FASE KEHIDUPAN
Ada
11 fase kehidupan manusia dalam falsafah Jawa, yaitu:
1. Maskumambang
Simbol
fase ruh/kandungan di mana kita masih "mengapung" atau
"kumambang" di alam ruh dan kemudian di dalam kandungan yang gelap.
2. Mijil
Mijil
artinya keluar. Ini adalah fase bayi, dimana kita mulai mengenal kehidupan
dunia. Kita belajar bertahan di alam baru.
3. Sinom
Sinom
adalah masa muda, masa dimana kita tumbuh berkembang mengenal hal-hal yang
baru.
4. Kinanthi
Ini
adalah masa pencarian jati diri, pencarian cita2 dan makna diri.
5. Asmaradhana
Fase
paling dinamik dan ber-api2 dalam pencarian cinta dan teman hidup.
6. Gambuh
Fase
dimulainya kehidupan keluarga dengan ikatan pernikahan suci (gambuh).
Menyatukan visi dan cinta kasih
7. Dhandang Gula
Ini
adalah fase puncak kesuksesan secara fisik dan materi (dhandang = bejana).
Namun selain kenikmatan gula (manisnya) hidup, semestinya diimbangi pula dengan
kenikmatan rohani dan spiritual.
8. Durma
Fase
dimana kehidupan harus lebih banyak didermakan untuk orang lain, bukan mencari
kenikmatan hidup lagi (gula). Ini adalah fase bertindak sosial. Dan berkumpul
dengan teman-teman seperjuangan, bersosialisasi.
9. Pangkur
Ini
adalah fase uzlah (pangkur-menghindar), fase menyepi, fase kontemplasi,
mendekatkan diri kepada Gusti Allah. Menjauhkan diri dari gemerlapnya hidup.
10. Megatruh
Ini
fase penutup kehidupan dunia, dimana Ruh (Roh) meninggalkan badan (megat:
memisahkan). Fase awal dari perjalanan menuju keabadian.
11. Pucung
Fase
kembali kepada Allah, Sang Murbeng Dumadi, Sangkan Paraning Dumadi. Diawali
menjadi pocung (jenazah), ditanya seperti lagu pocung yang berisi
pertanyaan. Fase menuju kebahagiaan sejati, bertemu dengan yang Mahasuci.
Semoga
bermanfaat... sekedar mengingatkan kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar