TIPS MENYAMBUT RAMADHAN
Tidak lama
lagi kita akan bertemu dengan bulan agung, bulan mulia yang penuh berkah, yaitu
bulan Ramadhan. Kaum muslimin seluruh dunia tentu merindukan kedatangannya.
Kita, sebagai kaum muslimin, ingin segera bertemu dengan tamu agung ini. Suatu
kerinduan yang cukup beralasan karena ia datang setahun sekali. Ibarat seorang
kekasih, setelah sekian lama tak bertemu, ia sangat merindukannya. Demikian
pula dengan Ramadhan, ia ibarat kekasih bagi orang yang beriman.
Sedemikian
mulianya bulan ini hingga Rasulullah dan para sahabatnya mempersiapkan
kedatangan bulan Ramadhan jauh-jauh hari sebelumnya. Seperti apa sih,
Rasulullah dan para sahabatnya menyambut bulan Ramadhan? Dalam buku
"Indahnya Ramadhan di Rumah Kita", karya Dr. Akram Ridha (terbitan
Robbani Press), penulisnya menyebut beberapa tips menyambut Ramadhan.
Dijelaskan bahwa masa penyambutan bulan Ramadhan setidaknya berlangsung selama
bulan Sya’ban hingga Ramadhan tiba.
Ada dua bentuk
persiapan yang mesti dilakukan kaum muslimin, yaitu persiapan mental dan
persiapan amal. Persiapan mental, yaitu dengan mengingat-ingat keutamaan
Ramadhan dan berdoa. Adapun persiapan amal adalah dengan banyak berpuasa dan
banyak membaca Al-Qur’an.
Agar mental kita lebih siap dalam memasuki bulan
Ramadhan maka cara terbaik adalah dengan mengingat-ingat keutamaan Ramadhan.
Sebab, keutamaan inilah yang akan memotivasi seorang muslim untuk menjalani
kewajiban puasa Ramadhan dan berbagai amalan-amalan pendukungnya dengan penuh
semangat.
Banyak sekali
keutamaan bulan Ramadhan, di antaranya Ramadhan sebagai bulan berkah, bulan
diampuninya dosa, bulan diturunkannya Al-Qur’an, setan dibelenggu, malam
lailatul qadr, dan masih banyak lagi. Tidak salah jika Ramadhan disebut sebagai
bulan investasi amal dan panen pahala.
Di samping mengingat keutamaan Ramadhan, yang
utama juga adalah berdoa. Berdoa berarti mempersiapkan mental dan hati.
Rasulullah saw. jika telah memasuki bulan Rajab, beliau memanjatkan doa, “Ya
Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan berkahi pula kami di bulan
Ramadhan.” (HR Imam Ahmad)
Yahya bin Abi
Katsir berkata, “Di antara doa-doa orang saleh ketika menyambut Ramadhan adalah
sebagai berikut.
“Ya Allah,
pertemukanlah aku dengan bulan Ramadhan, dan selamatkanlah Ramadhan bagiku, dan
terimalah Ramadhan itu dariku.”
Di samping persiapan mental, persiapan lainnya
adalah persiapan amal, seperti telah disebutkan di awal, yaitu membiasakan
berpuasa sebelum memasuki bulan Ramadhan dan memperbanyak tilawah Al-Qur’an.
Terkait memperbanyak puasa sebelum Ramadhan, terdapat riwayat dari Bukhari,
“Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata, ‘Rasulullah saw. berpuasa hingga
kami mengira beliau tidak berbuka, dan beliau berbuka hingga kami mengira
beliau tidak puasa. Tidaklah kami melihat Rasulullah menyempurnakan puasanya sebulan
penuh selain bulan Ramadhan, dan tidaklah kami melihat beliau puasa lebih
banyak selain bulan Sya’ban.” (HR Bukhari)
Ibnu Rajab berkata, “Sebagian ulama berpendapat
bahwa puasa di bulan Sya’ban itu ibarat latihan untuk menghadapi puasa Ramadhan
agar seseorang tidak merasa terbebani dengan puasanya ketika Ramadhan tiba.”
Hikmah memperbanyak puasa di bulan Sya’ban adalah
sebagai persiapan dan pembiasaan untuk melaksanakan puasa wajib di bulan
Ramadhan karena orang yang belum terbiasa berpuasa kadang lupa bahwa mereka
sedang berada di bulan Ramadhan.
Adapun
persiapan amal yang kedua adalah memperbanyak baca Al-Qur’an. Anas bin Malik
r.a. berkata, “Ketika kaum muslimin memasuki bulan Sya’ban, mereka sibuk
membaca Al-Qur’an dan mengeluarkan zakat mal untuk membantu fakir miskin yang
berpuasa.” Seorang salafush-shalih juga pernah berkata, “Sya’ban adalah bulan
para pembaca Al-Qur’an.”
Muslim yang
terbiasa menjaga wirid Al-Qur’an (sebelum Ramadhan) akan bisa menjaga kebiasaan
tersebut pada bulan Ramadhan. Seseorang yang baru mulai membaca Al-Qur’an
setelah lama tidak membaca Al-Qur’an, kemudian ia mencoba membaca beberapa ayat
saja, ia akan tidak sanggup untuk melanjutkannya.
Itulah kondisi
Al-Qur’an bersama orang-orang yang lalai. Al-Qur’an adalah obat jiwa. Jika kita
sering menjauh darinya menjadikan hatinya kotor penuh karat dan titik hitam.
Jadi, ketika hati merasa berat dan sulit, ayat-ayat yang pertama kita baca akan
menjadi pembersih hati. Jika kita mau melawan perasaan tersebut maka Al-Qur’an
memainkan perannya sehingga hati kembali menjadi bersih dan siap menerima
cahayanya. Dalam kondisi seperti ini maka seseorang akan menjadi “mukmin”,
sebagaimana firman Allah berikut,
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah
mereka yang jika disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka, dan jika dibacakan
kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah keimanan mereka (karenanya) dan
kepada Rabb-lah mereka bertawakal.” (al-Anfal [6]: 2)
Demikianlah
beberapa tips singkat menyambut bulan suci Ramadhan. Selamat mencoba! Ingat,
menyambut Ramadhan bukan dengan sibuk menyiapkan seabreg menu dan penunjangnya.
Selamat
menyambut Ramadhan yang masih satu bulan lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar