Hati adalah taman tempat merenung dari perjalanan panjang
Hati adalah taman tempat kita berdialog dengan suara yang jernih
Hati adalah taman tempat kita mendengar suara nurani
Hati taman tempat kita berteduh dan bernaung
agar langkah berikutnya lebih tertuntun dengan hidayah Allah SWT
Maka, berteduh ditaman hati.
~ 'Aidh Al Qarni ~ Tak terasa satu tahun akan segera berlalu, kini saatnya kita membuka tahun baru, tahun 1436 Hijriyah. Tentu kita berharap semoga di tahun ini kita akan menjadi lebih baik lagi, lebih produktif dalam beramal, lebih bersamangat dalam beribadah hingga kelak kita memang pantas menjadi penduduk Surga.
Ingatlah sebuah pesan yang telah tersirat:
"Jika hari ini sama dengan hari yang kemarin, maka kita adalah orang yang merugi. Jika hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka kita adalah orang yang celaka. Namun, jika hari ini kita lebih baik dari hari kemarin maka kitalah termasuk orang-orang yang mendapat keberuntungan."
Mari kita jadikan hari demi hari, detik demi detik adalah langkah menuju kebaikan. Jangan sia-siakan hidup yang hanya sebentar dan sesaat saja ini. Kita takkan pernah tau kapan maut akan menjemput, kapan malaikat Izrail akan menyapa kita dan kapan kita akan berjumpa dengan Rabb kita.
Introspeksi Diri
Dengan memasuki tahun baru
Hijriah, kita akan memasuki 1 Muharram. Yang berarti kita akan meninggalkan
tahun lalu, dan memasuki tahun baru , yakni tahun baru 1436 Hijriah.
Penyambutan tahun baru ini tidak selayaknya seperti yang dilakukan orang-orang
non Muslim saat merayakan tahun baru Masehi, tetapi merayakannya sesuai dengan
yang dicontohkan Rasulullah SAW.
Sekarang kita masih hidup, tetapi siapa tahu besok atau lusa atau minggu
depan atau bulan depan atau tahun depan, kita akan mati. Sekarang kita masih
dapat menikmati tahun baru Hijriah, tetapi siapa tahu tahun depan kita sudah
tidak ada?.
Berbahagialah bagi mereka yang memperoleh nikmat umur yang panjang dan mengisinya
dengan amalan-amalan yang baik dan perbuatan-perbuatan yang bijak. Rasulullah
SAW bersabda : “Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan
baik amalannya (HR Ahmad)
Dalam menyambut tahun baru Hijriah, sangat penting bagi kita untuk
berkaca diri, menilai dan menimbang amalan-amalan yang telah kita perbuat dan
dosa atau maksiat yang telah kita kerjakan. Penilaian ini bukan hanya untuk
mengetahui seberapa besar perbuatan amal atau dosa kita, tapi agar tahun
mendatang lebih baik dengan memperbanyak ibadah dan amal saleh serta mengurangi
perbuatan dosa dan amal salah.
Kisah Tentang Sahabat Umar bin Khatab
tentang Umur Manusia
Adalah satu riwayat yang menceritakan tentang anak Umar bin Chatab,
kembali pulang dari sekolahnya sambil menghitung tambalan-tambalan yang melekat
di bajunya yang sudah usang dan jelek. Dengan rasa kasihan Umar sang Amirul
Mukminin (Pemimpin Kaum Musliminn), sebagai ayahnya mengirim sepucuk surat kepada
bendaharawan negara, yang isinya minta agar beliau diberi pinjaman uang
sebanyak 4 dirham, dengan jaminan gajinya bulan depan supaya dipotong.
Kemudian bendaharawan itu mengirim surat balasan kepada Umar, yang
isinya demikian : “Wahai Umar, apakah engkau telah dapat memastikan bahwa
engkau masih hidup sampai bulan depan?. Bagaimana kalau engkau mati sebelum
melunasi hutangmu? Membaca surat bendaharawan itu, maka seketika itu juga Umar
tersungkur menangis, lalu beliau menasehati anakanya dan berkata : “Wahai
anakku, berangkatlah ke sekolah dengan baju usangmu itu sebagaimana biasanya,
karna akau tidak dapat memperhatikan umurku walaupun untuk satu jam” Sungguh,
batasan umur manusia tidak ada yang mengetahuinya, kecuali hanya Allah SWT
semata.
Oleh karena keterbatasan tersebut, dan karena rahasia Allah SWT semata,
maka marilah kita pergunakan kesempatan hidup ini dengan meningkatkan taqwa
kita kepada-Nya dan menambah semangat beramal ibadah yang lebih banyak lagi.
Bulan Muharram Termasuk Bulan Haram
Bagaimanakah pandangan Islam mengenai awal tahun yang dimulai dengan
bulan Muharram? Ketahuilah bulan Muharram adalah bulan yang teramat mulia, yang
mungkin banyak di antara kita tidak mengetahuinya. Namun banyak di antara kaum
Muslimin yang salah kaprah dalam menyambut bulan Muharram atau awal tahun.
Silakan simak pembahasan berikut.
Dalam agama ini, bulan Muharram, merupakan salah satu di antara empat
bulan yang dinamakan bulan haram. Lihatlah firman Allah Ta’ala berikut.
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوام
“Sesungguhnya bilangan bulan
pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia
menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (suci). Itulah
(ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam
bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36)
Allah Ta’ala menjelaskan bahwa sejak penciptaan langit dan bumi,
penciptaan malam dan siang, keduanya akan berputar di orbitnya. Allah pun
menciptakan matahari, bulan dan bintang lalu menjadikan matahari dan bulan
berputar pada orbitnya. Dari situ muncullah cahaya matahari dan juga rembulan.
Sejak itu, Allah menjadikan satu tahun menjadi dua belas bulan sesuai dengan
munculnya hilal. Satu tahun dalam syariat Islam dihitung berdasarkan perputaran
dan munculnya bulan, bukan dihitung berdasarkan perputaran matahari .
Mengapa Disebut Bulan Haram
Lalu kenapa bulan-bulan tersebut disebut bulan haram? Al
Qodhi Abu Ya’larahimahullah mengatakan, “Dinamakan bulan haram karena
dua makna.
Pertama, pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang
Jahiliyyah pun meyakini demikian.
Kedua, pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram
lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan tersebut.
Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan
Karena pada saat itu adalah waktu
sangat baik untuk melakukan amalan ketaatan, sampai-sampai para salaf sangat
suka untuk melakukan puasa pada bulan haram. Sufyan Ats Tsauri mengatakan,
“Pada bulan-bulan haram, aku sangat senang berpuasa di dalamnya.”
Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Allah
mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan
suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan
amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak.
Bulan Muharram adalah Syahrullah (Bulan
Allah)
Suri tauladan dan panutan kita,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Puasa yang paling utama setelah
(puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram.
Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.
Bulan Muharram betul-betul istimewa
karena disebut syahrullah yaitu bulan Allah, dengan disandarkan pada lafazh jalalah Allah.
Karena disandarkannya bulan ini pada lafazh jalalah Allah,
inilah yang menunjukkan keagungan dan keistimewaannya.
Perkataan yang sangat bagus dari As Zamakhsyari, kami nukil dari Faidhul
Qodir (2/53), beliau rahimahullah mengatakan, “Bulan Muharram
ini disebut syahrullah (bulan Allah), disandarkan pada lafazh jalalah ‘Allah’
untuk menunjukkan mulia dan agungnya bulan tersebut, sebagaimana pula kita
menyebut ‘Baitullah’ (rumah Allah) atau ‘Alullah’ (keluarga Allah) ketika
menyebut Quraisy. Penyandaran yang khusus di sini dan tidak kita temui pada
bulan-bulan lainnya, ini menunjukkan adanya keutamaan pada bulan tersebut.
Bulan Muharram inilah yang menggunakan nama Islami. Nama bulan ini
sebelumnya adalah Shofar Al Awwal. Bulan lainnya masih menggunakan
nama Jahiliyah.. Bulan ini adalah seutama-utamanya bulan untuk berpuasa penuh
setelah bulan Ramadhan. Adapun melakukan puasa tathowwu’ (puasa
sunnah) pada sebagian bulan, maka itu masih lebih utama daripada melakukan
puasa sunnah pada sebagian hari seperti pada hari Arofah dan 10 Dzulhijah.
Inilah yang disebutkan oleh Ibnu Rojab. Bulan Muharram memiliki keistimewaan
demikian karena bulan ini adalah bulan pertama dalam setahun dan pembuka
tahun.”
Selamat Datang Tahun Baru Hijriah 1436
H
Semoga hari ini lebih baik dari hari
kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar