SETELAH MENIKAH HARUS
TERBUKA
KEPADA PASANGAN
Setelah Menikah, Anda
Harus Membuka Diri untuk Berubah Bersama PasanganHal pertama kali yang harus
anda lakukan untuk menggapai kesejiwaan antara suami dan istri adalah dengan
membuka hati, pikiran dan jiwa untuk berproses dan berubah bersama pasangan.
Setelah menikah, anda
bukan lagi seorang jomblo yang hidup bebas. Anda bukan lagi sosok bujang yang
hidup tanpa beban. Anda berdua adalah sosok baru yang hidup bersama dalam
sebuah ikatan sakral atas nama Allah.
Sepenuhnya
anda berdua harus menyadari hal ini. Jangan lagi berpikiran, berperasaan,
berperilaku seperti ketika belum menikah.
Kesediaan untuk berubah ini menjadi sagat
penting, mengingat anda tidak bisa menuntut pasangan anda saja yang berubah
menyesuaikan keinginan dan selera anda. Tidak bisa. Anda terikat satu dengan
yang lainnya, dan berinteraksi secara sangat intim, maka pasti memberikan
pengaruh satu dengan yang lain.
Jangan hanya
menuntut pasangan yang berubah, karena cara pandang seperti ini sangat
ego-sentris. Sangan “aku”, padahal pasangan anda juga memiliki harapan serta
keinginan kepada anda.
“Mengapa kamu
tidak mau berubah menyesuaikan dengan harapanku?” menjadi pertanyaan absurd
jika hanya berbentuk tuntutan sepihak. Pernyataan yang lebih layak dilontarkan
adalah, “Apa harapanmu kepadaku, aku akan berusaha memenuhinya”.
Identitas yang dijadikan tolok ukur bukanlah diri
anda, suami ataupun istri. Namun anda harus menyepakati identitas baru sebagai
jalan tengah dan titik temu untuk perubahan anda berdua.
Anda sejak
kecil sampai dewasa memiliki cara, gaya serta selera makan tertentu. Setelah
menikah, anda harus bersedia untuk mengubah cara, gaya serta selera makan
tersebut apabila ternyata hal itu menggangu kenyamanan hubungan dengan
pasangan.
Sejak kecil sampai dewasa anda memiliki cara dan
gaya tidur tertentu. Setelah menikah, anda harus bersedia untuk mengubah cara
dan gaya tidur tersebut apabila ternyata hal itu menggangu kenyamanan hubungan
dengan pasangan.
Sejak kecil sampai dewasa anda memiliki cara dan
gaya tertentu dalam berpenampilan. Setelah menikah, anda harus bersedia untuk
mengubah cara dan gaya penampilan tersebut apabila ternyata hal itu menggangu
kenyamanan hubungan dengan pasangan.
Sejak kecil sampai dewasa anda memiliki cara dan
gaya tertentu dalam berbicara. Setelah menikah, anda harus bersedia untuk
mengubah cara dan gaya bicara tersebut apabila ternyata hal itu menggangu
kenyamanan hubungan dengan pasangan.
Demikian seterusnya, anda tidak bisa
mempertahakan ciri anda sendiri ketika sudah menikah. Anda harus memiliki
kesiapan dan kesediaan untuk berubah, karena pengaruh pasangan.
Bisa saja anda tidak peduli pada penilaian orang
lain, mungkin saja anda tidak memperhatikan komentar orang terhadap anda, namun
anda harus peduli dengan penilaian serta komentar pasangan terhadap anda.
Kalimat “aku
tidak bisa berubah, terimalah aku apa adanya” jelas pernyataan yang salah.
Semua manusia bisa berubah sepanjang ia mau berubah.
Tidak layak mempertahankan sesuatu kebiasaan yang
mengganggu kenyamanan hubungan dengan pasangan.
Dari : Bapak Cahyadi Takariawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar