InspirasI

Senin, 01 Januari 2018

Syeikh Abu Yazid Al Busthami

Seorang tokoh sufi - suatu hari didatangi seorang lelaki yang wajahnya kusam, kusut dan keningnya selalu berkerut.
Dengan murung lelaki itu mengadu, "Tuan Guru, sepanjang hidup saya, rasanya tak pernah lepas saya beribadah kepada Allah. Orang lain sudah lelap, saya masih bermunajat. Isteri saya belum bangun, saya sudah mengaji. Saya juga bukan pemalas yang enggan mencari rezeki. Tetapi mengapa saya selalu malang dan kehidupan saya penuh kesulitan?"
Sang Guru menjawab, "Perbaiki penampilanmu dan ubahlah raut mukamu. Kau tahu, Rasulullah Saw adalah penduduk dunia yang miskin namun wajahnya tak pernah keruh dan selalu ceria. Sebab menurut Rasulullah Saw salah satu tanda penghuni neraka ialah mukanya masam yang membuat orang curiga kepadanya."
Lelaki itu tertunduk paham. Dia pun berjanji akan memperbaiki penampilannya. Wajahnya sentiasa berseri. Setiap kesedihan diterima dengan sabar, tanpa mengeluh. Alhamdullilah sesudah itu ia tak pernah datang lagi untuk berkeluh kesah.
Khalifah Umar bin khattab walaupun pakaiannya sangat sederhana dan bertambal-tambal. Tetapi sikapnya ramah, wajahnya sentiasa senyum, mukanya berseri.
Tak heran jika Imam Hasan Al Basri berpendapat, awal keberhasilan suatu pekerjaan adalah raut muka yang ramah dan penuh senyum.
Bahkan Rasulullah Saw menegaskan, senyum adalah sedekah paling murah namun tetap besar pahalanya.

Mari sahabat semua awali 2018 dengan senyum dan optimisme..

Tidak ada komentar: