InspirasI

Senin, 05 Januari 2015

MAUT DISEKITAR KITA


Percaya atau tidak  hidup manusia itu tidak aman. Perasaaan was-was hanya akan didapati manusia dimanapun tempatnya. Sejauh-jauh bangau terbang pulangnya pasti ke kandang, ungkapan ini mewakili akan hakikat kehidupan manusia yg segalanya berujung pada kematian.
Maut yg manusia enggan mengenalnya bahkan terkesan membencinya adalah tamu yg bagaimanapun akan datang menemui manusia dengan pasti.
Maut akan menjemput ruh manusia yg sejatinya adalah milik Allah SwT.
Bagaimanapun hakikat maut semua tergantung pada iman dan amal masing-masing, bila baik maka maut akan menjadi berita gembira bagi pemiliknya tapi bila buruk maka akan menjadi petaka yg abadi buat pemiliknya.
Wahai saudaraku, siapkan bekal dan solusinya.
Maut jauh lebih mengerikan daripada petir, ia secara pasti akan menyambar nyawa siapapun, di ruang, tempat dan kondisi yg tiada bisa terhalang, ia merupakan jatah dari setiap yg bernyawa tanpa bisa di tawar apalagi di suap, ia menjemput dengan tiada peduli manusia siap ataupun tidak, ia kan tetap bersikeras menyeret mangsanya ke liang kubur.
Maut bersama malaikat mencabut ruh, membuat tubuh merasakan sekarat dan sakit yg tiada tara sampai mata terbelalak melepas perpisahan jiwa dan raga.
Meski kematian sering terjadi di sekitar kita dan kita ikut terlibat dalam prosesinya tapi pelajaran yg semestinya di ambil sering terbuang percuma, alangkah jahil dan bodohnya hati yg tidak bisa bergetar dan diri yg tidak memiliki kewaspadaan bahwasanya maut tak lepas mengintai kita pula di setiap ruang, waktu bahkan kerdipanmata.
Seolah kata maut tak beranonim dan diri mengira hidup akan abadi hingga tanpa di sadari tau-tau maut telah melempar kita ke liang kubur. Disaat itulah banyak manusia yang tersadar belum cukup bekal ibadahnya.
Saat itulah penyesalan yg tiada guna datang menghampiri kita, kita yang selama hidup selalu lalai, terduduk dalam tangis yg tiada tepermanai, maka sudah sepantasnya kita selalu ingat akan sabda Nabi suci Muhammad Saaw: Aktsiruu dzikro hadimil-ladzat, almaut, perbanyaklah mengingat sang pemutus segala kelezatan hidup ya’ni maut, agar diri senantiasa sadar akan segala kesementaraan hidup ini.
Banyak sekali cerita yang kita dengar cara orang meninggal yang bikin kaget keluarga yang tinggalkan meninggal secara tiba tiba tanpa melalui sakit. Akhir-akhir ini juga banyak bencana baik di darat, laut dan di udara. Mereka semua telah menjemput taqdir lewat malaikat maut Isroil. Agama Islam telah mengajarkan kepada kita agar tetap waspada, tetap berbuat baik tetap berada di rel kebaikan.
Kalau sudah begitu ajal tiba tanpa diduga dan maut selalu mengintai setiap saat, sungguhpun demikian banyak diantara kita yang lupa mengingat kematian dan merasa seolah akan hidup seribu tahun lagi, maka kita dianjurkan untuk “ zikrul maut atau selalu mengingat kematian ” supaya mampu mengontrol tindak tanduk kita didunia dan ada pesan Rasullullah bahwa bekerjalah kamu seolah olah kamu akan hidup selama lamanya dan beribdah kamu seolah oleh kamu akan mati besok pagi “

MAUT datang sebagai tamu yang tiba-tiba
Tidak banyak orang suka bicara kematian dengan berbagai alasan yang melantar belakangi. Ada yang merasa takut bicara kematian karena merasa belum siap, ada juga yang saat bicara kematian minta kalau bisa jangan mati dulu karena masih banyak tanggungjawab terhadap keluarga seperti anak masih kecil kecil, ada juga enggan bicara kematian karena merasa masih banyak melanggar perintah Tuhan dan belum banyak beramal saleh, bahkan ada yang mengatakan jangan dululah kalau bisa karena masih banyak cita cita dalam hidup belum tercapai.
Tetapi kenyataannya ketika saat kematian telah tiba semua alasan yang dikemukan tersebut tidak ada artinya karena tidak mampu menahan ajal walau sesaat juga sebab janji harus ditepati waktu telah sampai tidak bisa dimajukan dan ditunda lagi. Dunia telah ditinggalkan beralih kepada alam selanjutnya yaitu alam abadi akhirat.Semoga kita selamat dunia dan akhirat.


Tidak ada komentar: