InspirasI

Senin, 19 Desember 2016

CEPAT MENILAI


Dalam suatu kereta ekonomi non-AC yg lumayan panas, Seorang eksekutif muda, dengan jas elegan berdiri di disana. Berdesakaan dengan penumpang lain. Sesaat kemudian, ia membuka tablet Androidnya. Lebih besar tentu dibanding smartphone umumnya.Semua penumpang menoleh padanya atau meliriknya. Mereka pun saling berisik. 
Seorang nenek-nenek berbisik, "Orang muda sekarang, kaya sedikit langsung pamer. Naik Ekonomi saja, pameran. "Seorang ibu2 menimpali, "Mudah2an suami saya ga senorak dia. Norak di kelas Ekonomi bukan hal terpuji."
Seorang gadis ABG komentar, "Keren sih keren, tapi ga banget deh sama gayanya. Kenapa ga naik AC kalau mau pamer begituan?"_
Seorang pengusaha membatin,"Sepertinya dia 'orang kaya baru'. Atau dapat warisan. Andai dia merasakan jerih pahit kehidupan; barang tentu tidak akan pamer barang itu di kelas Ekonomi. Kenapa ga naik kereta AC sih?"
Seorang, Ustadz nyeletuk,  "Andai dia belajar ilmu agama, tentu tidak sesombong itu, pamer."
Seorang pelajar SMA menyahut, "Gue tau lo kaya. Tapi plis deh, lo ga perlu pamer gitu kalle' ke gua. Gua tuh ga butuh style elo. Kalo lo emang pengen diakuin, lo bisa out dari sini, terus naik kereta AC.. ill feel gue..."
Seorang pengemis membatin, "Orang ini terlalu sombong, ingin pamer di depan rakyat kecil."
Pemuda itu memang sedang ada chat penting dengan para donatur,  sahabat2nya. Chat tentang dana untuk membantu para korban gempa dan kebanjiran.Ketika ada yang bertanya kenapa dia tidak naik kereta eksekutif saja, Si eksekutif menyimpan kembali tabletnya di tas. Ia berkata lirih,  "Alhamdulillahi Rabbil 'Alamiin akhirnya para donatur bersedia membantu, dan terkumpul dana Rp 520 juta.   Sungguh ini kabar baik sekali."
Lalu, ia sempatkan melihat kantong bajunya. Ada secarik tiket kereta ekonomi.
Ia pun menjawab pertanyaan orang tsb, "Tadi sempat tukar karcis dengan seorang nenek tua yang mau naik kereta sesak ini. Tidak tega saya. Biarlah dia yang naik kereta AC eksekutif itu. Saya naik yg ekonomi ini saja.Mudah-mudahan bermanfaat bagi nenek itu."
*****
Saudaraku... 
Begitu berbahaya nya penghakiman. 
Sebuah kebaikan, tindakan kasih, bisa berubah total menjadi kejahatan hanya karena prasangka kita.
‎Saudaraku...
JANGAN PERNAH TERBURU-BURU MENILAI SESEORANG...
Karena sejatinya, setiap jiwa di sekeliling kita juga mungkin sekali menyimpan cerita kehidupan yang tak terbayangkan di benak kita...
Mungkin ada  air mata di balik setiap senyumannya..
Mungkin ada  kasih sayang di balik setiap amarahnya...
Mungkin ada  pengorbanan di balik setiap ketidak peduliannya..
Mungkin ada  harapan di balik setiap kepedihannya...
Mungkin ada tangis di balik setiap derai tawanya...
Kita tak pernah tahu sisi sisi gelap itu...
Oleh karenanya...
Hendaknya kita menjadi manusia yg memiliki rasa maklum yang luas dan bersyukur dg apa yg telah  diberikan Allah dlm hidup ini...
INGAT, kita bukan satu2nya manusia dg segudang masalah.
Tersenyumlah...
Karena senyum itu mampu membasuh setiap luka.
Maafkanlah...
Karena maaf itu mampu menyembuhkan semua rasa...

Tidak ada komentar: