InspirasI

Sabtu, 19 Agustus 2017

TERLENA.
Puisi (Alm) Prof Hamka..


Waktu berlalu begitu pantas menipu kita yang terlena.
Belum sempat berdzikir di waktu pagi,
hari sudah menjelang siang,
belum sempat bersedekah pagi,
matahari sudah meninggi.
Niat pukul 9.00 pagi hendak Sholat Dhuha,
tiba-tiba adzan Dhuhur sudah terdengar...
Teringin setiap pagi membaca 1 juz Al-Quran,
menambah hafalan 1 hari 1 ayat,
itu pun tidak dilakukan.
Rancangan untuk tidak akan melewatkan malam kecuali dengan Tahajjud dan Witir,
walau pun hanya 3 roka'at,
semua tinggal angan-angan.
Beginikah berterusannya nasib hidup menghabiskan umur ? Berseronok dengan usia ?
Lalu tiba-tiba menjelmalah usia di angka 30,
sebentar kemudian 40,
tidak lama terasa menjadi 50 dan kemudian orang mula memanggil kita dengan panggilan "Tok Wan, Atok...Nek" menandakan kita sudah tua.
Lalu sambil menunggu Sakaratul Maut tiba, diperlihatkan catatan amal yang kita pernah buat...
Astaghfirulloh,
ternyata tdk seberapa sedekah & infaq cuma sekedarnya,
mengajarkan ilmu tdk pernah ada,
silaturrohim tdk pernah buat.
Justeru,
apakah roh ini tidak akan melolong, meraung, menjerit menahan kesakitan di saat berpisah daripada tubuh ketika Sakaratul Maut ?
Tambahkan usiaku ya Alloh,
aku memerlukan waktu untuk beramal sebelum Kau akhiri ajalku.
Belum cukupkah kita menyia-nyiakan waktu selama 30, 40, 50 atau 60 tahun ?
Perlu berapa tahun lagikah untuk mengulang pagi, siang, petang dan malam.
Perlu berapa minggu, bulan, dan tahun lagi agar kita BERSEDIA untuk mati ?
Kita tidak pernah merasa kehilangan waktu & kesempatan untuk menghasilkan pahala,
maka 1000 tahun pun tidak akan pernah cukup bagi orang-orang yang terlena.

 (Pujangga Nusantara).

Tidak ada komentar: