sa’id.
16) “Apa kau mau kuampuni?”, tanya Al Hajjaj. “Sesungguhnya ampunan hanya dari Allah; kau tak punya & tak berhak atasnya!”, jawab Sa’id.
17) “Prajurit! Siapkan pedang & alas!”, perintah Al Hajjaj. Maka Sa’id mensenyumkan tawa. “Apa yang membuatmu tertawa?”, tanya Al Hajjaj.
18) “Aku takjub atas kelancanganmu kepada Allah & santun-lembutnya Allah padamu”, kata Sa’id. “Prajurit, penggal dia!”, teriak Al Hajjaj.
19) Sa’id menghadap kiblat & membaca {QS6:79}: “Kuhadapkan wajahku pada Yang Mencipta langit & bumi..” “Palingkan dia!”, ujar Al Hajjaj.
20) Sa’id pun lalu membaca {QS2:115}: “Ke manapun kamu menghadap; di sanalah wajah Allah.” “Telungkupkan dia ke tanah!”, gusar Al Hajjaj.
21) Maka Sa’id kemudian membaca {QS20:55}: “Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu..”
22) “Sembelih dia”, kata Al Hajjaj. “Sungguh tak ada orang yang lebih kuat hafalan Qurannya dari dia!” Maka Sa’id berdoa terakhir kali..
23) “Ya Allah; jangan kuasakan dia atas seorangpun sesudah diriku!” Lalu beliau dibunuh. Lima belas hari kemudian, Al Hajjaj mulai demam.
24) Sakit itu mengantarnya pada kematian. Dia terlelap sesaat lalu bangun berulang kali dalam ketakutan; “Sa’id ibn Jubair mencekikku!”
25) Punggawanya mengadu pada Hasan Al Bashri, memohonnya mendoakan sang majikan. Al Hasan berkata, "Sudah kukatakan padanya, jangan menzhalimi para 'Ulama!"
26) Jelang sakaratul maut, doa-harapnya menakjubkan; “Ya Allah, orang-orang mengira Kau takkan mengampuniku. Sungguh buruk persangkaan mereka padaMu!”
27) Al Hajjaj mati bakda 40 hari; ‘Umar ibn ‘Abdil ‘Aziz & Hasan Al Bashri sujud syukur berulang kali. Kelak ‘Umar & beberapa ‘Alim lain bermimpi.
28) Bahwa Al Hajjaj dibunuh Allah sebanyak pembunuhan yang dia lakukan; kecuali atas Sa’id ibn Jubair; Allah membalasnya dengan 70 kali.
29) Benar; sungguh benar; “Hari keadilan bagi si zhalim; lebih berat daripada hari kezhaliman bagi mereka yang teraniaya.” Wallahu A’lam

                     BIODATA LENGKAP 25 NABI DAN RASUL

1. ADAM AS.
Nama: Adam As.
Usia: 930 tahun.
Periode sejarah: 5872-4942 SM.
Tempat turunnya di bumi: India, ada yang berpendapat di Jazirah Arab.
Jumlah keturunannya: 40 laki-laki dan perempuan.
Tempat wafat: India, ada yang berpendapat di Mekkah.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 25 kali.
2. IDRIS AS.
Nama: Idris/Akhnukh bin Yarid, nama Ibunya Asyut.
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy Qinan Mihlail Yarid Idris As.
Usia: 345 tahun di bumi.
Periode sejarah: 4533-4188 SM.
Tempat diutus: Irak Kuno (Babylon, Babilonia) dan Mesir (Memphis).
Tempat wafat: Allah mengangkatnya ke langit dan ke surga.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.
3. NUH AS.
Nama: Nuh/Yasykur/Abdul Ghaffar bin Lamak.
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy Qinan Mihlail Yarid Idris As. Matusyalih Lamak Nuh As.
Usia: 950 tahun.
Periode sejarah: 3993-3043 SM.
Tempat diutus (lokasi): Selatan Irak.
Jumlah keturunannya: 4 putra (Sam, Ham, Yafits dan Kan’an).
Tempat wafat: Mekkah.
Sebutan kaumnya: Kaum Nuh.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 43 kali.
4. HUD AS.
Nama: Hud bin Abdullah.
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy Qinan Mihlail Yarid Idris As. Matusyalih Lamak Nuh As. Sam Iram (Aram) ‘Aush (‘Uks) ‘Ad al-Khulud Rabah Abdullah Hud As.
Usia: 130 tahun.
Periode sejarah: 2450-2320 SM.
Tempat diutus: Al-Ahqaf (antara Yaman dan Oman).
Tempat wafat: Bagian Timur Hadhramaut Yaman.
Sebutan kaumnya: Kaum ‘Ad.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 7 kali.
5. SHALIH AS.
Nama: Shalih bin Ubaid.
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy Qinan Mihlail Yarid Idris As. Matusyalih Lamak Nuh As. Sam Iram (Aram) Amir Tsamud Hadzir Ubaid Masah Asif Ubaid Shalih As.
Usia: 70 tahun.
Periode sejarah: 2150-2080 SM.
Tempat diutus: Daerah al-Hijr (Mada’in Shalih, antara Madinah dan Syria).
Tempat wafat: Mekkah.
Sebutan kaumnya: Kaum Tsamud.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 10 kali.
6. IBRAHIM AS.
Nama: Ibrahim bin Tarakh.
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy Qinan Mihlail Yarid Idris As. Matusyalih Lamak Nuh As. Sam Arfakhsyad Syalih Abir Falij Ra’u Saruj Nahur Tarakh Ibrahim As.
Usia: 175 tahun.
Periode sejarah: 1997-1822 SM.
Tempat diutus: Ur, daerah selatan Babylon (Irak).
Jumlah keturunannya: 13 anak (termasuk Nabi Ismail As. dan Nabi Ishaq As.). Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron, Palestina/Israel).
Sebutan kaumnya: Bangsa Kaldan.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 69 kali.
7. LUTH AS.
Nama: Luth bin Haran.
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy Qinan Mihlail Yarid Idris As. Matusyalih Lamak Nuh As. Sam Arfakhsyad Syalih Abir Falij Ra’u Saruj Nahur Tarakh Haran Luth As.
Usia: 80 tahun.
Periode sejarah: 1950-1870 SM.
Tempat diutus: Sodom dan Amurah (Laut Mati atau Danau Luth).
Jumlah keturunannya: 2 putri (Ratsiya dan Za’rita).
Tempat wafat: Desa Shafrah di Syam (Syria).
Sebutan kaumnya: Kaum Luth.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 27 kali.
8. ISMAIL AS.
Nama: Ismail bin Ibrahim.
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy Qinan Mihlail Yarid Idris As. Matusyalih Lamak Nuh As. Sam Arfakhsyad Syalih Abir Falij Ra’u Saruj Nahur Tarakh Ibrahim As. Ismail As.
Usia: 137 tahun.
Periode sejarah: 1911-1774 SM.
Tempat diutus: Mekah.
Jumlah keturunannya: 12 anak.
Tempat wafat: Mekkah.
Sebutan kaumnya: Amaliq dan Kabilah Yaman.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 12 kali.
9. ISHAQ AS.
Nama: Ishaq bin Ibrahim.
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy Qinan Mihlail Yarid Idris As. Matusyalih Lamak Nuh As. Sam Arfakhsyad Syalih Abir Falij Ra’u Saruj Nahur Tarakh Ibrahim As. Ishaq As.
Usia: 180 tahun.
Periode sejarah: 1897-1717 SM.
Tempat diutus: Kota al-Khalil (Hebron) di daerah Kan’an (Kana’an).
Jumlah keturunannya: 2 anak (termasuk Nabi Ya’qub As./Israel).
Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron).
Sebutan kaumnya: Bangsa Kan’an.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 17 kali.
10. YA’QUB AS.
Nama: Ya’qub/Israel bin Ishaq.
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy Qinan Mihlail Yarid Idris As. Matusyalih Lamak Nuh As. Sam Arfakhsyad Syalih Abir Falij Ra’u Saruj Nahur Tarakh Ibrahim As. Ishaq As. Ya’qub As.
Usia: 147 tahun.
Periode sejarah: 1837-1690 SM.
Tempat diutus: Syam (Syria).
Jumlah keturunannya: 12 anak laki-laki (Rubin, Simeon, Lewi, Yahuda, Dan, Naftali, Gad, Asyir, Isakhar, Zebulaon, Yusuf dan Benyamin) dan 2 anak perempuan (Dina dan Yathirah).
Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron), Palestina.
Sebutan kaumnya: Bangsa Kan’an.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 18 kali.
11. YUSUF AS.
Nama: Yusuf bin Ya’qub.
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy Qinan Mihlail Yarid Idris As. Matusyalih Lamak Nuh As. Sam Arfakhsyad Syalih Abir Falij Ra’u Saruj Nahur Tarakh Ibrahim As. Ishaq As. Ya’qub As. Yusuf As.
Usia: 110 tahun.
Periode sejarah: 1745-1635 SM.
Tempat diutus: Mesir.
Jumlah keturunannya: 3 anak; 2 laki-laki dan 1 perempuan.
Tempat wafat: Nablus.
Sebutan kaumnya: Heksos dan Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 58 kali.
12. AYYUB AS.
Nama: Ayyub bin Amush.
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy Qinan Mihlail Yarid Idris As. Matusyalih Lamak Nuh As. Sam Arfakhsyad Syalih Abir Falij Ra’u Saruj Nahur Tarakh Ibrahim As. Ishaq As. al-‘Aish Rum Tawakh Amush Ayub As.
Usia: 120 tahun.
Periode sejarah: 1540-1420 SM.
Tempat diutus: Dataran Hauran.
Jumlah keturunannya: 26 anak.
Tempat wafat: Dataran Hauran.
Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Amori, di daerah Syria dan Yordania.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 4 kali.
13. SYU’AIB AS.
Nama: Syu’aib bin Mikail.
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy Qinan Mihlail Yarid Idris As. Matusyalih Lamak Nuh As. Sam Arfakhsyad Syalih Abir Falij Ra’u Saruj Nahur Tarakh Ibrahim As. Madyan Yasyjur Mikail Syu’aib As.
Usia: 110 tahun.
Periode sejarah: 1600-1490 SM.
Tempat diutus: Madyan (pesisir Laut Merah di tenggara Gunung Sinai).
Jumlah keturunannya: 2 anak perempuan.
Tempat wafat: Yordania.
Sebutan kaumnya: Madyan dan Ash-habul Aikah.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 11 kali.
14. MUSA AS.
Nama: Musa bin Imran, nama Ibunya Yukabad atau Yuhanaz Bilzal.
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy Qinan Mihlail Yarid Idris As. Matisyalih Lamak Nuh As. Sam Arfakhsyad Syalih Abir Falij Ra’u Saruj Nahur Tarakh Ibrahim As. Ishaq As. Ya’qub As. Lawi Azar Qahats Imran Musa As.
Usia: 120 tahun.
Periode sejarah: 1527-1407 SM.
Tempat diutus: Sinai di Mesir.
Jumlah keturunannya: 2 anak, Azir dan Jarsyun, dari istrinya bernama Shafura binti Syu’aib As.
Tempat wafat: Gunung Nebu (Bukit Nabu’) di Jordania (sekarang).
Sebutan kaumnya: Bani Israel dan Fir’aun (gelar raja Mesir).
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 136 kali.
15. HARUN AS.
Nama: Harun bin Imran, istrinya bernama Ayariha.
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy Qinan Mihlail Yarid Idris As. Matusyalih Lamak Nuh As. Sam Arfakhsyad Syalih Abir Falij Ra’u Saruj Nahur Tarakh Ibrahim As. Ishaq As. Ya’qub As. Lawi Azar Qahats Imran Harun As.
Usia: 123 tahun.
Periode sejarah: 1531-1408 SM.
Tempat diutus: Sinai di Mesir.
Tempat wafat: Gunung Nebu (Bukit Nabu’) di Jordania (sekarang).
Sebutan kaumnya: Bani Israel dan Fir’aun (gelar raja Mesir).
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 20 kali.
16. DZULKIFLI AS.
Nama: Dzulkifli/Bisyr/Basyar bin Ayyub.
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy Qinan Mihlail Yarid Idris As. Matusyalih Lamak Nuh As. Sam Arfakhsyad Syalih Abir Falij Ra’u Saruj Nahur Tarakh Ibrahim As. Ishaq As. al-‘Aish Rum Tawakh Amush Ayyub As. Dzulkifli As.
Usia: 75 tahun.
Periode sejarah: 1500-1425 SM.
Tempat diutus: Damaskus dan sekitarnya.
Tempat wafat: Damaskus.
Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Amori (Kaum Rom), Syria dan Yordania.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.
17. DAUD AS.
Nama: Daud bin Isya.
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy Qinan Mihlail Yarid Idris As. Matusyalih Lamak Nuh As. Sam Arfakhsyad Syalih Abir Falij Ra’u Saruj Nahur Tarakh Ibrahim As. Ishaq As. Yahudza Farish Hashrun Aram Aminadab Hasyun Salmun Bu’az Uwaibid Isya Daud As.
Usia: 100 tahun.
Periode sejarah: 1063-963 SM.
Tempat diutus: Palestina (dan Israel).
Jumlah keturunannya: 1 anak, Sulaiman As.
Tempat wafat: Baitul Maqdis (Yerusalem).
Sebutan kaumnya: Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 18 kali.
18. SULAIMAN AS.
Nama: Sulaiman bin Daud.
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy Qinan Mihlail Yarid Idris As. Matisyalih Lamak Nuh As. Sam Arfakhsyad Syalih Abir Falij Ra’u Saruj Nahur Tarakh Ibrahim As. Ishaq As. Yahudza Farish Hashrun Aram Aminadab Hasyun Salmun Bu’az Uwaibid Isya Daud As. Sulaiman As.
Usia: 66 tahun.
Periode sejarah: 989-923 SM.
Tempat diutus: Palestina (dan Israel).
Jumlah keturunannya: 1 anak, Rahab’an.
Tempat wafat: Baitul Maqdis (Yerusalem).
Sebutan kaumnya: Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 21 kali.
19. ILYAS AS.
Nama: Ilyas bin Yasin.
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy Qinan Mihlail Yarid Idris As. Matusyalih Lamak Nuh As. Sam Arfakhsyad Syalih Abir Falij Ra’u Saruj Nahur Tarakh Ibrahim As. Ishaq As. Ya’qub As. Lawi Azar Qahats Imran Harun As. Alzar Fanhash Yasin Ilyas As.
Usia: 60 tahun di bumi.
Periode sejarah: 910-850 SM.
Tempat diutus: Ba’labak (Lebanon).
Tempat wafat: Diangkat Allah ke langit.
Sebutan kaumnya: Bangsa Fenisia.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 4 kali.
20. ILYASA’ AS.
Nama: Ilyasa’ bin Akhthub.
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy Qinan Mihlail Yarid Idris As. Matusyalih Lamak Nuh As. Sam Arfakhsyad Syalih Abir Falij Ra’u Saruj Nahur Tarakh Ibrahim As. Ishaq As. Ya’qub As. Yusuf As. Ifrayim Syutlim Akhthub Ilyasa’ As.
Usia: 90 tahun.
Periode sejarah: 885-795 SM.
Tempat diutus: Jaubar, Damaskus.
Tempat wafat: Palestina.
Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.
21. YUNUS AS.
Nama: Yunus/Yunan/Dzan Nun bin Matta binti Abumatta, Matta adalah nama Ibunya. (Catatan: Tidak ada dari para nabi yang dinasabkan ke Ibunya kecuali Yunus dan Isa As.).
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy Qinan Mihlail Yarid Idris As. Matusyalih Lamak Nuh As. Sam Arfakhsyad Syalih Abir Falij Ra’u Saruj Nahur Tarakh Ibrahim As. Ishaq As. Ya’qub As. Yusuf As. Bunyamin Abumatta Matta Yunus As.
Usia: 70 tahun.
Periode sejarah: 820-750 SM.
Tempat diutus: Ninawa, Irak.
Tempat wafat: Ninawa, Irak.
Sebutan kaumnya: Bangsa Asyiria, di utara Irak.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 5 kali.
22. ZAKARIYA AS.
Nama: Zakariya bin Dan.
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy Qinan Mihlail Yarid Idris As. Matusyalih Lamak Nuh As. Sam Arfakhsyad Syalih Abir Falij Ra’u Saruj Nahur Tarakh Ibrahim As. Ishaq As. Yahudza Farish Hashrun Aram Aminadab Hasyun Salmun Bu’az Uwaibid Isya Daud As. Sulaiman As. Rahab’am Aynaman Yahfayath Syalum Nahur Bal’athah Barkhiya Shiddiqah Muslim Sulaiman Daud Hasyban Shaduq Muslim Dan Zakariya As.
Usia: 122 tahun.
Periode sejarah: 91 SM-31 M.
Tempat diutus: Palestina.
Jumlah keturunannya: 1 anak.
Tempat wafat: Halab (Aleppo).
Sebutan kaumnya: Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 12 kali.
23. YAHYA AS.
Nama: Yahya bin Zakariya.
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy Qinan Mihlail Yarid Idris As. Matusyalih Lamak Nuh As. Sam Arfakhsyad Syalih Abir Falij Ra’u Saruj Nahur Tarakh Ibrahim As. Ishaq As. Yahudza Farish Hashrun Aram Aminadab Hasyun Salmun Bu’az Uwaibid Isya Daud As. Sulaiman As. Rahab’am Aynaman Yahfayath Syalum Nahur Bal’athah Barkhiya Shiddiqah Muslim Sulaiman Daud Hasyban Shaduq Muslim Dan Zakariya As. Yahya As.
Usia: 32 tahun.
Periode sejarah: 1 SM-31 M.
Tempat diutus: Palestina.
Tempat wafat: Damaskus.
Sebutan kaumnya: Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 5 kali.
24. ISA AS.
Nama: Isa bin Maryam binti Imran. (Catatan: Tidak ada dari para nabi yang dinasabkan ke Ibunya kecuali Yunus dan Isa As.).
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy Qinan Mihlail Yarid Idris As. Matusyalih Lamak Nuh As. Sam Arfakhsyad Syalih Abir Falij Ra’u Saruj Nahur Tarakh Ibrahim As. Ishaq As. Yahudza Farish Hashrun Aram Aminadab Hasyun Salmun Bu’az Uwaibid Isya Daud As. Sulaiman As. Rahab’am Radim Yahusafat Barid Nausa Nawas Amsaya Izazaya Au’am Ahrif Hizkil Misyam Amur Sahim Imran Maryam Isa As.
Usia: 33 tahun di bumi.
Periode sejarah: 1 SM-32 M.
Tempat diutus: Palestina.
Tempat wafat: Diangkat oleh Allah ke langit.
Sebutan kaumnya: Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 21 kali, sebutan al-Masih sebanyak 11 kali, dan sebutan Ibnu (Putra) Maryam sebanyak 23 kali.
25. MUHAMMAD SAW.
Nama: Muhammad bin Abdullah.
Garis Keturunan Ayah: Adam As. Syits Anusy Qinan Mihlail Yarid Idris As. Matusyalih Lamak Nuh As. Sam Arfakhsyad Syalih Abir Falij Ra’u Saruj Nahur Tarakh Ibrahim As. Ismail As. Nabit Yasyjub Ya’rub Tairah Nahur Muqawwim Udad Adnan Ma’ad Nizar Mudhar Ilyas Mudrikah Khuzaimah Kinanah an-Nadhar Malik Quraisy (Fihr) Ghalib Lu’ay Ka’ab Murrah Kilab Qushay Zuhrah Abdu Manaf Hasyim Abdul Muthalib Abdullah Muhammad Saw.
Garis Keturunan Ibu: Adam As. Syits Anusy Qinan Mihlail Yarid Idris As. Matusyalih Lamak Nuh As. Sam Arfakhsyad Syalih Abir Falij Ra’u Saruj Nahur Tarakh Ibrahim As. Ismail As. Nabit Yasyjub Ya’rub Tairah Nahur Muqawwim Udad Adnan Ma’ad Nizar Mudhar Ilyas Mudrikah Khuzaimah Kinanah an-Nadhar Malik Quraisy (Fihr) Ghalib Lu’ay Ka’ab Murrah Kilab Qushay Zuhrah Abdu Manaf Wahab Aminah Muhammad Saw.
Usia: 62 tahun.
Periode sejarah: 570-632 M.
Tempat diutus: Mekkah.
Jumlah keturunannya: 7 anak; 3 laki-laki Qasim, Abdullah dan Ibrahim, dan 4 perempuan Zainab, Ruqayyah, Ummi Kultsum dan Fatimah az-Zahra.
Tempat wafat: Madinah.
Sebutan kaumnya: Bangsa Arab.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 25 kali.
(Disarikan dari: Qashash al-Anbiya' Ibn Katsir, Badai' az-Zuhur Imam as-Suyuthi dan selainnya).