HARAPAN ITU MASIH ADA
Ada 4 lilin yang sedang menyala.Sedikit
demi sedikit, tubuh mereka meleleh akibat panas. Suasana begitu sunyi, sehingga
terdengarlah percakapan mereka:
Lilin pertama berkata :
"Aku adalah Damai. Namun manusia tak mampu menjagaku... Maka
lebih baik aku mematikan saja diriku."
Demikianlah, sedikit demi sedikit lilin
pertama pun padam.
Lilin kedua berkata :
"Aku adalah Iman. Sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak
mau lagi mengenalku... Tak ada gunanya aku tetap menyala."
Begitu selesai berbicara, tiupan angin
pun memadamkan lilin kedua.
Dengan sedih lilin
ketiga berkata :
"Aku adalah Cinta. Namun, manusia tak lagi memandang dan
menganggapku berguna. Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang
mencintainya... Tak mampu lagi aku tuk tetap menyala."
Dan tanpa menunggu lama, lilin ketiga
pun akhirnya padam.
Tanpa terduga, seorang anak saat itu
menyeruak, masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga lilin sudah padam. Karena
takut akan kegelapan, si anak pun berkata :
"Apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, karena aku
takut kegelapan.."
Sang anak pun menangis tersedu-sedu..
Lalu, dengan penuh haru lilin keempat
berkata :
"Janganlah takut, janganlah menangis. Selama aku masih ada
dan tetap menyala, kita tetap dapat untuk selalu menyalakan ketiga lilin
lainnya. Karena aku adalahHARAPAN."
Aaahh... Kisah yang mengetuk dinding
nurani. Diri sejenak merenung.. Mengingat kepada sikap, saat dimana imagi akan
hidup yang tak lagi berarti, terpatri. Serasa hidup ingin berhenti, tak ada
lagi yang mampu mengganti. Serasa cahaya yang selama ini menerangi jalan seolah
telah padam.
Apakah semuanya telah betul-betul
padam??
Sesaat raga bertanya pada sanubari,
sesungguhnya ada cahaya samar dan sederhana yang masih menerangi. Hanya
terkadang, diri ini lupa dan mengabaikan. Ya! cahaya harapan akan selalu ada,
masih ada, dan terus menyala. TAKKAN PERNAH PADAM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar