InspirasI

Minggu, 14 Januari 2018

HUKUMAN YANG TIDAK TERASA

Seorang murid mengadu kepada gurunya:
"Ustadz, betapa banyak kita berdosa kepada Allah dan tidak menunaikan hakNya sebagaimana mestinya, tapi saya kok tidak melihat Allah menghukum kita"
Sang Guru menjawab dengan tenang :
"Betapa sering Allah menghukummu tapi engkau tidak merasakannya"
"Sesungguhnya salah satu hukuman Allah yang terbesar yang bisa menimpamu wahai anakku, ialah : Sedikitnya taufiq (kemudahan) untuk mengamalkan ketaatan dan amal amal kebaikan"
Tidaklah seseorang diuji dengan musibah yang lebih besar dari "Kekerasan hatinya dan kematian hatinya"
Contoh :
Sadarkah engkau, bahwa Allah telah mencabut darimu rasa bahagia dan senang dengan munajat kepadaNya, merendahkan diri kepadaNya, menyungkurkan diri di hadapan-Nya ?
Sadarkah engkau tidak diberikan rasa khusyu' dalam shalat ?
Sadarkah engkau, bahwa  beberapa hari-harimu telah berlalu dari hidupmu, tanpa membaca Al-Qur'an, padahal engkau mengetahui firman Allah :
"Sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini ke gunung, niscaya engkau melihatnya tunduk, retak, karena takut kepada Allah"
Tapi engkau tidak tersentuh dengan Ayat Ayat Al-Qur'an, seakan engkau tidak mendengarnya.

Hukuman apa lagi yang lebih berat dari itu ?.
Tidakkah engkau merasakan beratnya mengamalkan banyak ketaatan (amal ibadah) ?
Tidakkah Allah menahan lidahmu untuk berdzikir, beristighfar dan berdo'a kepadanya ?
Tidakkah terkadang engkau merasakan bahwa engkau lemah di hadapan hawa nafsu ?

Hukuman apa lagi yang lebih berat dari semua ini ?
Sadarkah engkau, bahwa Allah membuatmu lupa kepada Akhirat, lalu Allah menjadikan dunia sebagai perhatian terbesarmu dan ilmu tertinggi ?
Semua bentuk pembiaran ini dengan berbagai bentuknya ini, hanyalah beberapa bentuk hukuman Allah kepadamu, sedang engkau menyadarinya, atau tidak menyadarinya.
Waspadalah wahai sahabatku, agar engkau tidak terjatuh ke dalam dosa dan meninggalkan kewajiban.
Karena itu wahai sahabat2ku, Perbanyaklah di sela sela harimu, amalan taubat dan istighfar, semoga Allah menghidupkan jiwa kita
.
Syaikh Abdullah Al-'Aidan
Wallahu A'lam

Tidak ada komentar: