InspirasI

Senin, 19 Oktober 2015

HARAPAN ITU MASIH ADA


Ada 4 lilin yang sedang menyala.Sedikit demi sedikit, tubuh mereka meleleh akibat panas. Suasana begitu sunyi, sehingga terdengarlah percakapan mereka:

Lilin pertama berkata :
"Aku adalah Damai. Namun manusia tak mampu menjagaku... Maka lebih baik aku mematikan saja diriku."
Demikianlah, sedikit demi sedikit lilin pertama pun padam.
Lilin kedua berkata :
"Aku adalah Iman. Sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak mau lagi mengenalku... Tak ada gunanya aku tetap menyala."
Begitu selesai berbicara, tiupan angin pun memadamkan lilin kedua.
Dengan sedih lilin ketiga berkata :
"Aku adalah Cinta. Namun, manusia tak lagi memandang dan menganggapku berguna. Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya... Tak mampu lagi aku tuk tetap menyala."
Dan tanpa menunggu lama, lilin ketiga pun akhirnya padam.
Tanpa terduga, seorang anak saat itu menyeruak, masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga lilin sudah padam. Karena takut akan kegelapan, si anak pun berkata :
"Apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, karena aku takut kegelapan.."
Sang anak pun menangis tersedu-sedu..
Lalu, dengan penuh haru lilin keempat berkata :
"Janganlah takut, janganlah menangis. Selama aku masih ada dan tetap menyala, kita tetap dapat untuk selalu menyalakan ketiga lilin lainnya. Karena aku adalahHARAPAN."
Aaahh... Kisah yang mengetuk dinding nurani. Diri sejenak merenung.. Mengingat kepada sikap, saat dimana imagi akan hidup yang tak lagi berarti, terpatri. Serasa hidup ingin berhenti, tak ada lagi yang mampu mengganti. Serasa cahaya yang selama ini menerangi jalan seolah telah padam.

Apakah semuanya telah betul-betul padam??
Sesaat raga bertanya pada sanubari, sesungguhnya ada cahaya samar dan sederhana yang masih menerangi. Hanya terkadang, diri ini lupa dan mengabaikan. Ya! cahaya harapan akan selalu ada, masih ada, dan terus menyala. TAKKAN PERNAH PADAM.


Tidak ada komentar: