InspirasI

Kamis, 22 Januari 2015

 “KEAJAIBAN SERIBU DINAR”
(Menyingkap Keajaiban Rezeki Dengan Kecerdasan Otak Kanan Berdasarkan Al-Qur’an)


Penulis: Ust. Miftahur Rahman El-Banjary, MA
Jadilah Bintang Jika Anda Ingin Bersinar
Bagaimana kesan Anda saat menatap bintang-bintang yang gemerlapan menghias langit? Indah bukan?
Bintang-bintang yang bertaburan pada saat malam hari yang cerah, akan tampak indah berkilauan seumpama taburan berlian yang berserakan di atas kanvas hitam. Tapi untuk melihat keindahan tersebut semua orang harus mendongakkan kepalanya ke atas. Karena bintang itu terletak jauh di atas langit.
Berbicara soal bintang sesungguhnya berbicara soal prestasi dan keunggulan. Meminjam istilah para penulis buku Kubik Leadership, menjadi “bintang terang” adalah sebuah prestasi terbesar yang ingin kita capai dalam hidup (the ultimate life achievement). Disebut sebagai “bintang terang” karena: Bintang adalah sesuatu yang tinggi sehingga dalam kata-kata mutiara sering disebut “menggapai bintang”.
Artinya, ketika kita menentukan “bintang terang”, tentukanlah sesuatu yang letaknya tinggi. Bukan sesuatu yang mudah dicapai. Sedangkan “terang”, bermakna sesuatu yang menarik dan sangat berarti bagi kita. Dengan begitu dia bisa kita jadikan petunjuk arah dan memberikan kita “penerangan“ di masa-masa sulit.
Nah, begitupula jika Anda ingin bersinar seperti “bintang terang”, maka semua mata akan tertuju kepada Anda. Semua perhatian akan terpusat kepada Anda. Semua hati akan menaruh simpati kepada Anda. Bahkan, semua pembicaraan dan obrolan hanya akan menarik bila memperbincangkan kesuksesan Anda.
Pilihan menjadi bintang (to be the star) adalah pilihan mulia. Pilihan berada membumbung tinggi demi menerangi dan menghiasi langit pada saat kegelapan. Bukan seperti awan yang meskipun membumbung tinggi di langit, namun ia hampa. Awan menggiring kemana pun angin ingin membawanya. Filosofi hidup seperti awan adalah gambaran hidup tanpa memiliki prinsip yang jelas serta sikap seseorang yang tidak memiliki pendirian teguh.
Pencapaian bintang itu pun berbeda-beda tujuannya. Ada orang yang ingin menggapai bintang (to have), dan adapula orang yang ingin menjadi bintang (to be).Jika Anda hanya ingin menggapai bintang (to have), berarti Anda hanya ingin menggapai kesuksesan yang bersifat sementara (temporer). Misalnya saja, ingin mendapatkan populiritas, ingin memiliki banyak penggemar, ingin kaya, atau menempuh pendidikan di sebuah sekolah dan universitas bergengsi. Setelah semuanya tercapai, maka semuanya akan selesai.
Sedangkan tujuan untuk menjadi “bintang yang bersinar” (to be)adalah cita-cita mulia untuk menjadi yang bermanfaat bagi orang lain. Sebuah pencapaian prestasi yang sarat dengan kebaikan-kebaikan bagi banyak orang.
Dengan menjadi “bintang terang” dapat menentukan garis lurus tercepat menuju terwujudnya mimpi besar. Banyak orang yang menjalani hidup berkelok-kelok dan berputar-putar tak menentu arah. “Bintang terang” membantu mengarahkan semua energi dan kemampuan kita menuju satu titik.
Layaknya sebuah kaca pembesar yang mampu membakar kertas dengan cara menfokuskan energi matahari ke satu titik di atas kertas tersebut. Demikian pula dengan “bintang terang”. Bintang terang Anda akan memfokuskan seluruh energi dan kemampuan sehingga Anda akan mampu melakukan hal-hal yang sebelumnya Anda tidak mampu lakukan.
“Bintang terang” itu seperti gadis cantik atau pria tampan yang selalau terbayang-bayang dalam benak kita. Kita selalu merindukan kehadirannya. Membuat hidup kita menjadi lebih berarti. Membuat kita rela bersusah payah bahkan berkorban untuk mendapatkannya. Membuat kita melupakan rasa letih serta mendorong kita melakukan hal-hal yang istimewa. Demikianlah kata para penulis buku Kubik Leadership.
Bintang kesuksesan itu sesungguhnya sangat dekat. Anda hanya tinggal meraihnya. Semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi bintang. Potensi kesuksesan itu sudah diberikan kepada setiap manusia, termasuk kepada diri Anda sendiri!
Bintang terang Anda sebagai seorang yang terpelajar adalah menyinari kehidupan dengan ilmu dan pengetahuan yang Anda miliki. Bintang terang Anda sebagai karyawan adalah menghasilkan kreativitas dan meningkatkan etos kerja dimana pun Anda bekerja.
Bintang terang Anda sebagai pengusaha, Anda harus berusaha menjadi orang yang memberi sebanyak-banyaknya bukan meminta-minta atau mengambil sebanyak-banyaknya, apalagi sesuatu yang bukan menjadi hak Anda. Anda harus menjadi pembagi kekayaan, bukan pengumpul harta kekayaan.
Bintang terang haruslah selalu berada di atas, bukan berada di bawah. Nah selanjutnya bagaimana untuk menjadi seorang bintang? Buku ini akan mengarahkan Anda untuk “menjadi” seorang bintang (to be the star), bukan sekedar “menggapai” bintang (to have the star).
Jika pilihan Anda ingin menjadi bintang (to be the star), maka permasalahan-permasalahan hidup saat ini bukan lagi sesuatu yang besar. Problematika dan tantangan hidup yang Anda hadapi saat ini tidak lebih dari batu-batu kerikil yang berserakan di hamparan bumi. Siapkah Anda menjadi bintang yang bersinar?

Menjadi Bintang Meneladani 7 Nabi
Diantara 25 nabi yang wajib diketahui terdapat 7 orang Nabi yang memiliki keunggulan khusus. Kita diperintahkan untuk mengikuti kesuksesan para nabi tersebut sebagai petunjuk “bintang terang” agar menyinari kehidupan kita demi meraih kesuksesan sempurna dunia dan akhirat. Diantaranya keteladanan yang bisa kita contoh dari para nabi tersebut:
· Jadilah seorang pekerja keras yang kreatif seperti Nabi Idris as. Nabi Idris mencari nafkah dengan cara bekerja dengan tangannya sendiri (baca: kreatif). “Sebaik-baiknya pekerjaan seorang laki-laki adalah bekerja dari hasil keringatnya sendiri,” begitulah pesan nabi Muhammad Saw.
· Jadilah miliarder seperti Nabi Sulaiman as. Nabi Sulaiman saja berdo’a kepada Allah Swt. agar dikaruniakan kekayaan tanpa batas. Demikian do’a yang beliau panjatkan terabadikan di dalam al-Qur’an: “…anugerahkan kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seseorang juapun sesudahku, sesunguhnya Engkau Yang Maha Pemberi.” (Q.S: Shaad: 35)
· Jadilah seorang pemimpin dengan jabatan mulia seperti Nabi Daud dan Nabi Yusuf as. Kisah Nabi Yusuf menjadi seorang pejabat negara terabadikan di dalam al-Qur’an: Yusuf berkata: “Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir (dia berkuasa penuh) pergi kemana saja yang ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa saja yang Kami kehendaki dan Kami Tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S. Yusuf: 55-56)
· Jadilah seorang orator ulung, dai’, public speaker handal seperti Nabi Musa as danNabi Harun as. Nabi Musa dan Nabi Harun adalah dua nabi bersaudara yang diberikan keunggulan beretorika yang memukau bagi orang yang mendengarkannya. Al-Qur’an mengabadikan kisah mereka berdua saat mereka bersiap-siap untuk berdakwah kepada penguasa Fir’aun Mesir dengan doa nabi Musa as: “Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku…” (Q.S. Al-Qashash: 34)
· Jadilah pemimpin, intreprenuer sukses seperti Nabi Muhammad Saw. Dalam sebuah hadits beliau bersabda: “Sebaik-baiknya pekerjaan adalah berdagang.”

Tidak ada komentar: