InspirasI

Sabtu, 29 Oktober 2016

MUNGKINKAH PREDIKSI INI AKAN MENIMPA BANGSA INDONESIA

Ketika bangsa Cina ingin hidup tenang, mereka membangun tembok Cina yang sangat besar. Mereka berkeyakinan tidak akan ada orang yang sanggup menerobosnya karena tinggi sekali.
Akan tetapi 100 tahun pertama setelah tembok selesai dibangun, Cina terlibat tiga kali perperangan besar. Pada setiap kali perperangan itu, pasukan musuh tidak menghancurkan tembok atau memanjatnya, tapi cukup dengan menyogok penjaga pintu gerbang.
Cina di zaman itu terlalu sibuk dengan pembangunan tembok, tapi mereka lupa membangun manusia. Membangun manusia seharusnya dilakukan sebelum membangun apapun. Dan itulah yang dibutuhkan oleh semua bangsa.
Ada sebuah pendapat yang mengatakan bahwa apabila ingin menghancurkan peradaban sebuah bangsa, ada tiga cara untuk melakukannya, yaitu:
1. Hancurkan tatanan keluarga
2. Hancurkan pendidikan
3. Hancurkan keteladanan dari para tokoh dan rohaniawan
Untuk menghancurkan keluarga caranya dengan mengikis peranan ibu-ibu agar sibuk dengan dunia luar, menyerahkan urusan rumah tangga kepada pembantu. 
Para ibu akan lebih bangga menjadi wanita karir ketimbang ibu rumah tangga dengan dalih hak asasi dan emansipasi.
Kedua, pendidikan bisa dihancurkan dengan cara mengabaikan peran guru. 
Kurangi penghargaan terhadap mereka, alihkan perhatian mereka sebagai pendidik dengan berbagai macam kewajiban administratif, dengan tujuan materi semata, hingga mereka abai terhadap fungsi utama sebagai pendidik, sehingga semua siswa meremehkannya.
Ketiga, untuk menghancurkan keteladanan para tokoh masyarakat dan ulama adalah dengan cara melibatkan mereka kedalam politik praktis yang berorientasi materi dan jabatan semata, hingga tidak ada lagi orang pintar yang patut dipercayai. 
Tidak ada orang yang mendengarkan perkataannya, apalagi meneladani perbuatannya.
Apabila ibu rumah tangga sudah hilang, para guru yang ikhlas lenyap dan para rohaniawan dan tokoh panutan sudah sirna, maka siapa lagi yang akan mendidik generasi dengan nilai-nilai luhur ?
Itulah awal kehancuran yang sesungguhnya. Saat itulah kehancuran bangsa akan terjadi, sekalipun tubuhnya dibungkus oleh pakaian mewah, bangunan fisik yang megah, dan dibawa dengan kendaraan yang mewah. 
Semuanya tak akan berarti apa apa, rapuh dan lemah tanpa jiwa yang tangguh.
Diadaptasi dari tulisan Jarred Diamond, penulis yang memperoleh penghargaan Pulitzer. Dalam sebuah pidatonya Jarred pernah mengatakan bahwa negara seperti: Indonesia, Columbia dan Philipina, merupakan beberapa peradaban yang sebentar lagi akan punah.

Jumat, 28 Oktober 2016

YA  RASULULLAH


Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kutatap wajahmu
Kan pasti mengalir air mataku
Kerna pancaran ketenanganmu
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kukucup tanganmu
Moga mengalir keberkatan dalam diriku
Untuk mengikut jejak langkahmu
Ya rasulullah ya habiballah
Tak pernah kutatap wajahmu
Ya rasulullah ya habiballah
Kami rindu padamu
Allahumma sholli ala Muhammad
Ya rabbi sholli alaihi wasallim
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kudakap dirimu
Tiada kata yang dapat aku ucapkan
Hanya Tuhan saja yang tahu
Kutahu cintamu kepada umat
Umati kutahu bimbangnya kau tentang kami
Syafaatkan kami
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kutatap wajahmu
Kan pasti mengalir air mataku
Kerna pancaran ketenanganmu
Ya rasulullah ya habiballah
Terimalah kami sebagai umatmu
Ya rasulullah ya habiballah
Kurniakanlah syafaatmu


SUMPAH  PEMUDA

Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.
SUMPAH PEMUDA
Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

Kamis, 27 Oktober 2016

ENERGI  DARI SURAT AL  MAIDAH

Tulisan dr Perwira TNI yg sedang di malaysia
(alumni akabri laut 82)

 Tidak ada niat untuk memprovokasi, banyak istighfar! Muhasabah diri! Dakwahkan agama!!!
*ENERGY Surat Al'MAIDAH dari Pulau SERIBU bukan dari Pulau HAWAI atau MONACO.*
Assalaamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh
Hampir semua PEMIMPIN Negeri ini mulai Panik... 
Pejabat-pejabat negara, Partai Politik.. mulai berpikir.. what next ?
Insya Allah Termasuk PRESIDEN JOKOWI pun harus mencermati Situasi unpredictable!!!!
KHUSUSNYA APARAT HUKUM POLRI... 
Pimpinan seyogianya segera mengambil langkah Tegas, Cepat, Adil dan Transparans. 
BARESKRIM MABES POLRI..Sibuk dapat Perintah segera membuat BAP.
di tambah dg tekanan mulai datang dr Ormas Islam..
unpredictable juga!!!! juga.
Alangkah arifnya segera Pimpinan POLRI gunakan HATI NURANI nya..
Bukan Karena PERINTAH Atasan.
Jangan sekali mencoba merekayasa..
Ini Masalah ENERGI pemilik Dunia bukan manusia. 
Mata pisaunya "QOLBU" 
tidak perlu sampai S3.. atau lulus dr lembaga apapun di LN maupun Indonesia.
TNI Garda terdepan dan terakhir penjaga Bangsa ini..
Di sibukan setumpuk data inteljen.. 
mewaspadai situasi sudah menuju ke seluruh plosok tanah air..
demo bermunculan... 
Ada indikasi waspadai DARURAT SIPIL dari salah seorang pakar inteljen.. 
bisa terjadi lebih dari itu..
Ini masalah Energy Pemilik Alam semesta..
bukan milik Penguasa Negara ini..
Mengalir pada hati Insan Muslim ..
tidak bisa di bendung dg Tehnologi apapun tercanggih di dunia ini..
Bebas pulsa..
Tuan-tuanku pemimpin..
pakailah Nurani mu..
157 Negara Islam Oki dan Muslim Dunia mulai merasakan getaran Energy surat Almaidah..
ini fakta..
Sabang sampai Marauke..
mulai terasa tanpa komando..
perintah apalagi Korlap dan Provokator.. ?
Pimpinan partai politik terdiam semua..
Yg sebelumnya jadi Artis media..
Bingung menunggu moment yang tak didugi ini semakin membesar tanpa komando..
Teriakan memilih ALLAH atau NYAWA sudah dikumandangkan..
"BALAI KOTA ATAU ISTANA..!!"..
Tidak bisa di hadapi Alut Sista..
sekalipun Negaran Asing membantu..
datangkanllah dari USA, RUSIA ataupun CHINA..
ENERGI AL-MAIDAH ini telah menembus hati sanubari para prajurit TNI dan prajurit Bhayangkara Islam..
Mulai dari Prajurit sampai Jenderal pun...
akan berpikir...
Mereka bukan Boneka hidup kawan..
memang pangkat mereka rendah..
tapi Hati Nurani mereka Tidak serendah pangkatnya..
suatu keyakinan hidupnya terluka...
dan sangat Sakral lebih dari Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Sumpah Bhayangkara...
ini ALQURAN...
keyakinan leluhur dan anak isterinya..
ciptaan ALLAH SWT...bukan manusia...
be carefull kawan..
potensial ancaman ini akan jadi real ancaman ...
ini gelombang maya tanpa bisa dipegang dilihat...
tapi langsung dirasakan..
bergerak 24 jam terus menerus...
tanpa mengenal ruang dan waktu..
masuk ke Sanubari Insan Muslim INDONESIA..
Segera Tegakan Hukum dg Benar, Adil dan Terbuka..
Jangan sampai jatuh korban rakyat atau prajurit kita..
Kita tidak perang Agama..
Tapi oknum penista agama ISLAM inilah hrs segera ditindak segera..
Kenapa menuggu...?
Inilah.. Rakyat bertanya..
Ada Apa My Presiden..?
Umat Muslim dunia menanyakan masih pantaskah?
Negara Indonesia dikatakan sebagai negara pemeluk Islam terbesar di dunia?
Mana tindakan nyata dan cepat pemimpin yang katanya big Muslim?
Membohongi rakyat dengan kemunafikan..
Karena tersandera oleh "UANG HARAM" pemimpin munafik!
Lihat nyata hampir semua pemimpin munafik panik..
Islam, Kristen, Katholik, Budha, Hindu dan Khong Hu Chu panik..
Kenapa sampai merambah kemana-mana?
Menyangkut sendi kehidupan berbangsa dan bernegara IPOLEKSOSBUDHANKAM begitu cepat?
Bahkan kemunafikan yang sudah basi pun 10, 20, 30 tahun lalu..
Mulai baynya tercium dimunculkan..
Dana2 Haram KKN tanpa diminta muncul sendiri..
Pejabat Negara dan Politik KKN...
tanpa diminta saling tuding perang IT dan Cyber utk pencitraan bertebaran di media on line...
why why why..?
Hanya Menghina surat Almaidah saja cuma satu ayat..
hanya ayat 51..
Kenapa panik..?
Itupun lokasinya cuma di Pulai Seribu...
Bukan Hawaii atau Monaco...?
Oh...KAU TELAH menghina "Energi-KU"
Ingat 1000 kali rekayasa manusia..
Sekalipun jabatannya Presiden.. presiden.. presiden..
TIDAK ...TIDAK.. Tidak akan menghambat
Ini energi surat Al Maidah..
Ini rekayasa ALLAH Subhanahu Wata'aala..
Dengan caranya..
Silahkan dikaji dengan teori apapun yang terhebat di dunia ini..
Cuma kau hina surat Al Maidah-KU..
Yang hanya dihadiri 150 orang di pulau seribu..
Bukan Hawai.. atau Monaco..
Tapi ingat..
Yang hinakan AKU, ALLAH-mu..
Rasakan energi Al Maidah-KU..
Suatu bukti KUturunkan Al Quran itu benar..
Partai mana terhebat di Indonesia ini..?
Baik PDIP, GOLKAR, GERINDRA, HANURA, PAN, PKB, NASDEM, DEMOKRAT, PPP, PKS dll..
Pernahkah Mampu Menggetarkan INDONESIA..
Bahkan DUNIA..
Dalam waktu sesingkat ini..?
Tanpa biaya kampanye..
dan dana atau bahan kontak untuk membius rakyat..
Mencari masa demi ambisi atas nama adil dan sejahtera..
Yang setelah menang akhirnya ter dholimi juga?
Dibandingkan dengan surat Al Maidah..
tdk ada apanya..tidak promosi..IT.. cyber dll.. 
TV Internasional Lokal Nasional maupun kampung?
hanya butuh hitungan Hari..
TANPA BIAYA....
TANPA UANG HARAM.. 
TANPA PROMOSI..
TANPA REKAYASA PROVOKATOR..
apalagi KEKUATAAN ASING
Entah dengan teori Conspiracy atau yang lg ngetrend PROXIMITY WAR lah..
terlalu jauh...
ini yang luka Qolbu Rakyat Muslim Indonesia..
Negara Republik Indonesia..
sdh jelas...
NOW or NEVER my President..
because tomorrow.. tomorrow.. tomorrow to be late.
.
Dan khusus utk PEMIMPIN ISLAM MUNAFIK..
SOMBONG sekali..
dan..
BERANI sekali
menaksir surat Al Maidah ciptaan Tuhannya..
Kau hargai berapa surat Almaidah itu...? 
RUPIAH, DOLLAR, EURO, POUNDSTERLING, YUAN CHINA..?
1T, 10T, 12T, 40T, atau 1 milyar T Rupiah..?
Luar biasa hanya karena uang haram..
Telah merasuk Qolbu para ulama muslimku..?
Dan ditonton Live langsung Umat Islam Indonesia..
dan begitu cepat merambah ke Dunia..
SHUBHANALAH ...
Tapi lihat.. lihat.. lihat..
Bukan saja Indonesia ku getarkan..
Dunia kugetarkan..
Dalam waktu singkat..
Akhirnya semua penduduk Indonesia mulai merasakan dampaknya..
Dari asal agama apapun..
Kau bukan berhadapan dengan KERTAS KU..
Yg mudah kau sobek-sobek kau injak-injak seperti pembungkus sambal terasi..
Kau taruh di tempat sampah..
dan kau katakan "AKU BOHONG"..
Jangan kau lihat hanya dg mata phisikmu cuma KERTAS yang kau CETAK..
Lalu kau jadikan benda buku di sebut AL-QUR'AN..
Ini hanya "ZAT KU"..
Berbentuk buku Al-QUR'AN terbuat dari kertas...
Tapi yang kau harus lihat" KANDUNGAN SIFATKU"..
yang tersirat dalam "ZAT KU"...
Gunakan "QOLBU" mu harus "BERSIH"..
Karena disana telah KU beri RUH untukmu..
Dan hanya RUH mu yang mampu berhubungan dengan AKU..
bukan PHISIK mu..
Sesungguhnya Allah SWT menurunkan AL-QUR'AN untuk semua Umat..
Bukan saja utk Islam..
Terbukti semua Umat beragama di Indonesia ini mulai merasakan dampaknya..
Semoga Damai dan Sejahtera Indonesiaku..
ISLAM adalah RAHMATAN LILALAMIN..
UNTUK SELURUH DUNIA DAN SEISINYA..
Aamiin...Aamiin.. Aamiin..
Salam 

"ENERGY SURAT AL-MAIDAH dari Pulau SERIBU .


SEJARAH LAHIRNYA TAHLILAH DI DALAM UPACARA KEMATIAN DI TANAH JAWA INDONESIA

Tulisan dari Sangaji E.M
     
(Tulisan ini tidak bertujuan untuk menohok pihak tertentu, tapi sebagai kajian ilmu agar kita paham sejarah lahirnya upacara tahilan. Setelah membaca ini silahkan beribadah menurut keyakinannya masing-masing, Sangadji EM)
        Perintis, pelopor dan pembuka pertama penyiaran serta pengembangan Islam di Pulau Jawa adalah para ulama/mubaligh yang berjumlah sembilan, yang populer dengan sebuatan Wali Songo. Atas perjuangan mereka, berhasil mendirikan sebuah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yang berpusat di Demak, Jawa Tengah.
       Para ulama yang sembilan dalam menyiarkan dan mengembangkan Islam di tanah Jawa yang mayoritas penduduknya beragama Hindu dan Budha mendapat kesulitan dalam membuang adat istiadat upacara keagamaan lama bagi mereka yang telah masuk Islam.
       Para ulama yang sembilan (Wali Songo) dalam menangguangi masalah adat istiadat lama bagi mereka yang telah masuk Islam terbagi menjadi dua aliran yaitu ALIRAN GIRI dan ALIRAN TUBAN.
ALIRAN GIRI adalah suatu aliran yang dipimpin oleh Raden Paku (Sunan Giri) dengan para pendukung Raden Rahmat (Sunan Ampel), Syarifuddin (Sunan Drajat) dan lain-lain.
      Aliran ini dalam masalah ibadah sama sekali tidak mengenal kompromi dengan ajaran Budha, Hindu, keyakinan animisme dan dinamisme. Orang yang dengan suka rela masuk Islam lewat aliran ini, harus mau membuang jauh-jauh segala adat istiadat lama yang bertentangan dengan syari'at Islam tanpa reserve. Karena murninya aliran dalam menyiarkan dan mengembangkan Islam, maka aliran ini disebut ISLAM PUTIH.
     Adapun ALIRAN TUBAN adalah suatu aliran yang dipimpin oleh R.M. Syahid (Sunan Kalijaga) yang didukung oleh Sunan Bonang, Sunan Muria, Sunan Kudus, dan Sunan Gunung Djati.
      Aliran ini sangat moderat, mereka membiarkan dahulu terhadap pengikutnya yang mengerjakan adat istiadat upacara keagamaan lama yang sudah mendarah daging sulit dibuang, yang penting mereka mau memeluk Islam. Agar mereka jangan terlalu jauh menyimpang dari syari'at Islam. Maka para wali aliran Tuban berusaha agar adat istiadat Budha, Hindu, animisme dan dinamisme diwarnai keislaman. Karena moderatnya aliran ini maka pengikutnya jauh lebih banyak dibandingkan dengan pengikut aliran Giri yang "radikal". aliran ini sangat disorot oleh aliran Giri karena dituduh mencampur adukan syari'at Islam dengan agama lain. Maka aliran ini dicap sebagai aliran Islam abangan.
      Dengan ajaran agama Hindu yang terdapat dalam Kitab Brahmana. Sebuah kitab yang isinya mengatur tata cara pelaksanaan kurban, sajian-sajian untuk menyembah dewa-dewa dan upacara menghormati roh-roh untuk menghormati orang yang telah mati (nenek moyang) ada aturan yang disebut Yajna Besar dan Yajna Kecil.
       Yajna Besar dibagi menjadi dua bagian yaitu Hafiryayajna dan Somayjna. Somayjna adalah upacara khusus untuk orang-orang tertentu. Adapun Hafiryayajna untuk semua orang.
       Hafiryayajna terbagi menjadi empat bagian yaitu : Aghnidheya, Pinda Pitre Yajna, Catur masya, dan Aghrain. Dari empat macam tersebut ada satu yang sangat berat dibuang sampai sekarang bagi orang yang sudah masuk Islam adalah upacara Pinda Pitre Yajna yaitu suatu upacara menghormati roh-roh orang yang sudah mati.
        Dalam upacara Pinda Pitre Yajna, ada suatu keyakinan bahwa manusia setelah mati, sebelum memasuki karman, yakni menjelma lahir kembali kedunia ada yang menjadi dewa, manusia, binatang dan bahkan menjelma menjadi batu, tumbuh-tumbuhan dan lain-lain sesuai dengan amal perbuatannya selama hidup, dari 1-7 hari roh tersebut masih berada dilingkungan rumah keluarganya. Pada hari ke 40, 100, 1000 dari kematiannya, roh tersebut datang lagi ke rumah keluarganya. Maka dari itu, pada hari-hari tersebut harus diadakan upacara saji-sajian dan bacaan mantera-mantera serta nyanyian suci untuk memohon kepada dewa-dewa agar rohnya si fulan menjalani karma menjadi manusia yang baik, jangan menjadi yang lainnya.
      Pelaksanaan upacara tersebut diawali dengan aghnideya, yaitu menyalakan api suci (membakar kemenyan) untuk kontak dengan para dewa dan roh si fulan yang dituju. Selanjutnya diteruskan dengan menghidangkan saji-sajian berupa makanan, minuman dan lain-lain untuk dipersembahkan ke para dewa, kemudian dilanjutkan dengan bacaan mantra-mantra dan nyanyian-nyanyian suci oleh para pendeta agar permohonannya dikabulkan.
Musyawarah Para Wali
        Pada masa para wali dibawah pimpinan Sunan Ampel, pernah diadakan musyawarah antara para wali untuk memecahkan adat istiadat lama bagi orang yang telah masuk Islam. Dalam musyawarah tersebut Sunan Kali Jaga selaku Ketua aliran Tuban mengusulkan kepada majlis musyawarah agar adat istiadat lama yang sulit dibuang, termasuk didalamnya upacara Pinda Pitre Yajna dimasuki unsur keislaman.
       Usulan tersebut menjadi masalah yang serius pada waktu itu sebab para ulama (wali) tahu benar bahwa upacara kematian adat lama dan lain-lainnya sangat menyimpang dengan ajaran Islam yang sebenarnya.
       Mendengar usulan Sunan Kali Jaga yang penuh diplomatis itu, Sunan Ampel selaku penghulu para wali pada waktu itu dan sekaligus menjadi ketua sidang/musyawarah mengajukan pertanyaan sebagai berikut :
"Apakah tidak dikhawatirkan dikemudian hari?, bahwa adat istiadat lama itu nanti akan dianggap sebagai ajaran Islam, sehingga kalau demikian nanti apakah hal ini tidak akan menjadikan bid'ah"?.
Pertanyaan Sunan Ampel tersebut kemudian dijawab oleh Sunan Kudus sebagai berikut :
"Saya sangat setuju dengan pendapat Sunan Kali Jaga"
Sekalipun Sunan Ampel, Sunan Giri, dan Sunan Drajat sangat tidak menyetujui, akan tetapi mayoritas anggota musyawarah menyetujui usulan Sunan Kali Jaga, maka hal tersebut berjalan sesuai dengan keinginannya. Mulai saat itulah secara resmi berdasarkan hasil musyawarah, upacara dalam agama Hindu yang bernama Pinda Pitre Yajna dilestarikan oleh orang-orang Islam aliran Tuban yang kemudian dikenal dengan nama nelung dino, mitung dina, matang puluh, nyatus, dan nyewu.
       Dari akibat lunaknya aliran Tuban, maka bukan saja upacara seperti itu yang berkembang subur, akan tetapi keyakinan animisme dan dinamisme serta upacara-upacara adat lain ikut berkembang subur. Maka dari itu tidaklah heran muridnya Sunan Kali Jaga sendiri yang bernama Syekh Siti Jenar merasa mendapat peluang yang sangat leluasa untuk mensinkritismekan ajaran Hindu dalam Islam. Dari hasil olahannya, maka lahir suatu ajaran klenik/aliran kepercayaan yang berbau Islam. Dan tumbuhlah apa yang disebut "Manunggaling Kaula Gusti" yang artinya Tuhan menyatu dengan tubuhku. Maka tatacara untuk mendekatkan diri kepada Allah lewat shalat, puasa, zakat, haji dan lain sebagainya tidak usah dilakukan.
        Sekalipun Syekh Siti Jenar berhasil dibunuh, akan tetapi murid-muridnya yang cukup banyak sudah menyebar dimana-mana. Dari itu maka kepercayaan seperti itu hidup subur sampai sekarang.
         Keadaan umat Islam setelah para wali meninggal dunia semakin jauh dari ajaran Islam yang sebenarnya. Para Ulama aliran Giri yang terus mempengaruhi para raja Islam pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk menegakkan syari'at Islam yang murni mendapat kecaman dan ancaman dari para raja Islam pada waktu itu, karena raja-raja Islam mayoritas menganut aliran Tuban. Sehingga pusat pemerintahan kerajaan di Demak berusaha dipindahkan ke Pajang agar terlepas dari pengaruh para ulama aliran Giri.
Pada masa kerajaan Islam di Jawa, dibawah pimpinan raja Amangkurat I, para ulama yang berusaha mempengaruhi keraton dan masyarakat, mereka ditangkapi dan dibunuh/dibrondong di lapangan Surakarta sebanyak 7.000 orang ulama. Melihat tindakan yang sewenang-wenang terhadap ulama aliran Giri itu, maka Trunojoyo, Santri Giri berusaha menyusun kekuatan untuk menyerang Amangkurat I yang keparat itu.
      Pada masa kerajaan dipegang oleh Amangkurat II sebagai pengganti ayahnya, ia membela, dendam terhadap Truno Joyo yang menyerang pemerintahan ayahnya. Ia bekerja sama dengan VOC menyerang Giri Kedaton dan semua upala serta santri aliran Giri dibunuh habis-habisan, bahkan semua keturunan Sunan Giri dihabisi pula. Dengan demikian lenyaplah sudah ulama-ulama penegak Islam yang konsekwen. Ulama-ulama yang boleh hidup dimasa itu adalah ulama-ulama yang lunak (moderat) yang mau menyesuaikan diri dengan keadaan masyarakat yang ada. maka bertambah suburlah adat-istiadat lama yang melekat pada orang-orang Islam, terutama upacara adat Pinde Pitre Yajna dalam upacara kematian.
         Keadaan yang demikian terus berjalan berabad-abad tanpa ada seorang ulamapun yang muncul untuk mengikis habis adat-istiadat lama yang melekat pada Islam terutama Pinda Pitre Yajna. Baru pada tahun 1912 M, muncul seorang ulama di Yogyakarta bernama K.H. Ahmad Dahlan yang berusaha sekuat kemampuannya untuk mengembalikan Islam dari sumbernya yaitu Al Qur'an dan As Sunnah, karena beliau telah memandang bahwa Islam dalam masyrakat Indonesia telah banyak dicampuri berbagai ajaran yang tidak berasal dari Al Qur'an dan Al Hadits, dimana-mana merajalela perbuatan khurafat dan bid'ah sehingga umat Islam hidup dalam keadaan konservatif dan tradisional.
Munculnya K.H. Ahmad Dahlan bukan saja berusaha mengikis habis segala adat istiadat Budha, Hindu, animisme, dinamisme yang melekat pada Islam, akan tetapi juga menyebarkan fikiran-fikiran pembaharuan dalam Islam, agar umat Islam menjadi umat yang maju seperti umat-umat lain. Akan tetapi aneh bin ajaib, kemunculan beliau tersebut disambut negatif oleh sebagian ulama itu sendiri, yang ternyata ulama-ulama tersebut adalah ulama-ulama yang tidak setuju untuk membuang beberapa adat istiadat Budha dan Hindu yang telah diwarnai keislaman yang telah dilestarikan oleh ulama-ulama aliran Tuban dahulu, yang antara lain upacara Pinda Pitre Yajna yang diisi nafas Islam, yang terkenal dengan nama upacara nelung dina, mitung dina, matang dina, nyatus, dan nyewu.
       Pada tahun 1926 para ulama Indonesia bangkit dengan didirikannya organisasi yang diberi nama "Nahdhatul Ulama" yang disingkat NU. Pada muktamarnya di Makasar NU mengeluarkan suatu keputusan yang antara lain :
"Setiap acara yang bersifat keagamaan harus diawali dengan bacaan tahlil yang sistimatikanya seperti yang kita kenal sekarang di masyarakat".
Keputusan ini nampaknya benar-benar dilaksanakan oleh orang NU. Sehingga semua acara yang bersifat keagamaan diawali dengan bacaan tahlil, termasuk acara kematian. *Mulai saat itulah secara lambat laun upacara Pinda Pitre Yajna yang diwarnai keislaman berubah nama menjadi tahlilan sampai sekarang.*
Sesuai dengan sejarah lahirnya tahlilan dalam upacara kematian, maka istilah tahlilan dalam upacara kematian *hanya dikenal di Jawa saja.* Di pulau-pulau lain seluruh Indonesia tidak ada acara ini. Seandainya ada pun hanya sebagai rembesan dari pulau Jawa saja. Apalagi di negara-negara lain seperti Arab, Mesir, dan negara-negara lainnnya diseluruh dunia sama sekali tidak mengenal upacara tahlilan dalam kematian ini.
        Dengan sudah mengetahui sejarah lahirnya tahlilan dalam upacara kematian yang terurai diatas, maka *kita tidak akan lagi mengatakan bahwa upacara kematian adalah ajaran Islam, bahkan kita akan bisa mengatakan bahwa *orang yang tidak mau membuang upacara tersebut berarti melestarikan salah satu ajaran agama Hindu. Padahal orang-orang Hindu sama sekali tidak mau melestarikan ajaran Islam, bahkan tidak mau kepercikan ajaran Islam sedikitpun.* Tetapi kenapa kita orang Islam justru melestarikan keyakinan dan ajaran mereka.
        Mudah-mudahan setelah kita tahu sejarah lahirnya tahlilan dalam upacara kematian, kita mau membuka hati untuk menerima kebenaran yang hakiki dan kita mudah-mudahan akan menjadi orang Islam yang konsekwen terhadap ajaran Allah dan Rasul-Nya.

Daftar Literatur
1. K.H. Saifuddin Zuhn, Sejarah Kebangkitan Islam dan Perkembangannya di Indonesia, Al Ma'arif Bandung 1979
2. Umar Hasyim, Sunan Giri, Menara Kudus 1979
3. Solihin Salam, Sekitar Wali Sanga, Menara Kudus 1974
4. Drs. Abu Ahmadi,y Perbandingan Agama, Ab.Siti Syamsiyah Solo 1977
5. Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia, Tri Karya, Jakarta 1961
6. Hasil wawancara dengan tokoh Agama Hindu.
7. A. Hasan, Soal Jawab[disingkat oleh WhatsApp] Bayu Sang Musafir
Djinggo Di Matteo Abramovich

Rabu, 26 Oktober 2016

SYUKURAN IBADAH UMROH 
MBAH MUKADI DAN MBAH SARMI
TELON SENDANGAGUNG
GIRIWOYO



Filipina Negeri Muslim yang Dimurtadkan!

Dahulu 98% Muslim, Kini Muslim Tersisa 5%

Islamedia – Filipina merupakan negara di kawasan Asia tenggara yang pada zaman dahulu kala memiliki populasi Muslim sangat besar, yakni mencapai angka 98%. Filipina saat ini masuk dalam wilayah Kesultanan Brunei yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
         Namun kondisi itu berubah drastis ketika kehadiran penjajah Spanyol pada tahun 1565, secara perlahan umat Islam mengalami penindasan dan secara terus menerus jumlah muslim terus mengalami penurunan yang signifikan. Segala hal yang berkaitan dengan Islam dihilangkan secara sistematis oleh penjajah Spanyol
          Ibukota Filipina yang saat ini bernama Manila merupakan hasil skenario jahat penjajah Spanyol. Dahulu nama kota ini adalaha Amanilah yang diambil dari bahasa Arab “Fi Amannillah” yang memiliki arti “dibawah perlindungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala”.
          Saat itu kaum muslim Filipina bertekad menjadikan kota Amanillah (Manila) menjadi kota Islam terbesar se Asia Tenggara. Mereka pun sudah menerapkan Syariat Islam selama berabad-abad di bawah pengaruh Negara Khilafah Islam di Timur Tengah. Pekerjaan kaum muslim Filipina saat itu kebanyakan adalah pedagang, petani, dan nelayan.
          Kedatangan penjajah Katolik Spanyol pada tahun 1565 dengan misi Gold, Glory dan Gospel, telah merubah semuanya. 4 tahun kemudian atau tahun 1569 kota Amanillah direbut oleh penjajah Spanyol. Para penduduk Muslim kota tersebut mengalami penindasan dan penganiyayaan yang berujung kepada kematian. Selain itu penjajah Spanyol juga dengan menghalalkan berbagai macam cara melakukan ancaman kekerasan dan memaksa warga memeluk Kristen Katolik. Gerakan Kristenisasi saat itu sangan massif dilakukan di wilayah Filipina Utara dan Tengah.
           Muslim Filipinan yang tidak mau untuk memeluk Katolik kemudian melarikan diri ke wilayah selatan Filipina untuk menyelamatkan akidahnya. Mereka berhasil membuat pertahanan yang kuat dan terus melawan Spanyol lewat perang Gerilya. Dari sinilah kemudian penjajah Spanyol memberi nama kaum muslim Filipina dengan nama orang Moro. Nama ini diambil dari sebutan kepada keturunan Arab Spanyol yang beragama Islam yang dahulu menguasai Andalusia ( Spanyol ) yaitu orang Moor.
            Penjajah Spanyol tidak tinggal diam, mereka merekrut orang-orang Indo Kristen (orang Filipina yang sudah dikristenkan) untuk berperang melawan kaum muslim yang sebenarnya masih saudara sebangsa mereka.
            Perjuangan kaum muslim Filipina baik melawan penjajah Spanyol maupun dengan orang Indo Kristen, terus berlangsung sampai tahun 1898.
Saat ini Kristen berhasil menjadi agama mayoritas di Filipina, negeri yang dahulu 98% warganya muslim telah berubah negara kristen. Populasi pemeluk Islam hanya bersisa 5%, populasi kristen 90%, sisanya memeluk Budha dan atheis. [islamedia]

Selasa, 25 Oktober 2016

BERBAHAGIALAH BAGI ANDA YANG
SELALU RAJIN SHALAT DHUHA.

*Pertama* : orang yang shalat Dhuha akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah. *"Barangsiapa yang selalu mengerjakan shalat Dhuha niscaya akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.”*(HR. Turmudzi)
*Kedua :*barangsiapa yang menunaikan shalat Dhuha ia tergolong sebagai orang yang bertaubat kepada Allah. *"Tidaklah seseorang selalu mengerjakan shalat Dhuha kecuali ia telah tergolong sebagai orang yang bertaubat.”* (HR. Hakim).
*Ketiga :* orang yang menunaikan shalat Dhuha akan dicatat sebagai ahli ibadah dan taat kepada Allah. *"Barangsiapa yang shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, maka dia ditulis sebagai orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya enam rakaat, maka dia diselamatkan di hari itu. Barangsiapa mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah tulis dia sebagai orang yang taat. Dan barangsiapa yang mengerjakannya dua belas rakaat, maka Allah akan membangun sebuah rumah di surga untuknya.”*(HR. At-Thabrani).
*Keempat :* orang yang istiqamah melaksanakan shalat Dhuha kelak ia akan masuk surga lewat pintu khusus, pintu Dhuha yang disediakan oleh Allah. *"Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pintu bernama pintu Dhuha. Apabila Kiamat telah tiba maka akan ada suara yang berseru, ‘Di manakah orang-orang yang semasa hidup di dunia selalu mengerjakan shalat Dhuha? Ini adalah pintu buat kalian. Masuklah dengan rahmat Allah Subhanahu Wata’ala.”* (HR. At-Thabrani).
*Kelima :* Allah menyukupkan rezekinya. *"Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari empat rakaat dalam mengawali harimu, niscaya Aku (Allah) akan menyukupimu di akhir harimu.”*(HR. Abu Darda`).
*Keenam :* orang yang mengerjakan shalat Dhuha ia telah mengeluarkan sedekah. *“Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab tiap kali bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada yang ma’ruf adalah sedekah, mencegah yang mungkar adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu, maka cukuplah mengerjakan dua rakaat sholat Dhuha.”* (HR Muslim).
*Yaa Allah mudahkanlah kami untuk selalu mengamalkan sholat dhuha.*
Aamiin


Sabtu, 22 Oktober 2016

SEJARAH YANG HAMPIR KITA LUPAKAN,
            22 Oktober 1945 (71 thn yg lalu)..
PENGAJIAN HARI SANTRI NASIONAL
       RESOLUSI JIHAD
                           (sejarah yang terlupakan atau Sengaja dilupakan )

           Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, namun belum genap 1 bulan usia kemerdekaan, Indonesia langsung mendapat ujian yg berat. Tentara Sekutu yang membonceng tentara Belanda mendarat di Jakarta dan kota-kota besar lainya di Indonesia.
        Bung Karno dan Bung Hatta berupaya melakukan upaya DIPLOMATIK untuk mendorong tentara Sekutu bekerja profesional hanya mengurus tahanan saja dan tidak mengutak-ngatik  Status kemerdekaan Indonesia, namun upaya itu tidak membuahkan hasil.
         Bung Karno galau saat itu, beliau menganalisa bila sampai terjadi peperangan secara sistematis, Indonesia pasti tidak akan bisa mengalahkan tentara Sekutu, karena persenjataan mereka jauh lebih lengkap dan keahlian militernya lebih memadai.
         Atas saran dari *Panglima Besar Jenderal SUDIRMAN,*  Bung Karno di minta untuk mengirim utusan Khusus kepada RoisulAkbar Nadhatul 'Ulama (Ketua Umum NU) yaitu Hadrotus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari  di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.
       Tujuannya untuk meminta FATWA kepada Kiyai Hasyim tentang bagaimana Hukumnya BERJIHAD membela negara yang notabene bukan negara Islam seperti Indonesia.
          Kyai Hasyim lantas memanggil KH. Wahab Hasbullah dari Tambak Beras Jombang. Kiyai Wahab diminta untuk mengumpulkan para Ketua NU se Jawa-Madura untuk membahas persoalan ini, bukan hanya itu saja, Kiyai Hasyim juga meminta kepada para Kiyai-Kiyai Khos (utama) NU, untuk melakukan Sholat Istikhoroh, salah satunya adalah Kiyai Abbas dari Pon-Pes Buntet Cirebon Jawa Barat.
        22 Oktober 1945 seluruh Delegasi NU Sejawa & Madura telah berkumpul di Kantor Pusat Ansor di Jl. Pungutan Surabaya.  Kiyai Hasyim langsung memimpin pertemuan tersebut dan kemudian di lanjutkan oleh Kiyai Wahab. Setelah berdiskusi yang cukup panjang dan mendengarkan hasil istikhoroh para kiyai utama NU, pada esok siangnya tanggal *22 Oktober 1945* pertemuan menghasilkan 3 rumusan penting yang kemudian dikenal dengan istilah *RESOLUSI JIHAD NU*
  Isinya:
*Pertama:* 
*SETIAP MUSLIM, TUA, MUDA DAN MISKIN SEKALIPUN WAJIB MEMERANGI ORANG KAFIR YANG MERINTANGI KEMERDEKAAN INDONESIA.*
Kedua: 
*PEJUANG YANG MATI DALAM PERANG KEMERDEKAAN LAYAK DIANGGAP SYUHADA' (mati syahid)*
Ketiga: 
*WARGA YANG MEMIHAK KEPADA BELANDA DIANGAP MEMECAH-BELAH KESATUAN DAN PERSATUAN OLEH KARENA ITU HARUS DIHUKUM MATI.*_
       Dokumen Resolusi JIHAD ditulis dalam huruf ARAB-JAWA atau disebut huruf PEGON, yang ditandatangi oleh KH. Hasyim Asy'ari, lalu disebarluaskan ke seluruh jaringan pesantren, tak terkecuali kepada para Komandan LASKAR HIZBULLAH & SABILILLAH di seluruh penjuru Jawa dan Madura. 
Dokument Resolusi Jihad juga dimuat dalam sejumlah media massa pergerakan pada masa itu. Hanya berselang 3 hari pasca RESOLUSI JIHAD dicetuskan, 6.000 tentara Sekutu mendarat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan persenjataan lengkap.
Mendengar kedatangan pasukan penjajah, ribuan santri, mujahidin & para Kyai Sejawa Timur bergerak menuju Surabaya dan situasi pun terus memanas dan cenderung tidak terkendali.
       RESOLUSI JIHAD NU telah memompa semangat perlawanan rakyat dan memicu perang selama 3 hari 3 malam di Surabaya, tanggal 27 sampai tanggal 29 Oktober 1945. Tentara Inggris kewalahan menghadapi perlawanan rakyat Jawa Timur. Inggris lantas mendatangkan SOEKARNO ke Surabaya untuk diajak berunding melakukan gencatan senjata. Pagi hari tanggal 30 Oktober gencatan senjata ditandatangani pemerintah INDONESIA dan INGGRIS, namun pada sore harinya terjadi insiden di *Jembatan Merah* yang menewaskan orang no.1 tentara Inggris di Surabaya yaitu JENDRAL MALLABI, gencatan senjatapun langsung berakhir.
      Pengganti Jenderal Mallabi yaitu Jendral ROBERT MANSION mengultimatum laskar pejuang dan tentara Indonesia agar menyerahkan senjata kepada Inggris paling lambat 10 November 1945, jika tidak Inggris mengancam akan membumi hanguskan Surabaya dan Memborbardir Surabaya dari 3 arah sekaligus laut, darat dan udara.
Mendengar ancaman itu, para komandan Laskar HIZBULLOH, SABILILLAH, MUJAHIDIN, TKR dan PARA SANTRI marah besar.
       Seorang pemuda bernama Soetomo atau yang lebih akrab dipanggil BUNG TOMO, sowan kepada Kiyai Hasyim, meminta izin untuk menyebarluaskan­ Resolusi Jihad melalui Radio.
Pada Pidato Bung Tomo.
       KH. Ahmad Muchid Muzadi (Pemuda Anshor 1945 dari Jember Jawa Timur) Mengatakan: *" Hai.. Tentara Inggris, ayo kita berperang, kita ini tidak takut, kalau mati kita syahid, kalau hidup kita akan menjadi bangsa yang merdeka."*
Ustadz Muhammad Yahya Waloni (Pendeta yang Muallaf) dari Manado Sulawesi mengatakan:
  *"Indonesia itu merdeka bukan dengan teriakan  Haleluya  akan tetapi dengan Teriakan dan Pekikan Takbir.. Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Allahu Akbar ..!!"* 
Pasukan terdepan yang bertempur di Surabaya adalah:
(1). *Laskar Hizbullah* yang dipimpin oleh KH. Zainal Arifin, dari Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Wafat di Jakarta.
(2). *Laskar Sabilillah* yang dipimpin oleh KH. Masykur, dari Pon-Pes Mishbahul Wathon (Pelita Tanah Air) Singosari Malang Jawa Timur.
(3). *Barisan Mujahidin Indonesia* yang dipimpin oleh KH. Wahab Hasbullah dari Pon-Pes Tambak beras Jombang Jawa Timur.
(4). PETA Sebagian besar Batalionnya dipimpin oleh Para Kiyai NU.
(5). Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Resolusi Jihad NU (Sejarah yang terlupakan) Cukup disayangkan, karena Resolusi Jihad NU 22 Oktober 1945,
         Tidak tercatat dalam Sejarah Resmi Indonesia. Ada upaya untuk menghilangkan jejak peran para Santri dan Kiyai dalam memperjuangkan kemerdekaan. Hal itu diduga terkait dengan kebijakan Rasionalisasi, Nasionalisasi dan Modernisasi TKR, yang mengakibatkan para *Milisi terdepak*dari TKR. Walau sedikit kecewa pada pemerintah saat itu, tapi para pejuang NU tetap sadar bahwa mereka berjuang bukan untuk pemerintah, tapi untuk membela negara dan tanah air, mereka tetap setia dengan Resolusi Jihad dan tetap selalu menjaga serta membela NKRI. 
         Mereka tidak pernah berfikir untuk melawan pada pemerintah yang sah, apalagi memberontak dan KUDETA. Bahkan mereka berperang lagi menghadapi Agresi Militer Belanda tahun 1947-1948. 
Semoga yang gugur membela NKRI menjadi Syuhada. 

Aamiin ...
*Selamat HARI SANTRI NASIONAL*

 SANTRI

Kawit cilik aku dadi santri
Ngaji no langgar diwulang Kyai
Kadang nangis ra gelem ngaji
Dibedo cah gede sandalku ilang siji.
Udan ra udan sing penting ngaji
Moco qur'an yen Jum'at berjanji
Kadang entuk jajan kadang ra mesti
Sing penting berkah ridlo Kyai.
Bareng wes gede lagi ngerti
Ngelmu ndek cilik manfaati
Dadi pejabat dadi Bupati
Mimpin Umat wani ngayomi
Matur suwun romo Kyai
Ikhlas paring ngelmu aji
Kulo gegem nggo gandulaning ati
Noto urip lan sangu mati
Umat butuh umaro'  tulodo
Bareng Ulama' noto menungso
Nggagas, ngucap, laku satriyo
Dunyo akhirat bejo mulyo
Ayo - ayo rungokke dawuh Kyai
Najan pinter teknologi
Managemen lan sains masa kini
Nanging Qur'an ojo lali
Alhamdulillah santri saiki
Nganggo sarung klambi lan peci
Nyemak qur'an ra tau lali
Buka laptop kuasai informasi
Allahu Akbar ! Nusantara bersinar
Allahu Akbar ! Santri berikrar
Allahu Akbar ! Panjiku berkibar
Allahu Akbar ! Allah Maha Besar.......


Selamat menyambut hari santri tanggal 22 Oktober

MENCOBA MEMAHAMI LAGU KOS PLOES.


Sayang nya lagu ini nggak di tegaskan dr awal arti dan maksud pengarang. Tetapi semua orang generasi 80 an tahu lagu kosplus Andai kau datang kembali.Lagu Koesplus memang populer di masanya bahkan sampai sekarang banyak orang yang suka lagunya. Kita akan melihat  lirik-lirik lagunya tersebut.
Cerita ini disampaikan oleh salah satu personelnya  Yok Koeswoyo di pengajian Kyai Kanjeng Cak Nun di Tuban, Saya baru tahu bahwa lagu Koes Plus yang berjudul :  (Diulang ulang sbg pengingat). Lagu kadang mempunyai makna yang tersirat mirip puisi ya. Kita mulai :

*_"Andaikan Kau Datang Kembali"_*
Ternyata ini bukanlah lagu cengeng percintaan, melainkan lagu hikmah penuh makna.
Subhanallah  sekarang kalau mendengar lagu ini, airmata sulit dibendung.  
Perhatikan lirik lagu berikut dan tafsir hikmah yang disampaikan oleh Yok Kuswoyo
*"ANDAIKAN KAU DATANG KEMBALI..."*
*Terlalu indah dilupakan
*Terlalu sedih dikenangkan
*setelah Aku jauh berjalan
*dan Kau kutinggalkan*  (1)
* ini adalah  DUNIA

*Betapa hatiku bersedih*
*Mengenang kasih dan sayang-MU (2)
*= Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
*Setulus pesan-MU* *
 (3) *kepadaKu*
*Engkau kan menunggu* (4)
 Nomor 3 =  Al Qur'an dan al Hadits
 Nomor 4 =  Di Padang Mahsyar .

*Andaikan Kau*
(5) *datang kembali*
*Jawaban apa yang kan kuberi* *(6)
*5 = dihidupkan di dalam kubur
*6 = Saat di tanya tentang amal ibadah Kita,

*Adakah cara yang Kau temui*
*Untuk kita kembali lagi* *(7)
*7= Semua sudah terlambat. Tidak ada jalan lagi untuk mengulang kehidupan di dunia.

So Sahabatku,
Jangan sampai ada penyesalan. 
Mumpung masih ada kemampuan dan kesempatan,
Berbuat baiklah senantiasa. Perbanyak amal ibadah dan dirikan shalat berjamaah,   singkirkan segala perbedaan dan masjid / mushollah makmurkanlah.
Kepada orangtua, Guru berbaktilah.
dan kepada fakir miskin; anak yatim bantu dan muliakanlah

*Bersinarlah bulan Purnama*
*Seindah serta tulus cinta-NYA*
*Bersinarlah terus sampai nanti* *(8)
*8 = ISTIQAMAH-lah terus di jalanNya sampai waktu yang ditentukan tiba....      
Ternyata itulah yang ingin disampaikan penciptanya kepada  manusia. Satu hal yang pasti dia mengingatkan bahwa kehidupan  di dunia ini tidak abadi kita disuruh mencari bekal. Semoga bermanfaat.


Aamiin Yaa Rabbal 'Alamiin.
*Lagu ini... "ku akhiri"*

Rabu, 19 Oktober 2016

MENGERTILAH


Satu detik yang terlewat
Terasa begitu hampa tanpa senyummu
satu jam yang berlalu
seperti setahun menunggu
Bilakah ada sedikitt rasa peduli
Tak kan pernah mungkin aku sendiri
Andai saja sayangmu merajai hati
Tak kan mungkin aku menepi lirih
Mengertilah Rasa ku begitu indah untuk mu
Mengertilah Penantian ini begitu perih
Dan mengertilah dekapanmu begitu ku rindu
Sayang aku mencintaimu tanpa syarat
Seluruh rasa ku luluh kepadamu
Mengertilah sayangku dengan seluruh asa aku menanti

Selasa, 18 Oktober 2016

BEKAL SURGA


Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milik-ku

Bahwa sesungguhnya ini hanyalah titipan
Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya

Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya:
Mengapa Dia menitipkan padaku ???
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ???
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ???
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?

Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya 
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah,
Kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,
Kusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita.

Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
Aku ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas, dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan,
seolah semua “derita” adalah hukuman baiku.

Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika:
Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih,
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,
Dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku.

Gusti,
Padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanya untuk beribadah.
“Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”….


(Puisi terakhir Rendra yang dituliskannya di atas tempat tidur Rumah Sakit)


Minggu, 16 Oktober 2016

KACA MATA

Jika warna kacamata anda hitam,
Serba gelaplah apa yang ada di sekitar anda
Jika warna kacamata anda kuning,
Serba kuninglah apa yang ada disekitar anda.
Jika warna kacamata anda merah,
Serba merahlah apa yang ada di sekitar anda.
Kesan anda terhadap kejadian sekeliling anda,
Tergantung pada warna kacamata anda.

Maka…..
Jika hati penuh kebencian,
Apapun yang terjadi di sekeliling kita begitu memuakkan.
Jika hati anda penuh penderitaan,
Apapun yang terjadi di sekeliing kita begitu mengenaskan,
Jika hati penuh kecurigaan,
Apapun yang terjadi di sekeliling kita begitu membahayakan.
Jika hati penuh kecemburuan,
Apapun yang terjadi di sekeliling kita begitu menjengkelkan
Jika hati penuh kesombongan,
Apapun yang terjadi di sekeliling kita begitu remeh.
Dan…
Jika hati penuh syukur,
Apapun yang  terjadi  di sekeliling kita begitu menikmatkan
Jika hati penuh rasa pasrah,
Apapun yang terjadi di sekeliling kita begitu merilekskan
Jika hati penuh kesabaran,
Apapun yang terjadi di sekeliling kita begitu penuh persahabatan
Jika hati penuh dengan CINTA…
Apapun yang terjadi di sekeliling kita begitu penuh keindahan.
Keadaan diri anda,
Tergantung pada warna kaca kacamata hati dan pikiran anda.
Warna kaca kacamata hati dan pikiran anda,
Tergantung bagaimana pola pikir dan merasa anda.

Mahfud…(bee a good teacher)
DIMANA KAU BERPIHAK


Dahulu saat Nabi Ibrahim AS dibakar oleh Raja Namrud datanglah burung pipit yg bolak balik mengambil air dan meneteskan air itu diatas api yang membakar Nabi Ibrahim AS...
Cicak yg melihatnya tertawa...
Hai pipit...
Bodohnya yg kau lakukan itu..
Paruhmu yg kecil hanya bisa menghasilkan beberapa tetes air saja...
Manalah mungkin bisa memadamkan api itu...
Wahai cicak...
Memang tak mungkinlah aku bisa memadamkan api yg besar itu...
Tapi aku tak mau jika Allah melihatku diam saja saat sesuatu yg Allah cintai di zhalimi...
Allah tak akan melihat hasilnya apakah aku berhasil memadamkan api itu atau tidak...
Tapi Allah akan melihat dimana aku berpihak...
Cicak terus tertawa...
Dan sambil menjulurkan lidahnya ia berusaha meniup api yg membakar Nabi Ibrahim AS...
Memang tiupan cicak tak ada artinya tak menambah besar api yg membakar Nabi Ibrahim AS...
Tapi Allah melihat dimana ia berpihak...
Cerita  ini terjadi sekarang.
Saat Alquran dibenci seorang kafir...
Dihinakan...
Aku bertanya padamu sahabat....
Dimana kau berpihak ?
Sungguh memang pendapatmu tak akan mengubah sedikitpun takdir Allah...  
Tapi Allah akan mencatat dimana kau berpihak.
Sekedar Renungan untuk Umat Islam agar menjaga agama ini dengan baik.

Rabu, 12 Oktober 2016

NASEHAT

Bahwa yang singkat itu WAKTU,
Yang dekat itu MATI,

Yang besar itu NAFSU,
Yang berat itu AMANAH,
Yang sulit itu IKHLAS,
Yang mudah itu BERBUAT DOSA
Yang abadi itu AMAL KEBAJIKAN,
Yang akan di investigasi itu AMAL PERBUATAN,

Yang jauh itu MASA LALU
TIPS KELUARGA BAHAGIA.



1. Belajarlah berbagi kasih
Kasih sayang adalah hal utama yang harus tercipta di dalam keluarga. Semua anggota keluarga pastinya akan merasa nyaman dan selalu ingin pulang bila ada orang yang mengasihi mereka di rumah. Tidak ada alasan mereka mencari kasih sayang yang lain di luar rumah.
2. Saling menghargai
Seorang istri sudah seharusnya menghargai sang suami. Sebagai kepala rumah tangga, suami tentunya memiliki andil yang cukup besar dalam keberlangsungan sebuah pernikahan. Tidak hanya istri yang harus menghargai suami, tetapi begitu pula sebaliknya. Suami harus menghargai istri yang telah membesarkan dan mendidik anak-anak.
3. Mampu mengendalikan diri
Emosi pastinya tidak akan menghasilkan apapun yang bermanfaat, malah sebaliknya. Bila kamu tidak ingin keluarga hancur berantakan hanya karena emosi sesaat, sudah seharusnya kamu mampu mengendalikan diri. Belajarlah untuk bersikap tenang dan berpikiran jernih dalam menyelesaikan semua permasalahan yang ada. Tidak akan berhasil jika kamu tetap mempertahankan ego sebagai pemenang.
4. Menjalin komunikasi yang baik
Komunikasi menjadi kunci sukses dalam setiap hubungan, baik itu rumah tangga maupun pekerjaan. Bagaimanapun komunikasi mampu mengikatkan dua jiwa yang terpisah dan menyamakan visi misi di awal pernikahan.