InspirasI

Rabu, 05 Juli 2017

Tentang Mengapa Kita Perlu Berzikir "La ilaha illa-llah"..

          Mungkin di antara kita ada yg bertanya, mengapa kita, yg sdh Islam ini, masih juga perlu berzikir "la ilaha illa-llah," padahal kita kan sdh ber-syahadat... Ngapain kita perlu repot-repot lagi?
         Salah satu jawabannya, disediakan oleh al-Qur'an, surat yg dikirimkan Tuhan kepada Kanjeng Nabi, bernomor 45/al-Jatsiyah, ayat 23. Di ayat ini, diterangkan bahwa ada orang yg menjadikan hawa (nafsunya) sebagai Tuhannya. Dengan demikian, perilakunya diperintah atau dituntun oleh hawa (nafsunya) tersebut.
Betul, bahwa kita sdh ber-syahadat, tapi kalo hanya sesekali saja, itu masih kalah jauh dengan hawa (nafsu) yg mengepung dari segala penjuru, belum lagi ditambah pasukan syaitan yg mengalir bersama darah kita (majra-ddam). Oleh karenanya, selain dengan mempersempit dan melokalisir pasukan syaitan dengan puasa kemarin, kita juga dianjurkan utk memperbanyak zikir "la ilaha illa-llah" yg fungsinya, salah satunya, adalah mengikis dan me-replace hawa (nafsu) yg ada dalam diri kita.
          Ketika kita mendeklarasikan "la ilaha illa-llah", sedikit demi sedikit hawa (nafsu) yg awalnya menjadi Tuhan dalam diri kita, tergantikan oleh Tuhan yg benar-benar Tuhan, yaitu Allah.
Ketika diri kita sdh dipenuhi dengan Tuhan yg benar-benar Tuhan, maka aspek kemanusiaan (nasut) akan tergantikan oleh aspek ketuhanan (lahut), sehingga menurut informasi Kanjeng Nabi, seperti diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Tuhan menjadi "Telinga" yg dia pakai untuk mendengar (kuntu sam'ahu), menjadi "Mata" yg dia pakai untuk melihat (wa basharahu). Pada titik ini, tdk mengherankan jika ada orang yg pendengaran dan penglihatannya jauh melampaui kemampuan manusia pada umumnya, seperti yg aku singgung di tadarus "tentang pengetahuan" dan "tentang USG".
         Pada saat seperti itu, "penutup" telinga, hati, dan matanya telah dibuka (wa kasyafna 'anka ghitha'aka), sehingga dia melihat, mendengar, dan mengamati dengan Cahaya Tuhan (bi-nuri-llah). Itulah sebabnya, kita diajari doa:
Allahumma-j'al fi qalbi nuran, wa fi bashari nuran, wa fi sam'i nuran...
#Smoga suatu hari nanti, aku dan temen-temenku akan sampai kepada level itu, sehingga memiliki keimanan yg penuh (imanan kamila)...Amin. [

Tidak ada komentar: