Filipina Negeri Muslim
yang Dimurtadkan!
Dahulu 98% Muslim, Kini Muslim Tersisa 5%
Islamedia
– Filipina merupakan negara di kawasan Asia tenggara yang pada zaman dahulu
kala memiliki populasi Muslim sangat besar, yakni mencapai angka 98%. Filipina
saat ini masuk dalam wilayah Kesultanan Brunei yang mayoritas penduduknya
beragama Islam.
Namun kondisi itu berubah drastis
ketika kehadiran penjajah Spanyol pada tahun 1565, secara perlahan umat Islam
mengalami penindasan dan secara terus menerus jumlah muslim terus mengalami
penurunan yang signifikan. Segala hal yang berkaitan dengan Islam dihilangkan
secara sistematis oleh penjajah Spanyol
Ibukota Filipina yang saat ini
bernama Manila merupakan hasil skenario jahat penjajah Spanyol. Dahulu nama
kota ini adalaha Amanilah yang diambil dari bahasa Arab “Fi Amannillah” yang
memiliki arti “dibawah perlindungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala”.
Saat itu kaum muslim Filipina
bertekad menjadikan kota Amanillah (Manila) menjadi kota Islam terbesar se Asia
Tenggara. Mereka pun sudah menerapkan Syariat Islam selama berabad-abad di
bawah pengaruh Negara Khilafah Islam di Timur Tengah. Pekerjaan kaum muslim
Filipina saat itu kebanyakan adalah pedagang, petani, dan nelayan.
Kedatangan penjajah Katolik Spanyol
pada tahun 1565 dengan misi Gold, Glory dan Gospel, telah merubah semuanya. 4
tahun kemudian atau tahun 1569 kota Amanillah direbut oleh penjajah Spanyol.
Para penduduk Muslim kota tersebut mengalami penindasan dan penganiyayaan yang
berujung kepada kematian. Selain itu penjajah Spanyol juga dengan menghalalkan
berbagai macam cara melakukan ancaman kekerasan dan memaksa warga memeluk
Kristen Katolik. Gerakan Kristenisasi saat itu sangan massif dilakukan di
wilayah Filipina Utara dan Tengah.
Muslim Filipinan yang tidak mau
untuk memeluk Katolik kemudian melarikan diri ke wilayah selatan Filipina untuk
menyelamatkan akidahnya. Mereka berhasil membuat pertahanan yang kuat dan terus
melawan Spanyol lewat perang Gerilya. Dari sinilah kemudian penjajah Spanyol
memberi nama kaum muslim Filipina dengan nama orang Moro. Nama ini diambil dari
sebutan kepada keturunan Arab Spanyol yang beragama Islam yang dahulu menguasai
Andalusia ( Spanyol ) yaitu orang Moor.
Penjajah Spanyol tidak tinggal
diam, mereka merekrut orang-orang Indo Kristen (orang Filipina yang sudah
dikristenkan) untuk berperang melawan kaum muslim yang sebenarnya masih saudara
sebangsa mereka.
Perjuangan kaum muslim Filipina
baik melawan penjajah Spanyol maupun dengan orang Indo Kristen, terus
berlangsung sampai tahun 1898.
Saat
ini Kristen berhasil menjadi agama mayoritas di Filipina, negeri yang dahulu
98% warganya muslim telah berubah negara kristen. Populasi pemeluk Islam hanya
bersisa 5%, populasi kristen 90%, sisanya memeluk Budha dan atheis. [islamedia]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar