TERUS-TERUSNA!
@salimafillah
Ada ungkapan orang Jawa yang kalau
ditujukan kepada Anda, meski disertai senyum yang amat manis, sungguh ia
peringatan kelas berat. Bunyinya, "Ya wis nek ngono, terus-terusna
kana!"
Arti
harfiahnya adalah, "Ya sudah kalau begitu, teruskan saja sana!"
Tugas ummat
ini hanya berjuang. Allah tidak mewajibkannya untuk menang. Berjuang itu jauh
lebih besar dari sekedar menang. Seperti sa'i lebih besar dari zam-zam, seperti
Uhud lebih bermakna dari segunung perbendaharaan Kisra.
Maka kalau
ummat sudah berjuang dengan kesungguhan, sesuai arahan Allah dan RasulNya,
sementara musuhnya bersikeras untuk menang; dengan segala tipu-tipu, dengan
bertumpuk kecurangan, dengan besi dan api, dengan mengerahkan semut dalam liang
hingga jin peri-perayangan; ummat ini hanya akan berkata, "Ya wis.
Terus-terusna!"
Bagi Fir'aun
yang merasa kuasa mengalirkan Nil dan memperbudak Bani Israil; ada Musa yang
tak putus asa. Tapi airlah yang mengakhiri si raja.
Bagi Namrudz
yang menyatakan mampu menghidupkan dan mematikan; ada Ibrahim mendebatnya. Tapi
nyamuk saja kiranya yang menjadi sebab khatamnya.
Bagi gegap
gempita kepungan pasukan Ahzab; ada keteguhan Nabi ﷺ dan para sahabat di
dalam Khandaq. Tapi anginlah rupanya yang menyapu bersihnya.
Bagi Abrahah
dan pasukan gajah yang pongah; ada 'Abdul Muthalib berserah pada Allah. Lalu
batu kecil dari sijjil dilempar burung-burung mungil.
Bagi Jalut
yang kuatnya membuat takut dan kecut; ada Thalut yang diutus bersama tabut.
Tapi ketapel kecil bocah Dawud lah yang jadi pembawa maut.
Maka sungguh,
tugas kita atas kezhaliman hanya taat pada Allah dan berteguh istiqamah. Lalu
mari bersandar hanya padaNya, bersiap tuk kejutan pertolonganNya Yang Maha
Jaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar