Ulang tahun bagi banyak orang adalah kata yang sudah tidak asing lagi, karena
hari itu menurut mereka adalah hari dimana mereka di lahirkan ke dunia, jadi
jangan heran ketika mereka merayakan dengan berbagai macam perayaan. Ulang
tahun masih menurut mereka adalah hari bertambahnya usia dimana umur mereka
bertambah satu tahun, benarkah demikian ?
Tidak salah kalau kita beranggapan bahwa ulang tahun adalah bertambahnya usia
kita dari saat kita di lahirkan, namun yang perlu juga kita sadari bahwa
sebenarnya kehidupan memiliki hubungan erat dengan kematian. Sebagai contoh
sering kita dengar ulama mengatakan bahwa kehidupan adalah sebuah perjalanan
dari satu tempat ke tampat lain, dalam perjalanan ini semakin jauh kita
meninggalkan titik awal keberangkatan maka akan semakin dekat kita dengan arah
tujuan. Begitupun dengan usia, kita bisa mengatakan bahwa ulang tahun adalah
saat dimana usia kita bertambah namun juga yang tak bisa kita pungkiri bahwa
ulang tahun merupakan tanda semakin berkurangnya umur kita di dunia dan semakin
dekatnya kita dengan kematian. Jadi benarlah seperti yang dikatakan seorang
alim bahwa yang paling dekat dengan jiwa manusia adalah kematian.
Kematian adalah sesuatu yang gaib yang tidak seorangpun bisa menebak kapan
ruhnya akan di cabut dan ketika kematian itu datang tidak seorangpun yang bisa
menunda ataupun memajukan kematian walau sedetik.
“Setiap
jiwa pasti akan merasakan mati.”
(Ali
Imran: 185)
Lalu sudahkah kita mempersiapkan bekal untuk menghadapi akhir perjalanan kita
di dunia ? Ataukah kita sudah terlena dengan tradisi dunia yang mengatakan
bahwa ulang tahun adalah pertambahan usia sehingga kita larut dalam perayaan
yang mewah, canda tawa, kue yang besar dan cahaya terang lilin berbentuk
angka usia kita serta kado-kado dan ucapan selamat dari sahabat-sahabat kita ?
Sangat beruntung sekali orang yang sadar akan kefanaan kehidupannya di dunia
sehingga ketika datang hari ulang tahun, bukan perayaan yang dia utamakan tapi
dia akan merenung dan mereview perjalanan hidupnya dari semenjak dilahirkan
hingga saat usianya sekarang, lalu apabila dia menemukan bahwa begitu banyak
dosa yang telah di perbuat maka dia akan segera bertobat dengan
sebenar-sebenarnya taubat dan mengganti hari-harinya dengan beribadah kepada
Allah SWT.
Segala Puji bagi Allah SWT yang telah menjadikan kematian sebagai peringatan
bagi orang-orang yang ditinggalkan. Semoga kita bisa merubah pandangan kita
tentang tradisi ulang tahun dari sekedar perayaan karena bertambahnya usia ke
arah introspeksi diri karena berkurangnya umur kita di dunia
Usia haruslah dimanfaatkan
sebaik - baiknya
"Apa makna usia?" tanya seorang murid kepada seorang mursyid.
"Jawabannya sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah SAW: Apabila hari ini amal pekerjaan Anda masih sama dengan hari kemarin, berarti Anda merugi. Bila lebih jelek daripada kemarin, terkutuk namanya. Bila lebih bagus, barulah termasuk beruntung. Nah, apakah usia Anda yang setiap saat berkurang, telah digantikan oleh hal-hal yang lebih baik, atau sebaliknya? Di situlah makna usia Anda."
"Apa makna usia?" tanya seorang murid kepada seorang mursyid.
"Jawabannya sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah SAW: Apabila hari ini amal pekerjaan Anda masih sama dengan hari kemarin, berarti Anda merugi. Bila lebih jelek daripada kemarin, terkutuk namanya. Bila lebih bagus, barulah termasuk beruntung. Nah, apakah usia Anda yang setiap saat berkurang, telah digantikan oleh hal-hal yang lebih baik, atau sebaliknya? Di situlah makna usia Anda."
Semoga saja kita semua terutama saya sendiri dapat mengambil hikmah dari setiap
proses perubahan waktu. Dengannya kita dapat menyempurnakan ibadah, menjadikan
kualitas hidup yang diwarnai iman dan taqwa menjadi lebih baik lagi. Semoga
dalam umur yang bertambah dan jatah hidup atau usia di dunia semakin berkurang,
kita mampu menjawab dengan baik dari mana kita berasaral, untuk apa kita hidup
dan akan kemana serta peristiwa apa yang akan terjadi dalam kehidupan setelah
mati itu? Bukan hanya mengetahui secara lahiriah melainkan juga batiniah
sehingga dapat mengakar dan berimplikasi dalam kehidupan kita. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar