InspirasI

Rabu, 30 Agustus 2017

HAJI ADALAH ARAFAH

Haji adalah Arafah…
Arafah adalah hari perenungan…
Sebuah perenungan tentang sang Khalik…
Sebuah perenungan tentang untuk apa kita diciptakan…
Arafah adalah sebuah potret kecil tentang Mahsyar…
Mahsyar adalah sebuah hari dimana manusia akan ditimbang kadar Al-Haq dalam dirinya…
Mahsyar adalah sebuah hari yang sangat terik yang tidak ada penghalang di atasnya…
Mahsyar adalah sebuah hari yang mencekam dimana manusia ditimpa resah dan gelisah…
Kegelisahan yang teramat sangat karena Mahsyar adalah hari penantian tentang nasib manusia apakah ia akan masuk surga atau neraka…
Mahsyar adalah sebuah hari penyesalan…
Sebuah penyesalan karena manusia telah lalai menunaikan amanah sebagai khalifah…
Sebuah penyesalan karena manusia lalai untuk beramal shaleh semasa hidup di alam dunia…
Sedemikian dahsyatnya Mahsyar, sehingga manusia kelak akan mencari perlindungan walau hanya pada sebutir kurma yang pernah ia sedekahkan…
Maka, beruntunglah mereka yang Allah beri naungan dari dahsyatnya alam Mahsyar…
Mereka adalah :
pemimpin yang adil…
Para pemuda yang hatinya tertambat kepada masjid…
Manusia yang bersahabat karena Allah…
Manusia yang bersedekah dengan tangan kanannya tanpa diketahui tangan kirinya…
Manusia yang menolak perbuatan keji karena TAKUT akan Tuhannya…
Manusia yang tekun ibadahnya seraya berlinang air mata ketika ia berdzikir semata karena takut akan Tuhannya…
Selamat berjubel ria di padang Arofah bagi Anda yg kini ditempat mulia sedang berhaji....

Selamat menyambut hari Arafah dengan melaksanakan PUASA bagi Anda yg ditanah air....
Semoga Allah mengampuni kehinaan dan kebodohan kita…
Semoga Allah selalu menjadikan kita orang yang rendah hati…
Semoga Allah meneguhkan iman dan Islam kita…
Mengganti tangisan kita dengan senyuman…
Luka derita dengan kebahagiaan…

Kesempitan rezeki dengan kelapangan…

Kesesatan dengan petunjuk…
Penyakit dengan kesembuhan…
Kesulitan dengan kemudahan…
Dan keputus-asaan dengan harapan..
Aamiin.... Aamiin.... Aamiin Ya Rabbal Aalamiin.

                           7 RAHASIA DIBALIK QS AL-KAUTSAR

Surah ini adalah surah yang paling pendek dalam Al Qur'an, hanya mengandungi 3 ayat dan diturunkan di Makkah dan berasal dari sungai di Syurga. Kolam sungai ini diperbuat dari pada batu permata yang indah dan cantik.
Rasanya lebih manis dari pada madu, warnanya pula lebih putih dari pada susu dan lebih wangi dari pada kasturi.
Surah ini disifatkan sebagai surah penghibur hati Nabi Muhammad SAW, karena diturunkan ketika baginda bersedih atas kematian 2 orang yang dikasihinya, yaitu anak lelakinya Ibrahim dan bapak saudaranya Abu Thalib.
Berbagai khasiat terkandung di dalam surah ini dan boleh kita amalkan, diantaranya ialah :
.
1. Ketika hujan, bacalah surah ini dan berdo'a. Insya Allah, do'a kita dikabulkan oleh Allah SWT.
2. Ketika kita kehausan dan tiada air, bacalah surah ini dan gosok di leher. Insya Allah hilangkan rasa dahaga.
3. Ketika kita sering sakit mata, seperti berair, gatal, bengkak. Sapukan air tawar yang sudah dibacakan surah ini sebanyak 10x pada mata.
4. Ketika rumah dipercayai terkena sihir, bacalah surah ini 10x. Insya Allah, Allah SWT memberi ilham kepada kita dimana letaknya sihir itu.
5. Jika kita membaca surah ini 1.000x. Insya Allah rezeki kita akan bertambah.
6. Jika kita rajin membaca surah ini. Insya Allah hati kita akan menjadi lembut dan khusyuk ketika menunaikan shalat.
7. Jika ada orang teraniaya dan terpenjara, bacalah surah ini sebanyak 71x. Insya Allah, Allah SWT akan memberikan bantuan kepadanya karena dia tidak bersalah tetapi dizhalimi.
Rasulullah SAW bersabda : "Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari).
Subhanallah..
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan bermanfaat yang bernilai ibadah lewat tulisan ini dan mengamalkan dalam kehidupan sehari - hari.
Aamiin..
MU’JIZAT MERAWAT ORANG TUA
Uang bisa dicari,
Ilmu bisa digali,
Tapi kesempatan : untuk mengasihi orang tua takkan terulang lagi,
Ketika anak kita menemukan jodohnya, dan mendapatkan wanita cantik yang berhasil merebut seluruh hatinya, tidak jarang orang yang pertama menjadi musuh si Anak adalah orang tuanya sendiri.
Orang tua yang semula begitu mulia, mendadak terasa menjadi sangat cerewet, dan menjadi sumber masalah rumah tangga. Apalagi bila si anak (laki²) tidak berhasil menyatukan hati istrinya dengan ibundanya.
Padahal  anak² yang merawat orang tuanya sampai wafat, kebanyakan di cintai Allo   hal itu tercermin dalam karir hidupnya di Dunia, dan mereka cenderung menjadi orang yang sukses.
Mu’jizat Orang Tua, dapat kita temukan dalam sejarah hidup seorang sahabat di bawah ini :
Ketika ibu dari Iyas bin Muawiyah wafat,  lyas  meneteskan air mata tanpa meratap, lalu beliau ditanya seorang sahabat tentang sebab tangisannya,
Jawabnya,  Alloh telah membukakan untukku, beberapa pintu untuk masuk syurga, sekarang, satu pintu telah ditutup.”
Begitulah, orangtua adalah pintu syurga, bahkan pintu yang paling tengah di antara pintu² yang lain.
Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda,_
ORANG TUA adalah PINTU SYURGA YANG PALING TENGAH, terserah kamu, hendak kamu terlantarkan dia, atau kamu hendak menjaganya.”
(HR Tirmidzi)
Al-Qadhi berkata, "Maksud pintu syurga yang paling tengah, adalah pintu yang_ PALING BAGUS dan PALING TINGGI.
Dengan kata lain, se-baik² sarana yang bisa mengantarkan seseorang ke dalam syurga dan meraih derajat yang tinggi adalah dengan mentaati orangtua dan menjaganya.”
Bersyukurlah jika kita masih memiliki orangtua, karena di depan kita masih ada pintu syurga yang masih terbuka lebar.
Terlebih bila orangtua telah berusia lanjut.
Dalam kondisi tak berdaya, atau mungkin sudah pelupa, pikun dan terkesan cerewet, atau tak mampu lagi merawat dan menjaga dirinya sendiri, persis seperti bayi yang baru lahir.

*SUNGGUH TERLALU, ORANG YANG MENDAPATKAN ORANG TUANYA BERUSIA LANJUT, TAPI DIA TIDAK MASUK SYURGA, PADAHAL KESEMPATAN BEGITU MUDAH BAGINYA*.
Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam.. bersabda,"Sungguh celaka....., sungguh celaka,… sungguh celaka" lalu Seseorang bertanya “Siapakah itu wahai Rasululloh?”
Beliau bersabda,“Yakni orang yang mendapatkan, salah satu orang tuanya, atau kedua orang tuanya berusia lanjut, namun ia tidak juga bisa masuk syurga.”*
(HR Muslim)
Dia tidak masuk syurga karena tak berbakti, tidak mentaati perintahnya, tidak berusaha membuat senang hatinya, tidak meringankan kesusahannya, tidak menjaga kata²nya, dan tidak merawatnya saat mereka tak lagi mampu hidup mandiri.
SAATNYA KlNI, KlTA BERKACA DIRI, SUDAHKAH LAYAK KITA DISEBUT SEBAGAI ANAK YANG BERBAKTI ? SUDAHKAH LAYAK KITA MEMASUKI PINTU SYURGA YANG PALING TENGAH ?
Nasihat ini sebaiknya, kita sampaikan kepada anak² kita...Juga pengingat bagi saya sendiri..
Semoga bermanfaat

Selasa, 29 Agustus 2017

                 DOSA  YANG  MERUSAK  PERNIKAHANAN.
                                          
A. Suami
1. Suami tidak berfungsi menjadi pemimpin dengan baik, akibatnya saling melukai.
2. Suami gagal menjadikan Istri prioritas dalam hidupnya.
3. Suami membandingkan Istri dengan wanita lain.
4. Suami kurang disiplin mengontrol emosi dan kebiasaan buruk.
5. Suami gagal memuji hal-hal kecil dari Istri.
6. Suami menolak pendapat Istri.
7. Suami tidak pernah minta maaf.
B. ISTRI :
1. Istri tidak menghargai Suami sebagai otoritas.
2. Istri gagal menundukkan diri kepada Suami.
3. Istri gagal menampilkan kecakapan manusia batiniah.
4. Istri gagal menunjukan rasa syukur kepada Suami.
Kebutuhan seorang Suami:
1. Sex.
2. Istri sebagai sahabat.
3. Rumah yang rapi.
4. Istri yang menarik.
5. Saling menghargai.
Kebutuhan seorang Istri:
1. Kasih sayang dan penghargaan.
2. Diajak bicara.
3. Jujur dan terbuka.
4. Keuangan yang cukup.
5. Komitmen terhadap keluarga.
Ingat!
Kepala keluarga yang berhasil dalam
keluarga maka keberhasilan yang lain akan mengikuti. Kepala keluarga yang gagal dalam keluarga maka kegagalan lain akan mengikuti.
Kebahagiaan perkawinan membutuhkan
perjuangan yang tidak kenal lelah, dan membutuhkan kehadiran dan pertolongan Tuhan.
Berbahagialah mereka yang benar-benar menikmati hidup rumah tangga yang rukun dan damai, meskipun itu harus diperoleh dengan cucuran air mata.
Belaian tangan suami adalah emas bagi istri.
Senyum manis sang istri adalah permata bagi suami.
Kesetiaan suami adalah mahkota bagi istri.
Keceriaan istri adalah sabuk di pinggang suami.
Perbaikilah apa yang bisa diperbaiki sekarang sebelum terlambat. Cintailah pasangan yang telah Tuhan pilih untukmu!



Senin, 28 Agustus 2017


                          CINTA PERTAMA

"Orang tua, tempat dimana cinta pertama anak-anaknya berlabuh"
Penuhi 3 kewajiban terhadap anak :
1. memberi nama yg baik,
2. mendidik dan
3. menikahkan.
Berikan pendidikan terbaik sesuai dengan kemampuan keuangan. Rencanakan sejak anda belum menikah, atau sejak ia dalam kandungan.
.

AMALAN SAAT PINDAH RUMAH BARU

Semoga  memberi manfaat.
1. Azan
Melaungkan azan ketika pertama kali masuk rumah baru. Ia juga baik bagi bangunan yang telah lama ditinggalkan dan tidak dihuni oleh sesiapa. Dalam sebuah hadis, Rasulullah s.a.w. pernah memberitahu bahawa sekiranya sesebuah bangunan (premis/rumah) itu terlalu lama dikosongkan (tanpa penghuni) ianya akan dimasuki sejenis makhluk halus (jin yg dikenali sbgai Al-'Ammar) yang suka tinggal di rumah yang tidak berpenghuni.
2. Membaca surah Al-Baqarah
Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a., Rasululuuah s.a.w. bersabda yang bermaksud; "Janganlah kamu jadikan rumahmu seperti kubur (hanya untuk tidur), sesungguhnya syaitan akan lari dari rumah yang dibacakan Surah Al-Baqarah." Selalunya bila masuk rumah baru kita hanya membaca Yaasiin sahaja. Sepatutnya Surah Al-Baqarah yang menjadi pilihan untuk dibaca apabila memasuki rumah baru.
3. Banyakkan Solat dan Membaca Al-Quran
Dalam sebuah hadis lain pula, Rasulullah s.a.w. juga menggalakkan agar kita memperbanyakkan solat dan membaca Al-Quran di dalam rumah atau bangunan yang baru diduduki. Baginda bersabda yang bermaksud: "Sinarilah rumahmu dengan memperbanyakkan solat dan membaca Al-Quran." (hadis riwayat Al-Baihaqi)
4. Baca Surah Yassin, Al-Fatihah dan Al-Ikhlas
Amalkan membaca surah Yassin setiap malam terutamanya 7 malam pertama anda menduduki rumah atau bangunan. Baca juga surah Al-Fatihah sebanyak satu kali, surah Al-Ikhlas 3 kali, selawat ke atas nabi sebanyak 7 kali, ayat Kursi sekali, tetapi di ayat terakhir bacalah sebanyak 7 kali.
5. Pagar Rumah Secara Islam
Perbuatan memagar rumah dengan menanam atau menggantung sesuatu di penjuru atau sudut-sudut tertentu di rumah atau bangunan yang diduduki dengan kepercayaan bahawa benda tersebut akan menjaga dan memelihara keselamatan penghuninya adalah perbuatan yang bertentangan di sisi Islam. Bagaimana pun ada cara yang dibolehkan dan digalakkan mengikut ajaran Islam. Caranya ialah dengan 'memagar rumah' dengan merenjis air Yassin di sekeliling rumah.
Ikut panduan berikut:
Ambil air kemudian baca surah Al-Fatihah, ayat Kursi, Surah 3 Kul (Al-Ikhlas, Al-Falaq dan Al-Nas). Kemudian tiup ke dalam air tersebut perlahan-lahan hingga habis nafas. Setelah itu, jirus dan renjiskan air tersebut ke setiap penjuru rumah dengan mulai dengan penjuru yang terletak di sebelah kanan dan penjuru seterusnya, mengikut arah berlawanan jarum jam...

Kisah yg mengetuk Hati..

PENGEMIS DAN RASULULLAH

Suatu hari ada seorang pengemis mengetuk pintu rumah Rasulullah Saw. Pengemis itu berkata:
"saya pengemis ingin meminta sedekah dari Rasulullah."
Rasulullah bersabda:
"Wahai Aisah berikan baju itu kepada pengemis itu". Sayyidah Aisyah pun akhirnya melaksanakan perintah Nabi.
Dengan hati yang sangat gembira, pengemis itu menerima pemberian beliau, dan langsung pergi ke pasar serta berseru di keramaian orang di pasar: "Siapa yang mau membeli baju Rasulullah? ". Maka dengan cepat berkumpullah orang-orang, dan semua ingin membelinya.
Ada seorang yang buta mendengar seruan tersebut, lalu menyuruh budaknya agar membelinya dengan harga berapapun yang diminta, dan ia berkata kepada budaknya: jika kamu berhasil mendapatkannya, maka kamu merdeka. Akhirnya budak itupun berhasil mendapatkannya. Kemudian diserahkanlah baju itu pada tuannya yang buta tadi.
Alangkah gemberinya si buta tersebut, dengan memegang baju Rasulullah yang didapat, orang buta tersebut kemudian berdoa dan berkata:
"Yaa Rabb dengan hak Rasulullah dan berkat baju yg suci ini maka kembalikanlah pandanganku".
MaaSyaa Allah...dengan izin Allah, spontan orang tersebut dapat melihat kembali.
Keesokan harinya, iapun pergi menghadap Rasulullah dengan penuh gembira dan berkata:
"Wahai Rasulullah... pandanganku sudah kembali dan aku kembalikan baju anda sebagai hadiah dariku".
Sebelumnya orang itu menceritakan kejadiannya sehingga Rasulullah pun tertawa hingga tampak gigi gerahamnya.
Kemudian Rasulullah bersabda kepada Sayyidah Aisyah:
"Perhatikanlah baju itu wahai Aisyah, dengan berkahNya, ia
telah mengkayakan orang yang miskin, menyembuhkan yang buta, memerdekakan budak dan kembali lagi kepada kita."
Subhanallah...
Al-Imam as-Suyuti menyebutkan dalam salah satu kitabnya bahwa pahala shadaqah itu ada 5 macam:
أَنَّ ثَوَابَ الصَّدَقَةِ خَمْسَةُ أَنْوَاعٍ : وَاحِدَةٌ بِعَشْرَةٍ وَهِيَ عَلَى صَحِيْحِ الْجِسْمِ ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِيْنَ وَهِيَ عَلَى الْأَعْمَى وَالْمُبْتَلَى ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِمِائَةٍ وَهِيَ عَلَى ذِي قَرَابَةٍ مُحْتَاجٍ ، وَوَاحِدَةٌ بِمِائَةِ أَلْفٍ وَهِيَ عَلَى الْأَبَوَيْنِ ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِمِائَةِ أَلْفٍ وَهِيَ عَلَى عَالِمٍ أَوْ فَقِيْهٍ اهـ
(كتاب بغية المسترشدين)
"Sesungguhnya pahala bersedekah itu ada lima kategori :
1) Satu dibalas sepuluh (1:10) yaitu bersedekah kepada orang yang sehat jasmani
2) Satu dibalas sembilan puluh (1:90) yaitu bersedekah terhadap orang buta, orang cacat atau tertimpa musibah, termasuk anak yatim dan piatu
3) Satu dibalas sembilan ratus (1:900) yaitu bersedekah kepada kerabat yang sangat membutuhkan
4) Satu dibalas seratus ribu (1: 100.000) yaitu sedekah kepada kedua orangtua
5) Satu dibalas sembilan ratus ribu (1 : 900.000) yaitu bersedekah kepada orang yg alim atau ahli fiqih.
[Kitab Bughyatul Musytarsyidin]
Semoga Allah SWT memudahkan kita untuk bermurah hati, suka bersedekah dengan ikhlas. Aamiiiin...
Ali zainal abidin.

Sabtu, 26 Agustus 2017

KISAH ULAR DAN GERGAJI

Seekor ular memasuki gudang tempat kerja seorang tukang kayu di malam hari. Kebiasaan si tukang kayu adalah membiarkan sebagian peralatan kerjanya berserakan dan tidak merapihkannya.
Nah ketika ular itu masuk kesana, secara kebetulan ia merayap di atas gergaji. Tajamnya mata gergaji menyebabkan perut ular terluka. Ular beranggapan gergaji itu menyerangnya. Ia pun membalas dengan mematuk gergaji itu berkali-kali.
Serangan yang bertubi-tubi menyebabkan luka parah di bagian mulutnya. Marah dan putus asa, ular berusaha mengerahkan kemampuan terakhirnya untuk mengalahkan musuhnya. Ia pun lalu membelit dengan kuat gergaji itu.
Belitan yang menyebabkan tubuhnya terluka amat parah, akhirnya ia pun mati binasa. Di pagi hari si tukang kayu menemukan bangkai ular tersebut di sebelah gergaji kesayangannya.
Sahabat...
Kadangkala di saat marah, kita ingin melukai orang lain. Setelah semua berlalu, kita baru menyadari bahwa yang terluka lebih parah sebenarnya adalah diri kita sendiri.
Banyaknya perkataan yang terucap dan tindakan yang dilakukan saat amarah menguasai, sebanyak itu pula kita melukai diri kita sendiri.
Tidak ada musuh yang tidak dapat di taklukkan oleh cinta kasih.
Tidak ada permusuhan yang tidak dapat dimaafkan oleh ketulusan.
Tidak ada kesulitan yang tidak dapat dipecahkan oleh ketekunan.
Tidak ada batu keras yang tidak dapat di pecahkan oleh kesabaran.
Semua itu haruslah berasal dari diri kita.
Dendam, benci, curiga/pikiran negative apapun itu, sebenarnya bagaikan ular yang membelit gergaji, yang bisa terus menerus muncul dalam pikiran kita, menusuk dan membakar bhatin kita sendiri.
Latihlah setiap saat untuk memaafkan, mampu dengan cepat melepaskan dan membuang sampah pengotor bhatin dan pikiran kita.

Jumat, 25 Agustus 2017

INILAH MENGAPA ALLAH
MENIKAHKANMU DENGANNYA

Mungkin suamimu tak pandai berkata
Apalagi merayu dengan romantisme karya sastra
Tapi mungkin dengan cara itulah Allah menjaga lisannya
Menjauhkan dari fitnah dunia yang tak halal baginya
Mungkin suamimu tak pandai berkata
Tapi heningnya menahan kita banyak bicara
Memutuskan rantai kalimat sanggahan yang lahirkan perkara
Sehingga keseimbangan lebih terjaga
Andai saja Allah ciptakan sebaliknya
Mungkin rumahmu bagai arena tarung laga
Ah... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya
Mungkin istrimu tak berparas mempesona
Apalagi secantik selebritis di layar kaca
Tapi mungkin lisannya selalu berucap kata mutiara
Yang terpancar dari jiwa yang terjaga
Mungkin istrimu tak berparas mempesona
Tapi mungkin baktinya selalu membuatmu rindu padanya
Sehingga hatimu terpuaskan hanya untuknya
Mungkin dengan cara itu pula Allah menjaganya
Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin hatimu tak tenang saat jauh darinya
Ah... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya.
Mungkin suamimu bukanlah saudagar kaya
Yang membawa pulang limpahan laba hasil usaha
Namun meskipun besarannya begitu sederhana
Mungkin ia selalu menjaga kehalalan apa yang dibawa
Mungkin suamimu bukanlah pejabat yang bertahta
Yang dihormati dan dipuja bawahannya
Tapi mungkin dibalik kedudukannya yang biasa
Ia mampu menjadi imam bagi keluarga
Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin belum tentu ia memiliki derajat taqwa
Ah... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya
Mungkin Istrimu bukanlah koki istimewa
Yang masakannya selezat pujasera
Tapi mungkin ia pandai mendidik buah hatinya
Memahat pribadi berkarakter mulia
Mungkin istrimu bukan koki istimewa
Yang terkadang masakannya itu-itu saja
Tapi mungkin ia pandai mengatur alokasi harta
Sehingga pemberianmu tak terhambur percuma
Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin kecintaanmu akan terlalu berlebih padanya
Melebihi cintamu pada Allah pemberi karunia
Ah... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya
Percayalah....
Selalu ada kebaikan dalam setiap ketetapan Allah sang Sutradara
Maka temukanlah sebanyak-banyaknya rahasia dibaliknya
Agar engkau mengerti kenapa Allah menikahkanmu dengannya
Jikalau engkau masih sulit menemukan jawabannya
Gantilah kaca matamu dengan kacamata syukur atas segala karunia
Adalah hakmu jika engkau berharap Khadijahmu lebih sempurna
Asalkan engkau siap membimbingnya dengan menjadi Muhammad baginya.
Sepenggal tulisan dari Ustadzah  Kiki  Barkiah.

SAHABAT
                                    

Pertemuan kita di suatu hari
Menitikkan ukhuwah yang sejati
Bersyukurku kehadap Illahi
Di atas jalinan yang suci 
Senyuman yang tersirat di bibirmu
Menjadi ingatan setiap waktu
Tanda kemesraan bersimpul padu
Kenangku di dalam doamu
Semoga... Tuhan berkati.. 
KISAH NYATA SEORANG TUKANG BECAK

Ada seorang tukang becak, yang sudah cukup sepuh (tua), beliau tinggal di daerah Dinoyo (Malang, Jatim).
Setiap hari Jum'at, ia menggratiskan tarif becaknya, dengan niat shodaqoh..
Suatu kali, pada hari Jum'at, ada seorang pria bapak-bapak yang jadi penumpangnya.
Pria itu naik becak jarak dekat saja, tanpa tawar-menawar, pria itu membayar tarif becak yang di tumpanginya dengan uang 20ribu, tetapi langsung ditolak sama bapak tukang becak, beliau bilang :
"Kulo ikhlas Pak, pun usah dibayar, kula sagete shodaqoh nggeh ngeten niki.."
"(Saya ikhlas Pak, sudah jangan dibayar, saya cuma bisa shadaqoh dengan cara seperti ini..)."
Si penumpang pun kaget, tapi karena terburu-buru, Pria itu langsung pergi begitu saja, setelah mengucapkan terima-kasih.
Pekan berikutnya, pada hari jumat pula, Pria itu bertemu lagi dengan tukang becak yang sama pada Jum'at lalu.
Setelah diantar ke tempat tujuan, Pria itu menyodorkan uang 200ribu, atau 10x lipat dari shodaqoh tukang becak kepada pria ini Jum'at lalu, untuk tarif becaknya.
Tukang becak yang sudah sepuh ini pun menjawab dengan tenang :
"Insyaallah.. Kulo ikhlas pak..
Kulo sagete shodaqoh nggih namung ngeten niki,, ngateraken tiyang."
"(Insyaallah.. Saya ikhlas Pak..
Saya cuma bisa shadaqoh dengan cara seperti ini,, mengantarkan orang..)."
Karena merasa aneh, Pria yang menumpang itu menimpali :
"Lha kalau begini terus, Istri, dan Anak bapak makan apa.!? Kenapa nggak mau dibayar..?!"
Tukang becak itu pun menjawab :
"Alhamdulillah, Rayat kulo nggih sami ikhlas menawi saben Jum'at kula shodaqoh ngeten niki..".
"(Alhamdulillah, Istri saya pun sama-sama ikhlas jika tiap hari Jum'at saya bershodaqoh dengan cara ini..)"
"Oh,, jadi Bapak nggak mau di bayar pada hari Jum'at saja..!?" Tanya si penumpang memastikan.
"Nggeh, Pak"
"Rumah bapak dimana?" Tanya penumpang penasaran..
"Wonten Dinoyo Pak, wingkingipun bank..".
"(Tinggal di Dinoyo Pak, sebelah belakang bank..)"
Hari pun berlalu, dan di hari Jum'at berikutnya, Pria penumpang becak yang penasaran ini mencari rumah Tukang becak itu.
Setelah menyusuri gang sempit sebelah gedung bank di daerah dinoyo, akhirnya Pria itu ketemu juga dengan rumah sederhana milik Tukang becak yang di carinya.
Setelah mengetuk pintu, keluarlah seorang wanita yang sudah tua, masih menggunakan mukena.
Hatinya tergetar...
batinnya menangis..
betapa selama ini, ia yang sangat di cukupi kebutuhannya oleh Allah s.w.t, malah jarang bersimpuh kepada-Nya.
Jangankan sedekah, dan sholat dhuha, sholat wajib saja masih sering ia tinggalkan..
Ia pun mencium tangan wanita tua itu, lalu meminta idzin untuk meminjam KTP bapak, dan ibu sekalian.
"Bapak tasik siap-siap badhe sholat Jum'at, niki KTP-ne damel nopo nggeh..!!?"
"(Bapak masih melakukan persiapan untuk sholat Jum'at, ini KTP nya, kalau boleh tau buat apa ya..!?)
"Bu, bapak, dan juga ibu telah membuka mata hati saya, ini jalan hidayah yang telah Allah s.w.t anugerahkan kepada saya.
Insyaallah, Bapak, dan Ibu saya daftarkan untuk naik haji ONH Plus bersama saya, dan istri, mohon di terima ya, Bu.."

Masya Allah..
sungguh maha pemurah Allah s.w.t yang membalas kebaikan-kebaikan kecil.

Kamis, 24 Agustus 2017

SIBUKLAH DENGAN AMALMU

Seorang wanita berbincang dgn seorang ustadzah :
"Ustadzah, saya tidak mau ikut pengajian ini lagi"
"Apa alasannya?", tanya ustadzah.
"Saya lihat di pengajian ini perempuannya suka bergosip, laki²nya munafik, pengurusnya cara hidupnya tidak benar, jama'ahnya sibuk dengan hpnya, dansebagainya.
"Baiklah. Tapi sebelum kau pergi, tolong lakukan sesuatu untukku. Ambil segelas penuh air dan berjalanlah mengelilingi dalam masjid ini tanpa menumpahkan setetes air sekalipun ke lantai. Setelah itu engkau bisa meninggalkan masjid ini seperti keinginanmu."
"Itu mudah sekali!"
Diapun melakukan apa yang dimintakan ustadzah, sementara pengajian sedang berlangsung.
Setelah selesai, dia berkata kepada ustadzah, bahwa dia siap utk pergi.
"Sebelum kau pergi, ada 1 pertanyaan. Ketika kau tadi berjalan keliling dalam masjid, apa engkau mendengar orang bergosip, melihat orang munafik, melihat orang sibuk dg hpnya?"
"Tidak."
"Engkau tau mengapa?"_
"Tidak."
"Karena engkau fokus pada gelasmu, memastikan tidak tersandung dan tidak ada air yg tumpah."
Begitupun dgn kehidupan kita.
Ketika kita mengarahkan pandangan kita kepada Allah yg kita imani, maka :
Kita tidak akan punya waktu untuk melihat kesalahan orang lain
Kita tidak akan punya waktu untuk menilai dan mengkritik orang lain.*
Kita tidak akan punya waktu untuk bergosip ria dengan orang lain*
Kita akan menolong orang lain dan fokus pada langkah kita menggapai ridhoNya
Direndahkan tidak mungkin jadi sampah, disanjung tidak mungkin jadi rembulan.
Maka jangan risaukan omongan orang, sebab setiap orang membacamu dengan pemahaman dan pengalaman yang berbeda."
Teruslah melangkah selama engkau di jalan yang benar, meski terkadang kebaikan tidak selalu dihargai.
Tidak usah repot-repot menjelaskan tentang dirimu, sebab yang menyukaimu tidak butuh itu dan yang membencimu tidak percaya itu.
Hidup bukan tentang siapa yang terbaik, tapi tentang siapa yang mau berbuat baik.
Jika dizhalimi orang jangan berpikir untuk membalas dendam, tapi berpikirlah cara membalas dengan kebaikan.
Jangan mengeluh, teruslah berdoa dan ikhtiar.
Sibukkan diri dalam kebaikan hingga keburukan lelah mengikutimu.
Selamat berkaya,  sukses selalu..

Selasa, 22 Agustus 2017

NASEHAT UNTUK ISTERI

Jika Bertengkar Dengan Suami Jangan Kabur, Apalagi Update Status
Dalam hidup berumah tangga, wajar kiranya ada permasalahan. Tapi seberat apapun masalah yang Anda alami dengan suami, jangan lari atau kabur dari rumah.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Bertaqwalah kepada Alloh rabbmu. Janganlah engkau keluarkan mereka dari rumah-rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) keluar kecuali kalau mereka melakukan perbuatan keji yang jelas. Itulah hukum-hukum Alloh dan barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Alloh, sesungguhnya dia telah berbuat dzalim kepada dirinya sendiri. Engkau tidak mengetahui mungkin saja Alloh menjadikan sesudah itu kebaikan.”  [QS. Ath-Thalaq : 1]
Maka, keluarnya seorang istri dari rumah, di samping termasuk sikap yang diharamkan oleh Allah, juga hanya akan memperbesar permasalahan yang sedang terjadi.
Janganlah seorang istri muslimah mengikuti apa yang telah dilakukan oleh mayoritas kaum wanita dimana ketika terjadi perselisihan dengan suami-suami mereka, mereka pun berkata,
“Pulangkan aku ke rumah orangtuaku!” atau “Aku akan menelpon keluargaku!”, lalu dia pun meminta mereka untuk menjemputnya dari rumah itu. Ini semua dilarang oleh syariat.
Jangan sampai muncul dari kita akhlak yang jelek sehingga menyebabkan kita diusir atau kabur dari rumah kita sendiri. Hendaklah seorang istri tetap tinggal di rumah, dan terus berupaya mencari jalan keluar dari permasalahan dengan berbagai cara yang sesuai syar’i.
Mencari jalan keluar juga bukan dengan cara update status di sosial media. Karena itu tidak akan membantu, malah akan semakin memperburuk keadaan karena aib keluarga akan tersebar ke orang terdekat bahkan orang yang tidak kamu kenal.
Hal terpenting dalam keluarga saat ada masalah adalah duduk bersama dan membicarakan permasalahan yang tengah terjadi.
Jangan gengsi dan malu untuk membicarakan masalah yang sedang dihadapi, baik itu pihak istri maupun pihak suami. Agar semuanya jadi jelas dan tidak salah paham lagi.
Yang terakhir, tetaplah berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah agar keluarga anda selalu dalam lindungan Allah. Semoga bermanfaat.

POSITIVE THINKING,
POSITIVE FEELING,
POSITIVE DOING.

"Suatu hari, Rasulullah SAW menjenguk seseorang yang sedang
sakit demam".
Beliau menghibur dan membesarkan hati orang tersebut.
Beliau berkata,
"Semoga penyakitmu ini menjadi penawar dosamu...."
Orang itu menjawab,
"Tapi ini adalah demam yang mendidih, yang menimpa orang tua
yang sudah tua renta, yang bisa menyeretnya ke lubang kubur..."
Mendengar keluhan orang itu, Rasulullah SAW berkata,
"Kalau demikian anggapanmu, maka akan begitulah jadinya".
(HR. Ibnu Majah).
Sungguh indah apa yang dikatakan Rasulullah SAW.
Perhatikan pesan-pesan Rasulullah berikut ini :
"Barangsiapa yang ridha, maka keridhaan itu untuknya".
"Barangsiapa mengeluh, maka keluhan itu akan menjadi miliknya"
(HR. at-Tirmidzi).
"Salah satu kebahagiaan seseorang adalah keridhaannya menerima Keputusan ALLAH."
(HR. Ahmad).
Saudaraku,
-  Jika kita memikirkan bahagia, maka kita akan bahagia.
-  Jika kita berpikiran sedih, maka kita menjadi sedih.
-  Jika kita berpikiran gagal, kita menjadi gagal.
-  Jika kita berpikiran sakit, kita pun menjadi sakit.
Pesan Moral :
*You are what you think*
"Anda adalah apa yang Anda pikirkan".
Selalu berfikir dan merasa yang positif, dan jangan pernah biarkan, Pikiran dan Perasaan Negatif membelenggu otak, hati dan kehidupan !!.
(Positive thingking, positive feeling, positive doing).
Jadi tetap semangat dan jangan pernah menyerah pada keadaan.
Tugas kita yaitu :
"Berusaha (Ikhtiar) secara sungguh-sungguh, Berdo'a, Sabar, Ikhlas, Syukur dan Penyerahan diri kepada ALLAH SWT". (Tawakkal).
Nabi SAW bersabda :
"Ketika seorang hamba berkata Laa Haula Wa Laa Quwwata Ila Billah", maka ALLAH berfirman,
"Lihatlah (hai para malaikat),
Orang ini telah menyerahkan urusannya kepada-KU".
(HR. Ahmad).
Semoga bermanfaat


Minggu, 20 Agustus 2017

Bismillah
"Dunia pergi membelakangi, sedangkan akhirat datang menghadang..
Keduanya memiliki anak-anak, maka jadilah kalian anak-anak akhirat, dan jangan menjadi anak-anak dunia,
Karena sesungguhnya hari ini (di dunia) tempat beramal tanpa ada hisab, sedangkan besok (di akhirat) tempat hisab (perhitungan), tanpa ada kesempatan untuk beramal".
[HR. Bukhari].
#Yaa Rabb Ampuni Kami

Sabtu, 19 Agustus 2017

TERLENA.
Puisi (Alm) Prof Hamka..


Waktu berlalu begitu pantas menipu kita yang terlena.
Belum sempat berdzikir di waktu pagi,
hari sudah menjelang siang,
belum sempat bersedekah pagi,
matahari sudah meninggi.
Niat pukul 9.00 pagi hendak Sholat Dhuha,
tiba-tiba adzan Dhuhur sudah terdengar...
Teringin setiap pagi membaca 1 juz Al-Quran,
menambah hafalan 1 hari 1 ayat,
itu pun tidak dilakukan.
Rancangan untuk tidak akan melewatkan malam kecuali dengan Tahajjud dan Witir,
walau pun hanya 3 roka'at,
semua tinggal angan-angan.
Beginikah berterusannya nasib hidup menghabiskan umur ? Berseronok dengan usia ?
Lalu tiba-tiba menjelmalah usia di angka 30,
sebentar kemudian 40,
tidak lama terasa menjadi 50 dan kemudian orang mula memanggil kita dengan panggilan "Tok Wan, Atok...Nek" menandakan kita sudah tua.
Lalu sambil menunggu Sakaratul Maut tiba, diperlihatkan catatan amal yang kita pernah buat...
Astaghfirulloh,
ternyata tdk seberapa sedekah & infaq cuma sekedarnya,
mengajarkan ilmu tdk pernah ada,
silaturrohim tdk pernah buat.
Justeru,
apakah roh ini tidak akan melolong, meraung, menjerit menahan kesakitan di saat berpisah daripada tubuh ketika Sakaratul Maut ?
Tambahkan usiaku ya Alloh,
aku memerlukan waktu untuk beramal sebelum Kau akhiri ajalku.
Belum cukupkah kita menyia-nyiakan waktu selama 30, 40, 50 atau 60 tahun ?
Perlu berapa tahun lagikah untuk mengulang pagi, siang, petang dan malam.
Perlu berapa minggu, bulan, dan tahun lagi agar kita BERSEDIA untuk mati ?
Kita tidak pernah merasa kehilangan waktu & kesempatan untuk menghasilkan pahala,
maka 1000 tahun pun tidak akan pernah cukup bagi orang-orang yang terlena.

 (Pujangga Nusantara).

Kamis, 17 Agustus 2017

MENSYUKURI KEMERDEKAAN
         
72 tahun yang silam, bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam, memproklamirkan kemerdekaannya. Melepaskan diri dari jeratan dan cengkraman penjajahan belanda dalam kurun waktu yang amat lama, yang konon sampai 350 tahun. Ada catatan menarik dari Prof. Nina Herlina Lubis, guru besar Ilmu Sejarah Unpad: “Tidak benar Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun. Kalau dihitung dari 1596 sampai 1942, jumlahnya 346 tahun. Namun, tahun 1596 itu Belanda baru datang sebagai pedagang... Hingga (tahun) 1912 Aceh adalah kerajaan yang masih berdaulat. Orang Aceh hanya mau mengakui mereka dijajah 33 tahun saja... (Maka) Yang benar adalah, Belanda memerlukan waktu 300 tahun untuk menguasai  seluruh Nusantara. [jadiberitadotcom]
Terlepas dari perbedaan berapa lama waktu penjajahan tersebut, maka kemerdekaan adalah nikmat yang utama. Betapa tidak, jika kita lihat bagaimana kondisi saudara-saudara kita di palestina, irak, suriah dll. yang setiap hari hidup di bawah bayang-bayang senapan. Mereka sulit menemukan kebebasan dalam beribadah bahkan beraktifitas sehari-hari.
Alhamdulillah, bangsa kita telah mendapatkan kemerdekaan ini sehingga kita merasakan hidup damai, tentram dan bebas untuk beribadah dan beraktifitas. Kemerdekaan ini diraih bukan semata atas perjuangan para pahlawan karena secara hitam di atas putih bangsa ini mustahil bisa merdeka dan mengusir penjajah dengan keterbatasan alat perang namun para pejuang dan pendiri kemerdekaan sadar bahwa kemerdekaan ini adalah anugerah dari Allah swt sebagaimana ditegaskan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ketiga; “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.
Bahkan pelaksanaan proklamasi telah dirancang oleh proklamator atas dasar mengharap keberkahan dari Allah swt sehingga ketika beliau dan bung hatta di culik oleh sejumlah pemuda antara lain Soekarni, Wikana, dll.  dari perkumpulan "Menteng 31" pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00. WIB dan dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi namun bungkarno bersikukuh untuk membacakan teks proklamasi tanggal 17 sebagaimana direncanakan.
Sejarawan, Asvi Warman Adam memiliki catatan menarik yang dituangkan dalam bukunya “Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia”. Ia menulis transkrip pembicaraan menarik antara soekarno dan soekarni (pemuda kelahiran garum blitar jatim 1916) yang menculiknya dan memaksa untuk segera melaksanakan proklamasi.
Bung Karno : Di Saigon aku sudah merencanakan seluruh pekerjaan ini untuk dijalankan tanggal 17,” Sukarni: ”Mengapa tanggal 17, tidak lebih baik sekarang saja atau tanggal 16?” Bung Karno : ’’Aku percaya mistik…. Hari Jumat ini, Jumat Legi. Jumat yang manis. Jumat suci. Alquran diturunkan tanggal 17. Orang Islam melakukan sembahyang 17 rakaat dalam sehari. Mengapa Nabi Muhammad memerintahkan 17 rakaat, bukan 10 atau 20? Karena kesucian angka 17 bukanlah  buatan manusia.”
Jadi jelas, bahwa kemerdekaan yang hingga saat ini kita rasakan dan hari ini kita peringati, adalah berkat rahmat Allah dan pertolonganNya. Oleh sebab itu semua harus mensyukuri berkah atau nikmat Allah ini dengan sebaik-baiknya.
Tidak kalah menarik adalah keterangan bahwa “17-8-1945” telah diisyaratkan dalam lambang NU. Huruf yang terdapat dalam kata Nahdlatoel Oelama’ (ejaan NU tempo dulu) berjumlah 17 huruf yang melambangkan tanggal kemerdekaan. Tali Logo NU berbentuk angka 8 yang merupakan bulan kemerdekaan. Dan gambar selanjutnya Bola Dunia berjumlah 1, Total Bintang terdapat 9 dengan perincian, Bintang Bawah sebanyak 4, dan Bintang Atas sebanyak 5 membentuk angka 1945 yang merupakan tahun kemerdekaan.
Terlepas setuju atau tidak, otak atik matuknya lambang NU dengan kemerdekaan kita, maka terbukti NU turut aktif berjuang mempertahankan kemerdekaan dengan “resolusi jihad” yang disampaikan Rais Akbar KH Hasyim Asy’ari, yang berisi :
“Berperang menolak dan melawan pendjadjah itoe Fardloe ‘ain (jang haroes dikerdjakan oleh tiap-tiap orang Islam, laki-laki, perempoean, anak-anak, bersendjata ataoe tidak) bagi jang berada dalam djarak lingkaran 94 km dari tempat masoek dan kedoedoekan moesoeh. Bagi orang-orang jang berada di loear djarak lingkaran tadi, kewadjiban itu djadi fardloe kifajah (jang tjoekoep, kalaoe dikerdjakan sebagian sadja)…” [Nu dot or dot id]
Dan 18 hari kemudian meletuslah pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya dimana rakyat indonesia berperang melawan tentara Britania Raya dan Belanda yang kemudian peristiwa dahsyat ini diperingati sebagai hari pahlawan.
Terlepas dari kiprah dan peran para pejuang kemerdekaan di atas, maka kita sebagai penikmat kemerdekaan harus memiliki kesadaran sebeagaimana kesadaran yang dimiliki oleh para pejuang kemerdekaan, yaitu kemerdekaan ini adalah anugerah dari Allah swt yang wajib kita syukuri dengan cara menggunakan kemerdekaan ini sesuai dengan tujuan pemberinya, Allah swt dan untuk mendekat kepada sang pencipta. Maka berdasarkan pemilihan tanggal bung karno ada pesan tersirat “Jagalah kemerdekaan 17 Agustus dengan menjaga 17 rekaat (sholat lima waktu)”. Jika kita isi kemerdekaan dengan iman dan taqwa niscaya bangsa ini akan semakin makmur dan sejahtera. Allah swt berfirman :
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.[QS Al-A’raf : 96]
Akhirnya, janganlah kita lalai dengan “faragh” (waktu luang atau kesempatan) dari nikmat kemerdekaan sebagaimana dilakukan oleh banyak orang seperti disabdakan dalam hadits utama di atas. Dalam momen perinagatn kemerdekaan ini, Marilah kita renungkan firman Allah swt : yang artinya : Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong. maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima tobat.[QS an-Nashr : 1-3]. Wallahu A’lam. Berkat syukur kita, Semoga Allah Al-Bari menjadikan bangsa yang telah merdeka ini sebagai baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.Amin ya Robbal alamin.

DIRGAHAYU KE 72 REPUBLIK INDONESIA
Indonesia bukan cuma milikku atau milikmu, tapi milik kita bersama.
Sama sepertimu, aku juga tidak bisa mengklaim paling Indonesia.
Paling maksimal aku cuma bisa bilang sedang menjadi Indonesia.
Aku percaya Indonesia ada bukan karena kita harus sama tapi karena kita memilih untuk meraih tujuan bersama.
Ada seribu satu perbedaan diantara kita, ada seribu satu alasan juga untuk bercerai berai, tapi entoh kita memilih untuk bersatu.
Maka, ijinkan aku percaya bahwa Pancasila itu sejatinya adalah ideologi pemersatu.

P R O K L A M A S I
       Kami bangsa indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan indonesia.
       Hal hal yang mengenai pemindahaan kekuasaan dan lain lain, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat- singkatnya.
               
                                       Jakarta,17 agustus 1945
                               Atas nama bangsa indonesia
                                           Soekarno - Hatta

Rabu, 16 Agustus 2017

Kisah Mutiah, Wanita Pertama Penghuni Surga

Suatu hari putri Nabi SAW. Fatimah Az Zahra ra. bertanya kepada Rasulullah SAW., siapakah wanita pertama yang memasuki surga setelah Ummahatul Mukminin setelah istri-istri Nabi SAW.? Rasulullah bersabda: Dialah Mutiah.
Berhari-hari Fatimah Az Zahra berkeliling kota Madinah untuk mencari tahu keberadaan siapa Mutiah itu dan dimana wanita yang dikatakan oleh Nabi SAW. itu tinggal. Alhamdulillah dari informasi yang didapatkannya, Fatimah mengetahui keberadaan dan tempat tinggal Mutiah di pinggiran kota Madinah.
Atas ijin suaminya Ali bin Abi Thalib, maka Fatimah Az Zahra dengan mengajak Hasan putranya untuk bersilaturahmi ke rumah Mutiah pada pagi hari. Sesampainya di rumah Mutiah, maka Fatimah yang sudah tidak sabar segera mengetuk pintu rumah Mutiah dengan mengucapkan salam.
“Assalaamu’alaikum ya ahlil bait.” Dari dalam rumah terdengar jawaban seorang wanita, “Wa’alaikassalaam … siapakah diluar?” lanjutnya bertanya. Fatimah menjawab, “Saya Fatimah putri Muhammad SAW.” Mutiah menjawab, “Alhamdulillah, hari ini rumahku dikunjungi putri Nabi junjungan alam semesta.”
Segera Mutiah membuka sedikit pintu rumahnya, dan ketika Mutiah melihat Fatimah membawa putra laki-lakinya yang masih kecil (dalam riwayat masih berumur 5 tahun). Maka Mutiah kembali menutup pintu rumahnya kembali, terkagetlah Fatimah dan bertanyalah putri Nabi SAW kepada Mutiah dari balik pintu.
“Ada apa gerangan wahai Mutiah? Kenapa engkau menutup kembali pintu rumahmu? Apakah engkau tidak mengijinkan aku untuk mengunjungi dan bersilaturahim kepadamu?”
Mutiah dari balik pintu rumahnya menjawab, “Wahai putri Nabi, bukannya aku tidak mau menerimamu di rumahku. Akan tetapi keberadaanmu bersama dengan anak laki-lakimu Hasan, yang menurut ajaran Rasulullah tidak membolehkan seorang istri untuk memasukkan laki-laki ke rumahnya ketika suaminya tidak ada di rumah dan tanpa ijin suaminya. Walaupun anakmu Hasan masih kecil, tetapi aku belum meminta ijin kepada suamiku dan suamiku saat ini tidak berada dirumah. Kembalilah besok biar aku nanti meminta ijin terlebih dahulu kepada suamiku.”
Tersentaklah Fatimah Az-Zahra mendengarkan kata-kata wanita mulia ini, bahwa argumentasi Mutiah memang benar seperti yang diajarkan ayahnya Rasulullah SAW. Akhirnya Fatimah pulang dengan hati yang bergejolak dan merencanakan akan kembali besok hari.
Pada hari berikutnya ketika Fatimah akan berangkat ke rumah Mutiah, Husein adik Hasan rewel tidak mau ditinggal dan merengek minta ikut ibunya. Hingga akhirnya Fatimah mengajak kedua putranya Hasan dan Husein. Dengan berpikir bahwa Mutiah sudah meminta ijin kepada suaminya atas keberadaannya dengan membawa Hasan, sehingga kalau dia membawa Husein sekaligus maka hal itu sudah termasuk ijin yang diberikan kepada Hasan karena Husein berusia lebih kecil dan adik dari Hasan.
Namun ketika berada didepan rumah Mutiah, maka kejadian pada hari pertama terulang kembali. Mutiah mengatakan bahwa ijin yang diberikan oleh suaminya hanya untuk Hasan, akan tetapi untuk Husein Mutiah belum meminta ijin suaminya.
Semakin galau hati Fatimah, memikirkan begitu mulianya wanita ini menjunjung tinggi ajaran Rasulullah SAW. dan begitu tunduk dan tawaddu’ kepada suaminya.
Pada hari yang ketiga, kembali Fatimah bersama kedua anaknya datang ke rumah Mutiah pada sore hari. Namun kembali Fatimah mendapati kejadian yang mencengangkan, dia terkagum. Mutiah didapati sedang berdandan sangat rapi dan menggunakan pakaian terbaik yang dipunyai dengan bau yang harum, sehingga Mutiah terlihat sangat mempesona.
Dalam kondisi seperti itu, Mutiah mengatakan kepada Fatimah bahwa suaminya sebentar lagi akan pulang kerja dan dia sedang bersiap-siap menyambutnya. Subhanallah, kita merindukan istri yang demikian. Yaitu ketika suami pulang kerja dia berusaha menyambutnya dengan kondisi sudah mandi, sudah berdandan, sudah memakai pakaian yang bagus, dan siap menyambut kedatangan suami di halaman rumah dengan senyuman terindah penuh kasih dan sayang. Ya Allah, jadikanlah istri-istri kami seperti Mutiah.
Akhirnya Fatimah pulang kembali dengan kekaguman yang tak terperi kepada Mutiah. Dan pada hari yang keempat, Fatimah datang kembali ke rumah Mutiah lebih sore dan berharap bahwa suaminya sudah berada di rumah atau sudah pulang dari kerja. Dan Alhamdulillah memang pada saat Fatimah datang, suami Mutiah baru saja sampai di rumah pulang dari kerja.
Fatimah dan kedua anaknya Hasan dan Husein dipersilahkan masuk oleh Mutiah dan suaminya ke rumahnya. Fatimah melihat sebuah pemandangan yang jauh lebih mengesankan dibanding dengan yang dihadapinya sejak hari pertama. Mutiah sudah menyiapkan baju ganti yang bersih untuk suaminya, sambil menuntun suaminya ke kamar mandi. Mutiah terlihat mulai melepaskan baju suaminya, dan mereka berdua hilang masuk ke bilik kamar mandi. Dan yang dilakukan oleh Mutiah adalah memandikan suaminya. Subhanallah… Tsumma Subhanallah.
Selesai memandikan suaminya, Fatimah menyaksikan Mutiah menuntun suaminya menuju ke tempat makan. Dan suaminya sudah disiapkan makanan dan minuman yang dimasaknya seharian. Sebelum memakan makanan yang sudah disiapkan, Mutiah masuk ke dalam rumah dan keluar dengan membawa cambuk sepanjang 2 meter dan diberikan kepada suaminya dengan mengatakan.
“Wahai suamiku, seharian aku telah membuat makanan dan minuman yang ada didepanmu. Sekiranya engkau tidak menyukai dan tidak berkenan atas masakan yang aku buat, maka cambuklah diriku.”
Tanpa bertanya apa-apa, Fatimah sudah memahami apa yang dikatakan oleh ayahnya Rasulullah SAW. tentang wanita pertama penghuni surga setelah para istri Nabi yaitu Mutiah.
Fatimah pulang menangis haru dan bahagia karena sudah mendapatkan jawaban bagaimana istri yang sholihah. Seperti yang ada pada diri Mutiah, yang mendapatkan kehormatan sebagai wanita yang paling dahulu memasuki surga Allah SWT.

Istri taat suami

KISAH ISTRI SHOLEHAH YANG
SANGAT PATUH DAN SETIA KEPADA SANG SUAMI


Kisah nyata ini saya dapatkan dari kitab ‘Uqudulujain. Sebuah kitab yang banyak dikaji di berbagai pondok pesantren di Indonesia. Kitab karya Syaikh Nawawi Al-Bantani ini cukup populer karena merupakan salah satu kitab yang membahas tentang tata cara hidup berumah tangga yang islami.
Semoga kisah yang ditulis kembali ini dapat menginspirasi para wanita khusunya yang hendak/sudah membina mahligai rumah tangga agar mendapatkan berkah dalam pernikahannya. Kisah setia ini terjadi pada zaman Rasulullah SAW.
Ketika Rasulullah S.A.W masih hidup, tersebutlah seorang istri yang shalihah. Wanita setia ini begitu taat kepada suaminya. Suatu hari, karena kewajiban Agama untuk pergi berjihad, sang suami hendak berangkat memenuhi panggilan suci untuk berjihad dia berpesan pada istrinya “Istriku tersayang
yang kucintai, aku akan pergi untuk berjihad meninggikan kalimat-kalimat Allah, sebelum aku kembali pulang dari berjihad, kamu jangan pergi kemanapun dan jangan keluar dari rumah ini”. Setelah berpesan demikian pada istrinya, berangkatlah si suami menuju medan jihad.
Beberapa hari berlalu, datanglah seseorang kepada wanita tersebut yang mengabarkan bahwa Ibunya sedang sakit parah. Orang yang diutus tersebut mengatakan pada wanita shalihah tersebut untuk segera menjenguk Ibunya.
“Ibumu saat ini sedang sakit keras, jenguklah dia sekarang”
Dengan gelisah wanita tersebut menjawab “Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, bukannya tidak mau menjenguk, tapi saya dilarang keluar rumah sebelum suami saya pulang, tolong sampaikan permohonan maaf dan salam saya pada Ibu”. Si utusanpun pulang kembali tanpa membawa wanita tersebut.
Malam berlalu dan suami yang berjihad belum juga pulang. Keesokan harinya datang kembali seorang utusan yang mengabarkan bahwa Ibu wanita tersebut meninggal dunia. Betapa sedih perasaan wanita tersebut, air matanya berlinang mendengar kabar Ibu yang dicintainya telah pergi untuk selama-lamanya, bahkan disaat terakhirnya dia tidak berada disampingnya.
Utusan tersebut berkata “sekarang Ibumu telah tiada, datanglah untuk memberikan penghormatan terakhir sebelum beliau akan dikebumikan hari ini”. Namun istri yang shalihah ini sambil menangis tersedu menjawab “Bukanya saya tidak mencintai Ibu saya, tapi saya memegang amanah suami saya untuk tidak keluar rumah hingga dia pulang dan memberi saya izin”.
Dengan berat utusan tersebut pulang. Mungkin karena kesal dan heran dengan sikap wanita tersebut yang tidak mau datang walaupun Ibunya sakit keras hingga meninggal dunia, dia adukan masalah tersebut pada Rasulullah S.A.W.
Dengan nada sedikit kesal ia berkata kepada Nabi SAW, “Wahai Rasulullah, wanita itu sangat keterlaluan, dari mulai Ibunya sakit hingga meninggal dunia dia tidak mau datang untuk menemui Ibunya”.
Rasulullah bertanya “Kenapa dia tidak mau datang?”
“Wanita itu mengatakan bahwa dia tidak mendapata izin untuk keluar rumah sebelum suaminya pulang berjihad”, jawab utusan yang mengadu ke Rasulullah SAW tersebut.
Rasulullah SAW tersenyum, kemudian beliau berkata “Dosa-dosa Ibu wanita tersebut diampuni Allah SWT karena dia mempunyai seorang puteri yang sangat taat terhadap suaminya”.
Hikmah dari kisah ini adalah agar setiap wanita selalu taat pada suaminya selama apa yang diperintahkan suaminya bukan untuk mengingkari ketentua Allah. karena bagi seorang Istri hak Suamilah yang paling pertama dan utama harus dipenuhi, sedangkan bagi seorang Suami, Ibunyalah yang harus lebih diutamakan. Kesetiaan seorang istri dan ketaatannya pada suami pada kisah wanita di atas bisa dijadikan contoh bagaimana seorang Istri menjaga amanah dan patuh pada suami, sehingga orangtuanya pun mendapatkan berkah yang luar biasa. Semoga para pembaca khususnya wanita bisa mengambil hikmah dalam kisah ini dan menjadi seorang calon atau Istri yang baik dan diridhoi Allah SWT. Amin amin, ya Rabbal ‘Aalamiin.
Wa’alaikum sallam warohmatullahi wabarokatuh.
Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar Walahaulawala Quwwata illabilla hil ‘aliyil ‘azhim. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa ‘ala ali Muhammad. Astaghfirullahal ‘azhim wa atubu ilaih.

Senin, 14 Agustus 2017

DASA DHARMA PRAMUKA

Pramuka itu :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia,
3. Patriot yang sopan dan ksatria,
4. Patuh dan suka bermusyawarah,
5. Rela menolong dan tabah,
6. Rajin terampil dan gembira,
7. Hemat, cermat dan bersahaja,
8. Disiplin, berani dan setia,
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya,
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.


SALAM PRAMUKA !
Taukah anda siapa pendiri Pramuka Indonesia..??
Beliau adalah seorang *HABIB*
Habib Husin Al Muthohar,
Lahir di Semarang pada 5 Agustus 1916
Beliau...
Pendiri Gerakan pramuka 
Pencipta lagu 17 agustus
Pencipta lagu Syukur, dll
Pejuang “Pertempuran Lima Hari” Semarang.
Sopir” pribadi Bung Karno saat perang
Pengawal Bung Karno saat haji
Orang yg di percaya Bung Karno utk menyelamatkan Bendera Pusaka saat Belanda  melumpuhkan Yogyakarta pada 1948. Dan Muthohar lolos dari pemeriksaan ketat tentara Belanda.
-Duta Besar RI di Takhta Suci Vatikan.
-Penerima anugerah Bintang Gerilya
-Penerima Bintang Mahaputra
Masyarakat luas tak tahu kalau beliau *habib*, karena selama ini hanya disebutkan H.MUTHAHAR.
Meninggal dunia Rabu petang 9 Juni 2004, pukul 16.30, dua bulan menjelang ulang tahunnya yang ke-88. 
Beliau dimakamkan sebagai rakyat biasa di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut Jakarta Selatan dengan tata cara Islam.
Semestinya beliau berhak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata dengan upacara kenegaraan sebagaimana penghargaan yang lazim diberikan kepada para pahlawan. Tetapi, beliau tidak menginginkan itu. Sesuai dengan wasiat beliau.
-Hari Pramuka Nasional
-Sejarah yang terlupa

Sabtu, 12 Agustus 2017

HAKIKAT PENGHAMBAAN

      Alkisah ada seorang ahli ibadah bernama Abu bin Hasyim yang kuat sekali tahajudnya. Hampir bertahun-tahun dia tidak pernah absen melakukan salat tahajud.
        Pada suatu ketika saat hendak mengambil wudhu untuk tahajud, Abu dikagetkan oleh keberadaan sesosok makhluk yang duduk di bibir sumurnya. Abu bertanya, “Wahai hamba Allah, siapakah Engkau?”
Sambil tersenyum, sosok itu berkata, “Aku Malaikat utusan Allah."
Abu Bin Hasyim kaget sekaligus bangga karena kedatangan tamu malaikat mulia. Dia lalu bertanya, “Apa yg sedang kamu lakukan di sini?”
Malaikat itu menjawab, “Aku mendapat tugas mencari hamba pencinta Allah.”
Melihat Malaikat itu memegang kitab tebal, Abu lalu bertanya, “Wahai Malaikat, buku apakah yg kau bawa?”
Malaikat menjawab, “Ini adalah kumpulan nama hamba-hama pencinta Allah.”
Mendengar jawaban Malaikat, Abu bin Hasyim berharap dalam hati namanya ada di situ. Maka ditanyalah Malaikat itu. “Wahai Malaikat, adakah namaku di situ?”
Abu berasumsi bahwa namanya ada di buku itu, mengingat amalan ibadahnya yang tidak kenal putusnya. Selalu mengerjakan shalat tahajud setiap malam, berdo’a dan bermunajat kepada Allâh swt di sepertiga malam.
“Baiklah, akan aku buka,” kata Malaikat sambil membuka kitab besarnya. Dan ternyata Malaikat itu tidak menemukan nama Abu di dalamnya.
Tidak percaya, Abu bin Hasyim meminta Malaikat mencarinya sekali lagi.
“Betul … namamu tidak ada di dalam buku ini!” kata Malaikat.
Abu bin Hasyim pun gemetar dan jatuh tersungkur di depan Malaikat. Dia menangis sejadi-jadinya.
“Rugi sekali diriku yang selalu tegak berdiri di setiap malam dalam tahajud dan bermunajat tetapi namaku tidak masuk dalam golongan para hamba pecinta Allah,” ratapnya.
Melihat itu, Malaikat berkata, “Wahai Abu bin Hasyim! Bukan aku tidak tahu, engkau bangun setiap malam ketika yang lain tidur-mengambil air wudhu dan kedinginan pada saat orang lain terlelap dalam buaian malam. Tapi tanganku dilarang Allâh menulis namamu.”
“Apakah gerangan yang menjadi penyebabnya?” tanya Abu bin Hasyim.
“Engkau memang bermunajat kepada Allâh, tapi engkau pamerkan dengan rasa bangga ke mana-mana dan asyik beribadah memikirkan diri sendiri. Di kanan kirimu ada org sakit atau lapar, tdk engkau tengok dan beri makan. Bagaimana mungkin engkau dapat menjadi hamba pecinta Allah kalau engkau sendiri tidak pernah mencintai hamba-hamba yang diciptakan Allâh?” kata Malaikat itu.
Abu bin Hasyim seperti disambar petir di siang bolong. Dia tersadar hubungan ibadah manusia tdklah hanya kepada ñAllâh semata (hablumminAllâh), tetapi juga ke sesama manusia (hablumminannâs) dan alam.
JANGAN BANGGA DENGAN BANYAK SHALAT, PUASA, DAN ZIKIR KARENA ITU SEMUA BELUM MEMBUAT ALLAH SENANG !!!
MAU TAHU APA YANG MEMBUAT ALLAH SENANG?
Nabi Musa, "Wahai Allah, aku sudah melaksanakan ibadah. Lalu manakah ibadahku yang membuat Engkau senang?"
Allah swt, menjelaskan...
SHALAT? Sholatmu itu untukmu sendiri, karena dengan mengerjakan shalat, engkau terpelihara dari perbuatan keji dan munkar.
DZIKIR? Dzikirmu itu hanya untukmu sendiri, membuat hatimu menjadi tenang.
PUASA? Puasamu itu untukmu sendiri, melatih dirimu untuk memerangi hawa nafsumu sendiri.
Nabi Musa, lalu apa yang membuat hati-Mu senang Ya Allah?
Allah swt:  SEDEKAH, INFAQ, ZAKAT serta PERBUATAN BAIK-mu.
Itulah yang membuat AKU senang, karena tatkala engkau membahagiakan orang yang sedang susah, AKU hadir di sampingnya. ---Dan AKU akan mengganti dengan ganjaran 700 kali (Al-Baqarah 261-262)--
Nah, bila kamu sibuk dengan ibadah ritual dan bangga akan itu... maka itu tandanya kamu hanya mencintai dirimu sendiri, bukan Allah.
Tapi, bila kau berbuat baik dan berkorban untuk orang lain... maka itu tandanya kau mencintai Allah dan tentu Allah senang karenanya.
Buatlah Allah senang maka Allah akan limpahkan rahmat-Nya dengan membuat hidupmu lapang dan bahagia.
Sumber: Mukasyafatul Qulub~ Imam Al Ghazali.