InspirasI

Minggu, 23 Juli 2017

SETELAH MENIKAH HARUS TERBUKA
KEPADA PASANGAN

Setelah Menikah, Anda Harus Membuka Diri untuk Berubah Bersama PasanganHal pertama kali yang harus anda lakukan untuk menggapai kesejiwaan antara suami dan istri adalah dengan membuka hati, pikiran dan jiwa untuk berproses dan berubah bersama pasangan.
Setelah menikah, anda bukan lagi seorang jomblo yang hidup bebas. Anda bukan lagi sosok bujang yang hidup tanpa beban. Anda berdua adalah sosok baru yang hidup bersama dalam sebuah ikatan sakral atas nama Allah.
Sepenuhnya anda berdua harus menyadari hal ini. Jangan lagi berpikiran, berperasaan, berperilaku seperti ketika belum menikah.
Kesediaan untuk berubah ini menjadi sagat penting, mengingat anda tidak bisa menuntut pasangan anda saja yang berubah menyesuaikan keinginan dan selera anda. Tidak bisa. Anda terikat satu dengan yang lainnya, dan berinteraksi secara sangat intim, maka pasti memberikan pengaruh satu dengan yang lain.
Jangan hanya menuntut pasangan yang berubah, karena cara pandang seperti ini sangat ego-sentris. Sangan “aku”, padahal pasangan anda juga memiliki harapan serta keinginan kepada anda.
“Mengapa kamu tidak mau berubah menyesuaikan dengan harapanku?” menjadi pertanyaan absurd jika hanya berbentuk tuntutan sepihak. Pernyataan yang lebih layak dilontarkan adalah, “Apa harapanmu kepadaku, aku akan berusaha memenuhinya”.
Identitas yang dijadikan tolok ukur bukanlah diri anda, suami ataupun istri. Namun anda harus menyepakati identitas baru sebagai jalan tengah dan titik temu untuk perubahan anda berdua.
Anda sejak kecil sampai dewasa memiliki cara, gaya serta selera makan tertentu. Setelah menikah, anda harus bersedia untuk mengubah cara, gaya serta selera makan tersebut apabila ternyata hal itu menggangu kenyamanan hubungan dengan pasangan.
Sejak kecil sampai dewasa anda memiliki cara dan gaya tidur tertentu. Setelah menikah, anda harus bersedia untuk mengubah cara dan gaya tidur tersebut apabila ternyata hal itu menggangu kenyamanan hubungan dengan pasangan.
Sejak kecil sampai dewasa anda memiliki cara dan gaya tertentu dalam berpenampilan. Setelah menikah, anda harus bersedia untuk mengubah cara dan gaya penampilan tersebut apabila ternyata hal itu menggangu kenyamanan hubungan dengan pasangan.
Sejak kecil sampai dewasa anda memiliki cara dan gaya tertentu dalam berbicara. Setelah menikah, anda harus bersedia untuk mengubah cara dan gaya bicara tersebut apabila ternyata hal itu menggangu kenyamanan hubungan dengan pasangan.
Demikian seterusnya, anda tidak bisa mempertahakan ciri anda sendiri ketika sudah menikah. Anda harus memiliki kesiapan dan kesediaan untuk berubah, karena pengaruh pasangan.
Bisa saja anda tidak peduli pada penilaian orang lain, mungkin saja anda tidak memperhatikan komentar orang terhadap anda, namun anda harus peduli dengan penilaian serta komentar pasangan terhadap anda.
Kalimat “aku tidak bisa berubah, terimalah aku apa adanya” jelas pernyataan yang salah. Semua manusia bisa berubah sepanjang ia mau berubah.
Tidak layak mempertahankan sesuatu kebiasaan yang mengganggu kenyamanan hubungan dengan pasangan.

Dari : Bapak Cahyadi Takariawan.

Tidak ada komentar: