Kisah
yg mengetuk Hati..
PENGEMIS DAN RASULULLAH
Suatu hari ada
seorang pengemis mengetuk pintu rumah Rasulullah Saw. Pengemis itu berkata:
"saya pengemis ingin meminta sedekah dari Rasulullah."
Rasulullah bersabda:
"Wahai Aisah berikan baju itu kepada pengemis itu". Sayyidah Aisyah pun akhirnya melaksanakan perintah Nabi.
Dengan hati yang sangat gembira, pengemis itu menerima pemberian beliau, dan langsung pergi ke pasar serta berseru di keramaian orang di pasar: "Siapa yang mau membeli baju Rasulullah? ". Maka dengan cepat berkumpullah orang-orang, dan semua ingin membelinya.
"saya pengemis ingin meminta sedekah dari Rasulullah."
Rasulullah bersabda:
"Wahai Aisah berikan baju itu kepada pengemis itu". Sayyidah Aisyah pun akhirnya melaksanakan perintah Nabi.
Dengan hati yang sangat gembira, pengemis itu menerima pemberian beliau, dan langsung pergi ke pasar serta berseru di keramaian orang di pasar: "Siapa yang mau membeli baju Rasulullah? ". Maka dengan cepat berkumpullah orang-orang, dan semua ingin membelinya.
Ada seorang
yang buta mendengar seruan tersebut, lalu menyuruh budaknya agar membelinya
dengan harga berapapun yang diminta, dan ia berkata kepada budaknya: jika kamu
berhasil mendapatkannya, maka kamu merdeka. Akhirnya budak itupun berhasil
mendapatkannya. Kemudian diserahkanlah baju itu pada tuannya yang buta tadi.
Alangkah
gemberinya si buta tersebut, dengan memegang baju Rasulullah yang didapat,
orang buta tersebut kemudian berdoa dan berkata:
"Yaa Rabb dengan hak Rasulullah dan berkat baju yg suci ini maka kembalikanlah pandanganku".
MaaSyaa Allah...dengan izin Allah, spontan orang tersebut dapat melihat kembali.
"Yaa Rabb dengan hak Rasulullah dan berkat baju yg suci ini maka kembalikanlah pandanganku".
MaaSyaa Allah...dengan izin Allah, spontan orang tersebut dapat melihat kembali.
Keesokan
harinya, iapun pergi menghadap Rasulullah dengan penuh gembira dan berkata:
"Wahai Rasulullah... pandanganku sudah kembali dan aku kembalikan baju anda sebagai hadiah dariku".
Sebelumnya orang itu menceritakan kejadiannya sehingga Rasulullah pun tertawa hingga tampak gigi gerahamnya.
"Wahai Rasulullah... pandanganku sudah kembali dan aku kembalikan baju anda sebagai hadiah dariku".
Sebelumnya orang itu menceritakan kejadiannya sehingga Rasulullah pun tertawa hingga tampak gigi gerahamnya.
Kemudian
Rasulullah bersabda kepada Sayyidah Aisyah:
"Perhatikanlah baju itu wahai Aisyah, dengan berkahNya, ia
telah mengkayakan orang yang miskin, menyembuhkan yang buta, memerdekakan budak dan kembali lagi kepada kita."
"Perhatikanlah baju itu wahai Aisyah, dengan berkahNya, ia
telah mengkayakan orang yang miskin, menyembuhkan yang buta, memerdekakan budak dan kembali lagi kepada kita."
Subhanallah...
Al-Imam as-Suyuti
menyebutkan dalam salah satu kitabnya bahwa pahala shadaqah itu ada 5 macam:
أَنَّ ثَوَابَ
الصَّدَقَةِ خَمْسَةُ أَنْوَاعٍ : وَاحِدَةٌ بِعَشْرَةٍ وَهِيَ عَلَى صَحِيْحِ
الْجِسْمِ ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِيْنَ وَهِيَ عَلَى الْأَعْمَى وَالْمُبْتَلَى ، وَوَاحِدَةٌ
بِتِسْعِمِائَةٍ وَهِيَ عَلَى ذِي قَرَابَةٍ مُحْتَاجٍ ، وَوَاحِدَةٌ بِمِائَةِ
أَلْفٍ وَهِيَ عَلَى الْأَبَوَيْنِ ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِمِائَةِ أَلْفٍ وَهِيَ
عَلَى عَالِمٍ أَوْ فَقِيْهٍ اهـ
(كتاب بغية المسترشدين)
(كتاب بغية المسترشدين)
"Sesungguhnya pahala bersedekah itu
ada lima kategori :
1) Satu dibalas sepuluh (1:10) yaitu bersedekah kepada orang yang sehat jasmani
1) Satu dibalas sepuluh (1:10) yaitu bersedekah kepada orang yang sehat jasmani
2) Satu
dibalas sembilan puluh (1:90) yaitu bersedekah terhadap orang buta, orang cacat
atau tertimpa musibah, termasuk anak yatim dan piatu
3) Satu dibalas sembilan ratus (1:900) yaitu
bersedekah kepada kerabat yang sangat membutuhkan
4) Satu
dibalas seratus ribu (1: 100.000) yaitu sedekah kepada kedua orangtua
5) Satu
dibalas sembilan ratus ribu (1 : 900.000) yaitu bersedekah kepada orang yg alim
atau ahli fiqih.
[Kitab Bughyatul Musytarsyidin]
[Kitab Bughyatul Musytarsyidin]
Semoga Allah
SWT memudahkan kita untuk bermurah hati, suka bersedekah dengan ikhlas.
Aamiiiin...
Ali zainal
abidin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar