InspirasI

Senin, 30 Januari 2017


DOSA LAHIR KETIKA IMAN TIDAK ADA

Seorang profesor yang Atheis berbicara dalam sebuah kelas fisika.
Profesor: "Apakah Allah menciptakan segala yang ada?"
Para mahasiswa: "Betul! Dia pencipta segalanya."
Profesor: "Jika Allah menciptakan segalanya, berarti Allah juga menciptakan kejahatan."
(Semua terdiam dan agak kesulitan menjawab hipotesis profesor itu).
Tiba-tiba suara seorang mahasiswa memecah kesunyian.
Mahasiswa: "Prof! Saya ingin bertanya. Apakah dingin itu ada?"
Profesor: "Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada."
Mahasiswa: "Prof! Dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin sebenarnya adalah ketiadaan panas.
Suhu -460 derajat Fahrenheit adalah ketiadaan panas sama sekali. Semua partikel menjadi diam. Tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut.
Kita menciptakan kata 'dingin' untuk mengungkapkan ketiadaan panas.
Selanjutnya! Apakah gelap itu ada?"
Profesor: "Tentu saja ada!"
Mahasiswa: "Anda salah lagi Prof! Gelap juga tidak ada.
Gelap adalah keadaan di mana tiada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari. Sedangkan gelap tidak bisa.
Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk mengurai cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari panjang gelombang setiap warna.
Tapi! Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur melalui berapa besar intensitas cahaya di ruangan itu.
Kata 'gelap' dipakai manusia untuk menggambarkan ketiadaan cahaya.
Jadi! Apakah kejahatan, kemaksiatan itu ada?"
Profesor mulai bimbang tapi menjawab juga: "Tentu saja ada."
Mahasiswa: "Sekali lagi anda salah Prof! Kejahatan itu tidak ada. Allah tidak menciptakan kejahatan atau kemaksiatan. Seperti dingin dan gelap juga.
Kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk menggambarkan ketiadaan Allah dalam dirinya.
Kejahatan adalah hasil dari tidak hadirnya Allah dalam hati manusia."
Profesor terpaku dan terdiam!
Dosa terjadi karena manusia lupa menghadirkan Allah dalam hatinya..
Hadirkan Allah dalam hati kita setiap saat, maka akan selamatlah kita..Itulah IMAN..
SESUNGGUHNYA DOSA ITU LAHIR SAAT IMAN TIDAK HADIR DALAM HATI KITA

Kamis, 26 Januari 2017

KENAPA RUMAH SAKIT DI MAKKAH SEPI

Di Makkah Rumah Sakit pada sepi, beda dengan di Indonesia, Memang beda dan tidak sama, yang membedakan adalah Aqidah dan Syariatnya.
Inilah rahasia mengapa di Mekkah rumah sakit sangat sepi, jarang sekali pasien yang datang .Ada seorang dokter membuka klinik di Tanah Suci (Makkah Mukarramah). Selama 6 bulan berpraktek, tidak ada seorang pasien pun yang datang untuk berobat. Hingga beliau merasa heran, apakah orang-orang di sini tidak pernah sakit?
       Akhirnya beliau dapati jawabannya, dari salah seorang muslim di sana:
Bila kami sakit,
Ikhtiar pertama yang kami lakukan ialah
solat dua rakaat, dan memohon kesehatan kepada Allah. Insyaa Allah sembuh dengan izin dan kasih sayangNya.
Kalau belum sembuh,
Ikhtiar ke-dua
Yaitu baca Al Fatihah / surat-surat lain, tiupkan pada air dan minum. Dan alhamdulillaah kami akan sehat. Inilah Ruqyah untuk diri sendiri.
Tapi kalau belum sehat juga, 
Kami lakukan ikhtiar yg ke-tiga.
Ikhtiar ke-tiga
Yaitu bersedekah, dengan niat mendapatkan pahala kebaikan, dan dijadikan jalan penyembuh sakit kami. Insyaa Allah akan sembuh.
Kalau tidak sembuh juga, kami akan tempuh ikhtiar yg ke-empat.
Ikhtiar ke-empat
Yaitu banyak-banyak istighfar, untuk bertaubat. Sebab, Nabi Sholallahu 'alaihi wasallam beritahu kami, bahwa sakit adalah salah satu sebab diampuninya dosa-dosa
Kalau belum sembuh juga, baru kami lakukan ikhtiar yang ke-lima.
Ikhtiar ke-lima
Yaitu minum madu dan habbatussauda '.
Ikhtiar yang ke-enam
Yaitu dengan mengambil makanan herba, seperti bawang putih, buah tin, zaitun, kurma, dan lain-lain, seperti disebut dalam Al-Quran.
Dan, Alhamdulillah. Laa hawlaa wa laa quwwataa illaa billaah.
Jika belum sembuh, baru kami
 Ikhtiar ke-tujuh yaitu pergi ke dokter muslim yang soleh.
Insyaa Allah akan diberi kesembuhan dari Allah.
Semoga bermanfaat......

Selasa, 24 Januari 2017

R U M A H    K I T A

Kita bukan penduduk bumi...
Kita adalah penduduk syurga..
Kita tidak berasal dari bumi...
Tapi kita berasal dari syurga.
Maka carilah bekal untuk kembali ke rumah...
Kembali ke kampung halaman...
Dunia bukan rumah kita...
Maka jangan cari kesenangan dunia.
Kita hanya pejalan kaki dalam perjalanan kembali ke rumahNya.
Bukankah mereka yang sedang dalam perjalanan pulang selalu mengingat rumahnya dan mereka mencari buah tangan untuk kekasih hatinya yang menunggu di rumah?
Lantas,,,
Apa yang kita bawa untuk penghuni rumah kita, Rabb yang mulia?
Dia hanya meminta amal sholeh dan keimanan, serta rasa rindu padaNya yang menanti di rumah.
Begitu beratkah memenuhi harapanNya?
Kita tidak berasal dari bumi...
Kita adalah penduduk syurga.
Rumah kita jauh lebih Indah di sana.
Kenikmatannya tiada terlukiskan...
Dihuni oleh orang-orang yang mencintai kita...
Serta tetangga dan kerabat yang menyejukkan hati.
Mereka rindu kehadiran kita...
Setiap saat menatap menanti kedatangan kita...
Mereka menanti kabar baik dari Malaikat Izrail...
Kapan keluarga mereka akan pulang?
Ikutilah peta (Al-Qur'an) yang Allah titipkan sebagai pedoman perjalanan...
Jangan sampai salah arah dan berbelok ke rumahnya Iblis Laknatullah yaitu jalan ke Neraka Jahanam.
Kita bukan penduduk bumi..
Kita penduduk syurga.
Bumi hanyalah dalam perjalanan...
Kembalilah ke rumah.
Selamat berikhtiar saudaraku semua...utk kembali ke rumah kita di syurga.


JANJI KU UNTUKMU

Masihkah kau ingat janji setiaku untukmu
sampai saat ini janji itu selalu ku tepati
jangan pernah kau ragukan
kesetiaan yang aku miliki
cinta ini rindu ini dan sayang ini
akan ku berikan hanya untukmu
kaulah pengisi jiwaku yang sepi
pelipur hatiku yang hampa
janjiku untuk selalu setia padamu
ku tata rapih dalam relung kalbuku
agar tak seorangpun bisa menggantikan dirimu..

Sabtu, 21 Januari 2017

Mengocehlah !
Agar Indonesia Tidak Seperti Granada

Oleh : Satria Hadi Lubis

(1). Apa yang menyebabkan kerajaan Granada, sebagai salah satu kerajaan Islam terkuat di Eropa, akhirnya runtuh?
(2). Jawaban pastinya adalah karena serangan musuh.
(3). Tapi serangan musuh tentu tidak serta merta dilakukan begitu saja. Banyak faktor yang harus diperhitungkan. Salah satunya adalah ‘timing’ yang pas.
(4). Untuk mengetahui kapan ‘timing’ yang pas, raja Ferdinand dari Aragon perlu mengutus mata2.
(5). Yang dilakukan sang mata-mata cukup sederhana : pantau ‘ocehan’ masyarakat Granada.
(6). Satu waktu ia melihat anak kecil menangis. Dihampirinya sang bocah dan bertanya tentang apa yang menyebabkannya menangis?
(7). “Aku menangis karena anak panahku tidak tepat sasaran”, jawab sang bocah. “Bukankah kamu bisa mencobanya lagi?”, kata sang mata2.
(8). Jawaban sang bocah cukup mengejutkan. “Jika satu anak panah saya gagal mengenai musuh, apa mungkin musuh memberi saya kesempatan untuk memanahnya lagi?”
(9). Mendengar ‘ocehan’ bocah tsb, sang mata2 menyarankan raja Ferdinand untuk tidak menyerang Granada saat ini. Anak kecilnya aja begitu, gimana orang-orang tuanya?
(10). Beberapa tahun kemudian sang mata2 kembali ke Granada dan dilihatnya seorang dewasa yang sedang menangis.
(11). “Mengapa kau menangis?” tanya si mata2. “Kekasihku (wanita yang dia cintai) pergi meninggalkanku”, jawab si orang dewasa tsb.
(12). Maka sang mata2 merekomendasikan inilah ‘timing’ yang tepat untuk melakukan penyerangan.
(13). Tidak butuh lama, Granada sebagai benteng terakhir kaum muslimin di Eropa, dapat dikuasai dengan mudah.
(14). Puncak malapetaka bagi kaum muslimin Granada adalah dengan dibentuknya lembaga Inguisition (inkuisisi, pengadilan yang dibentuk oleh dewan gereja). Pilihannya hanya 2 : menerima ajaran katholik atau dibantai.
(15). Maka tamatlah riwayat kaum muslimin di Andalusia, dan Eropa secara keseluruhan.
(16). Mungkinkah tragedi Granada terulang di negeri kita? Bisa iya, bisa tidak. Tergantung apa ‘ocehan’ kita.
(17). Saya teringat sebuah ceramah dari ‘Da’i Sejuta Ummat’, (alm) KH. Zainuddin MZ. Beliau katakan: “Allah memang menjamin bahwa Islam akan terus ada di muka bumi hingga akhir zaman; namum Dia tidak menjamin bhw Islam akan terus ada di Indonesia.”
(18). Seperti mata2 di Granada dulu, musuh2 Islam saat ini juga sedang memata-matai kita. Menunggu ‘timing’ yang pas.
(19). Bahkan kini mereka tak perlu repot2 terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui isi ocehan dan obrolan kita.
(20). Cukup pantau sosial media dan simak tema2 apa yg menjadi concern kaum muslimin.
(21). Untuk saat ini bolehlah kita bernafas lega. Namun tetap bersiaga.
(22). Bahwa disaat MU kalah telak oleh Chelsea, atau saat *Indonesia Juara AFF* kita masih ‘ngoceh’ soal penindasan saudara kita di Suriah dan Palestina.
(23). Bahwa tatkala valentino rossi terjatuh, kita masih ‘ngoceh’ ttg qur’an yang dinistakan.
(24). Bahwa ditengah dukungan terhadap adik Rachel di Voice Kids Indonesia, kita juga semangat mendukung petisi2 online yang digalang untuk memenjarakan ahok.
(24). Ini tanda dan menjadi pesan bagi musuh bhw ghiroh jihad itu belum luntur dari dada kaum muslimin.
(25). Apalagi kemudian terbukti bahwa kita tidak sekedar besar ngoceh di sosial media, tapi juga wujud di dunia nyata.
(26). Jutaan kaum muslimin, tidak hanya di Jakarta, tapi di berbagai tempat hadir dalam aksi-aksi pembelaan terhadap kehormatan agama yang dilecehkan, dan puncaknya insya Allah pada Aksi Bela Islam berikutnya nanti.
(27). Ini jelas membuat musuh ketar-ketir meski di back up kekuasaan sekalipun.
(28). Maka jangan anggap remeh meski sekedar ‘mengoceh’ di dunia maya untuk membela Islam. Karena bisa jadi inilah yang membuat mereka berfikir ulang untuk menyerang kita.

KAMERA
@salimafillah

Tiap kali berada di hadapan kamera, kita terkenang akan Ibn Al Haitham (965-1040) dan Kitabul Manazhir, bahasan optikanya yang mendahului zaman.
Merumuskan 19 derajat di ufuk timur dan barat sebagai titik fajar dan senja, dia patahkan pula teori Ptolemeus tentang melihat, yang semula dikira mata memancarkan cahaya, menjadi bahwa pantulan cahaya pada bendalah yang ditangkap mata. Dalam kajiannya, dia juga berhasil merumuskan kedudukan cahaya terhadap kaca seperti pembiasan dan pembalikan.
Ibn Al Haitham juga merintis pembakaran kuarsa untuk dijadikan kaca, dan menemukan padu-padan lensa serta prinsip kerja kamera. Awalnya, untuk mempelajari gerhana, Al-Haitham membuat lubang kecil pada dinding yang memungkinkan citra matahari semi nyata diproyeksikan melalui permukaan datar. Inilah yang disebut "Al Kamrah", yang kemudian dialih bahasa menjadi "Kamera Obscura" atau fenomena ruang gelap. Teori yang dicetuskan Ibn Al Haitham ini telah mengilhami penemuan film yang disambung-sambung dan dimainkan.
Adalah Johannes Kepler (1571-1630) yang memperkenalkan istilah dan konsep ini ke barat. Terinspirasi, pada tahun 1827 Joseph Nicephore Niepce di Prancis mulai menciptakan kamera permanen. Sekira 60 tahun kemudian George Eastman mengembangkan kamera yang lebih canggih pada zamannya.
Tapi 'kamera' tercanggih yang selalu harus kita waspadai adalah yang merekam hidup kita, dari baligh sampai mati, tanpa kenal habis baterai dan penuh memori. Raqiib. 'Atiid.
Sebab hasil tayangan kamera itu akan diputar pada hari yang disebut Yaumul Hisab. Gambaran nikmat di satu sisi yang terakui, dan tayangan semua 'amal perbuatan di sisi lain. Maka rasa malu yang menyergap karena begitu banyak karunia Allah kita gunakan untuk mendurhakaiNya, akan merembeskan begitu banyak keringat dingin di sekujur badan.
Ruahan peluh itu, demikian Nabi menggambarkan, akan menenggelamkan para hamba sesuai berapa banyak 'amal memalukan yang tertayangkan. Ada yang berkecipak hingga mata kaki, menggenang hingga pinggang, dan membeludak hingga pundak. Ya, keringat kita sendiri.
Ternyata setiap kita adalah bintang film kehidupan yang tertuntut berakting sebaik peran. KarenaNya. Hanya karenaNya.
Ah, benarlah Sayyidina 'Umar, "Siapa yang dihisab, maka sungguh dia telah di'adzab." Maka Ya Allah, masukkan kami ke dalam golongan hamba-hambaMu yang masuk surga tanpa hisab.

Jumat, 20 Januari 2017

10 KEPRIBADIAN LUAR BIASA

1. TULUS  Ketulusan
membuat orang lain
merasa aman dan dihargai karena yakin
tidak akan dibodohi atau dibohongi.
2. RENDAH  HATI
Hanya orang yang kuat batinnya yang bisa
bersikap rendah hati.
Orang yang rendah hati bisa mengakui dan
menghargai keunggulan orang lain.
3. SETIA  
Orang yang setia bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu
menepati janji, punya
komitmen yang kuat,
rela berkorban dan tidak
berkhianat.
4. POSITIVE THINKING
 Orang berpikiran positif
selalu berusaha melihat segala sesuatu dari
kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun.
5. CERIA  
Artinya bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh, dan selalu berusaha meraih kegembiraan.
6. TANGGUNG JAWAB
Ia akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh . Kalau
salah, berani mengakuinya dan tidak
mencari kesalahan orang lain.
7. PECAYA DIRI
Mampu menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan orang lain. Juga mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.
8. BERJIWA BESAR  
Ia tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa
benci dan permusuhan. Ketikavmenghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar!
9. EASY GOING
Maksudnya, tidak suka membesar-besark an masalah kecil atau
berusaha mengecilkan masalah besar. Dia
tidak mau pusing dengan masalah yang
berada di luar kontrolnya.
10. EMPATI
 Orang yang berempati bukan saja
pendengar yang baik tapi juga selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.
SUBHANALLAH...
Semoga ALLAH senantiasa
membimbing kita agar tetap istiqomah dalam melakukan kebaikan dan
memberikan kelapangan hati kita untuk menjadikan kita pribadi yang luar
biasa. 
Aamiinn.

Latihan Senam Seribu ( Fadhil dan Luthfia).

Kamis, 19 Januari 2017

KISAH BUYA HAMKA

Presiden pertama, founding father-nya negara inipun pernah menyerang seorang ulama besar.Dianggap melawan pemerintah (yang menurut saya sebenarnya pemerintah waktu itu tak ingin mendapat kritikan yang cerdas), M. Yamin dan Soekarno berkolaborasi menjatuhkan wibawa Buya Hamka melalui headline beberapa media cetak yang diasuh oleh Pramoedya Ananta Toer.
Berbulan-bulan Pramoedya menyerang Buya Hamka secara bertubi-tubi melalui tulisan di koran (media yang paling tren saat itu), Allahuakbar! sedikitpun Buya Hamka tak gentar, fokus Buya tak teralihkan, beliau terlalu mencintai Allah dan saudara muslimya, sehingga serangan yang mencoba untuk menyudutkan dirinya tak beliau hiraukan, Buya Hamka yakin jika kita menolong agama Allah, maka Allah pasti menolong kita. Pasti!
Oh! Buya Hamka terlalu kuat dan tak bisa dijatuhkan dengan serangan pembunuhan karakter melalui media cetak yang diasuh oleh Pram, tak sungkan-sungkan lagi, Soekarno langsung menjebloskan ulama besar tersebut ke penjara tanpa melewati persidangan.
Seperti doa nabi Yusuf as. ketika dipenjara: Yusuf berkata, “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh.” (QS. Yusuf, 33)
Yah! Saat itu penjara jauh lebih baik bagi Buya Hamka, jauh lebih baik daripada menyerahkan kepatuhannya terhadap Allah kepada orang-orang yang hanya mengejar dunia.2 tahun 4 bulan di dalam penjara tak beliau sia-siakan dengan bersedih, malah Buya Hamka bersyukur telah dipenjara oleh penguasa pada masa itu, karena di dalam penjara tersebut beliau memiliki lebih banyak waktu untuk menyelesaikan cita-citanya, merampungkan tafsir Al-Qur’an 30 juz, yang sekarang lebih kita kenal dengan nama kitab tafsir Al-Azhar.
Lalu bagaimana dengan ketiga tokoh tadi?
         Ternyata Allah masih sayang kepada Pramoedya, M. Yamin dan Soekarno. Karena apa yang telah dilakukan oleh ketiga tokoh bangsa tersebut terhadap Buya Hamka, tak harus diselesaikan di akhirat, Allah telah mengizinkan permasalahan tersebut untuk diselesaikan di dunia saja.
Di usia senjanya, Pramoedya akhirnya mengakui kesalahannya dimasa lalu dan dengan rendah hati bersedia “meminta maaf” kepada Buya Hamka, ya! Pramoedya mengirim putri sulungnya kepada Buya Hamka untuk belajar agama dan men-syahadat-kan calon menantunya.
Apakah Buya Hamka menolak? Tidak! Dengan lapang dada Buya Hamka mau mengajarkan ilmu agama kepada anak beserta calon menantu Pramoedya, tanpa sedikitpun pernah mengungkit kesalahan yang pernah dilakukan oleh -salahsatu penulis terhebat yang pernah dimiliki indonesia- tersebut terhadap dirinya. Allahuakbar! Begitu pemaafnya Buya Hamka.
Ketika M. Yamin sakit keras dan merasa takkan lama lagi berada di dunia ini, beliau meminta orang terdekatnya untuk memanggilkan Buya Hamka. Saat Buya Hamka telah berada di sampingya, dengan kerendahan hati M. Yamin (memohon maaf dengan) meminta kepada Buya Hamka agar sudi mengantarkan jenazahnya untuk dikebumikan di kampung halaman yang telah lama tak dikunjungi Talawi, dan di kesempatan nafas terakhirnya M. Yamin minta agar Buya sendiri yang menuntunnya untuk mengucapkan kalimat-kalimat tauhid.
           Apakah Buya Hamka menolak? Tidak! Buya Hamka menuluskan semua permintaan tersebut, Buya Hamka yang “menjaga” jenazah -tokoh pemersatu bangsa- tersebut sampai selesai dikebumikan dikampung halamannya sendiri.
Namun, lain hal dengan Soekarno, malah Buya Hamka sangat merindukan proklamator bangsa Indonesia tersebut, Buya Hamka ingin berterima kasih telah diberi “hadiah penjara” oleh Bung Karno, yang dengan hadiah tersebut Buya memiliki lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tafsir Al-Azharnya yang terkenal, dengan hadiah tersebut perjalanan ujian hidup Buya menjadi semakin berliku namun indah, Buya Hamka ingin berterima kasih untuk itu semua.
         Lalu kemana Soekarno? Kemana teman seperjuangannya dalam memerdekakan bangsa ini menghilang? Dalam hati Buya Hamka sangat rindu ingin bertemu lagi dengan -singa podium- tersebut. Tak ada marah, tak ada dendam, hanya satu kata “rindu”.
Hari itu 16 Juni 1970, ajudan presiden Soeharto datang kerumah Buya, membawa secarik kertas, kertas yang tak biasa, kertas yang bertuliskan kalimat pendek namun membawa kebahagian yang besar ke dada sang ulama besar, pesan tersebut dari Soekarno, orang yang belakangan sangat beliau rindukan, dengan seksama Buya Hamka membaca pesan tersebut:
“Bila aku mati kelak, minta kesediaan Hamka untuk menjadi imam shalat jenazahku.”
Buya Hamka bertanya kepada sang ajudan “Dimana? Dimana beliau sekarang?” Dengan pelan dijawab oleh pengantar pesan “Bapak Soekarno telah wafat di RSPAD, jenazahnya sedang dibawa ke Wisma Yoso.”
Mata sayu Buya Hamka mulai berkaca, kerinduan itu, rasa ingin bertemu itu, harus berhadapan dengan tubuh kaku, tak ada lagi pertemuan yang diharapkan, tak ada lagi cengkrama tawa dimasa tua yang dirindukan, hanya hamparan samudera maaf untuk saudaranya, mantan pemimpinnya, pemberian maaf karena telah mempenjarakan beliau serta untaian lembut doa dari hati yang ikhlas agar Bung Karno selamat di akhirat, hadiah khusus dari jiwa yang paling lembut sang ulama besar, Buya Hamka.
Dizaman sekarang, Mulai terasa sejarah itu kembali terulang, dimana para penguasa mulai berusaha menyudutkan para ulama, menyerang para ulama melalui media-media pendukung mereka, menebar kebencian kepada para ulama melalui penulis-penulis pendukung mereka.
         Lalu ada yang berkata, “ulama sekarang tak sehebat buya Hamka.” Tanya lagi hati kecil kita, apakah mereka yang tak hebat, ataukah kita yang ingin menolak pesan kebenaran itu sendiri. Sekedar renungan bagi kita agar tidak melecehkan ulama.Ulama adalah pewaris ilmu Islam lewat  Nabi Muhammad SAW. Merekalah yang menyebarkan agama Islam ini. Umat Islam sangat mencintai NKRI dan tidak mau berpecah belah.Toleransi mayoritas dan minoritas harus seimbang adil dan sesuai porsinya. Begitulah harusnya kita dalam melihat perkembangan dewasa ini.

Selasa, 17 Januari 2017

RENUNGAN HARI INI

Pertandingan bola : 90 menit
Film serial : 60 menit
Film : 130 menit
Shalat : 5 menit
Neraka Jahannam : sepanjang hidup.
Surga : sepanjang hidup.
Mari kita merenung
Whatsapp : 300 kawan
Kontak : 80 kawan
Kawan dikampung : 50 org
Kawan dimasa sulit : 1
Kawan di jenazahmu : keluargamu.
Kawan di kubur : kau sendirian.
Jangan merasa aneh, inilah kehidupan.
Hakikatnya : tak ada yang memberimu manfaat selain shalatmu.
Jika kau mendapati debu di mushafmu, maka Tangisilah dirimu sendiri.....!.
Barangsiapa yg tdk membaca Al-Quran selama 3 hari tanpa ada udzur maka ia dinamakan Hajir / seorang yang meninggalkan Al-Quran.
Ulasan : aku tidak memaksamu untuk menyebar luaskan tulisan ini.
Akan tetapi sebagai kepatuhan pada Firman Allah Ta'ala :
"Peringatkanlah karena peringatan akan memberikan manfaat pada kaum mukminin"
Alam yg aneh,
Jenazah disusul dgn jenazah . . kematian disusul dgn kematian berikutnya.
Berita ttg kematian terus bermunculan ada yg mati karena kecelakaan ada krn sakit ada yg tiba2 mati tanpa diketahui sebabnya. semuanya tinggalkan dunia ini dan mereka semua dikuburkan dan itu pasti.
Hariku dan harimu pasti akan tiba. Persiapkanlah bekal untuk perjalanan yang tak dapat kembali.
Wahai orang yang menunda taubat dengan alasan karena masih muda
Maaf.. Kuburan bukanlah tempat untuk orang dewasa saja.
Sungguh Dunia itu hanya 3 hari :
*Hari Kemarin* : kita hidup disitu, dan tdk akan kembali lagi
*Hari ini* : kita jalani namun tak berlangsung lama.
*Besok* : kita tidak akan tahu apa yg akan terjadi.
Maka saling memaafkan dan sedekahlah, karena : aku, engkau dan mereka
------akan pergi--------
.
Yaa Allah kami memohon pada-Mu husnul khatimah dan beruntung dengan mendapatkan surga serta selamat dari api neraka,_
Aamiin yaa Rabbal 'Alamiin.
Saudara ku yang mulia :
Barangsiapa yang hidup dalam suatu kebiasaan maka ia akan mati dengan kebiasaan itu.
Dan barangsiapa yang mati dalam suatu keadaan maka ia akan dibangkitkan dalam keadaan tersebut.
BANYAK REZEKI SUPAYA BANYAK BERBAGI
(Oleh : Aa Gym)

Alhamdulillah. Puji dan syukur hanya milik Alloh Swt. Yang Maha Menciptakan alam semesta beserta segala isinya. Hanya kepada Alloh kita menyembah dan hanya kepada-Nya kita akan kembali. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Rezeki dari Alloh Swt. tidaklah berupa uang saja. Rezeki itu amat luas mencakup kesehatan, ilmu, jaringan, kesempatan dan lain sebagainya. Ketika kita meminta kepada Alloh agar diberi rezeki, itu sebenarnya bukan supaya diri kita kaya raya. Tujuan utamanya bukan itu, melainkan supaya kita bisa semakin menjadi jalan kebaikan bagi orang lain. Jalan manfaat bagi orang lain.
Rosululloh Saw. bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Thobroni dan Daruquthni)
Ilmu yang kita miliki akan semakin bertambah justru ketika diajarkan kepada orang lain. Tidak perlu khawatir orang lain menjadi lebih terampil daripada kita, karena ketika orang yang kita ajari itu berhasil, sesungguhnya yang berhasil adalah gurunya. Ketika seorang anak sukses, maka yang sukses adalah orangtuanya.
Jangan khawatir dengan ilmu yang sedikit, khawatirlah jika banyak ilmu tapi tidak bermanfaat karena tidak diamalkan dan tidak diajarkan pada orang lain.
Berbahagialah dengan ilmu yang sedikit tapi diajarkan pada orang lain. Semakin banyak orang yang nambah ilmu, nambah amal, nambah sukses disebabkan syariatnya melalui pengajaran kita, maka itulah kesuksesan kita.
Oleh karena itu, jemputlah rezeki Alloh Swt. dengan penuh kesungguhan supaya kita bisa berbagi, bisa menjadi jalan manfaat bagi orang lain. Yakinlah pada janji Alloh Swt. bahwa semakin kita bersyukur, berbagi, maka itu akan semakin mengundang datangnya rezeki Alloh Swt. Wallohu a’lam bishowab


ISTRI GALAK MEMPERCEPAT PENUAAN DINI

Alkisah, Imam Syafi'i itu generasi tabi'it tabi'in atau generasi kedua sesudah generasi sahabat Rasulullah SAW.Imam Syafi'i dikenal ulama mujtahid fiqh. Saat ijtihad beliau kesulitan untuk menentukan ukuran 1 sho' = 4 mud, karena saat itu ukuran 1 mud sama dengan 1 cakupan kedua telapak tangan. Ini dirasa tidak adil karena cakupan tangan orang yang besar ukuran mud menjadi banyak, sedangkan orang yang cakupan tangannya kecil maka ukuran mud menjadi sedikit.
Kemudian Imam Syafi'i berinisiasi pergi ke kota Madinah untuk bertemu dengan orang yang paling tua, barangkali orang yang paling tua itu menangi (semasa hidupnya) dengan Rasulullah SAW, beliaupun menemukan orang yang dikehendaki. Kemudian Imam Syafi'i bertanya, "Bapak berumur berapa tahun? Si tua itu menjawab, "umurku 75 tahun." Imam Syafi'i melanjutkan pertanyaannya, "Apakah bapak pernah bertemu dg Rasulullah?" Bapak tua itu menjawab, "Ooo... tidak, coba kamu menemui bapakku saja!"
Imam Syafi'i pun menemui bapaknya si tua itu kmdian bertanya, "Umur Bapak berapa tahun? Bapaknya si tua itu menjawab, "Umurku 100 tahun." Lalu Imam Syafi'i bertanya lagi, "Apakah Bapak pernah bertemu  Rasulullah?" Bapaknya si tua itu menjawab, "Ooo... tidak, coba kamu bertanya pada bapakku saja!"
Lalu Imam Syafi'i pun menjumpai si kakek tua itu dan beliau bertanya, "Umur kakek berapa tahun?" Si kakek tua itu menjawab, "Umurku 125 tahun." Imam Syafi'i terus bertanya, "Apakah kakek menangi (semasa hidupnya) dengan Rasulullah?" Kakek tua itu menjawab, "Iya, aku menangi Rasulullah SAW." Singkat cerita, akhirnya Imam Syafi'i bisa mendapatkan ukuran 1 mud sesuai ukuran Rasulullah lewat penjelasan si kakek tua itu sebagaimana yang kita pahami sekarang ini.
Dari pengembaraan menemui 3 orang tua itu (anak, bapak dan kakek) itu ada sesuatu yang mengagumkan, akhirnya Imam Syafi'i memberanikan diri bertanya pada si kakek tua itu, "Maaf kek, kenapa kakek tampak lebih muda dan gesit dari putra kakek, dan kenapa putra kakek malah kelihatan lebih muda dan gesit dari cucu kakek?" Kakek tua itu dengan tersenyum menjawab, *"Cucuku itu terlalu sering dimarahi oleh istrinya, anakku terkadang dimarahi istrinya, sedangkan aku tidak pernah dimarahi oleh istriku."
Ternyata, istri yang galak bisa mempercepat penuaan suami, atau bahkan bisa mempercepat kematian suami. Sebaliknya istri yang lembut itu bisa membuat awet muda dan memperpanjang usia suami?

Karena itu, hai para istri, jangan galak-galak pada suami ...!

Senin, 16 Januari 2017

FASE KEHIDUPAN

Ada 11 fase kehidupan manusia dalam falsafah Jawa, yaitu:
1. Maskumambang
Simbol fase ruh/kandungan di mana kita masih "mengapung" atau "kumambang" di alam ruh dan kemudian di dalam kandungan yang gelap.
2. Mijil
Mijil artinya keluar. Ini adalah fase bayi, dimana kita mulai mengenal kehidupan dunia. Kita belajar bertahan di alam baru.
3. Sinom
Sinom adalah masa muda, masa dimana kita tumbuh berkembang mengenal hal-hal yang baru.
4. Kinanthi
Ini adalah masa pencarian jati diri, pencarian cita2 dan makna diri.
5. Asmaradhana
Fase paling dinamik dan ber-api2 dalam pencarian cinta dan teman hidup.
6. Gambuh
Fase dimulainya kehidupan keluarga dengan ikatan pernikahan suci (gambuh). Menyatukan visi dan cinta kasih
7. Dhandang Gula
Ini adalah fase puncak kesuksesan secara fisik dan materi (dhandang = bejana). Namun selain kenikmatan gula (manisnya) hidup, semestinya diimbangi pula dengan kenikmatan rohani dan spiritual.
8. Durma
Fase dimana kehidupan harus lebih banyak didermakan untuk orang lain, bukan mencari kenikmatan hidup lagi (gula). Ini adalah fase bertindak sosial. Dan berkumpul dengan teman-teman seperjuangan, bersosialisasi.
9. Pangkur
Ini adalah fase uzlah (pangkur-menghindar), fase menyepi, fase kontemplasi, mendekatkan diri kepada Gusti Allah. Menjauhkan diri dari gemerlapnya hidup.
10. Megatruh
Ini fase penutup kehidupan dunia, dimana Ruh (Roh) meninggalkan badan (megat: memisahkan). Fase awal dari perjalanan menuju keabadian.
11. Pucung
Fase kembali kepada Allah, Sang Murbeng Dumadi, Sangkan Paraning Dumadi. Diawali menjadi pocung (jenazah), ditanya seperti lagu pocung yang  berisi pertanyaan. Fase menuju kebahagiaan sejati, bertemu dengan yang Mahasuci.

Semoga bermanfaat... sekedar mengingatkan kembali.

Minggu, 15 Januari 2017

PERAN BANGSA ARAB UNTUK BANGSA INDONESIA



Selama ini kita hanya tahu kalau proklamasi kemerdekaan yang diucapkan oleh Bung Karno berlangsung di Jalan Pegangsaan Timur no. 56. Selebihnya kita tidak tahu siapa gerangan pemilik dari rumah yang sangat bersejarah ini. Siapa empunya rumah yang menjadi tempat tinggal Bung Karno hingga tanah dan bangunannya dihibahkan pada negara.
           Beliau adalah Faradj bin Said bin Awad Martak. Pedagang Indonesia keturunan Arab ini mengizinkan rumahnya digunakan untuk upacara proklamasi. Bahkan, selama Bung Karno di sana, beliau memberikan pelayanan yang pria termasuk membantu menyembuhkan penyakit dari Bung Karno.
Berikut kisah dari Faradj bin Said yang jangan sampai dilupakan oleh sejarah. Berkat jasa beliau, proklamasi bisa dilakukan dengan lancar dan tanpa gangguan apa pun.
Siapa  Faradj bin Said.

            Faradj bin Said adalah seorang pedagang yang cukup sukses di masa itu. Beliau lahir di Hadramaut lalu tumbuh dan akhirnya menetap di Indonesia dengan menjalankan sebuah perusahaan. Sebagai seorang pebisnis yang sukses, Faradj bin Said ternyata tidak lupa daratan. Beliau justru dikenal aktif berjuang untuk Indonesia dan membantu pejuang agar negeri ini segera merdeka.
Faradj bin Said  Kekayaan yang dimiliki oleh Faradj bin Said ternyata dipergunakan dengan baik untuk negeri ini.
           Beliau tidak segan-segan memberikan sejumlah dana atau bahkan tanah kepada negeri ini agar cita-cita negeri ini bisa tercapai. Bagi Faradj bin Said, mengabdi untuk negeri ini adalah kewajiban di samping dia tetap bekerja sebagai seorang pebisnis yang andal.
Rumah Proklamasi yang  Diberikan kepada Negara
         Salah satu bentuk perjuangan dari seorang Faradj bin Said adalah pemberian rumahnya kepada para pejuang. Rumah di Pegangsaan Timur no.56 yang kita kenal baik sebagai lokasi dari proklamasi kemerdekaan adalah milik dari Fardj bin Said. Beliau mengizinkan Bung Karno tinggal di sana setelah peristiwa Rengasdengklok terjadi.
        Pegangsaan Timur No. 56 Dini hari sebelum proklamasi diadakan, Bung Karno dan golongan tua serta muda berkumpul di sini. Setelah naskah proklamasi dirumuskan, semuanya berkumpul dan menunggu saat yang tepat untuk melakukan proklamasi kemerdekaan. Semua orang datang ke sini meski sembunyi-sembunyi dari militer Jepang yang masih belum menerima kekalahannya dari sekutu.
Membantu Mengobati Penyakit Bung Karno
     Sebelum proklamasi kemerdekaan akhirnya dikumandangkan, Bung Karno mengalami sakit yang cukup parah. Beliau mengidap beri-beri dan juga malaria. Dua penyakit ini menyebabkan tubuh dari proklamator ini terus lemas. Melihat Bung Karno yang cukup mengkhawatirkan, Faradj bin Said akhirnya memberikan Bung Karno sebuah madu yang sangat berkhasiat bernama sidr bahiyah.
Proklamasi Kemerdekaan
     Dengan madu yang sangat berkhasiat ini, kesehatan dari Bung Karno lambat laun membaik. Beliau mampu bertahan meski harus banyak tidur untuk memulihkan stamina. Oh ya, menurut dokter pribadi dari Bung Karno, penyembuhan yang dialami Bung Karno cukup signifikan berkat madu Faradj bin Said dan juga obat yang dia berikan.
     Sahabat Baik Bung Karno yang Hobi Menghibahkan Tanah
Setelah kesehatannya membaik, Bung Karno akhirnya mampu mengumandangkan proklamasi kemerdekaan dengan baik. Di rumah yang dimiliki oleh Faradj bin Said, perubahan besar bagi negeri ini akhirnya berjalan dengan baik hingga Bung Karno memberikan ucapan terima kasih resmi kepada Faradj bin Said setelah menjadi presiden.
Ucapan terima kasih negara]
        Setelah digunakan sebagai lokasi proklamasi kemerdekaan, rumah yang terletak di Jalan Pegangsaan Timur no. 56 diberikan kepada negara. Faradj bin Said 
menghibahkan rumah itu agar saksi sejarah itu bisa dikelola dengan baik oleh negara. 

         Selain kediamannya, beliau juga pernah menghibahkan tanah dan membangun masjid besar Al-Azhar  di Kebayoran Baru.
        Faradj bin Said mungkin tidak seterkenal pahlawan-pahlawan yang berjuang untuk negeri ini. Namun perjuangan yang diberikannya pada negeri ini tidaklah sedikit, bahkan Bung Karno sampai mengagumi sosok pedagang pekerja keras ini...

BERBUAT BAIKLAH
K.H Maimun Zubair:

       Jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air, maka angkat dan tolonglah barangkali itu menjadi penyebab ampunan bagimu di akherat.
Jika engkau menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya kaum muslimin, maka singkirkanlah, barangkali itu menjadi penyebab dimudahkannya jalanmu menuju syurga.
      Jika engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya, maka ambil dan susulkan ia dengan induknya, semoga itu menjadi penyebab Allah mengumpulkan dirimu dan keluargamu di surga.
Jika engkau melihat orang tua membutuhkan tumpangan, maka antarkanlah ia...barangkali itu mejadi sebab kelapangan rezekimu di dunia.
Jika engkau bukanlah seorang yang mengusai banyak ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba' ta' kepada anak2 mu, setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu..yang tak akan terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu.
      JIKA ENGKAU TIDAK BISA BERBUAT KEBAIKAN SAMA SEKALI, MAKA TAHANLAH TANGAN DAN LISANMU DARI MENYAKITI.... SETIDAKNYA ITU MENJADI SEDEKAH UNTUK DIRIMU.
Al-Imam Ibnul Mubarak Rahimahullah berkata:
                                                رُبَّ عَمَلٍ صَغِيرٍ تُعَظِّمُهُ النِّيَّةُ ، وَرُبَّ عَمَلٍ كَبِيرٍ تُصَغِّرُهُ النِّيَّةُ
“Berapa banyak amalan kecil, akan tetapi menjadi besar karena niat pelakunya. Dan berapa banyak amalan besar, menjadi kecil karena niat pelakunya”
Jangan pernah meremehkan kebaikan, bisa jadi seseorang itu masuk surga bukan karena puasa sunnahnya, bukan karena panjang shalat malamnya tapi bisa jadi karena akhlak baiknya dan sabarnya ia ketika musibah datang melanda
Rasulullah bersabda:
                                            « لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ ».
“Jangan sekali-kali kamu meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun (hanya) bertemu dengan saudaramu dalam keadaan tersenyum".(HR. Muslim)
Semoga bermanfaat.

TINGKAT KENIKMATAN CINTA

         Imam Al-Ghazali dalam kitab Al-Mahabbah, Ihya Ulumuddin membagi 4 tingkat kenikmatan cinta. Metafor cinta yang dijelaskannya sungguh membuka mata hati kita bercermin pada tingkat apa cinta kita kepada Allah SWT.
Pertama: Cinta karena kecantikan & ketampanan wajah sang kekasih. Semakin cantik atau tampan wajahnya, maka akan semakin nikmat memandang wajahnya.
Kedua: Kuatnya cinta dan nafsu asmaranya. Kenikmatan yang dirasakan oleh yang begitu mendalam cintanya berbeda dengan orang yang dangkal cintanya.
Ketiga: Pengetahuan cintanya.Kenikmatan memandang sang kekasih dalam gelap, dari balik tirai tipis, atau dari jarak jauh, tidak akan sama dengan kenikmatan memandangnya dari dekat, tanpa tirai dan di bawah lampu yang terang. Apalagi kenikmatan berbaring bersamanya tanpa dengan atau tanpa pakaian.
Keempat: Ada tidaknya rintangan dan kesedihan. Kenikmatan yang dirasakan orang yang sehat, tidak punya masalah, dan memandangnya seorang diri,pasti tak akan sama dengan kenikmatan yang dirasakan orang yang sakit, sedang bersedih, takut dan hatinya sibuk dengan banyak masalah.
         Lalu, mari kita coba bayangkan,  ada orang yang sedang jatuh cinta, tapi kadar cintanya tidak seberapa. Ia memandang kekasihnya dari balik tirai tipis, dari jarak jauh dan tak melihat dengan jelas. Saat itu ia dikerubungi dan disengat serangga berbisa semacam kalajengking dan tabuhan yang mengganggu sehingga hatinya tidak tentram. Dalam situasi semacam ini tentu ia tidak akan merasakan kenikmatan sedikit pun saat memandang kekasihnya.
Bayangkan pula, tiba-tiba keadaan berubah. Tirai itu terkoyak dan cahaya menyala begitu sempurna. Tak ada serangga yang menyakiti. Fisiknya juga sehat, hatinya tenang tak punya masalah, dan gelora nafsunya mencapai puncak.
Coba bayangkan, betapa berlibatgandanya kenikmatan yang ia rasakan itu. Jangan perbandingkan dengan kondisi sebelumnya. Yang sebelumnya pasti tak ada artinya apa-apa!
        Begitulah kira-kira perbandingan antara kenikmatan menatap wajah Allah dan makrifat. Tirai tipis adalah perumpamaan bagi tubuh dan kesibukan mengurusnya. Kalajengking dan tabuhan adalah perumpamaan bagi hawa nafsu yang menguasai manusia, seperti haus, lapar, marah, sedih, susah dan lemah syahwat.
       Cinta adalah perumpamaan bagi keterbatasan jiwa berikut segenap kelemahannya di dunia,cenderung menoleh ke alam rendah dan tidak merindukan ke alam tinggi. Keterbatasan jiwa ini bisa diibaratkan seperti keterbatasan bayi untuk merasa tertarik dengan kenikmatan kekuasaan, sebab ia hanya menyukai dunia bermain saja."
----Dikutip dari Al-Mahabbah, Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali

Jumat, 13 Januari 2017

JUM'AT MUBAROK

Bismillah..
         Banyak di antara kita yang mungkin masih belum tahu betapa istimewanya hari jum’at bagi kaum muslim, karena banyak amalan-amalan yang istimewa dan akan mendatangkan pahala yang besar serta keberkahan dari Allah jika dilakukan.
Seperti disebutkan dalam sebuah hadits, “Hari terbaik dimana matahari terbit di hari itu adalah hari jum’at. Di hari itu Adam diciptakan, di hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam surga dan juga dikeluarkan dari surga. Dan kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari jum’at” (HR. Muslim).
Lalu apa saja beberapa amalan istimewa di hari jum’at tersebut? Berikut ulasannya:
1. Bersih Diri
Membersihkan diri di sini maksudnya bukan berarti bahwa kita harus senantiasa menjaga kebersihan diri atau jasmani pada hari jum’at saja, namun pada hari jum’at ada amalan istimewa yang bisa kita kerjakan untuk mendapat keistimewaan pada hari jum’at, yaitu membersihkan diri dengan total, seperti mandi keramas, memotong kuku, dan sebagainya. Hal ini didasarkan pada sebuah hadits, “Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mandi pada hari jum’at, maka ia mandi seperti mandi janabah…” (HR. Bukhari dan Muslim)
Biasanya, bagi kaum adam yang akan menjalankan shalat jum’at, akan mandi keramas dan memakai wangi-wangian, hal tersebut berdasarkan pada hadits, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at dan bersuci semampunya, lalu memakai minyak rambut atau minyak wangi kemudian berangkat ke masjid dan tidak memisahkan antara dua orang, lalu shalat sesuai dengan kemampuan dirinya, dan ketika imam memulai khutbah, ia diam dan mendengarkannya maka akan diampuni dosanya mulai Jum’at ini sampai Jum’at berikutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Membaca Surat Al-Kahfi
Amalan istimewa yang dianjurkan untuk dilakukan pada hari jum’at adalah membaca Surat Al-Kahfi. Hal ini didasarkan pada hadits, “Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Barangsiapa membaca surat Al Kahfi sebagaimana diturunkan, maka ia akan mendapatkan cahaya dari tempat ia berdiri hingga Mekkah. Barangsiapa membaca 10 akhir ayatnya, kemudian keluar Dajjal, maka ia tidak akan dikuas
Barangsiapa yang berwudhu, lalu ia ucapkan: Subhanakallahumma wa bi hamdika laa ilaha illa anta, astagh-firuka wa atuubu ilaik (Maha suci Engkau Ya Allah, segala pujian untuk-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau, aku senantiasa memohon ampun dan bertaubat pada-Mu), maka akan dicatat baginya dikertas dan dicetak sehingga tidak akan luntur hingga hari kiamat.” (HR. Al Hakim (1/564). Syaikh Musthofa Al ‘Adawi mengatakan bahwa hadits ini shahih karena banyak terdapat syawahid (dalil penguat)).
3. Memperbanyak Berdo’a
Salah satu waktu mustajab untuk berdo’a atau memohon kepada Allah adalah pada hari jum’at. Dimana hal tersebut juga telah diriwayatkan dalam sebuah hadits, “Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membicarakan mengenai hari Jum’at lalu ia bersabda, Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut.” (HR. Bukhari no. 935 dan Muslim no. 852, dari sahabat Abu Hurairah).
Waktu-waktu mustajab untuk berdo’a memang sebaiknya kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk pasrah dan memohon kebaikan pada Allah, karena pada waktu-waktu tersebut, besar kemungkinan bahwa Allah akan mengabulkan do’a-do’a kita dan memberikan keberkahan dalam kehidupan kita.
4. Memperbanyak Shalawat Nabi
Bershalawat kepada Rasulullaah SAW adalah sebuah amalan yang bisa kita lakukan kapanpun dan dimanapun kita berada. Namun pada hari jum’at, ada keistimewaan dimana kita dianjurkan untuk memperbanyak bershalawat nabi pada hari itu. Hal ini didasarkan pada sebuah hadits, “Dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at.
Memperbanyak Sholawat Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (HR. Baihaqi dalam Sunan Al Kubro. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan ligoirihi -yaitu hasan dilihat dari jalur lainnya-. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1673).
5. Membaca Surat Al-Ikhlas, An-Nas, Al-Falaq Masing-Masing 7 Kali
Selain empat amalan di atas, ada satu lagi perbuatan istimewa yang bisa dilakukan di hari Jumat. Hal tersebut adalah dengan membaca 3 surat penghujung Al-Qur’an yakni An-Nas, Al-Falaq, dan Al-Ikhlas masing-masing 7 kali. Ada pun waktu pelaksanaannya adalah setelah Sholat Jumat, tepatnya boleh dilakukan sesaat setelah salam.
Ada banyak riwayat tentang keutamaan membaca tiga surat ini di waktu setelah Sholat Jumat. Jadi, diketahui barang siapa melakukan amalan ini, maka Allah akan menjaga diri, keluarga dan harta para pengamalnya. Di riwayat lain ada yang mengatakan Allah akan mengampuni sampai datang hari Jumat lagi.
RAHASIA SURAH AL-FATIHAH

( 1 ) AL-FATIHAH Baca 14X sebelum Tidur : Suami dan anak-anak akan Mengingati kita selalu
2AL-FATIHAH Baca 41X Tiup dalam Air dan Minum serta buat air Mandian: Melepas-kan Rasa Sakit dalaman
3AL-FATIHAH Baca 7X dan Usap di kepala setiap pagi dan sekali sebelum tidur.Kepada orang berpenyakit mental
4AL-FATIHAH Baca 3X Tiup dalam Segelas air minum dan baca sambil mengusap Kawasan yang Rasa Sakit. Sakit yang Keterlaluan
5AL-FATIHAH Baca 7X dan Sapu /Usap ke Atas kepala bayi yang suka Menangis pada Malam hari atau pada bila-bila masa
6 AL-FATIHAH Baca 3 atau 7X Gunakan ibu jari dan tekan di langit-langit, (Mulut) kemudian sapu kepada tempat yang sakit, Luka berdarah, sengat Lebah, Jari terkepit di pintu
BACALAH DALAM KEADAAN KHUSYUK, TAWAKAL KEPADA ALLAH DAN NIATLAH DENGAN JUJUR, INSYA-ALLAH IANYA MERUPAKAN PENAWAR YANG TERBAIK KEPADA SEMUA
“ SUBHANALLAH ” Sungguh Luar Biasa Manfaat dari Surat Al-Fatihah
Jika Menurut Akhy & Ukhty Percaya Akan Besar nya Manfaat Surat Al-Fatihah Silahkan Digunakan & Bagikan dengan Share Ke teman atau Saudara InsyaAllah Bermanfaat juga Untuk Sahabat Lain Nya..

Rabu, 11 Januari 2017


7 Sunnah Nabi Muhammad saw.

Sunah yang istimewa ini insya Allah kita akan mendapatkan hikmah dan syafaatnya.
Ketujuh sunnah Nabi SAW tersebut adalah :
Pertama: Shalat Tahajjud, karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya. Pasti doa mudah makbul dan menjadikan hati  kita semakin dekat dengan Allah.
Kedua : Membaca Al-Qur’an  sebelum terbit matahari, alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman. Paling tidak jika sesibuk apapun kita, bacalah walau hanya beberapa ayat..
Ketiga : Berjamaah shalat wajib ,terutama di waktu Sholat Shubuh. Sebelum melangkah kemana pun  langkahkan kaki ke masjid*, karena masjid merupakan pusat keberkahan, bukan karena panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.
Keempat: Menjaga sholat Dhuha, karena kunci rezeki terletak pada sholat Dhuha. Yakinlah, manfaat sholat dhuha sangat dasyat dalam mendatangkan rezeki.
Kelima: Menjaga Sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari. Percayalah, sedekah yang diberikan akan dibalas oleh Allah dengan berlipat ganda.
Keenam: Menjaga wudhu terus menerus  karena Allah swt menyayangi hamba yang berwudhu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, “Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu sholat walau ia sedang tidak sholat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, "ampuni dosanya dan sayangilah dia yaa Allah”.
Ketujuh: Amalkan Istighfar  setiap saat. Dengan istighfar/memohon ampun kpd Allah swt atas kesalahan-kesalahan  kita, maka masalah yang terjadi karena dosa kita akan dijauhkan oleh Allah Swt.

Semoga bermanfaat.

Selasa, 10 Januari 2017

9 Adab Utang-Piutang

1. Jangan pernah tidak mencatat hutang piutang.
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian melakukan hutang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kalian menuliskannya..” (TQS Al Baqarah 282)
2. Jangan pernah berniat tidak melunasi hutang
“Siapa saja yang berhutang, sedang ia berniat tidak melunasi hutangnya, maka ia akan bertemu Allah sebagai seorang pencuri..” (HR Ibnu Majah)
3. Jangan pernah menunda-nunda membayar hutang
“Menunda-nunda (pembayaran hutang) bagi orang yang mampu adalah kedzaliman..” (HR Bukhari dan Muslim)
4. Jangan pernah menunggu ditagih dulu baru membayar hutang
“Sebaik-baik orang adalah yang paling baik dalam pembayaran hutang..’ (HR Bukhari dan Abu Daud)
5. Jangan pernah mempersulit dan banyak alasan dalam pembayaran hutang
“Allah ‘Azza wa jalla akan memasukkan ke dalam surga orang yang mudah ketika membeli, menjual, dan melunasi hutang..” (HR Ahmad, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah)
6. Jangan pernah meremehkan hutang walaupun sedikit
“Ruh seorang mukmin itu tergantung kepada hutangnya hingga hutangnya dibayarkan..” (HR Ahmad, at-Tirmidzi, ad-Darimi, dan Ibnu Majah)
7. Jangan pernah berbohong kepada pihak yang menghutangi
“Sesungguhnya, apabila seseorang berhutang, maka bila berbicara ia akan dusta dan bila berjanji ia akan ingkari..” (HR Bukhari dan Muslim)
8. Jangan pernah berjanji jika tidak mampu memenuhinya
“… Dan penuhilah janji karena janji itu pasti dimintai pertanggungjawaban..” (QS Al Israa’ : 34)
9. Jangan pernah lupa doakan orang yang telah menghutangi
“Barangsiapa telah berbuat kebaikan kepadamu, balaslah kebaikannya itu. Jika engkau tidak mendapati apa yang dapat membalas kebaikannya itu, maka berdoalah untuknya hingga engkau menganggap bahwa engkau benar-benar telah membalas kebaikannya..” (HR Ahmad dan Abu Dawud)
Dan yang paling penting
JANGAN PERNAH.... LUPA BAYAR..
Semoga ALLAH mewafatkan kita dalam keadaan bersih, beriman dan bertakwa kepada ALLAH dan terbebas dari segala lilitan hutang. Aamiin


SERAT WEDHA RAGA
(Wejangan untuk pemuda)

Mangkene patrapipun wiwit anem amandenga laku agengurangi pangan turu sawatawis amekak hawa nepsu dhasarana andhap asor.
Begini maksudnya
Ketika masih muda senanglah lelaku
Kurangilah makan tidur sementara
Menahan hawa nafsu
Gunakanlah dasar rendah hati
Akanthi awas emut aja tingal weweka ing kalbu mituhua wewaruh kang makolehi den taberi anggeguru, aja isin tetakon.
Ketika sudah ingat
Janganlah meninggalkan apa yang ada di kalbu
Turutilah pengajaran yang menghasilkan
Seperti orang berguru, janganlah malu untuk bertanya
Wong amarsudi kaweruh tetirona ing reh kang rahayu aja kesed sungkanan sabarang kardi sakadare anggenipun nimpeni kagunganing wong.
Seseorang yang mencari kawruh (ilmu)
Carilah jalan yang baik
Janganlah malas dan malu dalam segala hal
Sekedarnya dalam
Kepunyaan orang
Tinimbang la angenganggur boya becik ipil-ipil kaweruh angger datan ewan panasaten sayekti kawignyane wuwuh-wuwuh wekasan kasub kinaot.
Daripada menganggur
Carilah kebajikan sedikit-sedikit ilmu
Pokoknya tidak malas yang sebenarnya
Kenyataannya pelan-pelan
Akhirnya terasa berat
Lamun wus sarwa putus kapinteran sinimpen ing pungkur bodhonira katakokna ing ngarsa yekti, gampang traping tindak tanduk amawas pambekaning wong.
Ketika sudah bisa (putus)
Kepandaian akan disimpan di hari tua
Kebodohanmu akan ditanyakan di depan
Mudah dalam bertingkah-laku
Mengawasi perilaku orang lain.

Minggu, 08 Januari 2017

Propaganda Dan Fitnah di Internet

Di era internet,kita dihadapkan dengan berita-berita, baik itu berbentuk tulisan di media mainstream atau media bawah tanah (pribadi),tulisan esai,tulisan pendek di media sosial,pesan berantai di facebook,twitter,instagram,w.a dan lain-lainnya.Semua nyaris menjejali diri kita dengan sesuatu yang baru.Yang tanpa sadar akan membentuk pola pikir yang juga baru.
           Semua hadir di depan alat genggam kita (smartphone) tanpa mau kita sadari bahwa sebenarnya tidak semua berita itu kita butuhkan.Tidak semua tulisan itu perlu kita baca dan fikirkan.Tidak semua berita atau isu-isu itu kita ikut nimbrung lalu ikut memanas-manasi tanpa mau berfikir bagaimana menyelesaikan masalah di dalam berita itu.
           Kuncinya sebenarnya tidak terlalu sulit,Jika kita fikir kita tidak bisa menyelesaikan masalah di berita itu maka cukup dengan mendo’akan dan tutup tidak baca berita itu.Toh kita tidak bisa menyelesaikan masalah disitu.Tetapi jika kita mengira bahwa kita bisa menyelesaikan masalah maka nimbrung dan ikut berpartisispasi di dalam berita itu juga bagus.
           Masalah terbesar adalah berita-berita yang dimunculkan di media sosial baik mainstream atau pribadi, biasanya berita yang akan menggiring netizen ke dalam kubu pro dan kontra atau isu-isu yang kontroversial sehingga sebenarnya kita patut mewaspadai bahwa apakah dengan membaca berita itu ada manfaatnya untuk kita atau tidak.
          Dengan berpedoman apakah dengan membaca berita itu ada manfaatnya atau tidak,kita akan menikmati banjir informasi dengan lebih bijak dan cerdas.Jika ada manfaatnya kita baca dan jika tidak bermanfaat kita tinggalkan.
Yang paling ditakutkan di media sosial adalah adanya propagandis yang bisa merusak isi asli berita dengan tujuan fitnah,adu domba,dan berbagai hal yang busuk lainnya.Kita mengenal teknik BIG LIE yaitu menyebarluaskan berita bohong melalui media massa baik mainstream atau pribadi sebanyak mungkin dan sesering mungkin hingga kemudian kebohongan tersebut dianggap sebagai suatu kebenaran.
           Dan kita sekarang sudah terlanjur  masuk di jaman internet dimana segala informasi sudah terus saja menjejali kita tiap detiknya.Jika kita tidak punya pedoman untuk berinternet yangbijak bisa-bisa kita hanya akan terombang ambing di dalam permainan para propagandis.Lihat saja sekarang di media sosial bagaimana berita hoax atau berita asli yang dimanipulasi disalahartikan isinya sudah sangat banyak.Kita harus punya prinsip.Lagi-lagi kita kembalikan ke pembahasan di atas.  Kita harus berfikir dulu apakah membaca berita itu ada manfaatnya atau tidak,sumber berita terpercaya atau tidak, jika tidak ada  sumber atau sumbernya tidak jelas maka jelas sekali itu hoax alias ulah para propagandis busuk, jangan mudah menyebarluaskan berita nge-share ke media sosial kita atau copas berita yang tidak ada sumber yang jelas atau sumbernya memang tidak jelas,karena bisa jadi ini juga masuk katogori propaganda supaya masyarakat resah atau menjurus ke adu domba.
         Semoga kita bisa menjadi netizen yang bijak karena kita sudah masuk jaman propaganda, dimana berita sangat mudah dimanipulasi dan disalahartikan.Berinternetlah dengan bijak dan jangan mudah terbawa arus yang buruk. Media Sosial bagaikan Pisau bermata dua satu bisa bermanfaat yang satu bisa melukai pemiliknya kalau tidak hati-hati. Terimakasih.

Jumat, 06 Januari 2017

NASEHAT ALMARHUM MBAH UMAR TUMBU

 Mbah Umar  selalu memberikan wejangan atau nasihat kepada siapapun kapanpun dan dimanapun dalam berbagai kesempatan. Berikut beberapa nasihat atau wejangan dari Mbah Umar Tumbu yang sering disampaikan kepada para santri atau masyarakat yang berkunjung ke rumahnya.
1. Aja nyalahne wong liya
Ini adalah nasehat yang diucapkan Mbah Umar Tumbu dalam bahasa Jawa yang bermakna jangan menyalahkan orang lain. Mbah Umar Tumbu mengajak kepada kita untuk tidak menyalahkan orang lain, selalu berintrospeksi bahwa manusia adalah tempatnya alpa. Dengan hal ini, tidak menyalahkan orang lain, maka potensi konflik antar manusia bisa diredam dengan baik.
2. Aja omben-omben
Pesan moral yang kedua adalah aja omben-ombenatau artinya adalah jangan minum minuman keras. Mbah Umar Tumbu berharap kepada semua agar tidak berbuat maksiat dalam hal dan bentuk apapun, salah satunya adalah minum minuman keras. Sebab minuman keras akan membuat orang lupa diri dan pada akhirnya menambah dosa-dosa yang lebih berat lainnya.
3. Aja nglalekake shalat
Pesan penting yang ketiga adalah aja nglalekake shalat, atau jangan melupakan shalat. Ini adalah salah satu pesan yang penting yang ditujukan kepada semua masyarakat Islam agar selalu menegakkan shalat, terutama shalat lima waktu. Sebab shalat adalah tiang agama. Hal itu pula yang menjadi inspirasi Mbah Umar Tumbu membangun masjid di sebelah SMK I Donorojo dan masjid di tanah kelahirannya di Dusun Klepu Kiyut, Desa Wareng, Punung, yakni agar masyarakat sekitar menegakkan agama dengan menjaga shalat.
4. Aja pada tukaran
Pesan penting lain yang disampaikan pria yang juga santri dari KH Dimyati Abdullah, pengasuh Pesntren Tremas ini adalah aja pada tukaran, yang berarti tetep jaga persatuan lan kesatuan. Jangan saling bermusuhan, tetap jaga persatuan dan kesatuan. Tentu jika dikorelasikan dengan kondisi kekinian bangsa Indonesia, pesan ini adalah pesan luhur yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Kudu ngabekti marang wong tua
Seorang santri mencium tangan Mbah Umar Tumbu.
Ini adalah pesan bagi anak untuk orang tuanya. Kudu ngabekti marang wong tua, yakni bermakna selalu berbakti kepada orang tua. Sebab orang tua adalah mereka yang menjadikan anaknya menjadi orang sukses, berguna bagi ummat. Dan hal itu harus menjadikan para anak berbakti kepada orang tua.
6. Dadi uwong sing nriman lan ngalah
Pesan lain yang disampaikan oleh Mbah Umar Tumbu adalah menjadi orang yang nerimo, apa adanya, bahasa lain adalah tawadhu. Selain itu, sebagai orang hidup jangan diminta untuk ngalah dan aja sok nukari batur, yen ditukari ngaliho. Maknyanya adalah selalu mengalah, dan jangan jangan memusuhi teman. Namun jika engaku dimusuhi, pergilah, jangan melawan atau bahasa lain mengalah.
Demikian beberapa wejangan inspiratif Mbah Umar Tumbu. Semoga menjadi inspirasi bagi segenap generasi penerus untuk menebar benih-benih kebaikan dimanapun. Selamat jalan Mbah Umar, semoga khusnul khatimah.