PERCAKAPAN, SHALAT FARDLU, TARAWIH DAN IED
YANG SALING IRI
Jika seandainya shalat fardlu, shalat tarawih, dan shalat
ied itu berwujud orang, mungkin akan terjadi dialog kecemburuan diantara
mereka. Sekali lagi, ini adalah pengandaian saja. Pengandaian dari seorang yang
belum siap diminta pertanggungjawaban secara ilmiah. Semoga untuk hal ini aku
tidak dicap sebagai orang sesat apalagi kafir.
Shalat fardlu: “Saya iri dengan kalian, wahai shalat tarawih dan
shalat ied.”
Shalat tarawih: “Kenapa iri? Memang ada apa dengan diri kami?
Shalat ied: “Iya, apa ada yang salah dengan kami?”
Shalat fardlu: “Tidak ada yang salah dari kalian. Justru aku iri
kepada kalian karena kalian memiliki kelebihan dibandingkan dengan diriku.”
Shalat tarawih: “Memangnya kelebihan kami berdua apa?”
Shalat fardlu: “Orang-orang rela berbondong-bondong ke masjid
hanya untuk melaksanakan shalat tarawih dan shalat ied. Apalagi ketika orang
shalat iedul fitri, biasanya mereka shalat dengan menggunakan baju baru, celana
baru, sandal baru. Pokoknya serba baru dan jamaahnya pasti rame dimasjid.
Sedangkan aku, orang-orang lebih senang melaksanakan shalat fardlu dirumah,
bahkan banyak diantaranya yang lebih senang shalat fardlu sendiri gak
berjamaah. Hal ini akan kelihatan sekali ketika bulan ramadhan. Orang-orang
yang shalat fardlu di masjid bisa dihitung dengan jari (baca: sedikit). Tetapi
giliran waktu shalat tarawih tiba, orang-orang berduyun-duyun dengan teman dan
sanak keluarga mereka ke masjid.
Shalat tarawih: “Oh itu toh masalahmu. Iya juga sih. Padahal Nabi
pernah bersabda: Dari Zaid bin Tsabit r.a., katanya : “Rasulullah saw,
memasang tenda dari tikar pada sebuah tempat di masjid, sehingga merupakan
sebuah kamar tempat beliau shalat (malam). Melihat hal itu, beberapa sahabat
mendatangi tempat itu dan mereka shalat pula mengikuti Nabi saw shalat. Pada
suatu malam mereka datang pula, tetapi Rasulullah saw terlambat, sehingga
beliau tidak keluar sama sekali menemui mereka. Oleh karena itu mereka
mengeraskan suara, dan melontar pintu dengan kerikil, mereka menyangka
kalau-kalau beliau lupa. Karena itu Rasulullah saw keluar menemui mereka sambil
berkata dengan marahnya: “Janganlah senantiasa kamu berbuat demikian, karena
aku mengira bahwa (shalat malam) itu akan diwajibkan kepadamu. Sebab
itu shalatlah di rumahmu masing-masing, karena sebaik-baiknya shalat ialah di
rumah masing-masing, kecuali shalat wajib”. Jadi kalau kita mengikuti
perintah Nabi, seharusnya orang-orang itu shalat tarawih dirumah.
Shalat Ied: “Sebenarnya gak hanya kamu (shalat fardlu) aja sih yang
iri. Kami berdua juga sebenarnya iri. Coba bayangkan, kamu itu dianggap penting
dalam agama Islam. Dalam Islam, orang menjalankan shalat fardlu itu hukumnya
wajib. Sedangkan shalat tarawih, hukumnya itu sunnah. Aku (shalat ied),
hukumnya sunnah muakkad.
Shalat tarawih: “Betul itu yang dikatakan oleh shalat ied. Jadi
kami juga iri dengan status kamu. Kamu begitu dimuliakan oleh agama, sedangkan
kami berada dibawah kamu. Hanya saja kami lebih diminati oleh manusia untuk
dilaksanakan di masjid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar