GUBERNUR
Dari
twitter @salimafillah, 2013
1)
Ada zaman ketika Al Hajjaj ibn Yusuf yang ‘alim lagi faqih berkuasa & menindas
di ‘Iraq hingga Hijjaz. Tapi nurani tak susah bersikap.
2)
Al Hajjaj adalah “orang kuat”. Jabatannya Gubernur; tapi para Penguasa Bani
‘Umayyah tak berani mengambil tindakan apapun terhadapnya.
3)
Ditulis Ibn Al Atsir dalam Al Kamil; jumlah yang dibunuhnya mencapai 120.000
orang; belum termasuk 80.000 yang mati di pemenjaraannya.
4)
Semua karena pemaksaannya agar masyarakat tunduk pada kuasa Daulah ‘Umayyah;
tak boleh ada tanya, masukan, nasehat, kritik, & oposisi.
5)
Korban keganasannya yang paling masyhur: ‘Abdullah ibn Az Zubair Radhiyallahu
‘Anhuma; dalam kisah dimanjaniqnya Ka’bah hingga lantak.
6)
Kali ini mohon izin bercerita tentang Sa’id ibn Jubair; si ‘alim murid
kesayangan Ibn ‘Abbas yang menjadi penutup kejahatan Al Hajjaj.
7)
Setelah beliau ditangkap, Al Hajjaj bertanya; “Siapa namamu?” Beliau menjawab;
“Sa’id ibn Jubair (orang bahagia; putra orang jaya).”
8)
“Tidak”, sergah Al Hajjaj, “Namamu Saqi ibn Kusair (orang celaka anak orang
hancur)!” “Ibuku lebih tahu siapa namaku!”, timpal Sa’id.
9)
Kemudian Al Hajjaj bertanya tentang Rasulullah & Khulafaur Rasyidin. Dia
berharap Sa’id menjelekkan ‘Ali, tapi beliau muliakan semua.
10)
Ditanya tentang siapa Khalifah Bani ‘Umayyah yang terbaik; jawabnya; “Yang paling
diridhai Rabbnya!” “Siapa itu?”, kejar Al Hajjaj.
11)
“Ilmu tentang itu di sisi Allah”; jawab Sa’id mengutip Quran. “Kalau tentang
aku?”, tanya Al Hajjaj. “Kau lebih tahu tentang dirimu.”
12)
“Aku ingin tahu pendapatmu!”, desak Al Hajjaj. “Itu akan menyedihkanmu &
mengusir kegembiraanmu”, tukas Sa’id. “Katakan!”, geramnya.
13)
“Kau telah menyelisihi Kitabullah. Kau lakukan hal yang kauharap berwibawa
karenanya; tapi ia menghinakan & menjatuhkanmu ke neraka!”
14)
“Demi Allah aku akan membunuhmu!”, kata Al Hajjaj. “Dengan itu kauhancurkan
duniaku & kuhancurkan akhiratmu”, sahut Sa’id tersenyum.
15)
“Dengan cara apa kau mau dibunuh?”, sergah Al Hajjaj. “Pilihlah untukmu; dengan
cara yang sama kelak Allah membalasmu!”, jawab Sa’id.
16)
“Apa kau mau kuampuni?”, tanya Al Hajjaj. “Sesungguhnya ampunan hanya dari
Allah; kau tak punya & tak berhak atasnya!”, jawab Sa’id.
17)
“Prajurit! Siapkan pedang & alas!”, perintah Al Hajjaj. Maka Sa’id
mensenyumkan tawa. “Apa yang membuatmu tertawa?”, tanya Al Hajjaj.
18)
“Aku takjub atas kelancanganmu kepada Allah & santun-lembutnya Allah
padamu”, kata Sa’id. “Prajurit, penggal dia!”, teriak Al Hajjaj.
19)
Sa’id menghadap kiblat & membaca {QS6:79}: “Kuhadapkan wajahku pada Yang
Mencipta langit & bumi..” “Palingkan dia!”, ujar Al Hajjaj.
20)
Sa’id pun lalu membaca {QS2:115}: “Ke manapun kamu menghadap; di sanalah wajah
Allah.” “Telungkupkan dia ke tanah!”, gusar Al Hajjaj.
21)
Maka Sa’id kemudian membaca {QS20:55}: “Dari bumi (tanah) itulah Kami
menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu..”
22)
“Sembelih dia”, kata Al Hajjaj. “Sungguh tak ada orang yang lebih kuat hafalan
Qurannya dari dia!” Maka Sa’id berdoa terakhir kali..
23)
“Ya Allah; jangan kuasakan dia atas seorangpun sesudah diriku!” Lalu beliau
dibunuh. Lima belas hari kemudian, Al Hajjaj mulai demam.
24)
Sakit itu mengantarnya pada kematian. Dia terlelap sesaat lalu bangun berulang
kali dalam ketakutan; “Sa’id ibn Jubair mencekikku!”
25)
Punggawanya mengadu pada Hasan Al Bashri, memohonnya mendoakan sang majikan. Al
Hasan berkata, "Sudah kukatakan padanya, jangan menzhalimi para
'Ulama!"
26)
Jelang sakaratul maut, doa-harapnya menakjubkan; “Ya Allah, orang-orang mengira
Kau takkan mengampuniku. Sungguh buruk persangkaan mereka padaMu!”
27)
Al Hajjaj mati bakda 40 hari; ‘Umar ibn ‘Abdil ‘Aziz & Hasan Al Bashri
sujud syukur berulang kali. Kelak ‘Umar & beberapa ‘Alim lain bermimpi.
28)
Bahwa Al Hajjaj dibunuh Allah sebanyak pembunuhan yang dia lakukan; kecuali
atas Sa’id ibn Jubair; Allah membalasnya dengan 70 kali.
29)
Benar; sungguh benar; “Hari keadilan bagi si zhalim; lebih berat daripada hari
kezhaliman bagi mereka yang teraniaya.” Wallahu A’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar