InspirasI

Selasa, 18 April 2017

ABU NAWAS vs SEMBAKO

Suatu hari Khalifah memanggil Abu Nawas. Semalaman beliau memikirkan teka-teki tersulit yang tidak mungkin bisa dijawab oleh seorang Abu Nawas sekalipun.
"Hai Abu Nawas, kali ini kamu pasti menyerah. Saya tugaskan kamu pergi menemui penduduk miskin yang mendapat sembako. Bujuklah mereka agar jangan memilih calon pemimpin yang sudah menyogok mereka dengan sembako!!"
"Tuan Khalifah, tetapi sembakonya sudah diterima oleh mereka. Bagaimana saya membujuknya? Mereka memang miskin dan lapar, Tuan"
"Nah, benar kan, kamu pasti akan menyerah, hai Abu Nawas?"
Abu Nawas terdiam sejenak, lalu bangkit, "Saya akan berusaha, Tuan. Tidak ada kata menyerah bagi Abu Nawas!!!"
Abu Nawas terus memutar otaknya lama sekali. Tidak menyangka Khalifah pandai juga mencari tantangan yang memusingkannya. Ah, hehe. Akhirnya ia tahu bagaimana memecahkan tugas itu!
Abu Nawas pun pergi ke tengah-tengah kaum miskin penerima sembako tersebut dengan membawa seekor kambing. Mereka semua dikumpulkan di lapangan, kemudian Abu Nawas berseru kepada mereka,
"Wahai tuan-tuan semua, lihatlah kambing ini. Kemarin kambing ini saya kasih makan rumput banyak sekali, karena hari ini saya ingin memotongnya..."
"Lalu apa urusannya dengan kami, Abu Nawas?"
"Begini tuan-tuan. Apakah tuan-tuan tidak menyadari bahwa kemarin tuan-tuan dikasih sembako banyak sekali, karena apa? Karena sebentar lagi rumah kalian akan digusur. Jadi kalau tuan-tuan masih mau selamat dari gusuran, jangan memilih calon pemimpin yang sudah memberikan sembako itu."
Orang-orang miskin itu pun akhirnya memikirkan ucapan Abu Nawas. Mereka baru menyadari ada udang di balik sembako tersebut.
Khalifah yang sedari tadi memperhatikan Abu Nawas, untuk kesekian kalinya harus mengakui kecerdasannya. Milyaran uang yang habis untuk sembako ternyata cuma dipatahkan dengan seekor kambing oleh Abu Nawas.

Tidak ada komentar: