NASIHAT
MALIK BIN DINAR
MENYENTUH
HATI PENCURI.
Kisah ini tentang seorang pencuri yang
justru malah bertobat usai mencuri dirumah korbannya. Usut punya usut, ternyata
pemilik rumah yang menjadi sasaran target oleh pencuri kali ini bukan sosok
sembarangan. Si empunya rumah adalah tokoh terkemuka dari generasi tabiin. Ia
adalah Malik bin Dinar, murid para sahabat Rasulullah. Pencuri tersebut
memanjat tembok sebuah rumah dimalam yang sunyi dan gulita, saat masuk di rumah
sang ulama, sipencuri mulai mencari barang-barang berharga. Namun, ia telah
melihat seisi rumah, tak ada yang dapat ia ambil sebagai barang berharga.
Sipencuri benar-benar kecewa.
Tak mendapat hasil curian, sipencuri justru
kepergok sipemilik rumah. Rupanya si ulama tengah beribadah dan mengetahui
rumahnya dimasuki maling. Namun dengan santai sang ulama mendekati sipencuri
dan berkata, “saudaraku semoga Allah mengampunimu.” Anda memasuki rumah saya
dan tak mendapati barang yang layak diambil. Akan tetapi saya tak ingin anda
meninggalkan rumah saya tanpa membawa keuntungan,” ujar si ulama tanpa merasa
takut ataupun terkejut rumahnya dibobol maling.
Justru si pencuri lah yang merasa terkejut. Ia
pun bertanya-tanya, apa maksud si ulama. Malang betul nasibnya, tak mendapat
curian, tapi didapati mencuri oleh ulama pula, bisik hati si pencuri. Iapun
hanya membisu, menanti apa yang direncanakan sang ulama. Ulama tersebutpun
pergi kebelakang rumah dan mengambil sebuah wadah penuh air. Iapun
menyodorkannya kepada pencuri. Tentu saja sipencuripun kebingungan. “ambilah
air wudhu dan lakukanlah dua rakaat shalat. Karena jika anda melakukannya, anda
akan meninggalkan rumah saya dengan harta yang jauh lebih besar daripada harta
yang anda cari saat memasuki rumah saya,” kata sang alim.
Sedari tadi,
sipencuri telah merasakan sebuah kerendahan hati sang ulama. Tanpa pikir
panjang, hatinya merasakan keinginan yang sangat untuk menjalankan nasihat
ulama. “ya, itu adalah tawaran yang sangat baik,” kata sipencuri. Ia pun
kemudian ber wudhu dan shalat dua rakaat. Setelah melakukannya, ia berkata
kepada sang ulama, “ wahai alim, apakah kau keberatan jika aku tinggal
sementara waktu disini? Aku ingin melakukan dua rakaat shalat lagi,” ujarnya
dengan mata berkaca. Ia merasakan keajaiban dalam hatinya saat melakukan dua
rakaat yang disarankan sang ulama.
Sang ulama pun
menjawab, “silahkan, tetaplah disini, sebanyak apapun rakaat yang anda inginkan
untuk dilakukan ujarnya.” Sipencuri senang. Bukan hanya tambahan dua rakaat ia
bahkan shalat sepanjang malam di rumah sang ulama. Ia terus beribadah hingga
pagi hari. Saat pagi, sipencuri pamit. Sang ulamapun berkata kepadanya,
pergilah dan jadilah orang baik,” ujarnya.
Namun sipencuri berubah pikiran. Ia enggan pergi dari rumah sang ulama, ia pun berkata, apakah engkau keberatan jika aku tinggal disini denganmu hari ini karena aku ingin berpuasa hari ini, katanya meminta.
Namun sipencuri berubah pikiran. Ia enggan pergi dari rumah sang ulama, ia pun berkata, apakah engkau keberatan jika aku tinggal disini denganmu hari ini karena aku ingin berpuasa hari ini, katanya meminta.
Sang ulama pun justru senang. “ tinggalah selama
yang anda inginkan,” kata si ulama sipencuri pun tinggal bersama sang
ulama selama beberapa hari. Ia selalu shalat tepat waktu dan tak pernah
luput shalat malam. Ia juga sangat rajin berpuasa. Hingga kemudian, sipencuri
memutuskan untuk pergi. Ia berkata kepada sang ulama, “aku telah memutuskan
untuk bertobat dari dosa-dosa ku yang telah lalu,” ujarnya. Sang ulama pun
bersyukur dan bahagia,”sungguh segala sesuatu ada di tangan Allah,” ujarnya. Sepulang
dari rumah ulama, sipencuri membenahi hidupnya. Ia mulai menjalani hidup
sebagai seorang muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Hingga suatu
hari, ia bertemu dengan kawan lamanya yang berprofesi sebagai pencuri. Teman
itupun bertanya, “apa kau sudah menemukan harta yang banyak?” sipencuri yang
telah mendapat hidayah pun berkata, ”saudara ku, aku tak menemukan apapun,
kecuali Malik bin Dinar, aku pergi untuk mencuri dirumahnya namun ialah yang
justru mencuri hatiku. Aku telah bertobat kepada Allah dan akupun memohon
ampunan kepada-Nya,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar